Pernahkah Parents melihat bayi sering bangun jam 3 pagi? Umumnya, bayi sering terbangun tengah malam adalah hal wajar, apalagi pada awal kehidupannya. Namun sayangnya, bayi yang sering bangun jam 3 pagi ini kerap membuat Parents pusing akibat kurang tidur.
Pada awal kehidupan bayi, sebagian Parents pasti akan menghabiskan waktu untuk begadang lantaran bayi akan terbangun sekitar jam 2-3 pagi.
Biasanya, bayi akan minta menyusu di jam-jam tersebut. Kejadian bayi bangun jam 3 pagi terkadang sering dialami pada bayi usia 0-6 bulan. Seiring bertambahnya usia, bayi akan tidur lebih nyenyak dan lebih lelap sehingga jarang terbangun saat dini hari.
Artikel Terkait: Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Penyebab Bayi Sering Bangun Jam 3 pagi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi terbangun saat dini hari, yaitu:
Ritme Biologis
Bayi secara alami bangun pagi, dan tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk mengubah ritme biologisnya. Normalnya, bayi bangun pada jam 6 atau 7 pagi. Jika bayi bangun di jam 5 pagi dan tidak bisa ditidurkan kembali meski sudah menyusu atau ganti popok, bisa jadi ia termasuk anak yang bangun terlalu pagi.
Bayi baru lahir akan lebih sering terbangun di malam hari atau sekitar 2-3 jam sekali untuk menyusu. Bahkan, jika mereka tidak bangun selama 4 jam, Parents wajib membangunkannya dengan lembut untuk menyusu. Hal ini dilakukan agar tidak dehidrasi.
Namun, pada bayi yang lebih besar atau sekitar usia 6 bulan ke atas, mereka mungkin akan jarang terbangun di malam hari. Namun, Parents juga wajib memberikan minum atau menyusui saat bayi terbangun untuk menghindari dehidrasi pada bayi.
Artikel Terkait: Mengenal Sleep Training untuk Bayi, Manfaat dan Cara Menerapkannya
Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit Tidur Siang
Jika bayi bangun terlalu pagi, ia mungkin terlalu banyak tidur siang sehingga ia tidak lelah. Bahkan, bisa juga, bayi terlalu sedikit tidur siang yang berarti ia terlalu lelah.
Kapan bayi tidur juga penting seperti seberapa awal dia bangun. Bayi bisa tidur terlalu larut, tidur siang terlalu larut, atau melakukannya terlalu dini. Menidurkannya di pagi hari mungkin merupakan masalah menyesuaikan seluruh jadwal tidurnya.
Parents tidak bisa membiarkan bayi terlalu banyak tidur. Seorang anak berusia 6 bulan, misalnya, membutuhkan sekitar 12 hingga 15 jam tidur selama 24 jam, atau sekitar 10 hingga 12 jam di malam hari dan tiga hingga lima jam di siang hari, dibagi menjadi dua atau tiga tidur siang.
Kendati demikian, semua itu tergantung pada kapan dia pergi tidur, usia dan tahapnya, serta faktor lainnya. Jika bayi rewel di siang hari, artinya dia perlu tidur lebih lama.
Artikel Terkait: Bayi Tidur Tanpa atau Pakai Bantal, Lebih Baik Mana?
Tumbuh Gigi
Beberapa bayi usia 5 bulan ke atas mungkin akan mengalami tumbuh gigi. Bahkan, proses ini dapat berlangsung begitu lama hingga anak berusia 2 tahun.
Seperti diketahui, tumbuh gigi terkadang menyebabkan rasa ketidaknyamanan pada bayi sehingga dapat menyita waktu bermain, waktu makan, atau pun waktu tidurnya.
Selain itu, gejala tumbuh gigi sangat luas, sehingga sulit untuk mengetahui apakah itu benar-benar penyebabnya. Misalnya, air liur, mungkin menjadi lebih parah ketika gigi akan erupsi tetapi bukan merupakan gejala dengan sendirinya.
Tanda-tanda lain yang mungkin terjadi adalah demam ringan, rewel, ruam di sekitar mulut (efek samping dari air liur), atau tinja yang lebih encer dari biasanya.
Tingkat Keaktifan
Bayi yang aktif menandakan bayi yang sehat. Mungkin semboyan itu pernah terlintas di telinga Parents.
Namun seorang terapis tidur pediatrik di Annapolis, Maryland bernama Kim West menyebutkan bahwa bayi-bayi yang aktif dan penuh rasa ingin tahu ini cenderung memiliki kepribadian yang lebih waspada dan itu juga dapat menyebabkan kesulitan tidur.
Beberapa bayi mungkin akan terus bergerak sehingga mereka akan sering terbangun di malam hari.
Pengaruh Hormon
Hormon juga dapat memengaruhi bayi sering bangun jam 3 pagi. Keterlibatan hormon melatonin dalam proses tidur dapat membantu menyeimbangkan ritme sirkadian bayi. Begitu tubuh bayi mulai melepaskan melatonin sebagai persiapan untuk tidur, hanya ada sedikit waktu bagi bayi untuk tertidur.
Namun, jika bayi melewatkan waktu tidur mereka, tubuh mungilnya akan merespons dengan melepaskan kortisol (hormon stres) yang membuat rewel. Itulah sebabnya Parents kadang-kadang akan melihat gelombang energi dan bayi terjaga ketika seharusnya waktu tidur.
Cara mendapat melatonin untuk mendukung bayi tidur, yaitu seperti mandi air hangat. Hal ini membuat bayi rileks dan otak siap untuk beristirahat. Di sisi lain, tubuh kita melepaskan hormon kortisol, sekitar tiga jam sebelum waktu bangun alami.
