Terdapat berbagai masalah pernapasan yang dapat dialami bayi baru lahir. Sebagi orang tua, Parents patut mewaspadainya, termasuk mengenali gejala atau tanda-tanda masalah pernapasan yang kerap dialami bayi baru lahir.
Gejala atau Tanda Masalah Pernapasan Bayi
1. Napas Cepat atau Tidak Teratur
Bayi yang kepanasan atau sedang menangis mungkin bernapas lebih cepat, tetapi kecepatannya akan menurun saat bayi tidak lagi merasakan panas atau menangis. Jika bayi terus-menerus bernapas dengan cepat, ini mungkin tanda adanya masalah. Napas yang lebih dari 60 kali per menit pada bayi bisa menjadi tanda masalah pernapasan serius.
2. Lubang Hidung Melebar
Bayi yang kesulitan bernapas akan memiliki lubang hidung yang melebar setiap kali menarik napas.
3. Pergerakan Dada Bayi Terlihat Tidak Normal
Jika mengalami masalah pernapasan, dada bayi terlihat mengembang dan mengempis secara tidak normal.
4. Mendengkur
Dengkuran adalah suara yang dihasilkan oleh bayi yang mengalami kesulitan bernapas. Suara lain yang mungkin menandakan kesulitan bernapas adalah erangan atau desahan saat bayi mengembuskan napas.
5. Kulit Berwarna Biru (Sianosis)
Kulit berwarna biru bisa menjadi tanda bayi tidak mendapatkan cukup oksigen. Sianosis sering terlihat pada bayi dengan kelainan jantung, serta masalah pernapasan.
6. Batuk
Batuk atau tersedak dapat terjadi ketika bayi terlalu cepat minum susu. Namun, batuk atau tersedak yang terus-menerus dapat mengindikasikan masalah pernapasan atau masalah pencernaan yang harus diperiksa oleh dokter.
Artikel terkait: 13 Tanda Bayi Sayang Ibunya, Bisa Bunda Lihat dari Gelagatnya
Masalah Pernapasan yang Sering Dialami Bayi Baru Lahir
Setelah mengetahui beberapa tanda masalah pernapasan pada bayi baru lahir, berikut adalah beberapa masalah pernapasan yang sering dialami bayi baru lahir.
1. Sindrom Gangguan Pernapasan atau Respiratory Distress Syndrome (RSD)
Sumber: pexels
Sindrom Gangguan Pernapasan biasanya dapat terjadi saat adanya masalah dengan zat surfaktan dalam paru-paru bayi.
Zat surfaktan memiliki peran penting untuk menjaga kantung udara dalam paru-paru (alveolus) tetap terbuka. Surfaktan biasanya mulai muncul di paru-paru janin saat ia berusia sekitar 24-28 minggu.
Jika bayi lahir secara prematur, ia mungkin tidak memiliki cukup surfaktan untuk menjaga kantung udara dalam paru-parunya tetap terbuka. Akhirnya, bayi mungkin akan mengalami RDS.
2. Aspirasi Mekonium Termasuk Jenis Masalah Pernapasan Bayi Baru Lahir
Sumber: pexels
Mekonium adalah limbah yang terletak di usus bayi yang belum lahir. Biasanya bayi akan mengeluarkan mekonium beberapa hari setelah lahir.
Sayangnya, pada beberapa kasus, bayi mungkin mengeluarkan mekonium ke dalam cairan ketuban saat mereka masih di dalam rahim. Hal ini paling sering terjadi pada kehamilan postterm. Postterm adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu.
Keluarnya mekonium ke dalam cairan ketuban juga dapat terjadi jika bayi yang belum lahir mengalami masalah seperti kekurangan oksigen.
Jika mekonium masuk ke dalam cairan ketuban, ada kemungkinan bayi yang belum lahir akan menghirupnya. Ini disebut aspirasi mekonium. Ketika hal ini terjadi, saluran pernapasan bayi bisa tersumbat dan paru-paru mereka bisa meradang.
Aspirasi mekonium merupakan masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Sekitar 10% hingga 15% bayi baru lahir juga mengalami masalah ini.
Artikel terkait: 10 Jenis Pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang Tidak Boleh Terlewatkan
3. Masalah Pernapasan Pneumonia
Sumber: pexels
Pneumonia dapat terjadi ketika mikroorganisme memasuki paru-paru dan menyebabkan saluran pernapasan terinfeksi dan meradang. Kejadian tertentu selama persalinan, kondisi ibu saat melahirkan, dan jenis persalinan dapat membuat bayi lebih berisiko mengalami infeksi.
Gejala pertama pneumonia adalah:
- Takipnea (pernapasan yang cepat dan pendek)
- Mendengkur
- Indrawing (dinding dada bagian bawah masuk ke dalam saat menarik napas)
- Sianosis (kulit berwarna biru)
Artikel terkait: 3 Alasan Pentingnya Sunscreen untuk Bayi dan Anak, Ini Tips dari Dokter
4. Takipnea Sementara pada Bayi Baru Lahir atau Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)
Takipnea transien pada bayi baru lahir dikenal juga sebagai ‘paru-paru basah’. TTN adalah kondisi saat bayi mengalami pernapasan cepat akibat adanya cairan ketuban di paru-paru.
Selama kehamilan, paru-paru bayi memang terisi dengan cairan ketuban. Saat lahir, cairan ini harus segera dikeluarkan dan diganti dengan udara.
Ketika bayi lahir melalui vagina, proses melahirkan dapat membantu mengeluarkan sebagian cairan ini dari paru-paru bayi. Itulah sebabnya bayi yang lahir melalui operasi caesar lebih berisiko mengalami TTN.
Itulah beberapa masalah pernapasan yang sering dialami bayi baru lahir beserta gejalanya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
8 Fakta Unik Bayi Baru Lahir yang Jarang Diketahui Orang, Cek Parents!
Normalkah Bayi Baru Lahir Menangis Tanpa Air Mata? Apa Alasannya?
Viral Bayi Berdoa Setelah Dilahirkan, Bikin Haru Netizen!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.