X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Sindrom Kaki Gelisah pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Ditinjau secara medis
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Pelajari Lebih Lanjut
oleh
dr. Gita Permatasari

Ditinjau secara medis oleh

dr. Gita Permatasari

dr. Gita Permatasari bertugas di RSPP sebagai Dokter Umum, Medical Check Up Examiner, dan Konsultan Laktasi. Ia juga menjadi Manajer Pelayanan Pasien yang berkoordinasi dengan dokter spesialis dan perawat terkait kondisi pasien, termasuk berkoordinasi dengan asuransi terkait penjaminan pasien. Sebelumnya, dr. Gita melayani pasien di Klinik Ajiwaras, Cilandak KKO.

Temui Dewan Peninjau kami
Bacaan 8 menit

Pernahkah Parents mengamati balita sering kali menggerak-gerakkan kakinya tanpa sebab? Apakah gejala tersebut disertai dengan kondisi lainnya misalnya sulit untuk tidur? Jika iya, ada kemungkinan buah hati Parents mengalami sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS).

Apa itu sindrom kaki gelisah dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi serta meringankan gejalanya? Simak ulasan berikut ini!

Table of Contents

  • Pengertian Sindrom Kaki Gelisah
  • Gejala
  • Penyebab
  • Siapa yang Bisa Mengidapnya?
  • Faktor Keturunan
  • Diagnosis
  • Cara Merawat/Mengobati Sindrom Kaki Gelisah

Pengertian Sindrom Kaki Gelisah

Sindrom Kaki Gelisah pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Sumber: xFrame

Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome, yang juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom adalah kondisi sistem saraf yang menyebabkan dorongan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki.

Restless leg syndrome menyebabkan sensasi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman di kaki sehingga mendorong seseorang untuk terus menggerakkan kakinya.

Gejala sindrom ini umumnya terjadi pada sore atau malam hari, dan sering kali paling parah pada malam hari ketika seseorang sedang beristirahat, seperti duduk atau berbaring di tempat tidur. Sindrom ini juga dapat terjadi ketika seseorang duduk untuk waktu yang lama.

Kondisi ini juga diklasifikasikan sebagai gangguan tidur. Sebab, gejalanya dipicu oleh istirahat dan mencoba untuk tidur karena pada umumnya gejalanya menyebabkan penderitanya menjadi sulit tidur atau kembali tidur setelah terbangun.

Selain itu, restless leg syndrome juga termasuk gangguan pergerakan tubuh (movement disorder) karena penderitanya dipaksa untuk menggerakkan kaki mereka guna meredakan gejala dan gangguan sensorik neurologis karenya gejala tersebut dihasilkan dari dalam otak.

Apabila gerakan-gerakan ini terjadi selama tidur, maka disebut dengan gerakan tungkai periodik tidur (Periodic Limb Movements of Sleep/PLMS). Sedangkan ketika gerakannya terjadi saat seseorang terjaga atau bangun, maka disebut dengan gerakan tungkai periodik terjaga (Periodic Limb Movements of Wakefulness/PLMW).

Sindrom kaki gelisah dan PLMS dapat memengaruhi kualitas dan jumlah tidur sehingga menyebabkan kelelahan dan kantuk di siang hari. Ini dapat memengaruhi suasana hati serta konsentrasi anak.

Mengutip dari laman resmi National Institute of Neurogical Disorders and Stroke, banyak penderita restless leg syndrome yang melaporkan bahwa mereka sering tidak dapat berkonsentrasi, memiliki gangguan memori, atau gagal menyelesaikan tugas sehari-hari karena gejala-gejala dari sindrom tersebut yang mereka alami sepanjang hari.

Faktanya, restless leg syndrome dalam level sedang hingga parah yang tidak diobati dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja sekitar 20 persen dan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.

