Rentan Dialami Bayi Prematur, Kenali Penyakit Retinopathy of Prematurity Ini!

Waspada, Parents! Jika semakin parah, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam beberapa kasus, bayi yang terlahir prematur berpotensi untuk terpapar penyakit tertentu. Salah satunya adalah retinopathy of prematurity yang dapat menyerang mata anak.

Parents mungkin tidak menyadari apakah anak mengalaminya atau tidak, karena tanda-tandanya jarang muncul di awal kelahiran. Perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi ini.

Artikel Terkait: 4 Kebutuhan Bayi Prematur dan Cara Mencegah Kelahiran Prematur

Definisi Retinopathy of Prematurity

Retinopathy of prematurity (ROP) merupakan penyakit mata yang dapat terjadi pada bayi prematur. Ini dapat membuat pembuluh darah abnormal tumbuh di retina, dan dapat menyebabkan kebutaan.

Biasanya, ROP memengaruhi bayi yang terlahir sebelum usia ke-31 minggu kehamilan dengan berat lahir sekitar 1.250 gram atau kurang. Dalam kebanyakan kasus, ROP dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan tidak menyebabkan kerusakan. Meski demikian, jika anak mengalami ROP tingkat lanjut dapat menyebabkan masalah penglihatan permanen atau kebutaan.

Pada ROP, pembuluh darah membengkak dan tumbuh berlebihan di lapisan saraf peka cahaya di retina di bagian belakang mata. Ketika kondisinya sudah lanjut, pembuluh darah retina yang abnormal meluas ke substansi seperti jeli (vitreous) yang mengisi bagian tengah mata. 

Pendarahan dari pembuluh darah ini dapat melukai retina dan menekankan perlekatannya pada bagian belakang mata. Inilah yang menyebabkan pelepasan retina sebagian atau seluruhnya dan berpotensi menyebabkan anak kehilangan penglihatannya.

Gejala Retinopathy of Prematurity

Tidak ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan bayi memiliki retinopathy of prematurity. Namun, biasanya bayi Anda akan mendapatkan pemeriksaan mata untuk ROP jika memiliki kondisi berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Lahir sebelum 30 minggu
  • Beratnya kurang dari 1,3 kg saat lahir
  • Lahir setelah 30 minggu atau beratnya 1,3 hingga 2 kg saat lahir dan memiliki faktor risiko ROP

Penyebab Bayi Terlahir dengan ROP

Saat mata bayi Anda mulai berkembang selama kehamilan, pembuluh darah terbentuk di bagian belakang mata untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan retina. Perkembangan mata bayi terjadi dengan cepat selama 12 minggu terakhir kehamilan.

Kemudian saat bayi Anda lahir, sebagian besar pembuluh darah di retina hampir tumbuh dengan sempurna. Namun, biasanya retina akan selesai tumbuh dalam beberapa minggu pertama setelah lahir.

Jika bayi lahir terlalu dini, pembuluh darah di retinanya mungkin berhenti tumbuh atau tidak tumbuh dengan benar. Ini dapat tumbuh secara tidak normal dari retina ke bagian belakang mata. Pembuluh darah ini rapuh dan bisa bocor. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kondisi tersebut dapat menyebabkan pendarahan di mata, dan jaringan parut terbentuk. Jika bekas luka menyusut, mereka dapat menarik retina lepas dari bagian belakang mata. Ini disebut ablasi retina. Ablasio retina inilah yang merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan pada ROP.

Artikel Terkait: Merawat bayi prematur, ini hal yang wajib Parents perhatikan

Frekuensi Kejadian

Kejadian ini cukup sering menimpa bayi yang baru lahir, tetapi sebagian besar bayi yang terlahir dengan ROP memiliki kasus ringan dan tidak memerlukan perawatan. Mengutip dari March of Dimes, sekitar 14.000 hingga 16.000 bayi yang lahir di Amerika Serikat setiap tahunnya memiliki ROP. 

Bagaimanapun, bayi dengan ROP parah dapat mengalami masalah penglihatan hingga kebutaan. Sekitar 400 hingga 600 bayi setiap tahunnya menjadi buta akibat ROP.

Faktor Risiko Anak Terpapar ROP

Terdapat beberapa hal yang membuat bayi berpotensi lebih tinggi mengalami ROP, inilah yang disebut dengan faktor risiko. Meski demikian, faktor risiko tidak berarti bayi Anda pasti akan mengalaminya. Faktor risiko untuk ROP meliputi:

  • Anemia. Ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
  • Berat lahir. Bayi yang terlahir dengan berat kurang dari 1,3 kg lebih mungkin untuk memiliki ROP daripada bayi yang lahir dengan berat lebih dari itu.
  • Masalah pernapasan, termasuk apnea dan sindrom gangguan pernapasan. Masalah ini sering terjadi pada bayi prematur karena paru-paru dan bagian dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) yang mengontrol pernapasan mungkin belum berkembang sepenuhnya. Apnea adalah ketika pernapasan bayi berhenti selama 15 hingga 20 detik atau lebih. Ini dapat menyebabkan penurunan tingkat oksigen bayi (desaturasi oksigen) dan detak jantung yang lambat (bradikardia). Sindrom gangguan pernapasan adalah masalah yang umum terjadi pada bayi prematur. Ini disebabkan oleh kurangnya surfaktan, zat licin yang membuat kantung udara kecil di paru-paru bayi tidak kolaps.
  • Penyakit jantung atau detak jantung yang lambat. Penyakit jantung termasuk kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah.
  • Infeksi dan sepsis. Sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Ini dapat membuat bayi rentan terpapar ROP.
  • Lahir prematur. Semua bayi prematur berisiko mengalami retinopathy of prematurity. Bayi prematur yang lahir sebelum 30 minggu kehamilan kemungkinan besar memilikinya.
  • Masalah darah, termasuk oksigen darah rendah, kadar karbon dioksida tinggi dalam darah, keasaman darah rendah atau transfusi darah. Dokter Anda mungkin akan mengukur kadar oksigen darah, karbon dioksida, dan keasaman darah bayi Anda dengan tes tingkat oksigen darah. Jika kadar dalam darah tidak seimbang (tidak dalam jumlah yang tepat), itu bisa berarti paru-paru bayi Anda tidak bekerja dengan baik. Oksigen darah rendah, kadar karbon dioksida tinggi, dan keasaman darah rendah mungkin merupakan tanda-tanda dari adanya sistem gangguan pernapasan pada bayi.

