Reaksi alergi pada anak memang bisa saja menimbulkan dampak sangat berbahaya. Seperti yang dialami seorang ibu ini, yang memperingatkan tentang bahaya membawa makanan ke arena tempat permainan umum di dalam ruangan indoor.
Ibu itu memosting foto anaknya yang mengalami ruam alergi parah akibat makanan melalui akun akun Facebook, dan menulis sebuah peringatan yang mungkin sering kita anggap sepele.
Posting foto anak yang mengalami reaksi alergi pada anak
Mia Williams, baru-baru ini membagikan kasus yang ia alami melalui akun Facebook miliknya. Ia berharap bahwa ke depannya, para orangtua perlu waspada dan lebih memerhatikan peraturan tertulis “Tidak boleh membawa makanan” yang sering tertera di tempat permainan umum indoor.
Peraturan tersebut sangat penting dan tentu dibuat bukan tanpa alasan. Ternyata, peraturan itu dibuat salah satunya untuk menghindari terjadinya reaksi alergi pada anak yang bisa saja mengancam jiwa.
“Saya menulis postingan ini untuk meningkatkan kesadaran kita semua. Saat bermain dengan anak-anak Anda di arena permainan indoor, mohon patuhi aturan-aturan di sana, dan jangan biarkan anak Anda makan di sana! Aturan itu tertulis karena ada suatu alasan,” tulis Mia.
Dalam postingannya, ia juga menyertakan foto putranya, Elijah, yang sangat alergi terhadap susu, telur, dan kacang.
“Ini kondisi anakku hari ini, dia anafilaksis terhadap susu, telur, dan kacang tanah. Seseorang yang tidak memerhatikan aturan itu hampir saja membunuhnya jika aku tidak memerhatikannya dengan cukup sigap.”
“Hal ini mengingatkan pada kita, betapa buruknya dampak kontaminasi silang. Tentu saja informasi ini juga sangat berharga bagi bayi alergi lainnya!”
“Saya juga diberitahu bahwa saat ini tidak ada undang-undang tentang pembersihan bola dan arena permainan. Mengejutkan!” tulisnya.
Kasus reaksi alergi pada anak juga terjadi di pesawat
Pada Juli 2017 lalu, Marcus, seorang anak berusia 3 tahun sedang bepergian dengan orangtuanya dengan penerbangan Singapore Airlines SQ 217 dari Singapura ke Melbourne. Dalam penerbangan itu, ia memiliki reaksi alergi yang parah terhadap kacang tanah.
Anehnya, balita itu sama sekali belum makan kacang saat itu.
Rupanya, aroma dari kacang saat itu memenuhi kabin ketika banyak bungkusan kacang yang berbeda dibuka sekaligus di dalam pesawat.
Dalam insiden mengejutkan lainnya yang terjadi pada 1 Januari 2019 lalu, seorang bocah lelaki berusia 11 tahun tewas karena mengalami reaksi alergi pada anak. Reaksi alergi bahkan muncul dari aroma masakan ikan.
Bisa dibayangkan ya Bun, sebahaya itu dampaknya!
Alergi makanan pada anak
Ada beberapa jenis makanan yang paling sering memicu alergi pada anak-anak, di antaranya:
-
- Susu
- Telur
- Kacang-kacangan
- Kedelai
- Gandum
- Kacang pohon, seperti kenari dan kacang mete
- Ikan
- Seafood seperti ikan dan udang.
Yang juga perlu Parents ketahui, reaksi alergi pada anak dapat menyerang salah satu dari 4 area tubuh berikut ini:
- Kulit: benjolan merah gatal-gatal, eksim, kemerahan dan pembengkakan pada wajah atau ekstremitas, gatal dan bengkak pada bibir, lidah, atau mulut.
- Saluran pencernaan: sakit perut, mual, muntah, atau diare.
- Saluran pernapasan: hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mengi, dan napas pendek.
- Sistem kardiovaskular: sakit kepala ringan atau pingsan.
Ketika reaksi alergi pada anak bertambah parah
Jika anak Anda memiliki alergi (terutama karena sengatan serangga, makanan, atau obat-obatan tertentu), penting untuk mengetahui bahwa anak tersebut bisa saja berisiko memiliki reaksi alergi yang lebih parah.
Dia mungkin akan mengalami mengi dan kesulitan bernapas. Tekanan darahnya bisa menurun, saluran pernapasan bisa menyempit, dan lidahnya bisa membengkak.
Kondisi tersebut dikenal sebagai anafilaksis atau syok anafilaksis, yang menyerang tiba-tiba dan mengancam jiwa.
Tanda-tanda paling umum seseorang mungkin menderita anafilaksis setelah terpapar alergen adalah:
- kesulitan bernapas,
- tenggorokan terasa sesak atau terasa seperti tenggorokan atau saluran udara sedang menutup,
- suara serak atau kesulitan berbicara,
- mengi,
- hidung tersumbat atau batuk,
- mual, sakit perut, atau muntah,
- detak jantung atau nadi cepat,
- kulit gatal, kesemutan, kemerahan, atau bengkak.
Penting untuk diketahui, anafilaksis memerlukan perhatian medis segera. Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk dan parah dengan sangat cepat.
Baca juga:
Bayi 2 bulan alergi parah akibat makanan ibu saat menyusui, Busui waspadai ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.