Kortisol bertindak sebagai stimulan dan dilepaskan selama masa stres, tetapi juga bertindak sebagai cara tubuh kita untuk membangunkan dirinya sendiri.
Artikel Terkait: 7 Referensi Lagu Pengantar Tidur Bayi agar Cepat Terlelap
Tips Mengatasi Agar Bayi Jarang Bangun Jam 3 Pagi
Sleep training mungkin adalah cara terbaik untuk melatih jadwal tidur bayi, kapan ia harus tidur dan kapan ia harus bangun. Namun, ada beberapa tips agar bayi jarang bangun jam 3 pagi.
1. Kurangi Cahaya Matahari Masuk ke Kamar
Bayi mungkin sangat sensitif terhadap cahaya, menyebabkan dia benar-benar terbangun saat fajar menyingsing. Cobalah untuk membiasakan bayi tidur dalam kondisi gelap atau lampu padam. Tidur dalam kondisi gelap membantu tubuh memproduksi hormon melatonin sehingga bayi dapat tertidur pulas.
Jika bayi takut gelap, Parents dapat membantu menenangkan ketakutannya dengan meletakkan lampu tidur kecil di kamarnya.
2. Tetap Tenang
Orang yang tidur nyenyak mungkin terbangun karena semua suara lingkungan ini. Cobalah untuk menutup jendelanya, menggantung tirai atau selimut tebal di depannya. Parents bisa juga mencoba meletakkan kipas angin atau mesin white-noise di kamarnya untuk menutupi kebisingan luar.
3. Beri Waktu Sebentar
Jangan terburu-buru untuk menyapanya jika melihat bayi sering bangun jam 3 pagi. Tunggu setidaknya 5 atau 10 menit, bayi dapat menenangkan diri sendiri dan kembali beristirahat beberapa saat lagi. Kecuali jika bayi benar-benar menangis, itu artinya Parents juga harus bangun menemaninya.
4. Beri Bayi Dot atau Empeng
Dot bayi atau empeng terkadang membuat bayi merasa lebih tenang. Bayi yang biasa mengedot atau mengempeng mungkin hanya butuh dot atau empengnya saat terbangun lebih awal di pagi hari. Jadi, coba berikan benda tersebut sembari mengusap lembut kepalanya dan menunggu sebentar agar ia kembali terlelap.
5. Letakan Mainan di Tempat Tidurnya
Sampai bayi berusia 12 bulan atau lebih, tempat tidur harus cukup kosong untuk alasan keamanan.
Tetapi, setelah bayi berusia 12 bulan, ada beberapa mainan yang diikatkan ke tempat tidur bayi, seperti penenang tempat tidur bayi, cermin tempat tidur bayi, atau papan tombol tempat tidur bayi yang dapat membantu si kecil bangun dengan perlahan dan bermain sendiri. Hal ini cukup membantu Parents bangun dari tempat tidur.
6. Latih Bayi Tidur Lebih Awal
Coba latih bayi untuk tidur lebih awal sekitar pukul 7 malam.
Dengan secara bertahap meningkatkan waktu tidurnya 10 menit setiap malam jika dia akan tidur lebih lama dari itu, dan lihat apakah itu membantunya tidur lebih lama.
Lakukan latihan ini secara rutin.
Artikel Terkait: 3 Doa agar Bayi Tidur Nyenyak dan Tidak Rewel Sampai Pagi
7. Kurangi Tidur Siang
Jika terlalu banyak tidur adalah penyebabnya, Parents mungkin harus mencoba taktik sebaliknya. Pindahkan waktu tidurnya lebih lambat sekitar 10 menit setiap malam sampai dia mengantuk.
Cara ini bekerja paling baik jika Parents juga memindahkan jadwal makannya nanti, jadi rasa lapar tidak membangunkannya terlalu cepat.
Para orangtua mungkin juga harus mengerjakan jadwal tidur siang bayi. Bayi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur di siang hari akan lebih sulit tidur di malam hari.
Coba sesuaikan jadwal tidur siang lebih awal atau lebih lambat dengan memindahkannya secara bertahap 10 menit setiap hari sampai berada dalam ritme yang baik.
8. Menunda Sarapan
Jadwal makan sangat berkaitan dengan jadwal tidur bayi. Untuk itu, perlu trik khusus untuk mencegah bayi sering bangun jam 3 pagi dengan menyesuaikan jadwal makannya.
Jika bayi terbiasa makan pada pukul 5:30 pagi, rasa lapar akan terus menjadi panggilan bangun paginya. Secara bertahap, tunda pemberian makan pertama beberapa menit setiap hari sehingga dia cenderung tidak bangun lebih awal untuk itu.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter anak, tentang penyesuaian apa pun yang dibuat untuk jadwal makan bayi.
Artikel Terkait: Jadwal atau Jam Tidur Bayi 3 Bulan, Pola, Sleep Training, hingga Masalah Tidur
Kunci untuk mengurangi bayi sering bangun jam 3 pagi adalah dengan konsisten menerapkan jadwal main, jadwal makan, dan jadwal tidur anak.
Namun, jangan paksa anak untuk melakukan jadwal tersebut secara terburu-buru agar tidak mengalami trauma.
Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Parents!
***
Baca Juga:
Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Posisi tidur bayi ternyata bisa ungkap karakternya, Parents sudah tahu?
Ingin Sukses ASI Eksklusif? Perhatikan Kualitas Tidur Bayi dan Mamsi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.