Saat si Kecil mengalami masalah kulit, rasanya jadi ikutan panik ya, Bun. Apalagi, kondisi ini tentunya membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan lebih sering rewel.
Faktanya, ada beragam masalah kulit yang bisa menyerang kulit bayi baru lahir. Hal ini disebabkan oleh kondisi kulit bayi yang masih sangat sensitif dan kekuatan sel-selnya pun masih dalam tahap perkembangan.
Pada ulasan kali ini, theAsianparent akan mengulas 5 masalah kulit yang paling sering terjadi pada bayi. Tenang saja, ternyata Bunda bisa, kok, mencegah sekaligus mengatasinya!
5 Masalah Kulit Bayi yang Paling Sering Terjadi
1. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik adalah masalah peradangan kulit yang disertai gatal-gatal pada bayi baru lahir dan anak-anak. Biasanya, kondisi ini terjadi di area wajah, pipi, dagu, dahi, hingga kulit kepala. Pada bayi di atas 1 tahun, dermatitis atopik juga bisa terjadi di area lipatan tubuh seperti pergelangan tangan, kaki, dan pangkal paha.
Selain gatal, peradangan dermatitis atopik juga seringkali menimbulkan rasa perih pada kulit bayi. Pastinya, hal ini sangat mengkhawatirkan ya Bun, sebab dapat memicu bayi menggaruk kulitnya sendiri dan mengakibatkan luka berlanjut.
Dilansir dari National Eczema Association, dermatitis atopik disebabkan oleh riwayat genetik atau keturunan, serta gangguan sistem imun. Nah, untuk pemicunya, bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari iritasi kulit, infeksi kuman, perubahan cuaca, serta alergi.
Merawat kulit bayi yang terkena dermatitis atopik memang cukup sulit, Bun. Apalagi, dermatitis atopik juga memiliki beberapa tahapan, di antaranya:
- Tahap 1: Muncul bintik-bintik kemerahan pada kulit
- Tahap 2: Kulit berubah menjadi kering
- Tahap 3: Kulit mulai mengelupas
Nah, ketiga tahapan di atas bisa terjadi dalam waktu yang cukup lama. Apalagi, dermatitis atopik ini bisa kambuh dan berulang sewaktu-waktu, lho, Bun. Jadi, penting sekali bagi Bunda merawat kebersihan dan kesehatan kulit si Kecil untuk mengantisipasinya sejak dini.
Selain menghindari pemicunya, Bunda bisa merawat kulit bayi dengan memandikannya dengan teknik khusus agar dermatitis atopiknya tidak menyebar dan semakin parah. Bunda juga wajib menggunakan sabun bayi yang diformulasikan khusus untuk merawat kulit bayi yang terkena dermatitis atopik, dengan karakteristik low hazard dan tanpa deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau SLS-free, seperti PUREBB Liquid Soap.
Artikel Terkait: 11 Cream Bayi Terbaik, Aman untuk Kulit Sensitif Buah Hati
2. Biang Keringat
Biang keringat memang menjadi masalah kulit yang sangat awam terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini bahkan bisa terjadi di bagian tubuh bayi mana saja. Penyebabnya, tentu saja karena kelenjar keringat bayi yang masih belum sempurna.
Biang keringat umumnya ditunjukkan dengan gejala munculnya ruam kulit kemerahan dan terasa gatal. Akibatnya, si Kecil seringkali refleks menggaruk dan menyebabkan luka lecet hingga iritasi pada kulitnya. Pada akhirnya biang keringat pun bisa jadi bertambah parah, bahkan menyebabkan masalah kulit lainnya.
Artikel terkait: 3 Jenis biang keringat pada bayi, begini cara mengatasinya!
Agar tidak berlanjut menjadi masalah kulit yang serius, Bunda dapat memandikan si Kecil secara rutin agar kulitnya tetap berada di suhu yang sejuk dan tidak rentan dehidrasi. Pastikan Bunda juga menggunakan sabun bayi yang aman dan tanpa kandungan deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau SLS-free, ya.
3. Alergi
Ada dua pemicu mengapa kulit bayi sangat rentan terhadap alergi. Pertama, kulit bayi bersentuhan langsung dengan zat alergen atau zat penyebab alergi. Kedua, sistem kekebalan tubuh bayi masih sangat lemah dan masih dalam tahap pembentukkan ketika alergi menyerang.
Itulah sebabnya, bayi memiliki beragam reaksi saat alergi terhadap zat alergen yang bersinggungan langsung dengan kulitnya. Mulai dari kulit kering, ruam, iritasi, hingga gatal kemerahan.
Zat alergen yang dimaksud pun bisa bermacam-macam, bahkan bisa berbeda-beda dari setiap bayi. Ada yang alergi ASI, alergi air liur, alergi makanan, atau alergi zat kimia tertentu. Nah, Bunda bisa mencari tahu pemicunya terlebih dahulu untuk mengantisipasi lebih lanjut, ya.
4. Ruam Popok
Ruam popok sangat lumrah terjadi pada bayi. Kondisi ini merupakan gejala iritasi kulit berupa kemerahan dan terasa gatal di area bokong serta pangkal paha bayi.
Faktor pemicunya adalah pemasangan popok yang kurang pas, penggantian popok yang jarang, serta ketidakcocokkan bayi dengan popok tersebut.
Memang sih, kondisi ini tidak berbahaya. Tapi seringkali, ruam popok membuat bayi rewel terus menerus. Kuncinya, pastikan sebelum memakai popok, kondisi area tubuh bayi yang dipasangkan popok sudah benar-benar kering, ya! Rawat dan bersihkan kulit area bokong dengan sabun bayi dengan pH yang aman dan tidak mengandung deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau SLS-free.