Diagnosis ROP pada Bayi

Biasanya, ROP tidak menunjukkan tanda atau gejala tertentu saat pertama kali berkembang pada bayi baru lahir. Satu-satunya cara untuk mendiagnosisnya adalah melalui pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk pemeriksaan mata, dokter mata anak Anda akan memeriksa penglihatan bayi. Ia akan mengidentifikasi dan menangani masalah yang ada pada mata anak.

Bayi Anda mungkin akan mendapatkan pemeriksaan mata pertamanya 4l hingga 9 minggu setelah lahir. Dia mungkin berada di unit perawatan intensif bayi baru lahir (juga disebut NICU), atau dia mungkin sudah berada di rumah saat ini. 

Bayi yang lahir pada usia 27 minggu atau lebih biasanya menjalani pemeriksaan mata pertama saat berusia 4 minggu. Sedangkan bayi yang lahir sebelum 27 minggu, biasanya menjalani pemeriksaan lebih lambat. Ini karena semakin prematur bayi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan ROP yang serius. 

Untuk itu Parents, penting untuk membawa bayi Anda ke setiap pemeriksaan mata. Tetap lakukan ini secara rutin bahkan setelah Anda membawa pulang bayi Anda dari NICU.

Jika pemeriksaan mata pertama menunjukkan bahwa pembuluh darah di kedua retina bayi Anda telah berkembang secara normal, ia tidak memerlukan pemeriksaan lanjutan. Namun, jika pada saat pemeriksaan mata, bayi Anda menunjukkan bahwa ia menderita ROP, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan.

Pengobatan tersebut dapat dimulai dalam waktu 72 jam. Perawatan dini memberi bayi Anda kesempatan terbaik untuk memiliki penglihatan yang sehat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Bayi Prematur: Penyebab, Komplikasi, dan Penanganannya

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Mengutip sebuah studi dari National Library of Medicine, komplikasi yang bisa terjadi akibat ROP termasuk:

  • Miopia
  • Perkembangan awal katarak
  • Neovaskularisasi iris
  • Glaukoma
  • Pigmentasi retina
  • Lipatan retina
  • Retina terseret 
  • Degenerasi seperti kisi
  • Robekan retina
  • Ablasi retina regmatogen dan eksudatif. 

Penanganan Retinopathy of Prematurity

Penanganan ROP dilakukan tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa jenis perawatan yang bisa dilakukan:

Terapi Laser

Perawatan standar untuk ROP tingkat lanjut adalah terapi laser. Ini dilakukan dengan membakar area di sekitar tepi retina, yang tidak memiliki pembuluh darah normal.

Prosedur ini biasanya menyelamatkan penglihatan di bagian utama bidang visual, tetapi dengan mengorbankan penglihatan samping (perifer). Operasi ini memerlukan anestesi umum, yang mungkin berisiko bagi bayi prematur.

Cryoteraphy

Cryotherapy menggunakan alat untuk membekukan bagian tertentu dari mata yang melampaui tepi retina. Metode ini merupakan pengobatan pertama untuk ROP.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski demikian, ini sudah jarang digunakan sekarang karena hasil dari terapi laser umumnya lebih baik. Seperti halnya terapi laser, perawatan ini merusak beberapa penglihatan tepi dan harus dilakukan dengan anestesi umum.

Pengobatan 

Penelitian tentang obat antivascular endothelial growth factor (anti-VEGF) untuk mengobati ROP sedang berlangsung. Obat anti-VEGF bekerja dengan menghalangi pertumbuhan berlebih dari pembuluh darah di retina. Cara memberikannya adalah dengan menyuntikkan obat ke mata saat bayi berada di bawah anestesi umum singkat. 

Meskipun tidak ada obat yang menerima persetujuan Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati ROP secara khusus, beberapa obat yang disetujui untuk penggunaan lain sedang dieksplorasi sebagai alternatif terapi laser, atau untuk digunakan bersamaan dengannya.

Pencegahan Retinopathy of Prematurity

Untuk mencegah ROP bisa dilakukan dengan beberapa cara di antaranya:

  • Meniru lingkungan intrauterin setelah kelahiran prematur
  • Mencegah pengaruh toksik pascakelahiran (misalnya, kelebihan oksigen)
  • Menyediakan faktor intrauterin yang hilang (misalnya, faktor pertumbuhan insulin) dan kemungkinan juga mengurangi komplikasi lain dari kelahiran prematur serta ROP.

***

Mata adalah jendela bagi buah hati Anda untuk melihat dunia barunya. Memeriksa kondisi matanya secara rutin dapat melindungi anak dari risiko komplikasi dari retinopathy of prematurity dan penyakit lainnya.

Baca Juga:

Komplikasi jangka pendek dan panjang yang rawan dialami bayi prematur, Parents perlu tahu

Manfaat tak terduga ASI pada bayi prematur, penelitian ini mengungkapnya

Mengulik Dampak Bayi Lahir Prematur, Bisa Berlanjut hingga Dewasa