Artikel Terkait: Waspadai Gejala Sindrom Sheehan, Kerusakan Kelenjar Setelah Melahirkan

Gejala

Sindrom Kaki Gelisah pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Sumber: Freepik

Seseorang yag mengidap sindrom kaki gelisah akan merasakan dorongan yang tak tertahankan untuk bergerak, yang disertai dengan sensasi tidak nyaman di tungkai bawah yang tidak seperti sensasi normal yang dialami orang biasa.
Sensasi di kaki mereka sering kali sulit untuk didefinisikan, tetapi dapat digambarkan sebagai sensasi atau rasa:

  • Sakit
  • Nyeri
  • Perih
  • Berdenyut
  • Tertarik
  • Gatal
  • Ada sesuatu yang berjalan atau merayapi kaki

Sensasi tersebut dapat terjadi hanya pada satu sisi, tetapi paling sering memengaruhi kedua sisi (kiri dan kanan). Rasa tidak nyaman juga dapat terjadi bergantian antara sisi.

Menggerakkan kaki (atau bagian tubuh lain yang terkena) dapat meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan, sehingga penderita sindrom ini sering kali menggerakkan kaki untuk meminimalkan atau mencegah sensasi tersebut.

Penyebab

Sindrom Kaki Gelisah pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Sumber: Freepik

Pada sebagian besar kasus, tidak ada penyebab yang jelas dari sindrom kaki gelisah. Namun ada beberapa teori tentang penyebab kondisi tersebut, seperti:

1. Dopamin

Beberapa ahli saraf percaya bahwa gejala sindrom kaki gelisah mungkin ada hubungannya dengan bagaimana tubuh menangani bahan kimia yang disebut dopamin. Di dalam tubuh kita, dopamin adalah senyawa yang terlibat dalam mengendalikan gerakan otot dan mungkin dapat menjadi penyebab atas gerakan kaki yang tidak disengaja yang terkait dengan sindrom kaki gelisah.

2. Kondisi Medis Tertentu

Dalam beberapa kasus, restless leg syndrome disebabkan oleh penyakit tertentu yang sebelumnya atau sudah menyerang tubuh, yaitu sebagai berikut:

  • Penyakit Parkinson
    Orang yang memiliki penyakit Parkinson dan minum obat tertentu yang disebut agonis dopaminergik memiliki peningkatan risiko sindrom kaki gelisah.
  • Neuropati Perifer
    Kerusakan saraf di tangan dan kaki terkadang disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan alkoholisme. Ini dapat menyebabkan sindrom kaki gelisah.
  • Kekurangan Zat Besi
    Bahkan tanpa anemia, kekurangan zat besi dapat menyebabkan atau memperburuk sindrom ini. Jika seseorang memiliki riwayat pendarahan dari perut atau usus, mengalami periode menstruasi yang berat, atau berulang kali mendonorkan darah, maka Parents mungkin saja mengalami kekurangan zat besi.
  • Gagal Ginjal
    Apabila seseorang mengalami gagal ginjal, maka ia mungkin juga mengalami kekurangan zat besi, sering kali juga disertai dengan anemia. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, simpanan zat besi dalam darah bisa berkurang. Hal ini dan perubahan lain dalam kimia tubuh dapat menyebabkan atau memperburuk sindrom kaki gelisah.

Jika sindrom kaki gelisah disebabkan oleh penyakit tertentu, maka disebut sebagai sindrom kaki gelisah sekunder (secondary restless legs syndrome)

3. Kehamilan

Sekitar 1 dari 5 orang ibu hamil akan mengalami sindrom kaki gelisah dalam 3 bulan terakhir kehamilan atau pada trimester ketiga.

Menurut penelitian, hal ini masih belum diketahui penyebabnya dan mungkin ada hubungannya dengan hormon kehamilan. Dalam kasus seperti ini, sindrom kaki gelisah biasanya menghilang setelah sang ibu melahirkan.

