Pernahkah Parents mengamati balita sering kali menggerak-gerakkan kakinya tanpa sebab? Apakah gejala tersebut disertai dengan kondisi lainnya misalnya sulit untuk tidur? Jika iya, ada kemungkinan buah hati Parents mengalami sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS).
Apa itu sindrom kaki gelisah? Simak ulasan berikut ini!
Artikel Terkait: Bayi Sering Bangun Jam 3 Pagi, Normal atau Tidak? Ini Cara Mengatasinya!
Pengertian Sindrom Kaki Gelisah
Sumber: xFrame
Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome, yang juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom adalah kondisi sistem saraf yang menyebabkan dorongan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki.
Restless leg syndrome menyebabkan sensasi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman di kaki sehingga mendorong seseorang untuk terus menggerakkan kakinya.
Gejala sindrom ini umumnya terjadi pada sore atau malam hari, dan sering kali paling parah pada malam hari ketika seseorang sedang beristirahat, seperti duduk atau berbaring di tempat tidur.
Sindrom ini juga dapat terjadi ketika seseorang duduk untuk waktu yang lama.
Kondisi ini juga diklasifikasikan sebagai gangguan tidur. Sebab, gejalanya dipicu oleh istirahat dan mencoba untuk tidur karena pada umumnya gejalanya menyebabkan penderitanya menjadi sulit tidur atau kembali tidur setelah terbangun.
Selain itu, restless leg syndrome juga termasuk gangguan pergerakan tubuh (movement disorder) karena penderitanya dipaksa untuk menggerakkan kaki mereka guna meredakan gejala dan gangguan sensorik neurologis karenya gejala tersebut dihasilkan dari dalam otak.
Apabila gerakan-gerakan ini terjadi selama tidur, maka disebut dengan gerakan tungkai periodik tidur (Periodic Limb Movements of Sleep/PLMS).
Sedangkan ketika gerakannya terjadi saat seseorang terjaga atau bangun, maka disebut dengan gerakan tungkai periodik terjaga (Periodic Limb Movements of Wakefulness/PLMW).
Sindrom kaki gelisah dan PLMS dapat memengaruhi kualitas dan jumlah tidur sehingga menyebabkan kelelahan dan kantuk di siang hari. Ini dapat memengaruhi suasana hati serta konsentrasi anak.
Mengutip dari laman resmi National Institute of Neurogical Disorders and Stroke, banyak penderita restless leg syndrome yang melaporkan bahwa mereka sering tidak dapat berkonsentrasi, memiliki gangguan memori, atau gagal menyelesaikan tugas sehari-hari karena gejala-gejala dari sindrom tersebut yang mereka alami sepanjang hari.
Faktanya, restless leg syndrome dalam level sedang hingga parah yang tidak diobati dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja sekitar 20 persen dan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
Artikel Terkait: Waspadai Gejala Sindrom Sheehan, Kerusakan Kelenjar Setelah Melahirkan
Gejala
Sumber: Freepik
Anak yang mengidap sindrom kaki gelisah akan merasakan dorongan yang tak tertahankan untuk bergerak, disertai dengan sensasi tidak nyaman di tungkai bawah yang tidak seperti sensasi normal yang dialami orang biasa.
Sensasi di kaki sering kali sulit untuk didefinisikan, tetapi dapat digambarkan sebagai sensasi atau rasa:
- Sakit
- Nyeri
- Perih
- Berdenyut
- Tertarik
- Gatal
- Ada sesuatu yang berjalan atau merayapi kaki
Sensasi tersebut dapat terjadi hanya pada satu sisi, tetapi paling sering memengaruhi kedua sisi (kiri dan kanan). Rasa tidak nyaman juga dapat terjadi bergantian antara sisi.
Menggerakkan kaki (atau bagian tubuh lain yang terkena) dapat meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan, sehingga anak yang mengalami sindrom ini sering kali menggerakkan kaki untuk meminimalkan atau mencegah sensasi tersebut.
Penyebab
Sumber: Freepik
Pada sebagian besar kasus, tidak ada penyebab yang jelas dari sindrom kaki gelisah pada balita. Namun ada beberapa teori tentang penyebab kondisi tersebut pada anak, seperti:
1. Dopamin
Beberapa ahli saraf percaya bahwa gejala sindrom kaki gelisah mungkin ada hubungannya dengan bagaimana tubuh menangani bahan kimia yang disebut dopamin.
