7 Ciri-ciri Hamil saat Masih Menggunakan KB IUD dan Risikonya
Ditinjau secara medis oleh
dr. Gita Permatasaridr. Gita Permatasari bertugas di RSPP sebagai Dokter Umum, Medical Check Up Examiner, dan Konsultan Laktasi. Ia juga menjadi Manajer Pelayanan Pasien yang berkoordinasi dengan dokter spesialis dan perawat terkait kondisi pasien, termasuk berkoordinasi dengan asuransi terkait penjaminan pasien. Sebelumnya, dr. Gita melayani pasien di Klinik Ajiwaras, Cilandak KKO.
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Hamill dengan IUD memang memiliki risiko tertentu yang penting untuk diketahui.
Walaupun jarang dan dengan persentase yang kecil, kejadian hamil dengan Intrauterine Device atau IUD mungkin saja terjadi. Maka itu, Bunda perlu tahu ciri-ciri hamil saat masih menggunakan KB IUD.
Sebagian perempuan memilih IUD atau lebih dikenal dengan nama KB spiral karena memiliki potensi tingkat keberhasilan menunda kehamilan sampai 99,7%.
Dengan kemungkinan hamil yang begitu kecil, adakah alasan yang bisa menjelaskan mengapa perempuan yang menggunakan IUD masih bisa hamil?
Amankah jika seorang ibu mengalami kehamilan dengan kondisi memakai IUD di dalam tubuhnya?
Di bawah ini penjelasannya, Parents.
Artikel terkait: Pil Kontrasepsi Darurat, Bisakah Cegah Kehamilan Setelah Sperma Terlanjur Masuk?
Daftar isi
Apa Penyebab Tetap Hamil Saat Pakai KB IUD?

Beberapa penyebab Bunda masih tetap hamil meski sudah pakai KB IUD di antaranya adalah perangkat yang lepas, IUD tidak dipasang dengan benar, hingga masa KB IUD sudah berakhir. Ini penjelasannya:
1. Perangkat IUD Lepas
Dilansir dari Healthline, ada sekitar 2-10% kejadian di mana perangkat kontrasepsi ini tidak bisa berfungsi karena terlepas dari tempatnya di dalam rahim, ke dalam serviks.
Alasan terlepasnya pun bermacam-macam, salah satunya adalah kontraksi rahim sehingga IUD terjatuh. Pergeseran IUD sebenarnya bisa Bunda rasakan dengan memeriksa tali IUD.
Pemeriksaan posisi IUD juga bisa dilakukan dengan USG rahim ataupun transvaginal saat kontrol lanjutan dengan dokter kandungan.
Artikel Terkait: IUD bisa bergeser, ini penyebab dan cara menghadapinya!
2. IUD Tidak Dipasang dengan Benar
Keakuratan pemasangan IUD memang tergantung dari keahlian tenaga medis yang bersangkutan.
Parents bisa melakukan survei terlebih dahulu terhadap beberapa dokter kandungan atau bidan sebelum memutuskan untuk memasang alat kontrasepsi IUD.
3. IUD Belum Berfungsi dengan Benar
Untuk IUD jenis hormonal, seperti Mirena dan Skyla, biasanya membutuhkan waktu seminggu untuk bisa bekerja secara efektif.
Kehamilan mungkin saja terjadi jika dalam jeda waktu seminggu ini ada hubungan seksual.
4. Masa Periode IUD Sudah Berakhir
IUD memiliki masa periode tertentu. Jenis IUD tembaga biasanya memiliki masa waktu sekitar 10 tahun, sedangkan IUD jenis hormonal biasanya memiliki masa periode 5-7 tahun.
Artikel terkait: Mengenal Metode Tubektomi atau KB Steril pada
Bagaimana Ciri-ciri Hamil saat Pakai KB IUD?
Berikut ini beberapa ciri-ciri hamil saat masih pakai KB IUD:
1. Tidak Menstruasi atau Terlambat Haid
Melansir WebMD, salah satu tanda awal kehamilan yang paling umum adalah tidak datang haid atau terlambat menstruasi.
Namun, perlu diingat bahwa IUD hormonal dapat menyebabkan haid menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.