Artikel terkait: Ruam popok bayi, langsung ke dokter atau bisa ditangani di rumah?
5. Kulit Kering
Kulit kering pada bayi disebabkan oleh perubahan suhu ekstrim yang sering dialami bayi sehari-hari. Misalnya, saat bayi masuk ke ruangan bersuhu sejuk setelah berada di ruangan yang panas.
Selain itu, jika Bunda sering memandikan bayi dengan air yang suhunya terlalu panas, hal ini juga bisa memicu kondisi kulit kering pada bayi, lho, Bun. Jadi, pastikan suhu air mandi bayi hangat suam kuku agar kulit bayi tidak semakin bersisik.
Artikel terkait: 6 Penyebab kulit kering pada bayi dan cara pencegahannya, Parents wajib tahu!
Penting juga untuk memerhatikan produk sabun mandi bayi yang digunakan. Bunda wajib memilih yang tanpa kandungan deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau SLS-free sebab SLS bisa menjadi salah satu pemicu kulit kering.
Bolehkah Memandikan Bayi yang Sedang Mengalami Masalah Kulit?
Bunda mungkin pernah mendengar mitos kalau bayi yang sedang memiliki masalah kulit justru tidak disarankan untuk mandi. Sebaiknya, sejak sekarang Bunda perlu melawan mitos ini!
Sebab faktanya, mandi merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meredakan masalah kulit pada bayi sekaligus mencegahnya datang kembali. Dengan mandi, kulit bayi dapat tetap berada di suhu sejuk dan tidak rentan dehidrasi.
Yang paling penting, selalu perhatikan suhu air dan sabun mandi bayi yang digunakan ya, Bun. Tidak semua sabun bayi aman dan cocok untuk digunakan pada kulit bayi yang bermasalah.
Untuk itu, Bunda wajib lebih teliti mengecek kemasan saat ingin membeli sabun mandi bayi. Pastikan bahan-bahannya aman untuk kontak dengan kulit sensitif ataupun kulit yang sedang mengalami gangguan, diperkaya dengan bahan-bahan alami, dan yang paling penting adalah tidang mengandung deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau Anionic Surfactant atau SLS-free!
Purebb Liquid Soap adalah rekomendasi sabun dengan premium care formulation untuk merawat kulit sensitif bayi yang sudah terbukti aman. Sabun mandi bayi ini diformulasikan khusus dengan standar Europe Low Hazard 0-2 dan pH-nya sangat aman untuk kulit bayi.
Selain diperkaya dengan bahan alami aktif seperti oat kernel extract dan chamomile extract, sabun cair untuk bayi ini juga tidak mengandung SLS sedikitpun, lho.
SLS atau sodium lauryl sulfate adalah zat kimia yang bersifat surfaktan yang memiliki efek pengental dan kemampuan menghasilkan busa. Terkesan bersih, memang. Namun, SLS tidak sepenuhnya direkomendasikan penggunaannya untuk kulit bayi, sebab zat ini memiliki sifat iritan atau mudah menyebabkan iritasi. Hal ini tentu saja patut dihindari bagi kulit bayi yang masih sangat sensitif.
Terlebih lagi, Purebb Liquid Soap juga dilengkapi dengan allantoin dan Pro Vitamin B5 yang dapat meredakan peradangan kulit dengan cara meningkatkan kelembaban kulit bayi secara alami. Jadi, tak hanya mengatasi masalah kulit saja, namun juga membuat kulit bayi lebih sehat dan tidak rentan mengalami masalah lagi.
Pastikan Bunda selalu menggunakan Purebb Liquid Soap setiap memandikan bayi secara rutin, yaitu saat pagi dan sore hari.
Cara Merawat Kulit Bayi yang Sensitif Agar Tidak Bermasalah
Selain memerhatikan produk sabun yang Bunda gunakan untuk memandikan si Kecil, Bunda juga perlu memerhatikan hal-hal berikut ini:
- Selalu menggunakan pakaian longgar dan nyaman untuk bayi
- Selalu keringkan seluruh bagian tubuh bayi setelah mandi
- Tidak menggaruk kulit bayi yang sedang gatal
- Sebisa mungkin menghindari cuaca panas dan tempat yang lembap. Pastikan suhu tempat bayi banyak bertempat selalu sejuk.
- Pastikan bayi selalu minum banyak cairan, tidak dehidrasi
- Gunakan perawatan kulit bayi lainnya yang berbahan dasar lembut, low hazard, teruji klinis hypoallergenic, SLS-free dan diproduksi dengan standar farmasi yang tinggi.
Eits, pastikan juga produsennya terpercaya dan memiliki standar yang baik, ya. Misalnya seperti perusahaan farmasi yang memiliki standar pengujian klinis yang sangat ketat.
Dengan standar dan kualifikasi tersebut, kini Bunda tak perlu bingung lagi! Semuanya, bisa Bunda temukan di Purebb Liquid Soap yang sudah 10 tahun dipercayakan moms untuk membantu si Kecil dengan kulit sensitif dan dengan gangguan kulit, yang di akui oleh 99% Moms* dan cocok digunakan sejak newborn.
Yuk Bunda, pilih yang aman, untuk yang tersayang. Semoga kulit si Kecil senantiasa terjaga dan selalu sehat, ya!
*Berdasarkan riset Home Tester Club Januari 2021 terhadap 243 moms dengan bayi 0-12 bulan
Baca juga:
10 Sabun Bayi Anti Alergi Pilihan di 2024, Aman untuk Kulit Sensitif Si Kecil
12 Istilah dalam Produk Perawatan Kulit Bayi yang Perlu Anda Tahu
Bercak Mongol: Penyebab, Gejala, dan Kapan Perlu Waspada
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.