Di dalam tubuh, dopamin adalah senyawa yang terlibat dalam mengendalikan gerakan otot dan mungkin dapat menjadi penyebab atas gerakan kaki yang tidak disengaja yang terkait dengan sindrom kaki gelisah.
2. Kondisi Medis Tertentu
Dalam beberapa kasus, restless leg syndrome disebabkan oleh penyakit tertentu yang sebelumnya atau sudah menyerang tubuh, yaitu sebagai berikut:
- Kekurangan Zat Besi
Bahkan tanpa anemia, kekurangan zat besi dapat menyebabkan atau memperburuk sindrom ini.
- Gagal Ginjal
Apabila anak mengalami gagal ginjal, maka ia mungkin juga mengalami kekurangan zat besi, sering kali juga disertai dengan anemia. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, simpanan zat besi dalam darah bisa berkurang. Hal ini dan perubahan lain dalam kimia tubuh dapat menyebabkan atau memperburuk sindrom kaki gelisah.
Jika sindrom kaki gelisah disebabkan oleh penyakit tertentu, maka disebut sebagai sindrom kaki gelisah sekunder (secondary restless legs syndrome)
3. Faktor Keturunan
Menurut penelitian, restless leg syndrome bersifat genetik alias bisa diturunkan dalam keluarga.
Sekitar 40-90% individu yang terkena sindrom ini melaporkan memiliki setidaknya satu kerabat yang terpengaruh, seperti orang tua atau saudara kandung dan anggota keluarga lainnya yang juga mengalami kondisi yang sama.
Artikel Terkait: Sindrom Asperger, Apa Bedanya dari Autisme? Waspadai 10 Ciri Ini
Diagnosis Sindrom Kaki Gelisah
Sumber: Freepik
Lantaran tidak ada tes khusus untuk RLS, kondisi ini harus didiagnosis dengan evaluasi dokter.
Mendiagnosis sindrom kaki gelisah pada anak-anak mungkin sangat sulit, karena anak-anak masih belum bisa menggambarkan apa yang mereka alami, kapan dan seberapa sering gejala muncul, dan berapa lama gejala yang dirasakan berlangsung.
Oleh karena itu, dokter terkadang dapat salah mendiagnosisnya sebagai salah satu gejala pertumbuhan (growing pains) atau gangguan defisit perhatian (attention deficit disorder) dan jarang diberikan intervensi. Padahal, hal ini sebaiknya diwaspadai.
Cara Merawat/Mengobati Sindrom Kaki Gelisah
Sumber: Freepik
Sindrom kaki gelisah umumnya merupakan kondisi seumur hidup yang tidak ada obatnya. Namun, ada beberapa terapi yang dapat mengendalikan gangguan, meminimalkan gejala, dan meningkatkan periode tidur nyenyak yaitu:
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dan aktivitas tertentu dapat meringankan gejala ringan hingga sedang.
Pada balita atau anak-anak, Parents dapat meringankan gejalanya dengan memijat kaki, mandi air hangat, atau menggunakan bantal pemanas atau kompres es.
Ajak pula si kecil untuk rutin berolahraga. Menurut penelitian, olahraga aerobik dan peregangan kaki dengan intensitas sedang yang dilakukan secara rutin juga dapat meredakan gejala ringan.
2. Pemberian Zat Besi
Jika penderita sindrom ini juga mengalami kekurangan zat besi, maka pengobatan pertama yang dilakukan adalah memberikan zat besi.
Baik berupa suplemen atau diberikan melalui infus untuk meningkatkan kadar zat besi dan meredakan gejalanya.
Artikel Terkait: Mengenal Apa Itu Sindrom Savant, Kemampuan dan Bakat Luar Biasa pada Anak dengan Gangguan Autisme
Sindrom kaki gelisah dapat menyerang siapa saja termasuk para balita. Jika Parents mencurigai anak menunjukkan gejala dari sindrom tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga:
Hati-hati! Sering mual dan perut kembung bisa jadi tanda sindrom dispepsia
Sindrom Nefrotik: Kelainan Ginjal Ini Bisa Dialami Anak, Ketahui Gejalanya!
Cek! Ini Tanda-tanda Seseorang Alami Sindrom Turner
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.