Tahukah Anda, efek long Covid-19 pada anak berupa gejala berkepanjangan pada kesehatan usai dinyatakan negatif Covid-19, sering kali terjadi pada si kecil?
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association menemukan bahwa sekitar 1 dari 25 anak dilaporkan mengalami setidaknya satu gejala gangguan kesehatan yang berlangsung lebih dari 12 minggu.
Mungkin kecil risiko anak Anda akan mengalami kondisi yang berkepanjangan ini. Namun, tetap penting untuk memahami bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan mereka. Karena gejala long Covid-19 dapat memberikan dampak terhadap kehidupan anak sehari-hari, seperti anak jadi lemas dan segan untuk melakukan aktivitas.
Untuk membicarakan efek long covid pada anak lebih mendalam, theAsianparent mendedahnya bersama Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Pediatri Tropis RS Pondok Indah, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed.
Artikel Terkait: Gejala Long Covid Bisa Bertahan hingga Setahun, Ini Penjelasan Studi Terbaru
Klik image di bawah ini untuk baca lebih lanjut
Apa Itu Long Covid-19
Kepada theAsianparent Indonesia, Dokter spesialis anak Hinky Hindra Irawan Satari menjelaskan, long Covid adalah kondisi di mana seorang penyintas Covid-19 masih merasakan gejala penyakit tersebut dalam jangka waktu yang lama, bahkan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
“Apabila anak sudah terkena Covid, tapi ada satu gejala menetap, paling tidak 12 minggu setelah hasil swab pertama, yaitu sekitar 3 bulan dan tidak ditemukan infeksi-infeksi lain, dapat dicurigai anak ini terkena long Covid,” kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah ini.
Tentang berapa lama long Covid-19 berlangsung, dokter Hinky mengatakan, sebenarnya lamanya long Covid tidak dapat diprediksi.
“(Lama long Covid berlangsung) bergantung kepada daya tahan tubuh anak tersebut, keganasan virus, dan lingkungan,” tutur dokter Hinky.
Namun Parents tidak perlu khawatir, dokter Hinky juga menekankan bahwa efek long Covid pada anak ini ada yang bisa sembuh dan hilang total.
Artikel Terkait: Mirip Tapi Tidak Sama! Ini Perbedaan Gejala COVID-19, Flu, dan Pilek
Efek Long Covid-19 pada Anak yang Sebaiknya Parents Ketahui
Parents mungkin bertanya-tanya mengapa anak dapat terkena efek jangka panjang Covid? Bukankah pada awal pandemi dikatakan bahwa hanya kecil kemungkinan anak akan terdampak Covid?
Menjawab pertanyaan ini, dokter Hinky Hindra Irawan Satari menjelaskan semua golongan umur dapat terkena Covid, termasuk anak-anak pun bisa terserang Covid dan mengalami long Covid.
Kantor Statistik Nasional Inggris memperkirakan bahwa sekitar 13-15 persen anak-anak mengalami long Covid lebih dari lima minggu. Bahkan, di Italia, lebih dari separuh anak-anak dengan Covid-19 memiliki setidaknya satu gejala yang menetap selama 17 minggu setelah didiagnosis. Mengapa itu terjadi pada anak, para ahli belum menemukan jawaban yang pasti.
Gejala Ringan dan Berat dari Anak yang Mengalami Long Covid
“Gejala long Covid dapat memberikan dampak terhadap kehidupan anak sehari-hari, seperti misalnya anak jadi lemas dan segan untuk melakukan aktivitas,” kata dokter Hinky Hindra Irawan Satari kepada theAsianparent.
“Data dari RS Persahabatan pada Maret 2021 lalu, mendapatkan tiga gejala yang paling umum dialami oleh para penderita long covid ialah kelelahan/fatigue, batuk, dan nyeri otot,” lanjutnya
Sebagaimana dikutip dari laman kesehatan CDC, gejala-gejala umum long Covid adalah sebagai berikut:
- Kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Gejala yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental
- Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi (kadang-kadang disebut sebagai “kabut otak“)
- Batuk
- Sakit dada atau perut
- Sakit kepala
- Detak jantung cepat atau berdebar
- Nyeri sendi atau otot
- Perasaan tertusuk jarum
- Diare
- Masalah tidur
- Demam
- Pusing saat berdiri (kepala terasa ringan)
- Ruam
- Perubahan suasana hati
- Perubahan bau atau rasa
- Perubahan siklus haid
Terkait hal ini, dokter Hinky menjelaskan gejala long Covid pada anak bersifat individual.
“Ada yang mengalami sesak napas, batuk, hingga lemas. Apabila sudah ditelusuri gejala tersebut bukan dari penyakit lain, maka dicurigai sang anak mengalami gejala long Covid. Kadang, ada satu gejala yang tetap saja dan tidak hilang-hilang, itu sangat individual. Ada cuma sesak saja timbul tenggelam, ada yang lemas terus-menerus, ada yang batuk, kalau sudah cari penyebab lainnya nggak ada, berarti itu long Covid,” kata dokter Hinky.
