Bayi 7 bulan belum bisa duduk, normalkah? Barangkali Parents tengah bertanya-tanya soal perkembangan si kecil di usianya yang telah menginjak bulan ke-7 ini.
Tahapan duduk adalah sesi tumbuh kembang awal si kecil, sebelum akhirnya bisa berdiri, berjalan, dan melakukan keterampilan motorik lainnya. Tahapan ini juga akan membantu bayi bergerak dan menjelajahi dunia dengan lebih mudah. Duduk dapat memudahkan bayi untuk bermain bersama Parents dan berinteraksi secara tatap muka.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC, kebanyakan bayi dapat duduk tanpa penyangga setelah sekitar usianya yang ke 6 bulan. Si kecil juga mampu bangun dan duduk sendiri setelah sekitar usianya ke 9 bulan.
Lantas, bagaimana jika bayi 7 bulan belum bisa duduk? Apa saja penyebab bayi telat belum bisa duduk dan bagaimana cara mengatasinya? Simak di artikel ini yuk, Parents.
Artikel terkait: Umur berapa bayi bisa merangkak? Berikut jawaban para ahli
Penyebab Bayi 7 Bulan Belum Bisa Duduk
Setiap anak memang mempunyai waktunya masing-masing dalam menjalani perkembangannya, termasuk tahapan duduk ini. Ada bayi yang di usianya ke-6 bulan sudah bisa duduk tanpa penyangga, namun ada juga bayi 7 bulan belum bisa duduk. Apa sebenarnya yang menjadi penyebabnya?
Faktor Biologis dan Lingkungan
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Physical & Occupational Therapy in Pediatrics menemukan usia duduk bayi berbeda-beda penyebabnya bisa beragam. Mulai dari faktor biologis, seperti perkembangan otak dan tubuh, sampai dengan karena faktor lingkungan seperti kebiasaan pengasuhan keluarga. Semua faktor ini berperan saat bayi belajar duduk dengan sendirinya.
Faktor Negara dan Budaya
Sementara itu, menurut Academy of Pediatric Physical Therapy, anak-anak di negara tertentu duduk lebih awal daripada negara yang lain. Misalnya, bayi di Kenya dan Kamerun duduk lebih awal, yaitu biasanya sekitar usia 5 bulan, dibandingkan dengan bayi di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Ini mungkin karena orang tua dan pengasuh memberi bayi-bayi ini lebih banyak kesempatan untuk melatih keterampilan duduknya.
Faktor Perkembangan Otot yang Mengatur Kordinasi Tubuh Si Kecil
Sebelum bayi dapat duduk sendiri, mereka membutuhkan proses kontrol kepala yang baik. Kontrol kepala yang baik ini biasanya dicapai, kebanyakan di usia 4 bulan. Pada sekitar usia 2 bulan, banyak bayi mulai mencoba menegakkan kepala mereka untuk waktu yang singkat.
Untuk bisa duduk, bayi juga perlu melatih lengan, otot perut, punggung, dan kaki mereka, karena si kecil menggunakan semua otot ini untuk bisa duduk atau menopang diri mereka sendiri saat duduk.
Cara Melatih Bayi Duduk
Parents dapat melatih si kecil agar bisa duduk, yaitu dengan membantunya mengembangkan kemampuan otot leher hingga kepalanya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Parents lakukan, sebagaimana dikutip laman Mom Love Best.
1. Tummy Time
Tummy time adalah salah satu latihan penting yang bisa Parents terapkan kepada si kecil sedini mungkin. Parents bisa membalikkan tubuh si kecil dengan tumpuan dasar perutnya.
Manfaat melakukan tummy time akan membantu mengembangkan otot leher dan bahu bayi Anda, sekaligus meningkatkan perkembangan keterampilan motorik. Tummy time juga dapat meningkatkan kemampuan dasar yang dibutuhkan si kecil untuk berguling, duduk, dan merangkak.
Parents bisa meletakkan selimut di area yang bersih di lantai, lalu gulingkan bayi Anda dengan lembut sehingga ia berada di posisi tengkurap. Biarkan dia tetap tengkurap selama tiga hingga lima menit. Lakukan ini dua hingga tiga kali sehari — seiring bertambahnya usia bayi Anda, lakukan lebih sering dan lebih lama.
Selalu pilih waktu yang tepat ketika bayi Anda bangun dan terjaga. Hindari melakukan tummy time setelah menyusui — tunggu setidaknya 30 menit untuk memberi bayi Anda waktu untuk mencerna makanannya.
Gendong Bayi dalam Posisi Duduk Tegak dengan Tetap Menyangga Tubuhnya
Cara yang lain untuk membantu bayi duduk adalah dengan menggendong si kecil dalam posisi duduk tegak. Yang perlu diperhatikan adalah, Parents harus selalu menyangga tubuh dan kepalanya. Pada saat Parents menggendong bayi usia 0-2 bulan dalam posisi ini, ia akan belajar menggunakan otot lehernya untuk menopang kepala.
Parents dapat membantu latihannya sedikit demi sedikit dengan mengubah posisi tubuh yang disangga, mulai dari tubuh bagian atas, lalu berpindah ke tengah. Jika leher anak mulai cukup kuat, Anda bisa menggendong dengan menyangga pinggulnya.
