Parents, pernahkah Anda mendengar istilah growing pain? Bagi sebagian orang tua, istilah tersebut memang masih terasa asing. Akan tetapi, kondisi ini justru sering terjadi pada si kecil, terutama usia balita dan kanak-kanak.
Growing pain sering kali digambarkan sebagai rasa sakit, kram, atau kadang seperti berdenyut di tungkai kaki. Biasanya terasa di depan paha, betis, atau di belakang lutut. Kondisi ini cenderung memengaruhi kedua kaki dan terasa pada malam hari. Rasa sakit yang mengganggu ini bahkan dapat membangunkan anak dari tidurnya.
Gejala Growing Pain
Growing pain adalah nyeri yang berdenyut-denyut, biasanya menyerang di kedua sisi tubuh, terutama di bagian kaki. Rasa sakit ini datang dan pergi, biasanya dimulai pada sore atau malam hari dan hilang pada pagi hari. Beberapa anak juga merasakan gejala lain seperti sakit kepala atau sakit perut.
Berikut ini beberapa gejala khas yang perlu Parents ketahui:
- Sakit di bagian kaki; tulang kering, betis, bagian belakang lutut, dan bagian depan paha adalah area yang paling umum terasa nyeri.
- Rasa sakit di lutut; nyeri di area lutut biasanya akan terasa di bagian belakang. Rasa sakitnya jarang terasa di sendi itu sendiri dan sendi pun akan terlihat normal. Jika sendi sakit tampak merah, bengkak, atau hangat, ini bisa menjadi tanda radang sendi idiopatik remaja.
- Nyeri di lengan; jika anak mengalami nyeri di lengan, kemungkinan besar itu akan terasa di kedua sisi lengannya. Rasa nyeri juga biasanya terasa di kaki.
Growing pain dapat dialami anak sejak usia 2 tahun, tetapi biasanya terjadi antara usia 3 dan 5 tahun. Si kecil mungkin terbangun di tengah malam karena nyeri yang ia rasakan.
Rasa tidak nyaman membuat anak memegang atau menggosok kakinya, atau ia mungkin tampak lebih rewel dari biasanya. Memijat kaki anak dengan lembut dapat membantu meringankan sakit yang ia rasakan.
Artikel terkait: Anak sering mengeluh nyeri sendi? Waspada gejala radang sendi pada anak
Penyebab dan Faktor Risiko
Hingga saat ini, growing pain belum diketahui secara pasti penyebabnya. Akan tetapi, nyeri ini mungkin terkait dengan ambang nyeri yang lebih rendah pada anak atau dalam beberapa kasus terkait dengan masalah psikologis.
Kondisi ini mungkin juga terkait dengan sindrom kaki gelisah. Tapi nyeri yang terasa di malam hari umumnya terjadi karena kaki terlalu sering digunakan di siang hari untuk berbagai aktivitas. Berlari, memanjat, dan melompat diketahui bisa menyulitkan sistem muskuloskeletal anak.
Growing pain sering terjadi pada anak-anak prasekolah dan usia sekolah. Kondisi ini lebih sering dialami anak perempuan dibanding anak laki-laki. Berlari, memanjat, atau melompat di siang hari dapat meningkatkan risiko nyeri kaki di malam hari.
Konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami beberapa gejala berikut:
- Rasa nyeri berlanjut dan tidak hilang hingga pagi hari
- Terasa mengganggu aktivitas keseharian anak
- Nyeri atau sakit di persendian
- Terkait dengan cedera
- Disertai dengan tanda atau gejala lain, seperti bengkak, kemerahan, demam, pincang, ruam, kehilangan nafsu makan, lemah atau lelah
Artikel terkait: Normalkah bentuk kaki O pada bayi dan balita? Ini penjelasannya
Terapi Pengobatan Growing Pain
Ada beberapa tips yang bisa Parents lakukan saat nyeri di tungkai menyerang si kecil, antara lain:
- Pijat kaki anak dengan lembut
- Letakkan botol air hangat tertutup di area yang sakit atau kompres dengan air hangat
- Biasakan anak menggunakan sepatu yang nyaman
- Mandi air hangat sebelum tidur
- Tinggikan kaki anak saat tidur, bisa diberi bantal untuk meninggikan kaki
- Berikan ibuprofen atau parasetamol anak-anak untuk mengurangi rasa sakit
- Jangan berikan aspirin kepada anak di bawah usia 16 tahun kecuali dengan resep dokter
Sejauh ini, tidak ada pengobatan spesifik untuk growing pain. Biasanya, keluhan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 tahun. Sebenarnya, kondisi ini secara umum bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Akan tetapi, nyeri yang serupa dengan growing pain bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kesehatan lainnya. Antara lain arthritis idiopatik juvenil, sindrom fibromialgia, sindrom kaki gelisah, hipermobilitas, kekurangan vitamin D, atau cedera.
****
Parents, itulah penjelasan tentang growing pain pada anak. Apakah si kecil pernah mengalaminya?
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Kaki Datar pada Balita: Jenis, Penyebab, hingga Cara Pencegahan
Semua Hal Tentang Kaki Datar yang Harus Parents Tahu
Kaki anak berbentuk O? Kenali 4 penyebab dan cara mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.