Departemen Ilmu Kedokteran Thailand mengumumkan adanya penemuan kasus dugaan varian baru, yakni varian COVID-19 XJ pada Senin (4/4) lalu di negara tersebut. Dilansir dari Thai PBS World, kepala departemen tersebut, Dr. Supakit Sirilak, mengatakan bahwa varian ini berbeda dengan varian XE yang ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu.
Artikel terkait: Peneliti Mengidentifikasi Varian Deltacron, Seberapa Bahaya Varian ini?
Kasus Pertama Varian COVID-19 XJ di Thailand
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa varian COVID-19 XJ awalnya terdeteksi pertama kali di Finlandia. Di Thailand, kasus pertama kali dialami oleh seorang kurir laki-laki. Supakit menjelaskan bahwa laki-laki tersebut terinfeksi karena pekerjaannya sebagai pengantar barang yang harus berhubungan dengan banyak orang.
“Kami masih membutuhkan informasi lebih lanjut untuk konfirmasi. Kemungkinan besar adalah rekombinan XJ. Dia bertemu banyak orang karena sifat pekerjaannya. Itu membuatnya rentan terhadap infeksi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa laki-laki berusia 34 tahun tersebut mungkin melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi varian hasil mutasi atau hibrida tersebut. Pasien tersebut, yang diinokulasi dengan vaksin Sinopharm, dikonfirmasi positif di rumah sakit pada 22 Februari dan spesimen dikirim ke Departemen Ilmu Kedokteran untuk menentukan kode genetik.
Artikel terkait: Ditemukan Lagi Varian Baru Covid-19, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Kasus XJ Mencuat Setelah Kasus COVID-19 XE
Dilansir dari The Thaiger, ia menekankan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika dua sub-varian bergabung karena virus memang terus bermutasi. Namun, akan menjadi masalah jika virus mampu menghindari vaksin yang ada saat ini. Penelitian masih terus dilakukan terhadap subvarian baru ini.
Menurut Supakit, kasus baru tersebut tentu bukan Omicron XE, yang juga baru-baru ini merambah ke Thailand. Seperti diberitakan sebelumnya, Thailand baru-baru ini melaporkan kasus pertama Omicron XE, yang dikonfirmasi oleh Rumah Sakit Ramathibodi di Bangkok.
Meski demikian, di Thailand, lebih dari 99,8 persen infeksi COVID-19 berasal dari varian Omicron, dengan lebih dari 92 persen dari sub-varian BA.2. Saat ini, terdapat beberapa nama untuk penggabungan sub-varian BA.1 dan BA.2, antara lain XA, XB, XC, XG, dan XH. Nama-nama tersebut mewakili perbedaan dalam kode genetik mereka.
Artikel terkait: Muncul Varian Baru COVID-19 IHU Setelah Omicron, Ini Faktanya
Dinas Kesehatan DKI Jakarta Tetap Waspada
Terkait dengan adanya varian COVID-19 XJ yang dikabarkan sudah masuk Thailand, Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun tetap waspada. Dilansir dari Tempo, Dinkes DKI Jakarta berkoordirnasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan swasta dalam mendeteksi adanya varian ini.
Di samping itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menjelaskan bahwa pihaknya tetap melakukan testing, tracing, treatment (3T) dengan jumlah yang tetap.
“Kami juga bekerja sama dengan Litbangkes untuk mendeteksi apabila ada varian baru. Jadi strategi kami adalah berkoordinasi dengan Litbangkes dan mitra swasta,” kata Widyastuti.
Demikian kabar mengenai penemuan varian baru dari COVID-19. Hal ini harus menjadi perhatian Parents untuk tidak lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan, ya!
Baca juga:
Wajib Tahu! Perbandingan Varian COVID-19, Manakah yang Paling Berbahaya?
Mengenal Varian XE COVID-19, Lebih Menular dari Omicron
Fakta Covid-19 Varian Delta, Parents Perlu Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.