Jika Bunda biasanya masih mengalami haid dengan IUD tapi tiba-tiba tidak datang bulan, sebaiknya waspada dan lakukan tes kehamilan.
2. Payudara Terasa Sakit dan Bengkak
Menurut Healthline, perempuan yang hamil saat menggunakan IUD akan merasakan gejala kehamilan yang sama seperti kehamilan pada umumnya, termasuk payudara yang terasa sakit dan bengkak.
Melansir The Femedic, payudara yang terasa sakit akibat kehamilan biasanya lebih intens dibandingkan dengan efek samping IUD.
Rasa sakit pada payudara saat hamil bahkan bisa terasa ketika pakaian menyentuh area tersebut.
3. Mual dan Muntah (Morning Sickness)
Morning sickness merupakan gejala kehamilan yang akan dialami perempuan yang hamil saat menggunakan IUD, sama seperti kehamilan normal lainnya.
Jika Bunda mengalami mual yang konsisten, terutama di pagi hari, dan merasa hal ini berbeda dari biasanya, sebaiknya lakukan pemeriksaan kehamilan.
Mual akibat kehamilan biasanya lebih intens dibandingkan efek samping IUD.
4. Kelelahan Berlebihan
WebMD menjelaskan bahwa kelelahan merupakan salah satu ciri-ciri hamil awal yang akan dirasakan meski menggunakan IUD.
Rasa lelah ini terjadi karena perubahan hormonal yang drastis saat awal kehamilan.
Jika Bunda merasa sangat lelah tanpa alasan yang jelas, terutama jika disertai gejala lain, ada kemungkinan terjadi kehamilan.
5. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Menurut WebMD, buang air kecil lebih sering dari biasanya merupakan salah satu tanda awal kehamilan yang dapat dialami meski menggunakan IUD.
Peningkatan frekuensi buang air kecil terjadi karena perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke ginjal.
Jika Bunda tiba-tiba merasa lebih sering ingin buang air kecil tanpa ada infeksi saluran kemih, waspadai kemungkinan kehamilan.
6. Nyeri Perut atau Panggul yang Tidak Biasa
Nyeri perut atau panggul yang tidak kunjung hilang dengan obat pereda nyeri bisa menjadi tanda kehamilan saat menggunakan IUD.
WebMD juga menyebutkan bahwa nyeri perut bagian bawah (biasanya di satu sisi) bisa menunjukkan kehamilan ektopik, yang risikonya lebih tinggi pada pengguna IUD.
Jika mengalami nyeri yang tidak biasa, segera konsultasi ke dokter.
7. Perdarahan atau Bercak Darah Ringan
Perdarahan ringan atau bercak dari vagina bisa menjadi tanda awal kehamilan ektopik, yang lebih mungkin terjadi pada pengguna IUD.
Kondisi ini juga bisa menjadi gejala awal kehamilan ektopik.
Jika Bunda mengalami perdarahan yang tidak normal, terutama jika disertai nyeri panggul, segera cari bantuan medis.
Apa Risiko Hamil Saat IUD Masih Terpasang?

Memakai IUD saat sedang hamil bisa membahayakan kesehatan ibu dan janinnya. Berikut ini beberapa risiko yang bisa dialami ibu hamil yang masih menggunakan IUD:
1. Kelahiran Prematur
Ibu hamil yang masih memakai IUD memiliki risiko tinggi untuk mengalami kelahiran prematur.
Bahkan, saat IUD sudah dilepas masih ada kemungkinan untuk mengalami kelahiran prematur, tetapi dengan persentase yang lebih rendah.
2. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya kantung ketuban saat persalinan belum dimulai. Hal ini tentu berbahaya bagi ibu hamil.
Jika ibu mengalami ketuban pecah dini, bayi di dalam kandungan terpaksa dilahirkan sebelum waktunya.
3. Infeksi Cairan Ketuban
Infeksi cairan ketuban ditandai dengan plasenta yang terpisah dari dinding rahim. Salah satu infeksi cairan ketuban adalah chorioamnionitis.
Infeksi ini biasanya disebabkan bakteri dan sifatnya berbahaya karena bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi di dalam kandungannya.
