Plasenta atau ari-ari bayi sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan. Berikut adalah fakta-fakta menarik seputar ari-ari bayi, cara mencuci, mengubur, serta mendoakannya.
Bagaimana Ari-Ari Terbentuk saat Ibu Hamil?
Sumber: Freepik
Mengutip dari laman Universitas Cincinnati, ari-ari atau plasenta terbentuk dalam 11 hari pembuahan. Plasenta terus berkembang selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan bayi. Awalnya, plasenta terbentuk sebagai beberapa sel dan setelahnya berkembang menjadi sepanjang beberapa inci.
Mengutip dari Hello Sehat, pada awalnya nutrisi untuk janin di trimester pertama berasal dari korpus luteum (struktur jaringan kuning dalam ovarium) yang luruh dan memproduksi hormon progesteron.
Kemudian pada usia kehamilan 4 minggu, beberapa sel yang menempel di dinding rahim akan memisahkan diri dan ‘menggali’ lebih dalam di dinding rahim.
Salah satu dari sel tersebut yaitu cytotrophoblasts, yang akan membentuk pembuluh darah di dinding rahim. Pembuluh darah ini berguna sebagai sumber darah ibu untuk plasenta.
Dua bulan berikutnya, plasenta akan tumbuh menjadi lebih besar serta menjadi penyuplai oksigen dan nutrisi untuk janin yang ada di dalam rahim, menggantikan korpus luteum.
Plasenta mencapai bentuk dan struktur yang lengkap pada kehamilan minggu ke-12 dan terus berkembang.
Plasenta bayi tidak memiliki sel saraf dan tidak dikendalikan oleh otak ibu ataupun bayi. Maka dari itu, ia tumbuh dan bekerja secara mandiri.
Apa Saja Fungsi Ari-Ari Bayi selama Kehamilan?
Tahukah Anda bahwa ari-ari memiliki fungsi yang sangat penting selama kehamilan, mulai dari memberikan oksigen, darah hingga memproduksi hormon untuk bayi.
Berikut ini selengkapnya fungsi ari-ari untuk janin.
1. Memberikan Nutrisi, Oksigen, dan Darah yang Dibutuhkan Bayi
Saat masih di dalam rahim, paru-paru bayi tidak digunakan dan hati bayi juga belum sepenuhnya berkembang untuk berfungsi secara sempurna.
Mengutip dari University of Rochester Medical Center Health Encyclopedia, sirkulasi darah akan melewati paru-paru dan hati bayi dengan mengalir di jalur yang berbeda melalui lubang khusus lewat plasenta.
Makanan yang dikonsumsi ibu akan dipecah. Protein pun akan masuk ke dalam aliran darah yang akan diteruskan melalui plasenta dan tali pusat menuju aliran darah bayi.
Dalam setiap menitnya, sebanyak 500 ml darah dari ibu akan dialirkan ke rahim untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi pada janin.
2. Memproduksi Hormon
Plasenta akan memproduksi hormon pada akhir trimester pertama (minggu 12 dari kehamilan). Sebelumnya, fungsi ini dikerjakan oleh korpus luteum. Itulah sebabnya, saat banyak perempuan mengalami gejala mual dan lelah di trimester 1 akan berhenti ketika plasenta mengambil alih produksi hormon di trimester kedua.
Selama berada di dalam rahim, plasenta akan menghasilkan berbagai macam hormon untuk pertumbuhan bayi, yaitu sebagai berikut:
- Human Chorionic Gonadotropin (hCG), untuk memicu produksi hormon estrogen dan progesteron pada trimester pertama.
- Estrogen, untuk merangsang pertumbuhan rahim dan jaringan payudara untuk persiapan menyusui nanti.
- Progesteron, untuk menjaga lapisan rahim.
- Laktogen plasenta, untuk mempercepat metabolisme tubuh agar tubuh mendapatkan cukup energi saat hamil.
3. Melindungi Bayi
Ari-ari akan menghasilkan antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi kuman, virus, atau bakteri.
