Tanggal 4 Februari bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tahun. Peringatan ini merupakan momen penting bagi upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit kanker secara global. Nah, kali ini mari kita mengintip sekilas bagaimana sejarah Hari Kanker Sedunia.
5 Fakta Sejarah Hari Kanker Sedunia
Berikut ini sejumlah fakta tentang lahirnya Hari Kanker yang diperingati oleh masyarakat di seluruh dunia.
1. Sejarah Peringatan
Peringatan Hari Kanker secara internasional merupakan hasil inisiasi dari Union for International Cancer Control (UICC). Pada tahun 2000, organisasi ini menyelenggarakan acara World Summit Against Cancer di Paris, Prancis.
Pada pertemuan tersebut, para pemimpin lembaga pemerintah dan organisasi kanker dari seluruh dunia menandatangani Piagam Paris Against Cancer. Di kesempatan itu juga dibahas mengenai riset, pencegahan, dan upaya meningkatkan layanan terkait kanker.
2. Tujuan Hari Kanker Sedunia
Hari Kanker Sedunia diperingati tanggal 4 Februari setiap tahunnya. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker. Dengan begitu, diharapkan adanya upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan kanker.
Faktanya, penyakit kanker merupakan penyakit degeneratif yang bisa dicegah atau dikendalikan. Sehingga perayaan Hari Kanker Sedunia ini diharapkan dapat menjadi gerakan positif yang mendorong berkurangnya angka kesakitan dan kematian akibat kanker secara signifikan.
3. Tema dan Kegiatan Hari Kanker Sedunia
Untuk peringatan Hari Kanker Sedunia tahun 2021 ini, tema yang diangkat adalah ‘I Am and I Will’. Tema tersebut mengandung makna sebagai ajakan untuk berkomitmen secara individu, mulai dari diri sendiri, untuk ikut melakukan sebuah tindakan. Sebab, tak ada langkah yang bernilai terlalu kecil.
Tema tersebut merupakan lanjutan dari tema yang telah diusung sejak tahun 2019 silam. Rencananya, 2021 ini sebagai tahun terakhir penggunaan tema ini.
Setiap tahun, berbagai kegiatan dilakukan pada peringatan Hari Kanker Sedunia. Misalnya, dengan memberi dukungan secara publik kepada orang-orang yang menderita kanker.
Acara dan kegiatan melibatkan banyak pihak, mulai dari individu hingga kelompok masyarakat. Termasuk di antaranya komunitas, organisasi sosial, organisasi ekonomi dan bisnis, rumah sakit, lembaga pendidikan, tempat ibadah, dan melalui gerakan online.
Salah satu gerakan yang ramai digalakkan contohnya seperti #NoHairSelfie. Gerakan ini mengajak para partisipan mencukur rambut sebagai simbol dukungan dan menularkan energi positif. Sehingga, pasien kanker yang sedang dalam proses pengobatan merasa lebih bersemangat.
4. Angka Penderita Kanker di Indonesia
Di Indonesia sendiri, penyakit kanker menjadi salah satu penyakit dengan jumlah kematian terbanyak setelah jantung dan stroke. Mengutip Suara.com, hingga tahun 2018 saja, angka penyandang kanker telah mencapai 4.8 juta. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, diperkirakan penderita kanker akan meningkat hingga 30 persen pada 10 tahun ke depan.
Adapun insiden kanker terbanyak meliputi kanker paru, kanker payudara, kanker usus besar, prostat, serviks, dan kanker hati.
Melansir laman Yayasan Kanker Indonesia, salah satu penyebab utama terjadinya kanker adalah gaya, yakni sekitar 90%-95%. Dalam hal ini termasuk pola makan yang tidak sehat, merokok, obesitas, infeksi, hingga konsumsi alkohol, sedangkan sisanya diakibatkan faktor keturunan.
5. Cara Mencegah Kanker
Faktanya, sebagian besar kasus kanker sebenarnya dapat dicegah, lho, Parents. Perubahan gaya hidup diyakini sebagai cara ampuh untuk mencegah insiden penyakit kanker.
Nah, berikut ini beberapa tips yang perlu Parents perhatikan dalam menerapkan gaya hidup sehat:
- Mengurangi makanan berlemak, terutama jenis lemak jenuh seperti gorengan dan makanan yang dimasak dengan santan.
- Perbanyak konsumsi makanan kaya serat, seperti buah dan sayuran. Sebisa mungkin makan buah dan sayur yang beraneka warna setiap hari.
- Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau mengandung pengawet, lebih utamakan bahan pangan yang segar.
- Batasi minuman alkohol dan hentikan kebiasaan merokok.
- Hindari hubungan seksual yang berisiko.
- Jalani kehidupan seimbang dengan cara meningkatkan aktivitas fisik dan istirahat yang cukup.
- Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.
- Jangan lupa juga untuk selalu mengelola stres. Sebab bukan cuma fisik yang harus diperhatikan, namun juga kondisi mental.
****
Nah, itulah beberapa fakta tentang sejarah Hari Kanker Sedunia. Mulai sekarang, yuk, kita tingkatkan kesadaran serta jalani pola hidup sehat yang seimbang.
Baca juga:
id.theasianparent.com/gejala-kanker-pada-anak
Bunda, 4 cara ini bisa membantu mencegah kanker ovarium
Kanker Kelenjar Getah Bening – Ciri-Ciri, Gejala dan Cara Menangani
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.