Saat mengetahui telinga bayi bau, mungkin saja Parents menjadi khawatir.
Hal ini dikarenakan kondisi telinga bayi bau dicurigai sebagai salah satu tanda jika telinganya mengalami infeksi.
Benarkah demikian? Untuk memastikannya, Parents perlu mengetahui ciri-ciri lainnya.
Namun tunggu dulu, sebelum Parents was-was berlebihan sehingga selalu berusaha membersihkan kotoran kuping, perlu dipahami lebih dulu bahwa kotoran telinga sebenarnya berguna untuk melindungi bakteri pada gendang telinga.
Kotoran telinga justru bisa menjadi cara alami tubuh untuk melindungi telinga dari masuknya kuman.
Oleh karenanya, penting bagi Parents untuk memahami bagaimana cara membersihkan telinga yang benar, dan mengetahui apa saja tanda infeksi pada telinga.
Artikel terkait: Mengajak Anak Berenang Tanpa Khawatir Infeksi Telinga
Penyebab Telinga Bayi Bau
Telinga bayi bau dapat disebabkan karena adanya peradangan di telinga bagian tengah atau otitis media.
Hal ini terjadi karena adanya peradangan di telinga bagian tengah, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga.
Selain itu, bila telinga bayi bau bahkan disertai dengan cairan putih kekuningan, itu bisa menandakan infeksi pada telinga bayi.
Gejala Infeksi Telinga
Medical News Today menyebutkan kalau salah satu tanda utama bahwa bayi mengalami infeksi telinga adalah bayi seringkali menarik telinganya.
Sedangkan, American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan bahwa tindakan ini mungkin merupakan refleks menenangkan diri atau mungkin karena bayi ingin menjelajahi telinganya.
Artikel terkait: Bayi yang Sering Ngempeng Lebih Mudah Terkena Infeksi Telinga
Gejala lain yang harus diwaspadai termasuk:
- menangis lebih dari biasanya, terutama ketika berbaring
- muntah atau diare
- nafsu makan berkurang
- sulit tidur atau mendengar
- demam atau sakit kepala
- cairan kuning atau putih datang dari telinga
- bau tidak sedap dari telinga
Penanganan Telinga Bayi Bau karena Infeksi
Infeksi pada telinga tentu saja bukan penyakit yang disepelekan.
Jika selama tiga hari telinga bayi masih tercium bau yang tak sedap, segeralah periksakan ke dokter.
Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengawasi anak mereka selama 2 hingga 3 hari untuk memberikan sistem kekebalan bayi kesempatan untuk melawan infeksi tanpa perlu antibiotik.
Selama waktu ini, dokter mungkin akan merekomendasikan bahwa pengasuh mengobati gejala infeksi di rumah. Solusi dapat mencakup:
- Obat bebas. Pada bayi berusia 6 bulan atau lebih, dokter mungkin mempertimbangkan untuk memberikan asetaminofen untuk meringankan rasa sakit atau demam. Bicaralah dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada bayi di bawah usia 3 bulan.
- Kompres hangat. Menggunakan kompres hangat di telinga anak juga dapat membantu meringankan rasa sakit.
- Cairan. Memberi anak banyak cairan untuk minum mendorong anak untuk menelan, yang dapat membantu mengeringkan telinga tengah dan mengurangi tekanan yang menyakitkan.
Artikel terkait: Infeksi Telinga pada Anak, Gejala dan Cara Menanganinya
Mencegah Infeksi Telinga pada Bayi
Untuk mencegah infeksi telinga, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Hindari Asap Rokok
Asap rokok dan asap rokok dapat meningkatkan kemungkinan infeksi telinga.
2. Tidak Perlu Sering Membersihkan Telinga
Memastikan tubuh selalu bersih memang sebuah keharusan. Namun, hal ini tidak berlaku pada kesehatan telinga.
Pasalnya, sering kali membersihkan telinga, khususnya menggunakan cotton buds.
Benda ini juga dapat mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam dan ujung kapas dapat tersumbat di saluran telinga sehingga berisiko sebabkan infeksi.
3. Vaksinasi
Vaksinasi pneumokokus melindungi terhadap Streptococcus pneumoniae, yang merupakan penyebab umum bakteri OMA.
Menurut National Institutes of Health, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini mengalami lebih sedikit infeksi telinga.
Vaksinasi flu tahunan, yang tersedia untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, juga dapat membantu mencegah infeksi telinga yang berkembang setelah flu.
4. Menyusui
ASI mengandung zat yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh bayi.
Ini berarti bahwa bayi yang disusui cenderung menderita infeksi bakteri atau virus, termasuk infeksi telinga.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
Lalu, pemberian makanan campuran hingga anak mencapai setidaknya 1 tahun untuk melindunginya dari infeksi.