Apa Saja Gangguan pada Plasenta?

Dalam kondisi normal, plasenta bayi akan berada di bagian atas atau samping rahim. Plasenta ini merupakan penunjang kehidupan bayi yang berada di dalam kandungan.
Namun, dalam beberapa kasus, plasenta bisa mengalami gangguan yang membuat kehamilan menjadi kehamilan berisiko tinggi, yakni:
- Plasenta akreta. Sebuah kondisi serius saat plasenta berkembang lebih dalam ke dinding rahim dibandingkan normal dan menjadi terlalu menempel.
- Plasenta inkreta. Sebuah kondisi parah saat plasenta yang sedang bertumbuh menempel dan berkembang ke dalam otot-otot dinding rahim.
- Plasenta perkreta: Sebuah kondisi berisiko tinggi saat plasenta yang berkembang menjadi terlalu menempel di dinding rahim dan menembusnya, kadang-kadang sampai ke usus, kandung kemih, atau organ terdekat lainnya.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang berhubungan dengan plasenta, yaitu:
- Insufisiensi plasenta. Kondisi ketika ari-ari tidak berkembang dengan optimal sehingga fungsinya terganggu dan tidak bisa menyalurkan oksigen dan nutrisi ke janin dengan baik
- Plasenta previa. Kondisi ketika sebagian atau seluruh bagian ari-ari menutup leher rahim (serviks) sehingga menghalangi jalan lahir
- Solusio plasenta. Kondisi terlepasnya ari-ari dari dinding rahim ibu hamil sebelum persalinan sehingga bisa menurunkan pasokan oksigen nutrisi ke janin. Kondisi ini merupakan salah satu kegawatan dalam kehamilan dan harus segera ditangani oleh dokter
- Retensi plasenta. Kondisi ketika ari-ari tidak keluar dari rahim setelah 30 menit melahirkan.
Cara mengetahui bahwa mungkin ada masalah dengan plasenta adalah pendarahan dari vagina. Namun, karena tidak semua orang mengalami hal ini, pastikan Anda menghadiri pemeriksaan kehamilan wajib.
Selain itu, gejala seperti perut sakit atau kontraksi bisa juga menjadi tanda ada masalah dengan plasenta. Dalam beberapa kasus, ukuran janin yang terlalu kecil untuk usianya bisa juga menjadi indikasi ada masalah dengan plasenta.
Bagaimana Cara Mencuci Ari-Ari Bayi?
Tak seperti organ tubuh manusia lain yang dibawa dari lahir hingga meninggal, plasenta atau ari-ari merupakan organ tubuh sekali pakai.
Setelah bayi lahir, plasenta pun akan ikut ‘dilahirkan’ dan tidak dibutuhkan lagi oleh bayi.
Mengutip dari SehatQ, masyarakat Indonesia memiliki sebuah kepercayaan bahwa plasenta merupakan ‘saudara’ bayi sehingga setelah keluar, plasenta tak boleh dibuang begitu saja.
Oleh karena itu, Parents perlu memperhatikan cara mengurus ari-ari yang benar mulai dari mencucinya sebelum dikubur.
Plasenta harus dicuci terlebih dahulu untuk membilas darah yang menempel ketika proses persalinan.
Cara mencuci plasenta bayi yang pertama adalah membasahinya dengan air, kemudian digosok dengan menggunakan garam dan asam jawa yang dipercaya ampuh menghilangkan noda darah.
Lalu bilaslah dengan air hingga darah yang menempel bersih.
Agar plasenta tidak berbau amis, berikan perasan jeruk nipis. Usaplah plasenta dengan lap agar kering agar siap untuk dikubur.
Artikel Terkait: Mengubur Ari-Ari Hingga Cukur Rambut Bayi, Ini 6 Upacara Kelahiran Bayi dalam Adat Jawa
Cara Mengubur dan Mendoakan Ari-Ari Bayi Menurut Islam dan Jawa

Ari-ari sebaiknya dikubur di dalam tanah, karena jika dibuang begitu saja di tempat sampah bisa membusuk atau dimakan binatang. Mengubur plasenta juga merupakan sunah yang disarankan oleh Rasulullah SAW dalam agama Islam.
