Pola asuh permisif adalah tipe pengasuhan yang memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan apa yang mereka mau, tanpa memberikan batasan atau aturan yang ketat.
Orang tua yang permisif akan membebaskan anak bermain semau mereka, makan apa saja dan kapan saja, dan tidak menetapkan jam tidur malam atau screen time. Orang tua permisif punya pola pikir “biarkan anak-anak menjadi anak-anak”.
Dengan memberikan kebebasan kepada anak, apa efeknya bagi si Kecil? Simak penjelasan pola asuh permisif di artikel ini.
Apa Itu Pola Asuh Permisif?

Pola asuh permisif adalah jenis gaya pengasuhan anak yang mendukung dan ramah, tetapi tidak memiliki batasan dan ekspektasi, baik di rumah maupun di depan umum. Pola asuh ini menempatkan anak-anak sebagai pengambil keputusan, membebaskan mereka melakukan apa yang disuka.
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif membiarkan anak-anaknya memilih cara berperilaku dan mengekspresikan diri mereka dengan sedikit arahan dari pengasuh.
Melansir BabyCenter dan Parents, ciri-ciri pola asuh permisif yakni:
- Sedikit atau tidak ada aturan, misalnya batas waktu tidur atau screen time.
- Sedikit ekspektasi yang dibangun di rumah.
- Pola asuh yang penuh dengan kehangatan dan respons, namun sampai pada titik menempatkan anak sebagai teman.
- Disiplin yang jarang.
- Sedikit pengawasan selama bermain dan aktivitas lainnya.
- Memberikan beberapa aturan yang tidak konsisten.
- Lebih suka menjadi teman bagi anak daripada menjadi figur otoritas.
- Mempertimbangkan pendapat anak dalam keputusan besar.
- Menekankan kebebasan di atas tanggung jawab.
- Tidak terlalu peduli dengan keselamatan, lebih melihat situasi berisiko sebagai peluang pembelajaran.
Seperti Apa Contoh Pola Asuh Permisif?

Contoh pola asuh permisif adalah orang tua menghindari memberikan batasan atau konsekuensi bagi anak-anaknya. Misalnya, jika anak memukul saudaranya, maka orang tua permisif tidak akan memberikan hukuman, bahkan menanggapi perilaku tersebut sama sekali.
Demikian pula jika anak misalnya tidak mau membereskan mainannya, orang tua yang permisif tidak akan mencoba dan mendesaknya. Contoh lain pola asuh permisif yaitu:
- Tidak ada batasan screen time, anak-anak bisa saja menikmati akses layar tanpa batas, alih-alih dibatasi tiap hari atau tiap minggu.
- Membiarkan anak makan apa pun dan kapan pun mereka mau, tanpa memperhatikan jam makan dan nilai gizi kebutuhan makan anak.
- Tidak ada waktu tidur, orang tua tidak memaksakan waktu tidur pada anak dan akibatnya anak bisa saja tidak mendapatkan waktu tidur yang dibutuhkannya.
Apa Dampak Pola Asuh Permisif pada Anak?
Melansir Verywell Mind, dampak pola asuh permisif pada anak cukup negatif. Anak yang dibesarkan oleh orang tua permisif cenderung:
- Kurangnya disiplin diri.
- Memiliki keterampilan sosial yang buruk.
- Menjadi terlibat dengan diri sendiri dan menuntut.
- Merasa tidak aman karena kurangnya batasan dan bimbingan.
- Prestasi rendah karena orang tua tidak memiliki ekspektasi apapun.
- Pengambilan keputusan yang buruk karena orang tua tidak menetapkan atau menerapkan aturan dan pedoman apapun.
- Rentan terhadap kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba karena orang tua tidak memberikan batasan.
- Keterampilan sosial dan emosionalnya buruk karena mereka tidak belajar menangani emosi secara efektif.
- Kurang keterampilan pengaturan diri karena kurangnya struktur dan aturan di rumah.
Akan tetapi, ada juga dampak positif pola asuh permisif pada anak, yaitu:
- Anak dapat merasakan kehangatan orang tua karena orang tua permisif gaya pengasuhannya cenderung responsif, penuh kasih sayang, dan hangat.
- Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif memiliki harga diri yang baik.
Tipe Pola Asuh Ada Apa Saja
Tipe pola asuh ada empat yaitu otoriter, permisif, otoritatif, dan abai.
1. Tipe Pola Asuh Otoriter
Tipe pola asuh otoriter berfokus pada aturan yang ketat, kepatuhan, dan kedisiplinan. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memiliki harapan tinggi dan tidak ragu menghukum anak jika kedapatan tidak mengikuti arahan yang diberikan.
Orang tua otoriter mengambil alih kekuasaan dalam pengambilan keputusan, dan jarang memberikan masukan apapun kepada anak dalam masalah tersebut.
Orang tua juga tidak mengayomi, lunak, atau mudah bergaul. Mereka membuat aturan dan menegakkan konsekuensinya tanpa mempertimbangkan pendapat anak.
2. Tipe Pola Asuh Permisif
Orang tua yang permisif bersikap lunak, hanya turun tangan saat ada masalah serius. Mereka cukup pemaaf dan memiliki pemikiran bahwa “anak-anak akan menjadi anak-anak”.
Sering kali mereka bertindak seperti teman alih-alih sosok yang lebih dewasa atau figur yang otoriter. Orang tua yang permisif memenuhi kebutuhan anak-anak tanpa memberikan banyak disiplin.
3. Tipe Pola Asuh Otoritatif
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif memberi anak-anak aturan dan batasan, tetapi juga memberikan kebebasan untuk membuat keputusan.
Dengan pola asuh ini, orang tua memvalidasi perasaan anak-anak, sekaligus menegaskan bahwa orang dewasalah yang memegang kendali.
Orang tua dengan pola asuh otoritatif menginvestasikan waktu dan energi untuk mencegah masalah perilaku sebelum masalah muncul.
Mereka juga menggunakan strategi disiplin positif, seperti sistem pujian dan hadiah, untuk memperkuat perilaku positif.
4. Tipe Pola Asuh Abai
Pada dasarnya, orang tua dengan tipe pola asuh abai tidak banyak terlibat dalam tumbuh kembang dan pengasuhan anak. Mereka hanya sedikit memberikan bimbingan, pengasuhan, dan perhatian pada anak.
Orang tua dengan pola asuh abai juga tidak menetapkan aturan atau harapan, dan mereka cenderung memiliki pengetahuan minim tentang apa yang dilakukan anak-anaknya.
Orang tua tipe ini mengharapkan anak-anaknya untuk membesarkan diri mereka sendiri. Mereka tidak akan mencurahkan banyak waktu atau energi untuk memenuhi kebutuhan dasar anak.
***
Pola asuh permisif adalah tipe pengasuhan yang memberikan banyak kebebasan atau keleluasan pada anak, dan hanya sedikit menetapkan batasan.
Dampak pola asuh ini terhadap tumbuh kembang anak bisa jadi positif maupun negatif.
Sisi positifnya salah satunya adalah anak punya harga diri yang baik, namun sisi negatifnya adalah mereka kurang punya rasa disiplin.
Apakah Parents adalah orang tua yang menerapkan pola asuh permisif atau yang lainnya?
***
Baca Juga:
21 Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Anda Ketahui
6 Pola Asuh Anak Anies Baswedan yang Layak Ditiru, Budayakan Diskusi
Mengenal Pola Asuh 'RIE Parenting', Benarkah Bisa Membuat Anak Lebih Mandiri?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.