Seperti apa ciri anak kurang vitamin D? Pasalnya, melansir dari laman IDAI, sebanyak 43% anak perkotaan dan 44% anak mengalami defisiensi vitamin D (kadar vitamin D darah < 30 nmol/L). Hal ini disebabkan karena kurangnya paparan sinar matahari, asupan makanan yang sedikit mengandung vitamin D, dan pemberian ASI berkepanjangan tanpa suplementasi vitamin D.
Padahal, vitamin D sangat penting bagi kesehatan anak, terutama anak-anak dalam masa pertumbuhan. Vitamin ini merupakan salah satu nutrisi tubuh yang diperlukan anak, khususnya untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Oleh karenanya, penting untuk mengenali ciri anak kurang vitamin D dan cara mengatasinya seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Apa Manfaat Vitamin D untuk Pertumbuhan Anak?

Mengutip laman Children’s, Sarah E. Barlow, M.D., seorang ahli gastroenterologi anak dan Direktur Program Terpadu Kesehatan Anak℠ dalam Obesitas Anak dan Profesor di UT Southwestern, mengatakan bahwa manfaat vitamin D untuk pertumbuhan anak adalah membantu tubuh menyerap dan mengatur kalsium dengan tepat, yang penting untuk kesehatan tulang. Tanpa vitamin D yang cukup, anak-anak dapat menderita tulang lemah atau rapuh yang mudah patah. Anak juga dapat mengalami rakhitis, suatu kondisi tulang yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D yang parah. Rakhitis dapat menyebabkan kaki bengkok dan pertumbuhan terhambat.
Dengan kata lain, fungsi utama vitamin D bagi anak yang paling penting adalah untuk kesehatan tulang. “Vitamin D bertindak hampir seperti pengawas di lokasi konstruksi. Vitamin ini memastikan zat-zat yang kita butuhkan untuk tulang yang kuat – seperti kalsium dan fosfat – tersedia di tempat yang tepat, dan dalam jumlah yang tepat,” terangnya.
Vitamin jenis ini juga membantu kesehatan anak dalam mengatur pembelahan sel, membantu fungsi otot secara normal dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh.
Artikel Terkait : Peneliti Temukan Hubungan Kekurangan Vitamin D dan Penderita Kanker Payudara
Berapa Dosis Vitamin D untuk Anak?
Parents, sebetulnya ada rekomendasi harian untuk vitamin ini berdasarkan usia.
Beberapa rekomendasi tersebut di antaranya:
- 0-12 bulan: harus menerima setidaknya 400 Unit Internasional (IU) vitamin D setiap hari sejak lahir hingga usia 12 bulan.
- Anak-anak usia 1 hingga 18 tahun: harus mendapatkan 600 IU vitamin D setiap hari.
Rekomendasi harian ini sebaiknya dipenuhi untuk mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan defisiensi vitamin satu ini, khususnya osteoporosis.
Apa Ciri Anak Kurang Vitamin D?
Sinar matahari bisa mencegah anak kurang vitamin d.
Mengutip laman IDAI, ciri anak kurang vitamin D di antaranya adalah:
- kelemahan otot
- keterlambatan perkembangan gerak motorik
- pembesaran area pergelangan tangan dan lutut
- tungkai berbentuk O
- gangguan bentuk kepala
- keterlambatan pertumbuhan gigi
- penurunan kepadatan tulang
- infeksi
Kekurangan vitamin D ringan mungkin tidak menimbulkan gejala yang terlihat jelas. Namun, ketika kadarnya turun terlalu rendah, anak-anak mungkin mulai menunjukkan tanda-tanda di atas.
Untuk Parents, perlu diketahui bahwa anak-anak dengan warna kulit gelap lebih mungkin mengalami defisiensi vitamin D.
“Jika Anda berkulit gelap, melanin—atau pigmen—di kulit mengurangi kemampuan tubuh untuk memproduksi vitamin D secara efektif,” jelas Dr. Barlow.
Bagaimana Cara Mencegah Anak Kurang Vitamin D?
IDAI menganjurkan melakukan beberapa hal ini untuk mengurangi risiko anak kurang vitamin D:
- Meningkatkan konsumsi makanan yang kaya vitamin D, yaitu ikan salmon, tuna, mackerel, keju, minyak ikan, jamur shiitake, dan sereal.
- Mendorong anak untuk lebih banyak bermain di luar serta menjemur bayi sebelum jam 10 pagi dan sesudah jam 4 sore.
- Suplementasi vitamin D untuk bayi 0 – 12 bulan sebanyak 400 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya (ASI eksklusif atau tidak).
- Suplementasi vitamin D untuk anak >12 bulan, sebanyak 600 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya.
- Anak dengan riwayat defisiensi vitamin D yang disertai gejala harus diberikan suplementasi.
- Wanita hamil dan menyusui perlu mengonsumsi vitamin D 600 IU per hari.
Kapankah Waktu Terbaik untuk Mendapatkan Vitamin D dari Sinar Matahari?

