Parents, penting bagi kita untuk tahu dan paham mengenai mitos dan fakta seputar sindrom down atau down syndrome. Faktanya, orang dengan Sindrom Down kerap mendapatkan stigma tertentu hingga saat ini.
Stigma tersebut biasanya muncul karena ada kesalahpahaman atau misinformasi yang beredar di masyarakat. Oleh karena itu, masih dalam rangka memperingati Hari Sindrom Down Sedunia, penting untuk meluruskan beberapa mitos yang kerap disematkan pada kondisi ini.
Lantas, apa saja mitos yang sering beredar mengenai sindrom down dan bagaimana fakta sebenarnya? Yuk, simak beberapa penjelasan selengkapnya sebagai berikut!
Mitos dan Fakta Seputar Sindrom Down yang Perlu Diketahui
Mitos #1. Sindrom Down adalah Kelainan yang Jarang Terjadi
Fakta: Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang paling sering terjadi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa setiap 1 dari 1.000 bayi di seluruh dunia terlahir dengan Sindrom Down. Setiap tahunnya, 3.000 – 5.000 bayi lahir dengan kondisi ini. Saat ini, ada lebih dari 8 juta orang dengan Sindrom Down di seluruh dunia.
Mitos #2. Sindrom Down Diwariskan dan Diturunkan dalam Keluarga
Fakta: Jenis Sindrom Down yang diketahui bersifat diwariskan adalah translokasi. Sindrom Down jenis ini menyumbang 3-4 persen dari seluruh kasus. Dari angka ini, sepertiganya atau 1 persen dari seluruh kasus Sindrom Down, bersifat diwariskan. Sedangkan sebagian besar (99 persen) kasus Sindrom Down bersifat acak dan satu-satunya faktor yang meningkatkan risiko yakni usia ibu kala hamil di atas 35 tahun.
Mitos #3. Hanya Ibu dengan Usia yang Lebih Tua Memiliki Bayi dengan Sindrom Down.
Fakta: Meski angka kejadian Sindrom Down meningkat seiring dengan pertambahan usia ibu, sebagian besar anak dengan Sindrom Down lahir dari ibu yang berusia di bawah 35 tahun.
Hal ini didukung oleh studi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa 80 persen anak dengan Sindrom Down lahir dari ibu yang berusia lebih muda (di bawah 35 tahun). Salah satu penyebabnya karena angka kelahiran lebih tinggi pada kelompok usia ini.
Mitos #4. Orang dengan Sindrom Down Tidak Berumur Panjang
Fakta: Dengan penanganan medis yang tepat, orang dengan Sindrom Down kini dapat berumur panjang. Angka harapan hidupnya rata-rata mencapai hampir 60 tahun. Sebagian orang dengan Sindrom Down bahkan mampu hidup hingga usia 80 tahun.
Mitos #5. Semua Orang dengan Sindrom Down Tampak Sama
Fakta: Ada ciri fisik tertentu yang bisa muncul pada Sindrom Down. Namun, tidak semua orang dengan Sindrom Down menunjukkan ciri fisik yang sama.
Sebagai contoh, banyak tetapi tidak semua orang dengan Sindrom Down memiliki mata yang berbentuk seperti kacang almon dan perawakannya pendek. Pada dasarnya, orang dengan Sindrom Down tetap mirip dengan keluarganya ketimbang sesamanya.
Mitos #6. Orang dengan Sindrom Down Tampak Selalu Bahagia dan Penuh Kasih Sayang
Fakta: Semua orang, tak terkecuali yang mengalami Sindrom Down, memiliki ciri karakter, perasaan, dan emosinya masing-masing. Satu studi terkini bahkan menemukan bahwa orang dengan Sindrom Down lebih berisiko mengalami depresi.
Mitos #7 Orang dengan Sindrom Down Tidak Bisa Membaca atau Menulis
Fakta: Sebagian besar anak dengan Sindrom Down dapat belajar membaca dan menulis seperti anak-anak normal lainnya. Bahkan, sebagian dari mereka mampu menempuh pendidikan tinggi dan berprestasi lebih dari anak-anak yang normal.
Mitos #8. Orang dengan Sindrom Down Tidak Bisa Masuk di Sekolah Biasa
Fakta: Anak dengan Sindrom Down justru dianjurkan untuk belajar di sekolah biasa. Di beberapa negara, bahkan terdapat aturan bahwa sekolah harus menerima dan memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak dengan Sindrom Down.
Mitos #9. Orang dengan Sindrom Down Tidak Bisa Mencapai life goals yang Normal
Fakta: Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa. Sebagian besar orang dengan Sindrom Down kini dapat tumbuh dan berkembang seperti orang lainnya seperti, mengenyam pendidikan di sekolah umum, lulus kuliah, memperoleh pekerjaan dan hidup secara mandiri.
Mitos #10. Orang dengan Sindrom Down Tidak Bisa Punya Anak
Fakta: Memang benar bahwa orang dengan Sindrom Down memiliki tantangan yang besar dalam membesarkan anak. Akan tetapi, 15-30 persen perempuan dengan Sindrom Down tergolong subur dan bisa melahirkan. Laki-laki dengan Sindrom Down kini juga semakin banyak diketahui bisa memberikan keturunan.
Itulah mitos dan fakta tersering seputar Sindrom Down. Pada prinsipnya, orang-orang dengan Sindrom Down memiliki cara hidup dan perkembangan yang hampir serupa dengan orang lainnya. Meski ada kekurangan tertentu, ini tidak menghambat mereka untuk mencapai potensi maksimalnya. Memang butuh waktu lebih lama dalam mempelajari suatu keterampilan tertentu, tetapi pada akhirnya mereka akan mampu dan menguasainya demi menjalani hidup yang mensejahterakan dan memuaskan.
***
Baca juga:
Sariawan pada Anak, Ketahui Cara Mengobati dan Pencegahannya
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Leukemia
Amankah Aloclair untuk Anak? Ini Penjelasan Dokter, Parents
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.