Selama hamil, Bunda pasti sering mendengar nasihat untuk mengurangi asupan kafein. Nasihat ini tentu saja beralasan kuat. Sebab, kafein memiliki dampak buruk bagi kesehatan janin dan meningkatkan komplikasi kehamilan. Lantas, apa jadinya jika tidak mengindahkan nasihat soal batasan kafein bagi ibu hamil ini?
Dampak Kafein pada Kopi untuk Ibu Hamil
Selama mengandung, ibu hamil memang mesti menjaga pola supannya. Ada beberapa makanan yang sebelum hamil tidak membawa dampak buruk, tetapi setelah hamil mesti ditinggalkan sementara waktu demi kesehatan buah hati di dalam kandungan. Kopi adalah salah satunya.
Salah satu penelitian yang dirilis di laman The Telegraph bahkan menuliskan bahwa satu cangkir kopi sehari dapat meningkatkan risiko lahir mati atau stillbirth hingga seperempatnya. Hal ini tentunya mengerikan, ya, Bun?
Artikel Terkait: 7 Merk Susu UHT yang Bagus untuk Ibu Hamil
Beberapa panduan kesehatan dan di situs NHS pun menjelaskan bahwa ibu hamil memang harus menjaga batasan asupan kafein per harinya, hingga 200 mg. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan batas atas 300 mg konsumsi kafein dalam sehari.
Akan tetapi, panduan ini tampaknya akan berubah, karena ada penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada batasan aman untuk mengonsumsi kopi bagi perempuan yang sedang hamil. Hal serupa juga dituliskan di laman The Guardian.
Tidak Ada Batasan Aman Kafein atau Kopi bagi Bumil
Melansir dari laman The Guardian, tidak ada batasan aman untuk mengonsumsi kopi bagi ibu hamil artinya ibu hamil mesti berhenti minum kopi untuk membantu menghindari keguguran, berat lahir rendah, dan lahir mati.
Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Obstetrics, Gynecology and Reproductive Biology, menemukan bahwa untuk setiap 100 mg kafein yang dikonsumsi per hari, risiko perempuan mengalami stillbirth meningkat 27%, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya sama sekali.
Sementara itu, secangkir kopi filter mengandung sekitar 120 mg kafein. Jadi, ketika ibu hamil mengonsumsi satu cangkir kopi bisa meningkatkan risiko stillbirth hingga 27%. Oleh karena itu, sebisa mungkin ibu hamil menghindari kafein pada akhir kehamilannya.
Pengaruh Kafein bagi Bumil
Mengutip dari The Telegraph, para peneliti memeriksa data dari 290 ibu yang kehilangan bayinya setelah usia kehamilan 28 minggu di 41 unit bersalin di seluruh Inggris antara tahun 2014 dan 2016. Data ini kemudian dibandingkan dengan 729 ibu yang sedang mengalami proses kehamilan.
Para peneliti kemudian menggabungkan informasi tentang faktor-faktor yang terkait dengan peristiwa lahir mati menggunakan kuesioner tentang konsumsi berbagai minuman berkafein. Hasilnya juga disesuaikan untuk efek faktor lainnya, seperti merokok, asupan alkohol, tingkat pendidikan, dan asupan kafein.
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari penelitian tersebut:
- Kafein dalam minuman energi memiliki dampak paling besar yang menyebabkan 85% peningkatan risiko lahir mati berdasarkan rata-rata 103,9 mg kafein per porsi, dibandingkan dengan tanpa kafein.
- Konsumsi teh tidak begitu memiliki peningkatan risiko, karena kadar kafein yang rendah.
- Studi ini menunjukkan bahwa asupan kafein yang melebihi batas yang direkomendasikan WHO dikaitkan dengan peningkatan risiko lahir mati 2,3 kali lipat setelah 28 minggu kehamilan.
Penulis studi Prof Alexander Heazell, direktur pusat penelitian Tommy dan profesor kebidanan di Universitas Manchester, mengatakan, “Kafein telah lama ada dalam makanan kita, dan seperti banyak hal yang kita suka makan dan minum, dalam jumlah besar dapat berbahaya, terutama selama kehamilan.”
Jurnal BMJ Evidence Based Medicine juga menyimpulkan, perempuan hamil atau sedang program hamil harus mempertimbangkan untuk menghindari kafein sama sekali.
WHO telah mengakui studi yang menunjukkan kelebihan asupan kafein dapat berhubungan dengan pertumbuhan terbatas, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, serta lahir mati (stillbirth).
Ibu hamil mesti menyadari betapa kafein mesti dihindari selama masa mengandung. Batasan konsumsi kafein yang telah ditetapkan dokter kandungan semestinya tidak dijadikan tujuan, melainkan limit maksimal. Oleh karenanya, lebih baik lagi jika Bunda tidak mengonsumsi kafein saat mengandung atau saat sedang melakukan program hamil.
Menghentikan kebiasaan konsumsi kafein memang berat, tetapi hal ini tentu harus diusahakan agar janin di dalam kandungan.
Demikianlah informasi terkait penelitian yang menunjukkan tidak adanya batasan aman kafein bagi ibu hamil. Semoga bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi? Ini Penjelasan Ahli
Penelitian: Rutin Minum Kopi Menurunkan Risiko Disfungsi Ereksi pada Suami
Bolehkah Ibu Hamil Minum Yakult? Simak 4 Fakta Ini Dahulu, Bun!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.