Bagaimana mengetahui ciri-ciri bayi yang ingin cepat jalan? Tahapan berjalan buah hati ini menjadi salah satu momen yang paling dinantikan orang tua dalam masa tumbuh kembang si Kecil.
Transisi dari proses merangkak ke berjalan memang tidak berlangsung dalam waktu yang singkat.
Proses ini membutuhkan beberapa bulan, tak luput kesabaran dan stimulasi yang tepat pun diperlukan.
Nah, bagi Parents yang saat ini tengah menanti momen anak bisa berjalan, kenali apa saja tanda bayi yang sudah ingin berjalan, sehingga Parents pun bisa memberikan stimulasi yang tepat untuknya.
Kapan Bayi Mulai Berjalan?
Proses bayi bisa berjalan ini bervariasi pada setiap bayi, tetapi biasanya mulai terjadi antara usia 8 hingga 20 bulan. Milestones ini merupakan pencapaian yang penting untuk pertumbuhan bayi dan menandakan bahwa si Kecil memasuki masa balita.
Bagaimana jika bayi belum bisa berjalan saat berusia 12 bulan, apakah Anda perlu khawatir? Tidak perlu.
Anda perlu membawa anak ke dokter jika belum berjalan sama sekali saat menginjak usia 18 bulan dan tidak berjalan dengan mantap saat berusia 2 tahun. Jadi, Anda masih memiliki banyak waktu antara usia 1 tahun hingga 18 bulan.
“Telat” berjalan juga tidak memiliki kaitan dengan tingkat intelegensia anak.
Hal ini terlihat pada sebuah studi tahun 2013, yakni bayi yang mulai berjalan lebih awal tidak memiliki hasil yang lebih baik pada tes kecerdasan dan keterampilan motorik antara usia 7 dan 18 tahun dibandingkan dengan bayi yang tidak berjalan lebih awal.
Apa Saja Ciri-ciri Bayi Ingin Cepat Jalan?

Menurut CDC, ciri-ciri bayi ingin cepat berjalan bisa terlihat dari kemampuannya bisa menarik diri untuk berdiri, berjalan sampai berpegangan tangan pada perobatan, mengambil beberapa langkah mandiri, serta berdiri sendiri sambil perpegangan dan mungkin berdiri sendiri.
Untuk lebih jelasnya, berikut tanda-tanda bayi mau berjalan.
1. Mulai Berani untuk Berdiri
Ketika bayi mulai mencoba mengangkat tubuhnya dari tanah, Parents pasti sudah menduga bahwa momen anak ingin berjalan sudah tiba.
Biasanya, ia akan menggunakan lengan untuk berpegangan pada benda apa saja yang lebih tinggi untuk bisa mendukung usahanya mengambil posisi berdiri.
Anak sering berpegangan pada kursi, meja, atau bahkan kaki orang tuanya.
Tentunya ini menjadi salah satu momen memorable, di mana anak mulai belajar berjalan mulai dari berdiri secara perlahan.
Kegiatan ini meningkatkan kekuatan otot kaki bayi dan koordinasi di antara anggota tubuh mereka.
2. Terus Berlatih Berjalan Tanpa Henti
Proses berjalan dengan dua kaki tentunya cukup susah untuk dilakukan bagi buah hati.
Otot kaki mereka yang masih lemah belum siap untuk menopang tubuhnya sendiri.
Dengan terus melakukan latihan berjalan, bayi mengatasi rintangan ini sekaligus menyiapkan otot kaki untuk bisa lebih kuat, sehingga bisa digunakan untuk berjalan.
3. Berjalan dengan Berpegangan

Parents bisa membantu proses latihan berjalan buah hati dengan menjadi pegangannya saat ia mulai melatih kakinya untuk berdiri dan melangkah dengan mantap.
Selain itu, Parents juga bisa memfasilitasi anak dengan mainan dorong yang aman (bukan baby walker) sesuai usianya untuk menstimulasi buah hati untuk lebih bersemangat belajar berjalan.
4. Melakukan Cruising
Cruising adalah istilah untuk menggambarkan aktivitas buah hati yang mulai gemar menjelajah ke sudut areal rumah untuk mengeksplorasi benda-benda di sekitarnya.
Setelah itu, bayi mulai memanfaatkan benda tersebut untuk bisa berdiri dan melatih kekuatan otot kakinya, misalnya menggunakan meja kecil untuk berdiri atau bersandar.
Untuk mendukung masa tumbuh kembang si Kecil di fase ini, Parents mesti memindahkan benda berbahaya, misalnya vas bunga atau guci yang mudah pecah sehingga bisa membahayakan penjelajahan si Kecil.
5. Pola Tidur yang Berubah

Tingkah laku bayi yang berubah, dengan menunjukkan adanya kerewelan atau pola tidur yang berbeda, bisa menjadi salah atau pertanda bahwa anak mulai berjalan.
Fase anak mulai belajar berjalan memang cukup menguras kekuatan tubuh dan otak mereka.
Selain itu, perubahan fase merangkak menjadi berdiri dan berjalan sering kali disertai perubahan lainnya yang menjadi titik perkembangan buah hati.
Oleh karenanya, ada beberapa perubahan yang mungkin terjadi pada buah hati.
Momen ini memang perlu disikapi orang tua dengan hati yang lapang dan sikap yang tenang.
Hadapi kerewelan buah hati dengan sabar karena momen seperti ini pasti akan segera berlalu, dan tanpa sadar mereka sudah tumbuh besar sehingga sudah tidak lagi membutuhkan bantuan orangtuanya.
Apa Stimulasi Saat Anak Memperlihatkan Tanda Mau Berjalan?

