Vitamin D sangat penting bagi kesehatan anak, terutama anak-anak dalam masa pertumbuhan.
Vitamin ini merupakan salah satu nutrisi tubuh yang diperlukan anak, khususnya untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Sebanyak 88% dari anak-anak usia 6 hingga 12 tahun (usia sekolah dasar) dilaporkan memiliki asupan vitamin satu ini di bawah tingkat yang direkomendasikan para ahli kesehatan.
Hal ini disebabkan karena lebih banyaknya aktivitas di dalam ruangan, ketimbang di luar ruangan.
Banyak anak lebih suka bermain gadget, sehingga membuat mereka jarang.
Atau, bahkan tak pernah keluar rumah untuk mendapatkan asupan sinar matahari yang mencukupi.
Artikel terkait: Benarkah Defisiensi Vitamin D pada Anak Meningkatkan Risiko Demam Berdarah? Ini Penjelasan Dokter
Fungsi Vitamin D untuk Pertumbuhan Anak
Berdasarkan sebuah penelitian di Belanda, ditemukan hampir sepertiga dari anak usia enam tahun mengalami kekurangan vitamin D dan berakibat buruk pada perkembangan dan kesehatan anak.
Pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa bermain di luar rumah setidaknya selama satu jam dalam setiap hari akan mengurangi risiko anak-anak kekurangan vitamin ini sebesar 29%.
Hal ini bila dibandingkan dengan anak-anak yang bermain di luar ruangan selama kurang dari satu jam.
Vitamin ini sangat penting bagi kesehatan anak dalam hal penyerapan kalsium dan berguna untuk membangun tulang dan gigi yang kuat.
Artikel Terkait : Peneliti Temukan Hubungan Kekurangan Vitamin D dan Penderita Kanker Payudara
Vitamin satu ini pun diperlukan tubuh untuk mengatur mineral kalsium dan fosfor.
Pada akhirnya akan memiliki peran penting untuk mempertahankan struktur tulang yang tepat.
Tanpa vitamin D yang cukup, tulang tidak mengalami kalsifikasi secara benar.
Kekurangan vitamin ini menyebabkan paratiroid menjadi lebih aktif – mengurangi kalsium dalam tulang – sehingga untuk mempertahankan tingkat kalsium dalam darah.
Tak pelak lagi, gejala osteoporosis pada usia dini akan mulai muncul.
Vitamin jenis ini juga membantu kesehatan anak dalam mengatur pembelahan sel, membantu fungsi otot secara normal dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
Dosis Vitamin D
Parents, sebetulnya ada rekomendasi harian untuk vitamin ini berdasarkan usia.
Beberapa rekomendasi tersebut di antaranya :
- Usia 1-70 tahun : 600 IU
- Usia 71 ke ats : 800 IU
Rekomendasi harian ini sebaiknya dipenuhi untuk mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan defisiensi vitamin satu ini, khususnya osteoporosis.
Apa Saja Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin pada Anak?
Vitamin ini sangat penting bagi kesehatan anak terutama pada tulang karena perannya dalam regulasi kalsium.
Pada hal yang paling ekstrem, kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan penyakit seperti rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.
Kekurangan vitamin ini mengakibatkan kurangnya kontribusi pada osteoporosis.
Ada beberapa bukti yang berkembang bahwa status vitamin D yang rendah berkontribusi mengakibatkan berbagai penyakit kronis.
Contohnya adalah hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus (diabetes tipe 1), beberapa penyakit inflamasi dan autoimun dan beberapa jenis kanker.
Sumber vitamin ini bagi kesehatan anak umumnya berasal dari sinar matahari yaitu sekitar 80%.
Artikel Terkait : Benarkah Anak Membutuhkan Suplemen Vitamin?
Kapankah Waktu Terbaik untuk Mendapatkan Vitamin D dari Sinar Matahari?
Sudah tak diragukan, paparan sinar matahari mejadi cara yang sederhana untuk mencegah terjadinya defisiensi.
Melakukan aktivitas 2-3 kali dalam seminggu saja bisa membuat tubuh memproduksi vitamin D yang cukup.
Namun, memang kebutuhan dan waktu paparan sebaiknya disesuaikan dengan usia, jenis kulit, musim, waktu, dan lain sebagainya.
Waktu terbaik untuk mendapatkan vitamin ini dari matahari (singkatnya, berjemur) yaitu mulai jam 6 sampai 9 pagi hari.
Sedangkan setelah jam 12 siang, sinar matahari cukup berbahaya bagi kulit karena dapat menyebabkan kanker kulit, khususnya bagi orang-orang dengan mayoritas pigmen kulit putih (sebut saja, orang bule).
Makanan dengan Kandungan Vitamin D
Selain dari sinar matahari, ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi sumber vitamin satu ini. Di antaranya:
- Hati sapi
- Keju
- Kuning telur
- Produk susu
- Jus jeruk
- Susu kedelai
- Beberapa jenis ikan berlemak seperti tuna, salmon, dan mackerel
***
Parents, semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga:
Macam-macam Vitamin dan Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.