Cara mencegah kanker serviks sejak dini wajib diketahui oleh setiap perempuan. Hal ini karena angka prevalensi kanker jenis ini kian meningkat di dunia maupun di Indonesia.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, angka kejadian kanker ini mencapai 98.692 jiwa pada 2013. Jumlah ini rupanya lebih tinggi dari kanker payudara yang terjadi sekitar 61.682 kasus.
Apa itu kanker serviks?
Seperti namanya, kanker jenis ini terjadi di serviks, penghubung uterus ke vagina (jalan lahir). Kondisi ini terjadi karena adanya sel-sel abnormal yang sebagian besar disebabkan karena Human Papillomavirus (HPV).
Ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan terkait dengan kondisi kanker ini. Tanda dan gejala kanker serviks stadium lanjut meliputi:
- Pendarahan vagina setelah hubungan intim, baik saat masih dalam usia produktif ataupun telah menopause.
- Keluar keputihan berdarah dan memiliki bau busuk.
- Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim.
Walau sangat mudah menular melalui hubungan seksual, kanker jenis ini bisa dicegah melalui berbagai kebiasaan.
Kebiasaan untuk mencegah kanker serviks
Menurut Summer Dewdney, MD, seorang ahli kanker kandungan di Rush University Medical Center, ada beberapa upaya untuk mencegah kanker serviks. Dewdney menuturkan 5 tips untuk mengurangi risikonya.
Cara mencegah kanker serviks #1: Tidak melakukan seks bebas
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki banyak pasangan seksual meningkatkan risiko terkena HPV dan risiko kanker serviks. Oleh karena itu, tidak melakukan seks bebas menjadi cara terbaik untuk mencegah kanker serviks.
Selain itu, seks bebas bisa meningkatkan kemungkinan penularan penyakit seksual yang dapat meningkatkan risiko terkena HPV. Bila sudah terinfeksi tentu dapat meningkatkan peluang kondisi pra kanker serviks.
Cara mencegah kanker serviks #2: Lakukan pap smear rutin
“Wanita harus melakukan pap smear setidaknya sekali setiap tiga tahun, dimulai pada usia 21,” kata Dewdney. Pemeriksaan pap smear ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi kelainan, berupa perubahan pada sel-sel pada serviks dan mengambil tindakan sebelum kanker serviks berkembang.
Saat berusia 30-an, Dewdney merekomendasikan untuk melakukan pap smear ini setiap 5 tahun sekali untuk lebih menurunkan risikonya. Menurut American Cancer Society, antara 60-80% wanita di Amerika Serikat yang mengalami kanker serviks tidak menjalani tes ini selama 5 tahun terkahir.
Cara mencegah kanker serviks #3: Tindak lanjuti hasil pap smear yang abnormal
Saat pap smear, mungkin saja dokter menemukan keganjilan dalam tes, berupa hasil infeksi atau tanda-tanda awal infeksi. Bila Bunda salah satunya, usahakan untuk melakukan tes lain berupa DNA HPV yang dapat mendeteksi kemungkinan keterjangkitan pada wanita.
Selain itu, jika pemeriksaan pap smear menunjukkan sesuatu selain infeksi, dokter kemungkinan akan melakukan tes lain untuk menentukan masalahnya. Pastikan untuk selalu mengikuti prosedur dan arahan dari dokter ya, Bun.
Cara mencegah kanker serviks #4: Lakukan vaksinasi
Vaksinasi menjadi cara pencegahan lain yang dinilai efektif. Menurut Centers for Disease Control and Prevention ada beberapa tipe orang yang sebaiknya melakukan vaksinasi untuk kanker serviks ini.
Beberapa kriteria orang tersebut antara lain:
- Anak perempuan pada usia 11 atau 12 (sesuai anjuran dokter).
- Wanita berusia 13-26 tahun yang sebelumnya belum divaksinasi dan belum pernah didiagnosis menderita kanker serviks.
- Orang dengan gangguan kekebalan (termasuk orang dengan infeksi HIV) yang belum pernah divaksinasi sebelumnya, sampai usia 26 tahun.
Cara mencegah kanker serviks #5: Berhenti merokok
Perempuan yang merokok diketahui memiliki dua kali lipat risiko terkena kanker serviks. Penelitian telah menunjukkan bahwa produk tembakau seperti rokok bisa merusak DNA sel leher rahim yang dapat menyebabkan kanker serviks stadium lanjut.
Baca juga:
Mengenal Kanker Serviks, penyakit yang merenggut nyawa Julia Perez
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.