Ada banyak stimulasi yang bisa diberikan oleh orang tua saat anak memperlihatkan tanda ingin dan mau berjalan, mulai dari memuji mereka, memberikan lingkungan yang aman, hingga menuntun tangannya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diberikan untuk mendukung proses belajar berjalan anak.
1. Memuji Mereka
Dengan pujian dan senyum bahagia dari orang tuanya, anak bisa menjadi lebih bersemangat untuk membuat kemajuan dalam fase belajar berjalannya.
2. Membantu Proses Belajar Berjalan Anak
Parents bisa membantu anak dengan cara menuntunnya menggunakan tangan menuju areal yang belum pernah mereka jelajahi.
Parents juga bisa sekaligus menciptakan tantangan dengan mengajak anak menuju area yang tidak datar, misalnya jalan menanjak.
3. Berikan Lingkungan yang Aman dan Nyaman

Saat bayi mulai meraih benda yang lebih tinggi untuk bisa berdiri dan berjalan, orang tua mesti menyediakan lingkungan yang aman untuk proses buah hati belajar berjalan.
Parents bisa menyediakan matras untuk menghindari bayi terbentur langsung dengan lantai rumah.
Selain itu, singkirkan benda berbahaya dari jangkauan anak.
Saat berada dalam fase ini hindari:
- Menggunakan alat bantu jalan bayi (baby walker) karena bisa menyebabkan kecelakaan dan cedera pada kepala dan leher bayi.
- Memaksakan ambisi Anda untuk mendorongnya berjalan lebih cepat sebelum si Kecil benar-benar siap berjalan.
Kapan Harus Khawatir?
Seperti yang disebutkan di atas, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika di usia 18 bulan bayi belum bisa berjalan sama sekali, dan usia 2 tahun dia belum bisa berjalan secara stabil.
Meski sebuah studi kecil di tahun 2012 memperlihatkan keterlambatan motorik dini dapat menjadi faktor risiko keterlambatan komunikasi di masa mendatang pada anak-anak yang berisiko autisme, bagi anak-anak dengan risiko autisme rendah, Anda tidak boleh langsung berasumsi demikian.
Seperti dilansir dari laman Healthline, ada beberapa alasan kenapa bayi terlambat berjalan, seperti:
- displasia pinggul akibat perkembangan
- tulang yang lunak atau lemah (secara medis disebut rakhitis)
- kondisi yang memengaruhi otot (misalnya, distrofi otot atau cerebral palsy).
Selain faktor-faktor tersebut, penyebab anak terlambat berjalan bisa karena kondisi personal. Jika Anda khawatir, berkonsultasilah dengan dokter anak Anda.
Demikianlah ciri-ciri bayi ingin cepat jalan dan tips untuk bisa memberikan dukungan yang tepat. Sudah siapkah Parents menghadapi fase belajar berjalan buah hati?
Schweizerischer Nationalfonds zur Foerderung der wissenschaftlichen Forschung. (2013, March 28). Child development: Early walker or late walker of little consequence. ScienceDaily. Retrieved April 22, 2025 from www.sciencedaily.com/releases/2013/03/130328075702.htm
Baby on the Move! How to Tell When Your Baby Is About to Start Walking
www.healthline.com/health/baby/signs-baby-will-walk-soon
Milestone Moments
www.cdc.gov/ncbddd/actearly/pdf/parents_pdfs/milestonemomentseng508.pdf
Learning to walk
www.pregnancybirthbaby.org.au/learning-to-walk
14-Month-Old Not Walking: Should You Worry?
www.healthline.com/health/parenting/14-month-old-not-walking
A.N. Bhat, J.C. Galloway, R.J. Landa, Relation between early motor delay and later communication delay in infants at risk for autism, Infant Behavior and Development, Volume 35, Issue 4, 2012,
Pages 838-846, ISSN 0163-6383, doi.org/10.1016/j.infbeh.2012.07.019. (www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0163638312000963)
Baca Juga:
Kapan Bayi Tahu Namanya Sendiri? Ini Tanda-tandanya
Umur Berapa Bayi Bisa Melihat dengan Jelas? Berikut Penjelasannya
Pertumbuhan Gigi Bayi: Ketahui Tahapan Perkembangan dan Cara Merawatnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.