Dalam syariat Islam sebenarnya tak ada doa khusus untuk mengubur ari-ari, tetapi Parents dapat membaca shalawat Nabi dan mengucap syukur atas kelancaran persalinan bayi.
Setelah dicuci dan dibersihkan, bungkuslah dengan kain berwarna putih. Parents juga bisa memasukkan plasenta yang telah dibungkus di dalam kendi yang terbuat dari tanah liat.
Kemudian galilah tanah sedalam 70 cm hingga 1 meter dan kubur rapat ari-ari agar tidak tercium aromanya oleh binatang.
Di masyarakat Jawa sendiri ada tradisi mengubur plasenta dengan memberikan lampu dan kurungan sebagai simbol. Apakah Parents pernah mendengarnya?
Pertanyaan Populer Seputar Plasenta dan Ari-Ari Bayi
Seperti apa penampakan dan bentuk plasenta?
Plasenta tampak seperti cakram jaringan bergelombang yang kaya akan pembuluh darah,sehingga tampak berwarna merah tua saat cukup bulan. Sebagian besar jaringan plasenta yang matang terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini terhubung dengan bayi melalui tali pusar dan bercabang di seluruh cakram plasenta seperti dahan pohon.
Apa warna plasenta?
Plasenta memiliki dua bagian: bagian yang menempel dengan dinding rahim dan bagian yang terdekat dengan bayi. Bagian yang menempel dengan dinding rahim berwarna merah gelap kebiruan, sementara yang dekat ke bayi berwarna abu-abu.
Seberapa besar plasenta yang normal?
Plasenta memiliki ukuran panjang sekitar 10 inci dan tebal 1 inci pada bagian pusatnya. Plasentanya memiliki berat 16 ons (sektiar 0.5kg) saat bayi lahir.
Plasenta terbuat dari apa?
Plasenta sebagian besar mengandung pembuluh darah yang terdapat dalam struktur yang disebut “vili.” Pembuluh darah terhubung dengan aliran darah bayi melalui tali pusat.
Siapa yang harus mengubur ari bayi?
Ayah diharuskan mengubur ari-ari bayi setidaknya kurang dari 24 jam setelah bayi lahir agar tidak terjadi pembusukan. Apabila bayi dilahirkan di rumah sakit, biasanya pihak rumah sakit akan memberikan kantong plastik berisi ari-ari pada pihak keluarga.
Ari-ari bayi perempuan dikubur di mana?
Dalam budaya Jawa, khusus ari-ari bayi perempuan harus selalu dikuburkan di dekat area rumah tinggal, agar supaya bayi perempuan kelak jauh lebih senang tinggal di rumah. Ari-ari jabang bayi yang berasal dari bayi perempuan biasanya dikuburkan sebelah kiri pintu masuk depan rumah.
Barang apa saja yang dikubur bersama ari-ari?
Sejumlah orang tua menguburkan barang-barang seperti bunga setaman, benang, kunir, jarum, beras kuning, tulisan arab (biasanya yang dipakai tulisan syahadat), kaca, alat tulis, dan sisir bersama dengan ari-ari bayi.
Apakah ari bayi harus dikubur menurut Islam?
Menurut Islam mengubur ari-ari dari bayi yang dilahirkan sendiri hukumnya adalah sunah. Demikian pula membungkusnya dengan kain yang dilakukan untuk memuliakan bayi.
***
Itulah informasi penting dan cara mengurus ari-ari bayi untuk Parents perhatikan.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, terutama untuk Parents yang tengah menanti kelahiran buah hati.
Baca Juga:
Cara mengubur ari-ari dengan benar, panduan bagi para Ayah
Makan Ari-ari Bayi Masih Jadi Tren di Beberapa Negara
Adakah Manfaat Makan Ari-ari Bayi Setelah Melahirkan? Ini Hasil Penelitiannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.