X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Fungsi dan Beda Tepung Terigu Protein Tinggi dengan Tepung Protein Rendah

Bacaan 4 menit
Fungsi dan Beda Tepung Terigu Protein Tinggi dengan Tepung Protein Rendah

Ada beberapa jenis tepung terigu yang berbeda dengan fungsi yang berbeda. Untuk apa tepung protein tinggi dan bagaimana cara membedakannya?

Tahukah Parents bahwa ada beberapa jenis tepung terigu yang berbeda? Untuk jenis makanan yang berbeda, diperlukan bahan tepung terigu yang berbeda, misalnya tepung protein tinggi, sedang, rendah, atau perpaduan dari jenis yang berbeda. Beda jenis tepung, beda pula fungsinya.

Tepung terigu sendiri terbuat dari biji gandum yang telah diproses, yaitu dicuci, dikupas, dihaluskan melalui proses penggilingan dan melewati proses pemutihan. Dilansir dari Gramedia, nama terigu berasal dari bahasa Portugis ‘trigo’ yang berarti gandum.

Di Indonesia kita dapat dengan mudah menemukan makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Tepung terigu juga dapat menjadi sumber karbohidrat.

Artikel Terkait: Rekomendasi 7 tepung beras pilihan untuk kue lezat andalan keluarga

Tepung Protein Tinggi Digunakan untuk Apa Saja?

Fungsi dan Beda Tepung Terigu Protein Tinggi dengan Tepung Protein Rendah Sumber: Freepik

Mengutip dari Kompas semakin tinggi kadar protein dalam tepung, maka semakin tinggi pula kandungan glutennya.
Gluten adalah salah satu jenis senyawa asam amino yang membentuk rongga tak beraturan semacam serat kasar dan merupakan bagian dari protein yang terkandung dalam pati. Semakin tinggi kandungan gluten dalam tepung terigu, maka ia dapat mengikat udara lebih banyak.

Dibandingkan jenis tepung lainnya, tepung terigu berprotein tinggi memiliki kandungan gluten dan protein yang paling tinggi. Selain itu, seperti dikutip dari SehatQ, jenis tepung yang kerap disebut bread flour ini kaya akan kandungan vitamin B3 dan tinggi kandungan asam folat.

tepung protein tinggi

Vitamin B3 dimanfaatkan tubuh untuk memproses energi dan memiliki peranan penting dalam memproduksi hormon yang berkaitan dengan seks dan stress. Sementara asam folat adalah vitamin yang mendukung fungsi otak dan memproduksi DNA dan RNA.

Menurut Fatmah Bahalwan, founder Natural Cooking Club (NCC), jenis tepung terigu ini mengandung gluten yang tinggi sehingga adonan yang dihasilkannya dapat mengembang dengan baik. Tepung ini dapat membuat makanan memiliki tekstur yang elastis, kenyal, kokoh.

“Tepung terigu yang proteinnya tinggi ini lebih cocok digunakan pada pembuatan roti atau mi, karena dia sangat kokoh, terutama kalau dipakai untuk roti tawar. Itu (roti) bisa menjulang tinggi tapi nggak mudah roboh,” jelasnya.

Pada umumnya tepung protein tinggi digunakan untuk membuat roti, mi, pasta, kulit martabak, kulit lumpia, atau kulit pangsit.

Artikel Terkait: 10 Jenis Tepung untuk Memasak dan Beragam Jenis Kegunaannya!

Cara Membedakan Tepung Protein Tinggi dan Rendah

tepung protein tinggi Sumber: Freepik

Karena teksturnya elastis dan sulit putus, maka tepung protein tinggi tidak cocok digunakan untuk membuat kue kering atau kue lainnya yang lembut dan ringan.

Berbeda dengan tepung protein rendah yang akan menghasilkan tekstur makanan yang renyah atau crispy, seperti kerupuk atau gorengan.

Selain itu perbedaan lainnya adalah kandungan proteinnya. Tepung terigu berprotein tinggi mengandung 12-14% protein sedangkan tepung terigu protein rendah hanya sekitar 8 hingga 11% saja.

Fungsi dan Beda Tepung Terigu Protein Tinggi dengan Tepung Protein Rendah

Melansir dari Youtube Sajian Sedap, ada cara tertentu untuk membedakan tepung berprotein tinggi dan rendah dari tampilan fisiknya. Sekilas jika dilihat butiran dan warnanya sama, namun untuk membedakannya Parents dapat menggenggam tepung terigu tersebut.

Tepung terigu protein tinggi tidak akan menggumpal jika digenggam atau ada sedikit pecahannya. Sedangkan tepung terigu protein rendah jika digenggam dan ditekan-tekan teksturnya akan lebih menggumpal.

Fungsi dan Beda Tepung Terigu Protein Tinggi dengan Tepung Protein Rendah Sumber: Freepik

Artikel Terkait: Hati-hati Bunda! 7 Makanan yang dianggap sehat ini ternyata bisa menyebabkan sakit

Nah, jika Parents memindahkan tepung dari bungkus plastiknya ke dalam wadah terpisah, jangan lupa untuk memberikan label tanda agar tidak tertukar.

Parents bisa menyimpan terlebih dahulu tepung di dalam freezer selama kurang lebih 48 jam untuk membunuh telur serangga yang mungkin ada di dalam tepung.

Setelah itu, gunakan wadah plastik atau kaca yang kedap udara untuk menyimpan tepung dan hindari mencampur tepung yang lama dengan yang baru. Simpanlah tepung di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Pastikan jenis tepung yang Parents beli sesuai dengan makanan yang hendak dibuat. Ciri-ciri tepung yang baik adalah warnanya yang putih bersih dan tidak kelihatan kusam.

Cerita mitra kami
Terima Kasih Bunda Telah Memasak dengan Penuh Cinta untuk Keluarga
Terima Kasih Bunda Telah Memasak dengan Penuh Cinta untuk Keluarga
Tips Membuat Kreasi Menu MPASI Bernutrisi untuk si Kecil ala Royco
Tips Membuat Kreasi Menu MPASI Bernutrisi untuk si Kecil ala Royco
Si Kecil Bosan Minum Susu? Yuk, Coba Bikin Tiga Kreasi Masakan dari Susu Berikut Ini!
Si Kecil Bosan Minum Susu? Yuk, Coba Bikin Tiga Kreasi Masakan dari Susu Berikut Ini!
5 Tips Menyiapkan Bekal Anak yang Ideal dan Praktis, Tak Cuma Estetik Tapi Juga Sehat!
5 Tips Menyiapkan Bekal Anak yang Ideal dan Praktis, Tak Cuma Estetik Tapi Juga Sehat!

Perhatikan aroma tepung terigu protein tinggi bebas kotoran dan tidak berbau apak, karena jika iya maka bisa jadi tepung tersebut sudah terkontaminasi jamur atau mikroorganisme lainnya.

Baca Juga:

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Annisa Pertiwi

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Makanan & Minuman
  • /
  • Fungsi dan Beda Tepung Terigu Protein Tinggi dengan Tepung Protein Rendah
Bagikan:
  • 11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

    11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

  • Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

    Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

  • Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

    Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

  • 11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

    11 Makanan Khas Imlek Pembawa Keberuntungan di Tahun Baru Cina

  • Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

    Makan Sayap Ayam bisa Bikin Susah Dapat Jodoh? Mitos atau Fakta ya?

  • Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

    Penjelasan Mitos Makan Ceker Ayam Bikin Tulisan Tangan Jadi Jelek

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.