Cara yang lain yang dapat Parents lakukan adalah menstimulasi refleksnya untuk menarik kepala ke atas, sehingga otot lehernya akan semakin kuat, yaitu menggendongnya dengan posisi kepala menghadap ke bawah. Selalu jaga keamanan dan tetap hati-hati ya, Parents.
Bantu Bayi Berlatih Memutar Badan
Parents dapat membantu si kecil latihan memutarkan badannya. Pada saat bergerak berputar, otot-otot tubuh anak saling berkoordinasi dan akan semakin kuat.
Parents bisa memberikan sedikit bantuan pada saat anak mulai memiringkan badannya.
Dengan latihan terus-menerus, anak akan mampu memutar badan dengan sendirinya. Perhatikan juga anggota tubuhnya yang lain, agar pada saat ia berputar tidak ada bagian tubuh yang berada pada posisi yang berbahaya.
Tarik Perhatian Si Kecil dengan Mainan
Ketika si kecil sudah bisa mulai duduk, Parents bisa membantunya untuk duduk lebih lama dengan memberinya mainan yang dimainkan saat duduk.
Kubus warna-warni, bola, atau mainan susun adalah alternatif yang bagus untuk membuat bayi Anda tetap tertarik saat duduk. Setelah bisa duduk, mainkan permainan interaktif seperti balok tumpuk atau bola yang dipantul-pantulkan. Cara menarik perhatian dengan mainan ini dapat membuat si kecil betah di posisi duduknya.
Startegi Menyenangkan Lain untuk Membantu Bayi Duduk
Laman Medical News Today juga memberikan strategi untuk dapat membantu si kecil duduk, berikut di antaranya:
- Berikan tummy time yang teratur kepada bayi baru lahir sehingga mereka dapat melatih kontrol kepala dan mendorong lengan mereka.
- Buat tummy time menyenangkan dengan menggoyangkan mainan kerincingan, berbicara dengan bayi, dan memberi mereka mainan untuk diraih.
- Letakkan mainan di dekat bayi yang dapat mereka jangkau
- Bermain, membaca buku, dan bernyanyi untuk bayi untuk mendorong interaksi dengan orang dewasa, dan mereka mungkin ingin duduk dan menguasai keterampilan motorik lainnya
- Menanggapi ocehan bayi, dan upaya mereka untuk berbicara dan bermain
- Bantu bayi ke posisi duduk dan beri mereka dukungan sebanyak yang mereka butuhkan untuk tetap dalam posisi tersebut.
- Dukung bayi ke posisi duduk dan mainkan permainan tatap muka, seperti cilukba, dan lain sebagainya.
- Berikan buku bayi untuk dilihat saat dalam posisi duduk
Jangan biarkan bayi bermain tanpa pengawasan, termasuk saat duduk. Meskipun kursi bayi mungkin bisa dijadikan bantuan, bayi tidak boleh duduk di kursi ini sendirian ya, Parents.
Artikel terkait: Bayi Harus Sering Tummy Time (Tengkurap) Untuk Menghindari 3 Hal Ini
Kapan Parents Perlu Merasa Khawatir dan Sebaiknya Segera ke Dokter?
Setiap bayi berkembang secara berbeda-beda, dan itu tidak apa-apa. Bayi yang lahir prematur cenderung berkembang lebih lambat terutama selama tahun pertama kehidupan.
Namun Parents tidak perlu cemas, banyak bayi prematur tumbuh berkembang di kemudian hari. Misalnya, bayi yang lahir 2 bulan lebih awal mungkin tidak berada pada tahap yang sama dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Medical News Today menulis, bayi mungkin memerlukan bantuan tambahan jika:
- Si kecil tidak bisa duduk di usia 12 bulan.
- Tumbuh kembang si kecil tertinggal jauh di belakang, misalnya bayi sama sekali tidak mengangkat kepala pada usia 2 bulan atau tidak bisa mengendalikan kepalanya di usia 6 bulan.
- Si kecil tampak sangat kaku atau kesulitan mengoordinasikan gerakan mereka
- Tidak menunjukkan interaksi sosial, seperti tidak tersenyum pada orang di depannya, tidak melakukan kontak mata, atau tidak mau berusaha berinteraksi dengan pengasuh.
- Tidak meraih sesuatu, menanggapi suara, tertawa, atau berguling setidaknya ke satu arah pada usia 6 bulan.
Untuk mengantisipasi hal ini, intervensi dini dan melakukan terapi ketika seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan dapat membantu anak kembali ke jalurnya.
Dalam kebanyakan kasus, dokter anak dapat mengidentifikasikan masalah pada si kecil dan kemudian merujuknya ke spesialis, seperti dokter anak khusus tumbuh kembang, untuk diagnosis lebih lanjut.
***
Baca juga:
Khawatir bayi belum bisa duduk? Ini 6 cara untuk melatihnya
Bumil tak dianjurkan duduk terlalu lama, berikut penjelasannya
Ketahui Umur Berapa Bayi Bisa Duduk dan Cara Melatih Si Kecil Duduk
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.