Saat ini Indonesia telah memasuki gelombang COVID-19 ketiga. Per 20 Februari 2022 ini, rata-rata kasus per hari COVID-19 di Indonesia telah mencapai angka 48.749 kasus. Pemerintah pun saat ini terus melakukan program vaksinasi booster, termasuk untuk para penyintas COVID-19. Namun, kapan vaksin booster untuk penyintas COVID-19 sebaiknya dilakukan?
Artikel terkait: Kemenkes RI Rilis Kelompok yang rentan terinfeksi Omicron
Kapan vaksin booster untuk penyintas COVID-19 dapat diberikan?
Melansir dari CNN Indonesia, Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan mengungkapkan bahwa pemberian vaksin booster untuk penyintas COVID-19 dapat dibagi menjadi dua. Untuk penyintas COVID-19 yang memiliki gejala ringan, sebaiknya mendapatkan vaksin booster satu bulan setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Sementara itu, untuk penyintas dengan gejala berat, sebaiknya mendapatkan vaksin booster tiga bulan setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Kemudian, Erlina juga menjelaskan bahwa orang yang tidak terkena paparan virus corona baru, vaksin booster dapat dilakukan dengan jeda waktu 6 bulan setelah ia mendapatkan vaksin kedua.
Jika sudah saatnya mendapatkan vaksin booster, di aplikasi Peduli Lindungi, seseorang akan mendapatkan tiket. Nantinya, tiket tersebut ditunjukkan ketika ia akan melakukan vaksinasi booster di layanan fasilitas kesehatan terdekat. Namun, jika ia belum mendapatkan tiket di aplikasi Peduli Lindungi, ia harus menunggu sampai tiket tersebut tercantum di sana.
Artikel terkait: Masa Inkubasi Omicron Lebih Pendek, Kapan Waktu Terbaik Tes Covid?
Cara mengecek tiket vaksin booster
Untuk mengecek tiket vaksinasi booster, Parents bisa mengecek melalui laman Peduli Lindungi atau aplikasi Peduli Lindungi. Jika melalui laman website, Parents bisa membuka laman pedulilindungi.id. Kemudian, masukkan nama lengkap Parents dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Parents. Lalu, klik tombol periksa maka status tiket Parents akan muncul.
Akan tetapi, jika Parents mengecek melalui aplikasi Peduli Lindungi, Parents bisa membuka aplikasi yang terpasang di gawai Parents dan masuk dengan akun yang dimiliki. Kemudian, masuk ke bagian profil untuk mengecek status dan jadwal vaksin booster.
Di menu “Status dan hasil tes COVID-19”, pilih menu “Riwayat dan Tiket Vaksin” untuk mengecek tiket vaksin booster. Jika sudah mendapatkan tiket, segera mencari informasi mengenai layanan vaksin terdekat dan lakukan vaksinasi booster.
Vaksin booster efektif menghalau COVID-19
Dilansir dari the Scientist, para peneliti menemukan bahwa vaksin booster mRNA tetap sangat efektif melawan kasus COVID-19 sedang dan parah selama sekitar dua bulan setelah diberikan, tetapi efektivitasnya akan turun secara substansial setelah empat bulan. Studi ini menunjukkan bahwa mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat infeksi SARS-CoV-2 mungkin memerlukan suntikan booster tambahan.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengukur seberapa efektif vaksin mRNA COVID-19—baik Pfizer-BioNTech atau Moderna—dalam mencegah rawat inap dan kunjungan ke unit gawat darurat atau fasilitas perawatan darurat.
Menggunakan data dari 10 negara bagian di Amerika Serikat yang dikumpulkan antara 26 Agustus 2021 dan 22 Januari 2022, para peneliti menganalisis 241.204 kunjungan ke unit gawat darurat dan fasilitas perawatan darurat serta 93.408 rawat inap di antara orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin.
Mereka menemukan bahwa vaksinasi booster 91 persen efektif mencegah rawat inap terhadap varian apa pun selama dua bulan. Namun, setelah empat bulan, jumlah ini menurun menjadi 78 persen.
Artikel terkait: Viral Rusa Positif Omicron, Bisakah Menularkan pada Manusia?
Dalam jangka waktu yang sama setelah booster, perlindungan terhadap gawat darurat dan kunjungan perawatan darurat turun dari 87 persen menjadi 66 persen. Jumlah ini turun lebih jauh, menjadi hanya 31 persen, setelah lima bulan. Namun, kebanyakan orang menerima suntikan booster mereka dalam waktu empat bulan dari jangka waktu penelitian, jadi datanya terbatas.
Tanpa vaksin booster, perlindungan terhadap rawat inap dalam waktu dua bulan setelah suntikan mRNA kedua adalah 71 persen, turun menjadi 54 persen setelah lima bulan.
Data awal yang sebelumnya dikumpulkan oleh CDC dan peneliti di Israel menunjukkan bahwa perlindungan dari vaksin booster berkurang seiring waktu, menurut The Washington Post. Namun, analisis baru ini mewakili data dunia nyata pertama di Amerika Serikat yang mengonfirmasi temuan ini.
Demikian penjelasan mengenai waktu vaksin booster untuk penyintas COVID-19 beserta berbagai penjelasan mengenai efektivitas vaksin tersebut. Tunggu apalagi, jika Parents sudah memiliki tiket, segera hubungi layanan fasilitas kesehatan terdekat, ya!
Baca juga:
Angka Kasus Meningkat, Waspada Gejala COVID-19 Varian Omicron pada Anak
Inilah Daftar 16 Komorbid Omicron yang Perlu Diwaspadai
Mata Gatal Bisa Jadi Gejala Omicron, Begini Penjelasan Dokter
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.