5. Hindari Benda Asing dan Runcing
Menempatkan benda-benda di telinga bayi, seperti kapas, dapat menyebabkan luka dan memar di saluran telinga yang dapat terinfeksi.
Terutama benda tajam seperti kuku jari yang panjang, atau penjepit rambut.
6. Kontrol Alergi
Peradangan dan lendir yang disebabkan oleh reaksi alergi dapat menyumbat saluran eustachius dan membuat infeksi telinga lebih mungkin terjadi.
7. Mencegah Masuk Angin
Sebaiknya jaga si Kecil jangan sampai terserang pilek selama 1 tahun pertama kehidupannya.
Sebagian besar infeksi telinga dimulai dengan pilek.
8. Perhatikan Penggunaan Dot
Jika Bunda memberi susu botol, tempatkan si Kecil dalam posisi tegak (kepala lebih tinggi dari perut).
Menyusui dalam posisi horizontal dapat menyebabkan ASI atau susu formula atau cairan lain mengalir kembali ke saluran eustachius.
9. Perhatikan Pernapasan Mulut atau Dengkuran
Mendengkur terus-menerus atau bernapas melalui mulut mungkin disebabkan oleh kelenjar gondok yang besar.
Ini dapat menyebabkan infeksi telinga.
Pemeriksaan oleh dokter THT, dan bahkan pembedahan untuk mengangkat kelenjar gondok (adenoidektomi), mungkin diperlukan.
10. Vaksinasi
Pastikan imunisasi anak mutakhir, termasuk vaksin influenza tahunan selama 6 bulan ke atas.
Tanyakan juga kepada dokter tentang pneumokokus, meningitis, dan vaksin lainnya.
Mencegah infeksi virus dan infeksi lain membantu mencegah infeksi telinga.
Kapan Harus Temui Dokter?
Hubungi penyedia layanan kesehatan Anda segera jika:
- Si Kecil mengalami leher kaku
- Bayi bertindak lamban, terlihat atau bertingkah sangat sakit, atau tidak berhenti menangis meskipun sudah berusaha keras.
- Jalannya tidak stabil; dia secara fisik sangat lemah
- Sakit telinga atau anak parah
- Si Kecil mengalami demam di atas 40° C
- Si Kecil menunjukkan tanda-tanda kelemahan di wajahnya (carilah senyuman yang bengkok)
- Melihat cairan berdarah atau berisi nanah mengalir dari telinga
- Demam tetap atau kembali lebih dari 48 jam setelah memulai antibiotik
- Sakit telinga tidak membaik setelah tiga hari minum antibiotik
- Sakit telinga sangat parah
Apakah Aman Diberikan Antibiotik?
Dokter akan sangat mempertimbangkan untuk memberikan antibiotik untuk infeksi telinga.
Karena bisa jadi semakin banyak bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik.
Selain berkontribusi terhadap resistensi antibiotik, memberi anak obat antibiotik membunuh bakteri baik, yang penting untuk menjaga saluran pencernaan tetap sehat.
Selain itu, infeksi telinga dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
Karena antibiotik tidak bekerja melawan infeksi virus, dokter lebih berhati-hati dalam meresepkannya.
Sebuah tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of American Medical Association mencatat bahwa di antara anak-anak berisiko rata-rata dengan infeksi telinga, 80 persen sembuh dalam waktu sekitar tiga hari tanpa menggunakan antibiotik.
Menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi telinga dapat menyebabkan bakteri penyebab infeksi telinga menjadi kebal terhadap antibiotik.
Hal ini membuat lebih sulit untuk mengobati infeksi di masa depan.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), antibiotik menyebabkan diare dan muntah pada sekitar 15 persen anak-anak yang meminumnya.
AAP juga mencatat bahwa hingga 5 persen anak-anak yang diresepkan antibiotik memiliki reaksi alergi, yang serius dan dapat mengancam jiwa.
Dalam kebanyakan kasus, AAP dan American Academy of Family Physicians merekomendasikan untuk menunda pemberian antibiotik selama 48 hingga 72 jam karena infeksi dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, ada kalanya antibiotik adalah tindakan terbaik. Secara umum, AAP merekomendasikan pemberian antibiotik untuk infeksi telinga pada:
- anak usia 6 bulan ke bawah
- anak usia 6 bulan sampai 12 tahun yang mengalami gejala berat
Itulah penjelasan tentang telinga bau pada bayi dan cara penangangannya.
Jika si Kecil memperlihatkan tanda-tanda di atas, segera ke dokter ya, Parents.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga:
Bayi sering menggaruk telinga? Waspada tanda infeksi telinga
Risiko menindik telinga bayi yang perlu Parents ketahui
Ini Bahaya Membersihkan Telinga Bayi dengan Cotton Bud
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.