Waktu terbaik untuk mendapatkan vitamin ini dari matahari (singkatnya, berjemur) yaitu mulai jam 6 sampai 10 pagi hari. Melakukan aktivitas 2-3 kali dalam seminggu saja bisa membuat tubuh memproduksi vitamin D yang cukup.
Sudah tak diragukan, paparan sinar matahari mejadi cara yang sederhana untuk mencegah terjadinya defisiensi. Namun, memang kebutuhan dan waktu paparan sebaiknya disesuaikan dengan usia, jenis kulit, musim, waktu, dan lain sebagainya.
Sedangkan setelah jam 12 siang, sinar matahari cukup berbahaya bagi kulit karena dapat menyebabkan kanker kulit, khususnya bagi orang-orang dengan mayoritas pigmen kulit putih (sebut saja, orang bule).
Makanan dengan Kandungan Vitamin D
Selain dari sinar matahari, ada beberapa jenis makanan yang bisa menjadi sumber vitamin satu ini. Di antaranya:
- Hati sapi
- Keju
- Kuning telur
- Produk susu
- Jus jeruk
- Susu kedelai
- Beberapa jenis ikan berlemak seperti tuna, salmon, dan mackerel
Untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin D anak dan keluarga, Anda bisa memilih TAP x Youvit Vitamin D+ Gummy for Kids 30 Days

TAP x Youvit Vitamin D+ Gummy for Kids 30 Days adalah produk keluaran theAsianparent bersama Youvit.
Vitamin berbentuk gummy ini tinggi akan Vitamin D3 dengan rasa Yogurt Jeruk, Yogurt, dan Yogurt Stroberi. Vitamin D 600IU ini mengandung Yogurt Ekstrak, enak dan mudah dikonsumsi.
Detail produk:
- Nutrisi seimbang sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG)
- Mengandung Sari Buah
- Gummy dengan Yogurt, Yogurt Stroberi, dan Yogurt Jeruk enak yang disukai anak
- Bentuk gummy yang menyenangkan dan mudah untuk dikonsumsi
- Kemasan mudah untuk dibawa kemana-mana
- Kemasan 1 pouch isi 30 gummy untuk konsumsi 30 hari.
Beli TAP x Youvit Vitamin D+ Gummy for Kids 30 Days sekarang di Shopee atau TikTok!
***
Parents, semoga informasi di atas bermanfaat.
Top Calcium and Vitamin D Foods
https://www.webmd.com/food-recipes/calcium-vitamin-d-foods
Perlukah Suplemen Vitamin D?
www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d
Munns CF, Shaw N, Kiely M, Specker BL, Thacher TD, Ozono K, Michigami T, Tiosano D, Mughal MZ, Mäkitie O, Ramos-Abad L, Ward L, DiMeglio LA, Atapattu N, Cassinelli H, Braegger C, Pettifor JM, Seth A, Idris HW, Bhatia V, Fu J, Goldberg G, Sävendahl L, Khadgawat R, Pludowski P, Maddock J, Hyppönen E, Oduwole A, Frew E, Aguiar M, Tulchinsky T, Butler G, Högler W. Global Consensus Recommendations on Prevention and Management of Nutritional Rickets. J Clin Endocrinol Metab. 2016 Feb;101(2):394-415. doi: 10.1210/jc.2015-2175. Epub 2016 Jan 8. PMID: 26745253; PMCID: PMC4880117.
Vitamin D Deficiency in Kids: Signs, Symptoms, and More
www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-deficiency-in-kids-and-teens
What parents should know about vitamin D for kids
www.childrens.com/health-wellness/what-parents-should-know-about-vitamin-d-and-kids
Baca juga:
Macam-macam Vitamin dan Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak
11 Rekomendasi Vitamin D untuk Anak yang Aman di 2025, Cek!
10 Rekomendasi Vitamin D Anak Tetes yang Bagus
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.