Artikel Terkait: Sindrom Asperger, Apa Bedanya dari Autisme? Waspadai 10 Ciri Ini

Siapa yang Bisa Mengidap Sindrom Kaki Gelisah Ini?

sindrom kaki gelisah
Cerita mitra kami
Sabun Mandi Anak Anti Bakteri, Tanpa Deterjen SLS Pilihan Moms
Sabun Mandi Anak Anti Bakteri, Tanpa Deterjen SLS Pilihan Moms
9 Cara Mengatasi Anak Pilek Berkepanjangan
9 Cara Mengatasi Anak Pilek Berkepanjangan
8 Cara Ampuh Mengatasi Anak Sakit Gigi dan Cara Membuat Anak Rajin Sikat Gigi
8 Cara Ampuh Mengatasi Anak Sakit Gigi dan Cara Membuat Anak Rajin Sikat Gigi
Panduan Lengkap Perkembangan Anak Usia 2 Tahun, Cek Yuk Bun!
Panduan Lengkap Perkembangan Anak Usia 2 Tahun, Cek Yuk Bun!

Sumber: Freepik

Sindrom kaki gelisah adalah kondisi umum yang dapat terjadi pada siapa saja di setiap titik dalam hidup mereka. Namun, menurut penelitian perempuan dua kali lebih mungkin mengidap sindrom ini dibandingkan dengan laki-laki.

Selain itu, kondisi ini juga lebih sering terjadi di usia paruh baya (50 tahun ke atas), meskipun gejalanya dapat berkembang pada usia berapa pun, termasuk di masa kanak-kanak.

Banyak individu yang terkena dampak parah dari sindrom ini berusia paruh baya atau lebih tua, dan gejalanya biasanya menjadi lebih sering dan bertahan lebih lama seiring bertambahnya usia mereka.

Artikel Terkait: Bisa Sebabkan Komplikasi Serius, Ini Kriteria Orang yang Berisiko Mengalami Sindrom Metabolik

Faktor Keturunan

sindrom kaki gelisah

Sumber: Freepik

Menurut penelitian, restless leg syndrome bersifat genetik alias bisa diturunkan dalam keluarga. 40-90% individu yang terkena sindrom ini melaporkan memiliki setidaknya satu kerabat yang terpengaruh, seperti orang tua atau saudara kandung dan anggota keluarga lainnya yang juga mengalami kondisi yang sama.

Pola pewarisan sindrom kaki gelisah biasanya tidak jelas karena ada banyak faktor genetik dan lingkungan yang dapat terlibat. Pada beberapa keluarga yang terkena, restless leg syndrome dinilai memiliki pola pewarisan autosomal dominan.

Diagnosis Sindrom Kaki Gelisah

sindrom kaki gelisah

Sumber: Freepik

Lantaran tidak ada tes khusus untuk RLS, kondisi ini harus didiagnosis dengan evaluasi dokter. Kriteria dasar untuk mendiagnosis gangguan ini secara klinis adalah:

  • Kebutuhan atau dorongan yang kuat dan sering berlebihan untuk menggerakkan kaki yang sering dikaitkan dengan sensasi yang tidak normal, tidak menyenangkan, atau tidak nyaman.
  • Dorongan untuk menggerakkan kaki dimulai atau memburuk saat istirahat atau tidak melakukan apa pun.
  • Dorongan untuk menggerakkan kaki setidaknya untuk sementara dan sebagian atau seluruhnya berkurang dengan gerakan.
  • Serta, dorongan untuk menggerakkan kaki dimulai atau lebih parah pada sore atau malam hari.

Mendiagnosis sindrom kaki gelisah pada anak-anak mungkin sangat sulit, karena anak-anak masih belum bisa menggambarkan apa yang mereka alami, kapan dan seberapa sering gejala muncul, dan berapa lama gejala yang dirasakan berlangsung.

Oleh karena itu, dokter terkadang dapat salah mendiagnosisnya sebagai salah satu gejala pertumbuhan (growing pains) atau gangguan defisit perhatian (attention deficit disorder) dan jarang diberikan intervensi. Padahal, hal ini sebaiknya diwaspadai.

Cara Merawat/Mengobati Sindrom Kaki Gelisah

Sindrom Kaki Gelisah pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Sumber: Freepik

Sindrom kaki gelisah umumnya merupakan kondisi seumur hidup yang tidak ada obatnya. Namun, ada beberapa terapi yang dapat mengendalikan gangguan, meminimalkan gejala, dan meningkatkan periode tidur nyenyak yaitu:

1. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup dan aktivitas tertentu dapat meringankan gejala ringan hingga sedang. Pada pasien orang dewasa akan disarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi alkohol dan merokok, mengurangi penggunaan alkohol dan tembakau, mengubah atau mempertahankan pola tidur yang teratur.

