Selama ini, sebagian besar orang mengetahui bahwa pemeriksaan ultrasound atau USG hanya dikhususkan untuk ibu hamil. Umumnya, USG bertujuan untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan dengan menggunakan alat ultrasound berfrekuensi tinggi. Namun selain itu, pernahkah Parents mendengar USG Doppler?
Berbeda dengan USG pada umumnya, USG Doppler memiliki manfaat tersendiri dengan cara penggunaan yang berbeda pula. Seperti apa sebenarnya alat pemindaian ini?
Apa itu USG Doppler?
Alat ultrasonografi ini ditemukan oleh Christian Andreas Doppler, seorang matematikawan dan fisikawan Austria yang lahir pada 29 November 1803 di Salzburg, Austria.
Ultrasonografi Doppler adalah tes non-invasif yang dapat digunakan untuk memperkirakan aliran darah melalui pembuluh darah dengan memantulkan gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) dari sel darah merah yang bersirkulasi. Ultrasonografi biasa menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar, tetapi tidak dapat menunjukkan aliran darah.
Tes ini dapat dilakukan sebagai alternatif dari prosedur yang lebih invasif, seperti angiografi, yang melibatkan penyuntikan pewarna ke dalam pembuluh darah sehingga terlihat jelas pada gambar sinar-X.
Sebaliknya, tes ini mengubah gelombang suara menjadi gambar. Dokter dapat menggunakannya untuk memeriksa masalah dengan aliran darah, seperti gumpalan di pembuluh darah atau penyumbatan di arteri.
Bentuk alat USG ini terlihat seperti mikrofon atau tongkat. Hal tersebut menyebabkan beberapa ibu hamil mencoba membelinya secara mandiri guna mengetahui detak jantung janin. Kendati demikian, penggunaan yang tidak benar dapat menyebabkan risiko.
Artikel Terkait: Amankah Bumil Memakai Fetal Doppler atau Alat Pemantau Detak Jantung Janin Portable?
Manfaat USG Doppler
Ultrasonografi Doppler dapat membantu mendiagnosis banyak kondisi, termasuk:
- Pembekuan darah
- Katup yang tidak berfungsi dengan baik di pembuluh darah kaki yang dapat menyebabkan darah atau cairan lain terkumpul di kaki (insufisiensi vena)
- Cacat katup jantung dan penyakit jantung bawaan
- Arteri yang tersumbat (oklusi arteri)
- Penurunan sirkulasi darah ke kaki (penyakit arteri perifer)
- Arteri yang menonjol (aneurisma)
- Penyempitan arteri, seperti di leher (stenosis arteri karotis).
Selain itu, USG Doppler dapat digunakan untuk melihat masalah aliran darah dengan hati, ginjal, pankreas, atau limpa (aneurisma aorta abdominal). Tes ini juga dapat digunakan untuk memeriksa sirkulasi darah pada janin, rahim, dan plasenta selama kehamilan.
Tes ultrasound Doppler juga dapat membantu dokter memeriksa cedera pada arteri atau untuk memantau perawatan tertentu pada vena dan arteri.
Kapan USG Doppler Harus Dilakukan?
Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasound Doppler, jika pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan aliran darah di arteri atau vena kaki, lengan, atau leher. Penurunan jumlah aliran darah mungkin karena penyumbatan di arteri, bekuan darah di dalam pembuluh darah, atau cedera pada pembuluh darah.
Selain itu, tes Doppler dapat dilakukan selama masa kehamilan. Kebanyakan ibu hamil pertama kali mendengar detak jantung bayi mereka selama pemeriksaan rutin yang menggunakan tes Doppler janin. Banyak mesin ultrasound juga memungkinkan detak jantung untuk didengar bahkan sebelum dapat didengar dengan Doppler.
USG Doppler janin biasanya dilakukan selama trimester kedua, sekitar minggu ke-13 hingga minggu ke-28 kehamilan atau memasuki trimester kedua. Beberapa orang mengatakan bahwa ibu hamil mungkin dapat mendengar detak jantung janin (DJJ) sejak usia kehamilan 8-12 minggu. Tetapi, ahli sonografi profesional mengatakan bahwa mereka tidak akan mencoba mendengarkan detak jantung janin sebelum 13 minggu karena rahim berada di panggul selama trimester pertama, sehingga perangkat tidak akan berfungsi dengan benar.
Jika Bunda mencoba mendengar detak jantung janin di rumah, mungkin sebaiknya Anda harus menunggu dokter terlebih dahulu untuk memeriksanya selama salah satu pemeriksaan prenatal. Terutama, jika Bunda hamil kurang dari 12 minggu, untuk menghindari kekhawatiran yang tidak semestinya. Sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu sebelum membeli USG Doppler janin di rumah.
Artikel Terkait: USG Fetomaternal, kapan ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ini?
Cara Melakukan USG Doppler
Ultrasonografi Doppler dapat memperkirakan seberapa cepat darah mengalir dengan mengukur laju perubahan nada atau frekuensi. Selama USG Doppler, seorang teknisi terlatih dalam pencitraan ultrasound (sonografer) menekan perangkat genggam kecil (transduser), seukuran sabun, pada kulit di atas area tubuh yang sedang diperiksa, bergerak dari satu area ke area yang lain sesuai kebutuhan.
Sama seperti melakukan USG pada umumnya, ultrasonografi Doppler ini juga membutuhkan bantuan gel pada area yang akan diuji untuk menggerakkan probe. Selanjutnya, dokter akan menekan perangkat kecil ke kulit Anda.