Bahaya Dari Efek Jangka Panjang COVID-19 Pada Anak
Pada anak-anak, efek dapat berlangsung dalam jangka panjang pada anak tersebut, sehingga dapat mengganggu kegiatan sehari-harinya, demikian sebagaimana disampaikan dokter Hinky.
Artikel terkait: Penelitian Tunjukkan Anak Rentan Alami Long COVID-19, Ini Gejalanya
Apa Itu MIS-C, Salah Satu Efek Long Covid pada Anak
Efek long Covid pada anak lainnya adalah adanya sindrom Mis-C atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children, suatu kondisi langka dan ekstrem dari respons sistem imun tubuh terhadap serangan virus corona.
“Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) adalah suatu kondisi di mana bagian tubuh yang berbeda dapat meradang, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, atau organ pencernaan,” jelas dokter Hinky.
Ia menjelaskan gejala MIS-C yang mungkin dirasakan anak di antaranya adalah nyeri lambung, mata kemerahan, diare, pusing, ruam, dan muntah.
Meski begitu, dokter Hinky juga mengatakan bahwa potensi anak menderita MIS-C setelah terpapar Covid adalah sangat jarang terjadi.
Tidak ada perawatan khusus bagi anak yang mengalami MIS-C. Menurut dokter Hinky, tujuan pengobatan hanya terhadap gejala yang timbul. Lantas, bagaimana mencegah anak terkena MIS-C?
“Jangan sampai anak terkena Covid-19 dan lakukan imunisasi,” tegasnya.
Penyebab Long Covid pada Anak
Lantas, apa penyebab long covid pada anak? Apakah semua anak yang mengalami Covid berpotensi mengalaminya?
Menjawab pertanyaan tersebut, dokter Hinky menyatakan sampai saat ini penyebab long Covid tidak diketahui. Tidak semua anak mengalami long Covid, bergantung kepada keseimbangan antara daya tahun tubuh, keganasan tipe virus, dan lingkungan
Perawatan Long Covid pada Anak
Ketika anak sudah dinyatakan sembuh dari positif Covid, pertanyaan selanjutnya yang mungkin Parents pikirkan adalah, adakah perawatan khusus untuk anak pasca-Covid demi menghindari kemungkinan terjadinya efek jangka panjang Covid-19?
“Tidak ada perawatan khusus, tetapi anak harus dijaga staminanya dengan makanan bergizi, cukup istirahat, serta imunisasi. Jangan lupa pula bahwa harus selalu patuh pada protokol kesehatan,” kata dokter Hinky.
Ia juga menjelaskan bahwa perawatan long Covid sama dengan perawatan Covid lainnya.
Dokter Hinky juga menjelaskan tentang haruskah si anak menjalani perawatan di rumah sakit atau cukup di rumah saja.
“Bergantung kepada gejala yang diderita, tingkat ringan dan sedang cukup dirawat di rumah. Apabila menunjukkan gejala berat seperti sesak dan demam tinggi, serta tidak mau makan dan minum, harus dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Dokter Hinky merekomendasikan beberapa resep obat dalam perawatan long Covid pada anak, beberapa di antaranya adalah Vitamin D3, Zinc, dan vitamin C dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh si kecil
Ia juga menjelaskan, tidak ada pantangan makanan tertentu untuk anak yang mengalami long Covid.
“Anak yang sudah divaksinasi proporsi terkena long Covid jauh lebih rendah daripada anak yang tidak divaksinasi,” tambahnya.
Tes untuk Anak yang Mengalami Long Covid
Lantas, adakah tes/skrining khusus untuk mengetahui bahwa anak menderita long Covid?
“Tidak ada, tetapi pemeriksaan CRP, D-dimer, dan beberapa pemeriksaan lainnya, dapat memperkirakan adanya reaksi peradangan pada anak tersebut, hanya dokter yang dapat menentukan jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan pada setiap anak,” jelas dokter Hinky.
Untuk persoalan kapan harus berkonsultasi pada dokter jika mencurigai anak terkena long Covid, dokter Hinky menjelaskan, Long Covid tampak pada anak dengan riwayat infeksi SARS CoV-2 dengan minimal satu gejala menetap selama paling kurang 12 minggu pasca hasil swab pertama dan tidak ditemukan diagnosis lainnya.
“Harus konsultasi ke dokter apabila gejala berdampak pada kegiatan sehari-hari dan melanjut atau terjadi setelah Covid-19. Keadaan ini dapat hilang timbul serta berulang,” pungkas dokter Hinky.
Demikian hal-hal terkait efek long Covid pada anak beserta penanganannya yang sebaiknya Parents pahami. Semoga membantu.
***
Narasumber:
Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Pediatri Tropis
RS Pondok Indah – Pondok Indah
Baca Juga:
Tetap Waspada Melepas Masker Saat Beraktivitas, Ini Aturannya!
Risiko Long Covid Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejalanya!
id.theasianparent.com/gejala-long-covid
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.