Varian virus baru, delta SARS-CoV-2 atau Covid-19 varian Delta menyebar dengan cepat ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Varian Delta ini sudah memasuki DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.
Seperti dilansir dari Medical News Today, para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi virus Covid-19 varian Delta yang secara ilmiah dikenal sebagai garis keturunan B.1.617.2, di India pada Desember 2020.
Varian Delta ini menjadi jenis virus corona yang paling banyak menyebar dan menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India, pada April 2021.
Sejak saat itu, berdasarkan sumber Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta ini bersama 3 varian lainnya, yaitu varian Alpha (sebelumnya disebut varian B.1.1.7), varian Beta (sebelumnya disebut varian B.1.351), dan varian Gamma (sebelumnya varian P.1) menjadi varian paling mengkhawatirkan di dunia.
Sementara itu, di Indonesia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tirmizi mengatakan, ada 148 kasus infeksi varian baru yang ditemukan di Indonesia. Dari 148 kasus, 107 di antaranya kasus Covid-19 varian Delta yang tersebar di 6 provinsi Indonesia.
Kasus Covid-19 varian Delta paling banyak ditemukan di Jawa Tengah dengan 75 kasus. Angka ini mendominasi kasus infeksi varian Delta secara nasional, yaitu lebih dari 70 persen kasus nasional.
Fakta Virus Covid-19 Varian Delta
Ahli Epidemiologi asal Inggris melakukan penelitian soal varian baru tersebut dan menyebutnya sebagai varian B1617.2. Seberapa berbahayanya varian baru ini dan seperti apa ciri-cirinya?
Untuk mengetahuinya, yuk kita simak fakta-fakta berikut:
Seberapa Berbahayanya Covid-19 Varian Delta?
Berdasarkan data dari Inggris, varian Delta sekitar 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha.
Profesor virologi dan kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London di Inggris, Prof Wendy Barclay megungkapkan, virus Covid-19 varian Delta lebih menular daripada yang sebelumnya.
Hal itu disebabkan beberapa mutasi kunci pada protein lonjakan yang memungkinkan virus untuk menembus dan menginfeksi sel sehat.
“Varian Delta memiliki dua mutasi penting dalam protein lonjakannya, atau set mutasi. Salah satunya ada di situs pembelahan furin, yang menurut kami cukup penting untuk kebugaran virus di saluran napas,” ungkap Prof. Barclay.
“Virus asli yang muncul di Wuhan kurang optimal dalam hal itu, jadi menular tetapi mungkin tidak semenular itu (varian Delta). Varian Alpha mengambil satu langkah untuk meningkatkannya dengan mutasi tertentu, dan varian Delta telah membangunnya dan mengambil langkah kedua sekarang, langkah yang lebih besar, menuju peningkatan mutasi,” sambungnya.
Ciri-Ciri Seseongan Terkena Coronavirus Varian Delta
Belum ada ciri khusus Covid-19 varian Delta yang membedakan dengan varian Covid lainnya. Meski begitu, para dokter mencatat sejumlah ciri atau gejala yang biasa terjadi pada pasien yang terinfeksi.
Varian baru tersebut dikaitkan dengan sejumlah masalah pencernaan dengan ciri-cirinya sebagai berikut:
- Demam
- Sesak napas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau (anosmia)
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Gangguan pendengaran
- Pembekuan Darah
- Gangren
Gangren adalah kondisi di mana terjadi kematian jaringan tubuh akibat kekurangan aliran darah atau infeksi bakteri yang serius. Secara umum, gangren memengaruhi lengan dan kaki, termasuk jari kaki dan jari tangan namun juga dapat terjadi pada otot dan organ di dalam tubuh, seperti kantong empedu.
Seperti dikutip dari Bloomberg, para dokter di India menyebut prevalensi masalah pencernaan dan ciri Covid varian Delta lain tampaknya lebih besar daripada yang disebabkan virus Covid-19 awal.
Meski begitu, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian klinis untuk mengkonfirmasi temuan tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan?
Dengan peningkatan penularan varian Delta, beberapa ilmuwan menyarankan, varian ini dapat meningkatkan risiko gelombang Covid-19 lebih lanjut.
Proyeksi pemodelan dari Imperial College London menunjukkan, varian Delta dapat secara signifikan meningkatkan risiko rawat inap karena Covid-19.
Dr Gottlieb juga memperingatkan bahwa AS mungkin mengalami wabah Covid-19 lebih lanjut karena varian yang sangat menular ini.
“Saya pikir di beberapa bagian negara di mana Anda memiliki lebih sedikit vaksinasi, ada risiko Anda dapat melihat wabah dengan varian baru ini,” jelasnya.
Untuk itu, dia mendorong orang mendapatkan vaksinasi penuh terhadap Covid-19.
“Vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) tampaknya sangat efektif, dua dosis vaksin itu melawan varian ini. Vaksin vektor virus dari Johnson & Johnson dan AstraZeneca juga tampak efektif, sekitar 60 persen efektif. Vaksin mRNA sekitar 88 persen efektif. Jadi kami memiliki alat untuk mengendalikan ini dan mengalahkannya. Kita hanya perlu menggunakan alat-alat itu,” paparnya.
Pesan Menkes Budi Gunadi
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan terkait penularan varian Delta ini, di mana 60 persen lebih mudah menular dibandingkan varian Alpha. Salah satu contoh penularan tersebut di Indonesia terjadi di Kudus, Jawa Timur.
Ledakan Covid-19 ini dipengaruhi varian Corona India B1617.2 atau varian Delta yang dibawa oleh para pekerja migran Indonesia yang pulang dan juga beraktivitas di kawasan pelabuhan laut.
Karena lonjakan jumlahnya yang sangat drastis, Budi mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat dan memerhatikan ciri-ciri Covid-19 varian Delta.
“Karena ini penularannya lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan ini perlu benar-benar kedua hal tadi dipercepat atau diperhatikan, implementasi di lapangan dan juga akselerasi vaksinasi,” imbuh Budi.
Itulah fakta mengenai virus Covid-19 varian Delta. Dengan penyebarannya yang begitu massif, semoga kita semua selalu dalam perlindungan Tuhan YME dan harus semakin waspada ya Parents!
Baca juga:
Penyintas COVID-19 Bisa Langsung Divaksin? Cek Faktanya!
id.theasianparent.com/risiko-long-covid
Ivermectin Diklaim Ampuh Sembuhkan COVID-19, Simak 4 Faktanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.