Pada 27 Februari 2019 lalu, Maya Septha melahirkan anak ketiganya melalui operasi caesar. Setelah melahirkan, ia terlihat kerap membagikan pengalaman dan pengetahuannya tentang proses hamil dan melahirkan. Termasuk juga tentang rahim tipis.
Maya Septha berbagi kisah tentang rahim tipis
Akhir-akhir ini, dalam akun media sosial pribadinya, presenter cantik Maya Septha terlihat kerap membagikan pengalaman dan pengetahuannya tentang proses hamil dan melahirkan.
Salah satu pengalaman yang tak luput ia bagikan ialah tentang kondisi rahimnya setelah melahirkan anak ketiganya, Davinka Sidarta, pada 27 Februari 2019 lalu.
Artikel terkait: Maya Septha melahirkan anak ketiga, ini detik-detik kisah persalinannya
Beberapa orang mengatakan bahwa operasi caesar dapat membuat dinding rahim seorang ibu menjadi lebih tipis. Terlebih bila seorang ibu tersebut telah melalakukan operasi caesar sebanyak tiga kali seperti Maya Septha.
Mendengar akan hal itu, Maya Septha pun mengatakan bahwa kondisi rahimnya tetap normal meskipun telah melakukan tiga kali operasi caesar. Ia bahkan masih diperbolehkan untuk hamil keempat kalinya oleh sang dokter.
“Kondisi rahim orang beda-beda. Saya 3x caesar kata dokter masih ok, masih boleh hamil lagi aman (thankyou next),” ujar Maya Septha dalam Instagram story miliknya.
“Jadi kayaknya penipisan rahim nggak dialami semua orang. Dan nggak semua maksimal 3x caesar. Tergantung kondisi kamu dan hasil kerja dokternya,” tambahnya.
Maya Septha mengaku selalu menggunakan dokter kandungan yang sama untuk anak pertama, kedua, dan ketiganya. Dengan begitu, sang dokter pun dapat mengetahui dengan baik bagaimana kondisi tubuhnya.
“Aku selalu pakai dokter yang sama, jadi dia tahu riwayat aku dari pertama. Biasanya dokter juga nggak mau resiko. Kalau sebelumya kamu caesar di dokter lain, kan dia gatau kualitas jahitan dan obat yang dipake,” jelasnya.
“Jaraknya berapa lama juga beda-beda ya orang dikasih tahunya. Kalau dulu dokterku bilang setahun aman kok. Nah balik lagi tergantung hasil kerja dokter sama kondisi rahim kamu mungkin ya,” tutup Maya Septha.
Baca juga: Alami puting datar, Maya Septha tetap semangat menyusui anak ketiganya
Mengenal penyebab rahim tipis
Perlu diketahui, dinding rahim terdiri dari tiga lapisan yakni lapisan terluar (perimetrium), lapisan tengah (miometrium), dan lapisan terdalam (endometrium). Di lapisan endometrium inilah tempat terjadinya penebalan dan penipisan dinding rahim yang mengikuti siklus menstruasi.
Dilansir dari Klik Dokter, pada umumnya endometrium yang normal memiliki ketebalan 8-13 mm. Bila ketebalannya kurang dari itu, endometrium disebut tipis dan kurang ‘subur’ sehingga peluang untuk hamil pun menurun.
Memang benar bila penipisan endometrium dapat terjadi karena operasi caesar seperti yang dilakukan oleh Maya Septha. Namun penipisan endometrium juga bisa terjadi karena kerusakan yang diakibatkan tindakan pembedahan kandungan seperti laparoskopi, kuret, dan juga penyakit radang panggul.
Kerusakan ini dapat menimbulkan jaringan parut pada dinding rahim yang pada akhirnya akan memengaruhi fungsinya. Oleh karena itu, sulit untuk mendiagnosis penipisan endometrium hanya karena operasi caesar saja.
Selain itu, ada pula 4 hal lain yang mungkin dapat menyebabkan kondisi tersebut, seperti:
1. Aliran darah ke rahim yang kurang
Beberapa penelitian menemukan bahwa endometrium bisa gagal menebal karena turunnya aliran darah ke rahim. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kondisi ini ialah karena jadwal menstruasi yang tidak teratur.
Selain itu, beberapa penyebab lainnya ialah gaya hidup sedenter atau gaya hidup yang sebagian besar waktunya digunakan untuk duduk, mioma uteri, serta adanya peningkatan kadar hormon stres tubuh yang secara umum menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Untuk memeriksakan baik tidaknya aliran darah ke rahim, Anda melakukan USG kandungan.
2. Kadar hormon estrogen yang rendah
Salah satu penyebab umum rahim tipis ialah kadar hormon estrogen yang rendah. Estrogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh ovarium wanita untuk membuat lapisan endometrium menebal.
Tinggi rendahnya kadar estrogen bisa terjadi akibat olahraga yang berlebihan, gangguan makan (anoreksia dan bulimia), gangguan fungsi kelenjar pituitari otak yang memicu ovarium untuk menghasilkan estrogen, dan kelainan ovarium karena efek genetik atau penyakit autoimun.
Anda dapat memeriksakan tinggi rendahnya kadar hormon estrogen melalui pemeriksaan darah. Bila kadarnya rendah, hormon estrogen oral mungkin akan diberikan.
3. Efek obat
Obat Klomifen merupakan obat yang biasa digunakan untuk menginduksi pengeluaran sel telur pada wanita yang sulit hamil. Obat ini dapat membuat tubuh seolah-olah kekurangan estrogen. Hal inilah yang dapat menghambat estrogen dalam menebalkan dinding rahim.
Adapun kontrasepsi hormonal mengandung progestin yang secara langsung berefek menipiskan endometrium.
4. Penyakit bawaan
Penipisan endometrium juga bisa disebabkan karena adanya penyakit bawaan seperti diabetes melitus, hipertensi, asma, dan epilepsi. Sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut pada dokter bila Anda sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil.
Gejala dan pencegahan rahim tipis
Wanita yang mengalami rahim tipis pada umumnya tidak menunjukan gejala atau tanda yang spesifik. Gejala yang paling umum terjadi adalah masalah sulit hamil dan gangguan periode menstruasi.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, sebagian besar penyebab penipisan endometrium tidak dapat dicegah. Namun tak ada salahnya bila Anda mulai mengatur pola makan, menjaga gaya hidup, kebersihan, dan jenis alat kontrasepsi mulai sekarang untuk menghindari risiko tersebut.
Baca juga:
Terlalu Sering Operasi Caesar Sebabkan Dinding Rahim Robek di dalam Perut
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.