Baru-baru ini, topik bahaya diet tanpa nasi kerap diperbincangkan oleh warganet. Pasalnya, aktris Juwita Bahar sempat menceritakan pengalamannya yang pernah koma akibat diet ketat.
Kejadian ini dialaminya pada 2006 silam. Saat itu, sang ayah ingin Juwita tampil maksimal di layar kaca sehingga ia melakukan diet ketat. Perempuan tersebut dilarang memakan nasi selama dua tahun, tetapi bebas mengonsumsi makanan lainnya.
Namun, cara tersebut dinilai tidak sehat. Juwita meyakini bahwa cara diet tersebut akhirnya membuat ia harus terbaring koma di rumah sakit selama 15 hari.
“Waktu itu aku nggak makan nasi, tapi boleh makan yang lain selama 2 tahun. Jadi, sakit. Padahal, waktu itu aku masih kecil. Masih anak-anak umur 10 tahun. Aku nggak gendut atau gimana, cuma mungkin Papa mau kasih yang terbaik aja ke orang-orang. Pas aku sakit, Papa juga langsung panik dan kalang kabut,” ungkap Juwita seperti yang dikutip dari laman Insertlive.
Belum diketahui secara pasti apakah diet ketat merupakan penyebab utama Juwita Bahar koma. Pasalnya, koma yang dialami olehnya pada saat itu bisa juga disebabkan oleh virus meningitis yang dialaminya.
Nah, dari pengalaman Juwita tersebut, benarkah diet tanpa nasi berbahaya dan dapat menimbulkan koma?
Bahaya dan Aturan Diet Tanpa Nasi yang Perlu Diketahui
Secara umum, diet tanpa nasi sebenarnya termasuk dalam salah satu jenis diet. Ini merupakan diet tinggi karbohidrat kompleks, rendah lemak, serta rendah natrium.
Awalnya, jenis diet ini dikembangkan oleh seorang dokter dari Universitas Duke bernama Walter Kepmner, MD. Pada 2006,, jenis diet ini pun menjadi populer ketika ahli nutrisi Kitty Gurkin Rosati mempublikasi ulang melalui bukunya yang berjudul “The Rice Diet Solution”.
Perlu diketahui juga, diet tanpa nasi juga sebenarnya aman. Asalkan, kebutuhan karbohidrat kita tetap dipenuhi dari sumber lain. Hal ini juga disampaikan oleh ahli gizi FKUI Saptawati Bardonoso.
“Diet tanpa nasi harusnya aman, tentunya bila peran nasi bisa digantikan oleh sumber karbohidrat lain,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman CNN Indonesia.
Selengkapnya, melansir berbagai sumber, berikut merupakan bahaya yang dapat ditimbulkan jika melakukan diet tanpa nasi dan jenis karbohirdrat lain, yakni:
#1. Cepat Merasa Lelah
Karbohidrat merupakan salah satu sumber tenaga bagi tubuh. Saat kebutuhan karbohidrat tidak terpenuhi, tubuh akan lebih cepat lelah dan lesu.
#2. Berat Badan Hilang Berujung Kerusakan Organ
Pasokan energi dalam tubuh sangatlah penting. Saat kebutuhan karbohidrat tidak terpenuhi, ini akan mengurangi berat badan seseorang. Namun, kehilangan berat badan ini dinilai tidak baik, terlebih jika terjadinya secara drastis. Dalam jangka waktu lama, kondisi ini pun akan berujung kerusakan organ.
#3. Kadar Gula Darah Rendah
Saat masuk ke tubuh, karbohidrat diolah menjadi gula yang berfungsi sebagai sumber tenaga. Karbohidrat yang tidak terpenuhi pun pada akhirnya akan menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh menurun.
#4. Ketosis
Merupakan kondisi yang meliputi sakit kepala, sulit berkonsentrasi, mengalami bau mulut, dan timbulnya rasa mual. Ini terjadi saat tubuh kehabisan asupan karbohidrat dan pada akhirnya memecah lemak sebagai energi.
#5. Koma
Dalam kasus terparah, diet ketat tanpa disertai asupan karbohidrat bisa saja menimbulkan kondisi koma. Sama halnya yang dialami oleh kasus Juwita Bahar.
“Biasanya, koma yang terjadi akibat diet ketat dikaitkan dengan kadar gula darah yang turun drastis sehingga sangat rendah dan mengakibatkan koma tersebut,” ungkap Saptawati.
Asupan Karbohidrat Tetap Diperlukan oleh Tubuh
Masih banyak yang menganggap bahwa karbohidrat adalah jenis nutrisi jahat yang perlu dihindari ketika diet. Namun, faktanya tidak demikian. Karbohidrat justru diperlukan oleh tubuh kita agar bisa berfungsi secara efisien. Tak hanya itu, otak kita juga butuh glukosa sebagai bahan bakar sehingga jenis nutrisi ini sangat penting dikonsumsi tubuh.
Meski begitu, asupan karbohidrat juga tidak dianjurkan berlebihan. Agar diet tetap sehat, Anda bisa mengonsumsi jenis karbohidrat yang tepat dan dalam jumlah tepat pula. Beberapa jenis karbohidrat yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi saat diet di antaranya adalah:
- Quinoa
- Roti Gandum
- Beras Merah
- Kacang Hitam
- Ubi Jalar
- Oatmeal
- Kentang
Selain itu, mengurangi karbohidrat secara drastis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu seperti kelelahan atau pun masalah otak. Oleh karena itu, ketika Anda mencoba mengurangi jenis karbohidrat kompleks saat diet, pastikan juga Anda mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan jenis nutrisi lainnya.
Itulah penjelasan mengenai bahaya diet tanpa nasi dan jenis karbohidrat lain yang pernah dialami Juwita Bahar. Perlu diketahui, kondisi tubuh seseorang berbeda-beda. Maka, tidak ada salahnya Parents berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter atau ahli gizi sebelum melakukan jenis diet apa pun, ya!
***
Baca juga:
Ini Waktu Terbaik Bayi Makan Nasi, Cek!
3 Diet Paling Ngetren, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Tips Diet Sehat untuk Menurunkan Berat Badan, Parents Jangan Keliru!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.