X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

Bacaan 4 menit
Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

Benarkah reaksi alergi makanan pada anak juga bisa terjadi karena menghirup masakan? Bocah ini dilaporkan tewas setelah menghirup aroma masakan ikan.

Alergi makanan pada anak biasanya bereaksi ketika anak mengonsumsi sumber alergen. Namun, sebuah kasus yang mengejutkan terjadi ketika seorang bocah lelaki berusia 11 tahun tewas karena reaksi alergi hanya karena menghirup aroma masakan ikan. Ternyata, ia memiliki alergi pada makanan laut.

Kronologi insiden alergi makanan pada anak

Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

Peristiwa menyedihkan itu terjadi bertepatan ketika perayaan Tahun Baru 2019 lalu di Brooklyn, New York.

Ketika itu terjadi, di rumah korban sedang memasak ikan. Saat itulah, sang bocah berusia 11 tahun, Camron Jean-Pierre mulai merasakan mengi (sesak napas) dan menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi.

Dengan segera, Sang ayah meraih nebulizer-nya untuk menolong anaknya yang tak berdaya. Namun, tampaknya cara itu tidak efektif.

Sang ayah pun segera menelepon layanan darurat, tetapi kejadian itu bereaksi dengan begitu cepat.

Anak laki-laki itu tampak sangat terengah-engah, dan berkata, “Aku mencintaimu, Ayah. Aku mencintaimu. Aku merasa seperti akan mati.”

Bocah itu pun langsung kehilangan kesadaran dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sayang, semua sudah terlambat. Ia dinyatakan meninggal dunia. Dikutip dari laman theAsianparent Singapura, pihak berwenang saat ini masih menyelidiki penyebab pasti dari insiden tersebut.

Alergi makanan pada anak akibat menghirup aroma tertentu

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap jenis makanan tertentu secara teratur.

Pada anak-anak, paling sering mengalami alergi terhadap jenis-jenis makanan ini:

  • susu
  • telur
  • kacang kacangan
  • kedelai
  • gandum
  • kacang pohon (seperti kenari dan kacang mede)
  • ikan
  • kerang dan udang

Perlu Anda ketahui, reaksi alergi makanan dapat mempengaruhi salah satu dari empat area tubuh berikut ini:

  1. Kulit: reaksi biasanya muncul benjolan merah, gatal, eksim, kemerahan dan pembengkakan pada wajah atau ekstremitas, juga gatal dan bengkak pada bibir, lidah, atau mulut.
  2. Saluran pencernaan: sakit perut, mual, muntah, atau diare.
  3. Saluran pernapasan: hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, mengi, dan napas pendek.
  4. Sistem kardiovaskular: sakit kepala ringan atau pingsan.

Pertanyaan besar yang kita dapat setelah melihat insiden di atas adalah, bisakah alergi makanan pada anak juga bereaksi terhadap aroma makanan tertentu?

Adela Taylor, ahli pusat alergi dan asma di Mayo Clinic Health System di Eau Claire Wisconsin mengatakan bahwa meskipun kasus seperti itu jarang terjadi, sangat mungkin memiliki reaksi alergi terhadap hirupan uap atau asap yang dihasilkan saat memasak makanan laut.

“Beberapa artikel penelitian yang diterbitkan mengindikasikan bahwa protein ikan dapat terdeteksi melalui uap dan asap selama memasak atau memroses bahan makanan tersebut. Mungkin saja seseorang yang terpapar uap atau asapnya, terutama di ruang tertutup, bisa mengalami reaksi alergi,” jelas Adela Taylor.

“Memang ada laporan kasus tentang reaksi alergi parah, termasuk anafilaksis dari menghirup asap dari ikan yang dimasak, tetapi presentasinya sangat jarang.”

American College of Allergy, Asthma & Immunology juga memperingatkan mereka yang alergi terhadap ikan untuk menjauhi daerah di mana ikan sedang dimasak, karena proteinnya dapat dilepaskan ke udara selama memasak.

Ketika alergi makanan pada anak bertambah parah

Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?

Jika si kecil memiliki alergi, terutama karena sengatan serangga, makanan, atau obat-obatan tertentu, penting untuk mengetahui dan selalu mengingat tentang risiko reaksi alergi yang lebih parah.

Mereka mungkin mengalami mengi dan kesulitan bernapas. Tekanan darahnya bisa saja menurun, saluran pernapasan bisa menyempit, dan lidah bisa membengkak. Kondisi ini dikenal sebagai anafilaksis, atau syok anafilaksis, dan tiba-tiba bisa mengancam jiwa.

Tanda-tanda paling umum seseorang mungkin menderita anafilaksis setelah terpapar alergen adalah:

  • Kesulitan bernapas
  • Tenggorokan dan saluran udara terasa sesak atau terasa seperti sedang menutup
  • Suara serak atau kesulitan berbicara
  • Mengi
  • Hidung tersumbat atau batuk
  • Mual, sakit perut, atau muntah
  • Detak jantung atau nadi cepat
  • Kulit gatal, kesemutan, kemerahan, atau bengkak
Artikel terkait: Jangan Sepelekan Alergi pada Anak

Anafilaksis membutuhkan perhatian medis segera. Jika terjadi pada si kecil, bisa meningkatkan risiko yang lebih buruk dengan sangat cepat. Karena itu, penting bagi Parents dan semua anggota keluarga terdekat si kecil mengetahui tentang pemicu alergi atau alergen yang dimiliki anak Anda.

 

 

Dilansir dari artikel Jaya di theAsianparent Singapura
Baca juga:

https://id.theasianparent.com/alergi-makanan

 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Bocah meninggal setelah mencium aroma masakan ikan, benarkah karena alergi?
Bagikan:
  • Bayi 2 bulan alergi parah akibat makanan ibu saat menyusui, Busui waspadai ini!

    Bayi 2 bulan alergi parah akibat makanan ibu saat menyusui, Busui waspadai ini!

  • Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?

    Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Bayi 2 bulan alergi parah akibat makanan ibu saat menyusui, Busui waspadai ini!

    Bayi 2 bulan alergi parah akibat makanan ibu saat menyusui, Busui waspadai ini!

  • Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?

    Kakak adik bisa punya alergi makanan sama, bagaimana mengenalinya?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.