Kasus ayah yang menganiaya bayinya karena tidak berhenti menangis mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan mengendalikan emosi sebagai orangtua. Menenangkan bayi menangis memang tidak mudah.
Ketika bayi tidak berhenti menangis, Anda mungkin tergoda untuk melakukan apa saja sebagai upaya untuk membuatnya berhenti menangis. Emosi Anda pun cenderung akan meningkat. Tetapi apa pun yang Anda lakukan, jangan sampai memukul atau mengguncangkan bayi Anda ketika menenangkan bayi menangis.
Mengguncangkan bayi Anda bisa sangat berbahaya karena bayi memiliki otot leher yang lemah dan masih berjuang untuk menopang kepala mereka.
Mengguncangkan tubuh bayi untuk meredakan tangisannya memiliki risiko membahayakan lainnya, termasuk kebutaan, kerusakan otak, atau keterbelakangan mental. Hal tersebut tentu juga bisa mengancam jiwa dan sangat fatal.
Beberapa cara menenangkan bayi menangis
1. Mulai dengan basic
Bayi biasanya menangis ketika lapar atau mengantuk. Jadi, hal pertama yang dapat Anda coba untuk menenangkan bayi menangis adalah memberi makan atau menepuknya untuk bersendawa. Periksa juga apakah popoknya perlu diganti atau tidak.
Jika sudah dekat dengan waktu tidur siang, Anda dapat mulai menidurkannya. Jika tidak ada cara yang berhasil, kemungkinan bayi Anda hanya membutuhkan perhatian dan melakukan sedikit bonding dengan Anda.
Berikut beberapa alasan umum mengapa bayi menangis:
– Kantuk atau kelelahan
– Popok yang basah atau kotor
– Lapar
– Terlalu bising atau overstimulasi
– Kolik, refluks, atau alergi makanan
– Sakit
– Perut kembung
– Ketakutan dengan sesuatu hal atau dengan orang asing.
2. Jika tangis anak tak kunjung berhenti
Terkadang, bayi tampaknya baik-baik saja tetapi terus menangis. Pada kondisi tersebut, Anda perlu tetap tenang dan bisa mencoba hal-hal berikut:
– Gendong bayi Anda dan ajak ia berbicara atau bernyanyi untuknya. Katakan padanya bahwa ia akan baik-baik saja.
– Coba ajak ia keluar rumah. Bepergian sejenak untuk berjalan-jalan atau berkendara singkat dapat membantu menenangkan si kecil Anda.
– Ingat bahwa kemarahan tidak akan membantu. Terkadang, bayi hanya perlu menangis.
– Luangkan waktu untuk beristirahat ketika Anda merasa perlu. Mintalah pasangan Anda atau teman tepercaya untuk membantu Anda sementara waktu sampai Anda lebih tenang.
Ketika Anda sudah mencoba hampir semua cara dan bayi Anda masih belum bisa tenang, tak ada salahnya untuk meminta bantuan tim ahli kesehatan.
Seperti dilansir Parenting Firstcry berikut ini beberapa hal untuk memahami tangisan bayi. Jika perlu, Anda juga bisa mencari contoh suara melalui YouTube agar memahami persis suaranya.
- Hunger Cry – ‘Neh’
Jika tangisan bayi dimulai dengan suara ‘neh’, itu berarti bayi itu lapar. Biasanya suara ini dihasilkan ketika bayi menyentuh lidah ke atap mulut dan refleks mengisap diaktifkan. Ini adalah salah satu isyarat tangisan bayi terbaik untuk mendeteksi rasa lapar. Solusi yang jelas untuk menghentikan bayi menangis adalah memberinya makan.
- Sleepy Cry – ‘Owh’
Merasa mengantuk adalah salah satu penyebab utama bayi menangis. Ketika bayi mengantuk, dia cenderung menangis ‘owh’ untuk menunjukkan rasa kantuknya. Bayi Anda menangis di malam hari menandakan bahwa ia lelah. Seringkali disertai dengan menguap dan menggosok mata.
- Tangisan Tidak Nyaman – ‘Heh’
Bayi mungkin merasa tidak nyaman karena alasan seperti popok basah atau kedinginan atau gatal. Ketidaknyamanan adalah salah satu alasan utama mengapa bayi yang baru lahir menangis. Cobalah untuk memahami alasan di balik ketidaknyamanan bayi dan membantunya tenang. Periksa juga suhu kamar.
- Tangisan Nyeri – ‘Eair’
Rasa sakit juga bisa menjadi salah satu alasan bayi menangis. Seorang bayi yang menangis kesakitan akan membuat suara ‘eair’ itu biasanya berarti masalah di perut bagian bawah yang menghasilkan gas. Dalam hal demikian, bayi biasanya akan menarik lutut ke dadanya atau menendang kakinya.
- Not-feeling-Well Cry – ‘Eh’
Memahami tangisan bayi yang menunjukkan perasaan tidak enak sangat penting, sehingga Anda dapat membantu menyelesaikan masalah dengan cepat. Seruan ini disertai dengan ‘eh’. Ini adalah sinyal yang berarti bayi harus bersendawa. Periksa apakah bayi Anda menunjukkan tanda-tanda penyakit atau infeksi seperti demam, masalah pernapasan, iritasi kulit, dan lain-lain.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/menenangkan-bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.