Gejala terinfeksi virus COVID-19 varian Omicron disebut mirip flu biasa. Namun, baru-baru ini ahli menyebut mata gatal sebagai gejala Omicron.
Konjungtivitis atau peradangan berupa mata gatal dan merah disebut sebagai salah satu gejala Omicron. Menurut ahli, virus yang menyerang pernapasan juga bisa berdampak pada indera penglihatan.
“Beberapa virus yang menyerang saluran pernapasan memang bisa memengaruhi area mata,” ujar ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center, Amesh A. Adalja, MD dikutip dari CNBC, Kamis 27 Januari 2022.
American Academy of Ophtalmology mengatakan bahwa kongjungtivitis dapat menunjukkan gejala seperti mata kemerahan, berair, gatal serta pandangan yang terganggu. Keluhan ini terjadi juga pada virus COVID-19 sebelumnya, sehingga para ahli menyatakan kemungkinan bisa muncul pada gejala COVID-19 Omicron.
Pendapat yang sama dinyatakan pula oleh Dr Nina Aslam. Seperti dikutip dari Express, konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata Anda.
Artikel terkait: Breaking News: Kemenkes Resmi Umumkan 2 Pasien Omicron Meninggal di Indonesia
Dr Aslam menyebutkan, gejala Omicron secara mengejutkan bisa mengakibatkan konjungtivitis. Ditemukan seorang perempuan yang memiliki gejala pernapasan ringan, tetapi menunjukkan konjungtivitis parah, dan ia dinyatakan positif virus corona.
Dr Aslam juga menjelaskan bagaimana virus COVID-19 dapat menyerang mata. “Reseptor sel yang digunakan varian Covid untuk masuk ke dalam tubuh ada di mata,” ujarnya.
Dr. Aslam menambahkan, studi terdahulu juga mengungkapkan bahwa Omicron mungkin memiliki kapasitas yang lebih besar untuk berdampak pada mata daripada varian lainnya.
Mata merah karena Omicron ini bisa muncul meski orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala gangguan pernapasan.
Jika Mata Merah karena Omicron
Apabila Anda mengalami gejala mata merah, dokter menyarankan agar mengupayakan supaya kebersihan mata tetap terjaga. Bersihkan kotoran mata dengan benar.
“Seka kerak mata menggunakan kapas bersih yang dicelupkan ke dalam air matang yang didinginkan,” ujar Aslam.
Pada kasus infeksi konjungtivitis ringan, kita dapat menggunakan obat tetes mata atau salep mata tertentu sebagai pengobatan.
Artikel terkait: Tidak Memiliki Gejala, Pasien Terinfeksi Omicron Ceritakan Pengalamannya hingga Sembuh
Gejala Utama COVID-19 Omicron
Tanda-tanda umum Omicron menurut penelitian ZOE Covid, di antaranya:
- Tenggorokan kering/gatal
- Pilek
- Bersin
- Nyeri otot ringan
- Kelelahan
Selain itu, ada pula tanda-tanda lain yang lebih jarang, yaitu kabut otak, ruam kulit, konjungtivitis, mual atau muntah, dengan beberapa orang juga mengalami sulit tidur dan keringat malam.
Baru-baru ini, sebuah rumah sakit Berlin mengungkapkan bahwa pingsan bisa menjadi gejala infeksi COVID-19 Omicron.
Sedangkan CDC menyebutkan, ada gejala yang hendaknya segera mendapat pertolongan medis. Yakni apabila terjadi: kulit dan bibir serta kuku menjadi pucat, dimana gejala ini menunjukkan tingkat oksigen yang sangat rendah dalam darah.
Artikel terkait: 4 Fakta Asal-usul Kasus Penularan Omicron di Indonesia, Masih Ada yang Tak Terdeteksi
Kasus Omicron di Indonesia
Mengutip Kata Data, perkembangan kasus COVID-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia telah mencapai 1.665 kasus per Selasa, 25 Januari 2022.
Angka tersebut memiliki selisih 259 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Secara mingguan, kasus COVID-19 di Indonesia tumbuh 137,86 persen.
Dengan jumlah varian Omicron tersebut, menempatkan posisi Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Negara dengan kasus Omicron tertinggi di Asia Tenggara masih ditempati Singapura sebanyak 1.169 kasus.
Berikutnya adalah Thailand yang mencatatkan jumlah kasus Omicron 75,92 persen lebih tinggi dibandingkan pekan lalu. Sedangkan untuk data harian, jumlah kasus Omicron di negara ini naik 18,05 persen dibandingkan kemarin.
Kemudian, Malaysia dengan jumlah kasus Omicron 463 kasus (angka ini tidak ada perubahan dari sebelumnya). Jumlah kasus Omicron di Kamboja naik 38,26 persen menjadi 159 kasus, dibandingkan pekan sebelumnya dan jumlah kasus Omicron di Vietnam naik 637,5 persen menjadi 59 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.
Adapun kasus COVID-19 Omicron di seluruh dunia mencapai jumlah total 580,73 ribu kasus. Jumlah varian COVID-19 tersebut naik dibandingkan pekan sebelumnya yang berjumlah 391,34 ribu kasus.
Itulah penjelasan tentang mata gatal yang disebut bisa menjadi salah satu tanda awal infeksi Omicron. Pandemi belum berakhir, maka tetap terapkan prokes dan jaga kesehatan diri beserta keluarga, ya!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
***
Baca juga:
Bolehkah Vaksin COVID-19 Saat Haid?
Inovasi Baru, Peneliti Indonesia Kembangkan Alat Deteksi COVID-19 Lewat Suara Batuk
Anak SD Meninggal Usai Vaksin COVID-19, Ini Penjelasan Dinkes
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.