Pada tes kehamilan, perlu beberapa langkah untuk menggunakan monitor:
- Dokter atau sonografer akan mulai dengan meraba perut untuk menemukan posisi bayi.
- Probe akan diletakkan di perut bagian bawah, di dekat tulang kemaluan.
- Geser atau miringkan probe, pertahankan kontak antara kulit dan probe setiap saat, hingga Anda mendengar suara detak jantung janin.
- Catat detak jantung janin. Perhatikan bahwa angkanya mungkin sedikit berubah saat Anda terus mendengarkan. Anda dapat menyesuaikan posisi probe sesuai kebutuhan untuk menemukan sinyal jantung terbaik.
Umumnya, pasien diminta mengenakan pakaian longgar untuk membantu dokter melakukan pemeriksaan. Selain itu, Bunda mungkin diminta meninggalkan perhiasan di rumah, karena harus melepasnya dari area mana pun yang akan diuji. Seluruh prosedur biasanya berlangsung sekitar 30-45 menit, dan pasien biasanya dapat segera pergi setelahnya.
Tes ini sangat aman, tidak menyakitkan, dan tidak menggunakan radiasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu dicatat sebelum menggunakan alat tersebut, yaitu:
- Hindari penggunaan Doppler janin selama lebih dari 10 menit.
- Untuk USG Doppler di perut, dokter mungkin meminta pasien untuk berpuasa selama 6 sampai 12 jam sebelum tes. Itu berarti Anda tidak akan bisa makan atau minum apa pun selama waktu itu. Anda hanya bisa minum sedikit air untuk minum obat biasa
- Untuk perempuan yang menjalani USG Doppler panggul, Anda harus minum 950 ml air 1 jam sebelum pemeriksaan. Anda harus memiliki kandung kemih penuh agar tes menjadi efektif.
Apa yang Terjadi Selama Pemeriksaan?
Ultrasonografi Doppler menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi pergerakan darah di pembuluh, khususnya pergerakan sel darah merah. Gelombang suara tersebut kemudian dipantulkan kembali menuju probe ultrasound yang ada di perut ibu, ketika suara tersebut bersentuhan dengan sel darah merah. Komputer melihat perubahan nada (suara rendah atau tinggi) antara gelombang suara yang dikirim ke tubuh dan gema (suara yang dipantulkan kembali) untuk mengetahui arah aliran darah dan seberapa cepat darah bergerak.
Informasi ini memberikan informasi tentang:
- Sirkulasi darah, seperti seberapa cepat atau lambat darah bergerak.
- Jika ada sesuatu yang menghentikan aliran darah.
- Darah mengalir ke arah yang salah atau menggenang di pembuluh darah.
Hasil Pemeriksaan dan Artinya
Setelah Anda mencatat pengukuran detak jantung janin, dokter akan meninjau hasilnya. Jarang, masalah dengan detak jantung bayi terdeteksi yang memerlukan pemantauan atau perawatan lebih lanjut. Pemantauan detak jantung janin tidak menimbulkan risiko fisik bagi ibu hamil atau bayi.
Ada beberapa hasil normal dari tes USG Doppler.
Hasil Normal
Hasil normal berarti pembuluh darah tidak menunjukkan tanda-tanda penyempitan, pembekuan, atau penutupan, dan arteri memiliki aliran darah yang normal.
Hasil Tidak Normal
Jika hasil memiliki gumpalan, Anda mungkin memiliki lebih dari satu USG Doppler selama beberapa hari untuk melihat apakah gumpalan tumbuh atau yang baru muncul.
Hasil yang tidak normal dapat disebabkan oleh:
- Obesitas atau kegemukan
- Detak jantung tidak teratur
- Penyakit kardiovaskular
- Merokok sebelum USG
- Penyumbatan di arteri oleh bekuan darah
- Pembekuan darah dalam vena (DVT)
- Penyempitan atau pelebaran arteri
- Penyakit arteri spastik (kontraksi arteri yang disebabkan oleh dingin atau emosi)
- Oklusi vena (penutupan vena)
- Refluks vena (aliran darah ke arah yang salah di vena)
- Oklusi arteri dari aterosklerosis.
Bunda mungkin merasa cemas jika detak jantung bayi berada di luar kisaran normal. Jika hal tersebut terjadi, bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan jika pengukuran di luar jangkauan, atau jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang pemantauan detak jantung janin di rumah.
Artikel Terkait: Mengapa HPL USG Bisa Berubah-Ubah, Ketahui Penyebab dan Cara Mengantisipasi
Terlepas dari itu, tidak ada bukti bahwa USG Doppler membahayakan janin. Namun, panas yang dihasilkan dapat menimbulkan risiko bagi bayi. Jadi, masuk akal untuk berasumsi bahwa menggunakannya secara berlebihan dapat menyebabkan masalah
Itulah beberapa informasi terkait USG Doppler. Selalu pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan tersebut sesuai dengan aturan dan rekomendasi dokter ya, Bun!
***
Baca Juga:
Kapan Waktunya Detak Jantung Janin Terdengar? Ini Penjelasannya!
Jadi Momentum Ketahui Jenis Kelamin Bayi, Kapan Waktu Terbaik Lakukan USG?
USG 4 Dimensi, wajibkah dilakukan ibu hamil? Ini penjelasan ahli kandungan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.