Tak dipungkiri, ada banyak hal yang berubah setelah pasangan terkena stroke, salah satunya adalah kehidupan seks. Padahal, hal ini ibarat bara api yang menghangatkan hubungan. Lalu, bagaimana cara memperbaiki kehidupan seks pasca stroke? Simak penjelasannya berikut ini!
5 Cara Memperbaiki Kehidupan Seks Pasca Stroke
Sumber: Shutterstock
Ujian hidup bisa datang kapan saja termasuk saat pasangan terkena stroke. Untuk membantu memulihkan kondisinya, tentu saja diperlukan pendampingan dan perhatian dalam merawat pasangan. Biar bagaimana pun kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) ini akan memengaruhi kondisi kesehatan yang mengalaminya.
Nah, salah satu aspek yang ikut berubah saat pasangan terkena stroke terkait dengan kehidupan intim pasangan suami istri.
Sebagai informasi, sistem motorik seseorang yang terkena stroke berubah sesuai dengan bagian otak yang diserang. Apabila stroke terjadi pada otak bagian depan, maka penderita akan kesulitan mengontrol perilakunya sendiri.
Lalu, apabila stroke menyerang otak bagian samping, hasrat seksual penderita biasanya akan menurun. Sementara, apabila stroke terjadi pada otak samping kiri, penderita akan lebih mudah terserang depresi yang biasanya juga membuat hasrat seksual mereka menurun.
Meski demikian, bukan berarti kehidupan seks Anda dan pasangan tak bisa diperbaiki. Berikut cara untuk menyiasati kehidupan seks Anda bersama pasangan pasca stroke:
1. Lakukan Seks dengan Tenang
Ilustrasi terkena stroke (Sumber: Shutterstock)
Sama seperti ketika berolahraga, aktivitas di ranjang ini memang membuat detak jantung meningkat dan napas tersengal-sengal. Namun, Anda tak perlu khawatir sebab selama dilakukan dengan tenang dan penuh perhatian, maka hubungan intim bisa berjalan dengan lancar.
Perlu diketahui, hubungan intim sebenarnya memiliki risiko yang sangat kecil untuk menimbulkan serangan stroke susulan. Pasalnya, aktivitas ini hanya membutuhkan tenaga setara naik tangga dari lantai satu ke lantai dua. Faktor terpenting adalah perasaan saling mengerti untuk sama-sama memuaskan pasangan dalam kondisi terbatas.
2. Pilih Waktu di Pagi Hari
Sumber: Shutterstock
Tak dipungkiri, stroke memang membuat hasrat seksual penderitanya menurun. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari rasa percaya diri yang menurun akibat perubahan bentuk fisik, kesulitan bicara, hingga mudah lelah.
Faktor yang terakhir membuat penderita stroke membutuhkan waktu istirahat yang jauh lebih lama dari orang sehat pada umumnya. Alhasil, cukup sulit untuk memilih waktu berhubungan badan. Solusinya, Anda bisa melakukan hubungan seks bersama pasangan di pagi hari setelah beristirahat karena tenaga masih prima.
3. Rencanakan Jadwal Berhubungan Seks
Sumber: Shutterstock
Pada laki-laki, pengobatan yang dijalani oleh penderita stroke biasanya membuat mereka susah untuk ereksi. Obat anti depresan dan penurun tekanan darah memang akan menurunkan libido sehingga hasrat untuk melakukan seks berkurang. Oleh sebab itu, untuk menyiasatinya, Anda perlu merencanakan jadwal berhubungan seks bersama pasangan.
Jika memungkinkan, Anda dan pasangan bisa berhubungan badan sebelum jadwal minum obat. Namun, jangan sampai hal ini mengganggu rutinitas minum obat ya. Konsultasikan pada dokter jika memang obat yang dikonsumsi membuat pasangan kesulitan ereksi. Biasanya dokter akan memberikan obat lain yang bisa membantu mengatasi permasalahan tersebut.
4. Berkomunikasi Lewat Sentuhan
Sumber: Shutterstock
Penderita stroke biasanya kesulitan untuk bicara, namun jika sudah terbiasa, Anda akan menemukan cara lain untuk berkomunikasi dengan pasangan. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan sentuhan. Anda bisa menggunakan isyarat tangan, sentuhan, atau rabaan yang minim penjelasan.
Di fase ini, memang banyak pasangan yang terkena stres hingga depresi karena faktor komunikasi. Namun, seiring berjalannya waktu, semoga kondisi pasangan segera membaik dan Anda bisa menemukan cara komunikasi baru bersama pasangan.
5. Konsultasikan dengan Dokter
Sumber: Shutterstock
Seperti yang sudah disinggung di atas, lokasi stroke akan menentukan bagian mana fungsi tubuh yang terganggu. Ini juga akan mempengaruhi bagian tubuh mana yang masih bisa menerima respon. Tak ada salahnya jika Anda berkonsultasi dengan dokter terkait masalah kehidupan seks ini. Biasanya, dokter akan memberikan alternatif cara untuk meraih kepuasan dengan kondisi yang terbatas.
Memang tidak mudah memperbaiki kehidupan seks pasca terkena stroke. Oleh sebab itu, jangan sungkan meminta bantuan pada dokter spesialis saraf atau dokter spesialis rehabilitasi medik. Dokter spesialis saraf akan membantu Anda mengenali efek samping obat dan bagaimana cara menyiasatinya. Sementara, dokter spesialis rehabilitasi medik akan membantu proses rehabilitasi gangguan seksual.
Baca juga:
Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia, Kenali Gejala dan Faktor Risiko Stroke
Jangan Disepelekan, Ini 8 Gejala Stroke Ringan pada Perempuan
Ibu ini Sembuh Setelah Alami 3 Kali Serangan Stroke Saat Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.