4. Keguguran
Hamil dengan menggunakan IUD berbahaya karena bisa menyebabkan keguguran. Dengan melepaskan IUD, risiko keguguran tetap ada, tapi dengan persentase yang lebih kecil.
5. Kehamilan Ektopik
Dilansir dari Healthline, karena IUD mencegah kehamilan di dalam rahim, Bunda lebih mungkin mengalami kehamilan ektopik daripada kehamilan biasa.
Kehamilan ektopik adalah kondisi kehamilan di mana sel telur yang dibuahi berada di luar kandungan atau rahim, seperti menempel seperti tuba falopi, serviks, indung telur, atau rongga perut.
Kehamilan ektopik terjadi sekitar 0,1% dari pengguna IUD. Sebagian besar kasus hamil ektopik berakhir dengan keguguran.
Oleh karena itu, sebaiknya Bunda melakukan konsultasi dengan dokter jika mengalami kehamilan saat memakai IUD.
6. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah kondisi di mana plasenta terlepas dari rahim sebelum persalinan terjadi.
Risiko solusio plasenta dapat menyebabkan komplikasi dan mengancam keselamatan ibu hamil beserta bayinya.
Untuk ibu hamil, solusio plasenta dapat membuat syok karena kehilangan darah sehingga membutuhkan transfusi.
Sedangkan untuk bayinya, solusio plasenta dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan lahir prematur.
7. Berat Badan Bayi Kurang
Menurut Medical News Today, bayi yang lahir dari ibu yang masih menggunakan IUD biasanya memiliki berat badan di bawah standar dan tidak akan melebihi 2300 gram.
Artikel Terkait: Lihat Video Cara Pemasangan KB IUD ini Sebelum Memutuskan Menggunakannya
Apa yang Harus Dilakukan saat Merasa Hamil tapi Masih Menggunakan IUD?

Ketika Bunda menggunakan IUD, tetapi merasakan tanda-tanda kehamilan seperti nyeri pada payudara, tidak menstruasi, mual, dan cepat lelah, sebaiknya segera melakukan beberapa tindakan seperti di bawah ini.
1. Memeriksa Kehamilan
Sebelum pergi ke dokter kandungan, Bunda bisa memeriksa kehamilan di rumah menggunakan test pack.
Jika hasilnya positif, segera jadwalkan kunjungan ke dokter kandungan, apalagi jika Bunda memakai alat kontrasepsi IUD.
2. Melepaskan IUD
Melepaskan IUD tidak bisa dilakukan secara sembarangan, diperlukan bantuan pihak medis yang sudah mengetahui prosedurnya dengan benar.
IUD bisa mengancam keselamatan ibu hamil dan bayi di dalam kandungannya. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan prosedur pelepasan IUD sesegera mungkin setelah mengetahui adanya kehamilan.
***
Meskipun jarang terjadi, tetapi potensi kejadian hamil dengan IUD patut untuk diwaspadai.
Dengan mengetahui risiko kehamilan dengan IUD, Bunda tetap bisa melakukan keputusan yang terbaik, meski dalam situasi yang buruk.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Everything You Need to Know About Intrauterine Devices (IUDs)
www.healthline.com/health/birth-control-iud
Comparing IUD Brands: Mirena, Skyla, Liletta, Kyleena, and Paragard
www.healthline.com/health/birth-control/mirena-paragard-skyla
What to know about pregnancy with an IUD
www.medicalnewstoday.com/articles/pregnant-with-iud
Sudah Pakai IUD (KB Sprial) Masih Bisa Hamil, Apa Penyebabnya?hellosehat.com/seks/kontrasepsi/pakai-iud-bisa-hamil/
Ketahui Fakta Seputar Kontrasepsi IUD
www.halodoc.com/artikel/ketahui-fakta-seputar-kontrasepsi-iud?srsltid=AfmBOoo16VX5oa6kjeMYaHVk3GVTygSnMVTe4WLFSyZZmSo7ouB7AOGz
Baca Juga:
Mau Pakai KB Spiral atau IUD? 5 Hal ini Perlu Anda Ketahui Lebih Dulu
Suami protes seks tak enak karena KB IUD? Cek faktanya di sini!