Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa varian baru dari virus corona varian Omicron, BA.4 dan BA.5 diyakini dapat menembus antibodi alami dan vaksinasi, baik booster maupun primer. Hal ini pun memunculkan adanya pernyataan mengenai vaksin booster kedua yang mungkin diperlukan oleh masyarakat.
Artikel terkait: Jenius Tapi Kriminal, Remaja 17 Tahun Dirikan Pusat Tes COVID-19 Palsu Untung Miliaran!
Kata Pakar Soal Vaksin Booster Kedua
Dilansir dari Kompas.com dan Suara.com, ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization atau ITAGI, Prof. Dr. Sri Rezeki, Hadinegoro, dr., SpA(K), pun menjelaskan bahwa mutasi virus ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para ahli selama pandemi. Meskipun berbagai upaya dilakukan, virus corona baru ini terus bermutasi agar tetap bertahan hidup.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa vaksin booster kedua saat ini belum bisa dilakukan. Hal ini disebabkan vaksinasi COVID-19 di Indonesia sampai saat ini masih belum merata. Alih-alih mempertimbangkan vaksin booster kedua, pihaknya mengatakan bahwa sebelum memikikrkan vaksin booster kedua, lebih baik memenuhi vaksin primer terlebih dahulu, yakni vaksin pertama dan vaksin kedua.
“Vaksin yang primer saja belum beres gitu, lo. Kan harus diatasi minimal 70 persen dari populasi,” jelasnya.
“Kalau sudah dibereskan, kita sudah punya booster pertama. Booster yang pertama saja juga belum beres,” sambungnya.
Banyak Masyarakat Belum Menerima Vaksin Booster
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menerima vaksin sama sekali. Hal inilah yang dapat memicu adanya mutasi baru dari virus COVID-19. Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi kedua, tidak perlu mendapat vaksin booster lagi.
“Nah, kalau ini sudah dibereskan mungkin kita belum perlu booster dosis kedua. Karena, kalau gak kita bereskan dan langsung menyediakan booster kedua. Orang yang belum vaksinasi ya tetap tidak vaksin. Sedangkan, itu sumber mutasi,” jelasnya.
Untuk mencegah penularan, pihaknya pun mengimbau agar masyarakat taat terhadap protokol kesehatan kembali meskipun saat ini pemerintah sudah memberlakukan relaksasi.
Artikel terkait: Efek Long Covid-19 pada Anak yang Perlu Parents Ketahui, Ini Penjelasan dari Dokter
“Sekarang ini sudah banyak yang tidak pakai masker. Makan bersama, ngobrol tidak pakai masker,” lanjutnya.
Demikian kabar mengenai efektivitas vaksin booster kedua untuk memerangi dua subvarian baru dari virus corona yang terus bermutasi hingga kini. Seperti diketahui, dalam sebuah penelitian, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dilaporkan dapat menghindari antibodi yang terbentuk dari vaksinasi dan infeksi virus corona sebelumnya.
Selain itu, penelitian tersbeut juga mengungkapkan bahwa kedua subvarian ini lebih cepat menyebar dibanding dua subvarian sebelumnya, BA.1 dan BA.2. Oleh karena itu, hal ini tentu saja bisa menjadi peringatan untuk Parents agar tidak lengah dalam mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga:
Pandemi Covid-19 Sebabkan Masalah Kesehatan Jiwa Meningkat 2 Kali Lipat
Riset Temukan Kesemutan Jadi Gejala COVID-19, Ini Faktanya
Kenali Segera 3 Tanda Kondisi Pasien COVID-19 Memburuk, Jangan Sampai Terlambat!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.