Jika sindrom ini terjadi pada balita atau anak-anak, maka Parents dapat meringankan gejalanya dengan memijat kaki, mandi air hangat, atau menggunakan bantal pemanas atau kompres es.

Ajak pula si kecil untuk rutin berolahraga. Menurut penelitian, olahraga aerobik dan peregangan kaki dengan intensitas sedang yang dilakukan secara rutin juga dapat meredakan gejala ringan.

2. Pemberian Zat Besi

Jika penderita sindrom ini juga mengalami kekurangan zat besi, maka pengobatan pertama yang dilakukan adalah memberikan zat besi, baik berupa suplemen atau diberikan melalui infus untuk meningkatkan kadar zat besi dan meredakan gejalanya.

3. Obat-obatan

Obat antikejang menjadi obat yang paling umum bagi mereka yang menderita sindrom kaki gelisah. Pasien mungkin juga diberi resep obat agen Dopaminergik yang meningkatkan efek dopamin dan digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson. Obat ini telah terbukti mengurangi gejala ketika diminum pada malam hari.

Obat-obatan seperti metadon, kodein, hidrokodon, atau oksikodon juga terkadang diresepkan untuk mengobati pasien dengan gejala yang lebih parah yang tidak merespon dengan baik terhadap obat lain.

Jika sindrom tersebut menyebabkan gangguan tidur, dokter mungkin meresepkan Benzodiazepin. Obat-obatan ini dapat membantu pasien untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.

***
Sindrom kaki gelisah dapat menyerang siapa saja termasuk para balita. Jika Parents mencurigai anak menunjukkan gejala dari sindrom tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Restless Leg Syndrome
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/restless-legs-syndrome/symptoms-causes/syc-20377168

Restless legs syndrome
https://www.nhs.uk/conditions/restless-legs-syndrome/

Restless Legs Syndrome Fact Sheet
https://www.ninds.nih.gov/restless-legs-syndrome-fact-sheet

Restless legs syndrome
https://medlineplus.gov/genetics/condition/restless-legs-syndrome/

Baca Juga:

Hati-hati! Sering mual dan perut kembung bisa jadi tanda sindrom dispepsia

Sindrom Nefrotik: Kelainan Ginjal Ini Bisa Dialami Anak, Ketahui Gejalanya!

Cek! Ini Tanda-tanda Seseorang Alami Sindrom Turner

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Annisa Pertiwi

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

Diulas oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Sindrom Kaki Gelisah pada Balita: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Bagikan:
  • Waspada DBD pada Anak Saat Musim Hujan, Cek Gejala hingga Cara Mencegahnya!

    Waspada DBD pada Anak Saat Musim Hujan, Cek Gejala hingga Cara Mencegahnya!

  • Tak Harus Jalan-jalan, Ajak Anak Liburan Akhir Tahun Melalui Mainan Edukasi

    Tak Harus Jalan-jalan, Ajak Anak Liburan Akhir Tahun Melalui Mainan Edukasi

  • Sabun Mandi Anak Anti Bakteri, Tanpa Deterjen SLS Pilihan Moms
    Cerita mitra kami

    Sabun Mandi Anak Anti Bakteri, Tanpa Deterjen SLS Pilihan Moms

  • Waspada DBD pada Anak Saat Musim Hujan, Cek Gejala hingga Cara Mencegahnya!

    Waspada DBD pada Anak Saat Musim Hujan, Cek Gejala hingga Cara Mencegahnya!

  • Tak Harus Jalan-jalan, Ajak Anak Liburan Akhir Tahun Melalui Mainan Edukasi

    Tak Harus Jalan-jalan, Ajak Anak Liburan Akhir Tahun Melalui Mainan Edukasi

  • Sabun Mandi Anak Anti Bakteri, Tanpa Deterjen SLS Pilihan Moms
    Cerita mitra kami

    Sabun Mandi Anak Anti Bakteri, Tanpa Deterjen SLS Pilihan Moms

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti