Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

undefined

Radang tenggorokan cukup sering terjadi pada anak. Apa penyebabnya dan bagaimana pertolongan pertama di rumah? 

Radang tenggorokan sangat umum terjadi pada anak. Sebagian besar kasus membaik dengan sendirinya tanpa komplikasi apa pun.

Namun, ada pula yang membutuhkan penanganan khusus seperti pemberian antibiotik

Artikel terkait: Alami Radang Tenggorokan? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini, Parents!

Pengertian

Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

Penyakit radang tenggorokan adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri jenis A Streptococcus yang menginfeksi tenggorokan dan amandel.

Setidaknya ada lebih dari 120 mutasi dari bakteri A Strep penyebab infeksi.

Mayoritas penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri tersebut termasuk kategori ringan.

Akan tetapi, tak jarang pula infeksinya dapat lebih parah hingga mengancam nyawa saat tidak segera ditangani.

Beberapa penyakit lain yang muncul:

  • Cellulitis: infeksi di bawah jaringan kulit
  • Impetigo: berupa luka melepuh di sekitar mulut, hidung, kaki, atau tangan
  • Sakit tenggorokan: rasa nyeri dan tidak nyaman di tenggorokan
  • Radang tenggorokan: infeksi di tenggorokan dan amandel
  • Erysipelas: infeksi terjadi di permukaan kulit

Bakteri Strep merupakan jenis bakteri paling umum penyebab radang tenggorokan pada anak-anak dan remaja.

Radang tenggorokan biasanya membutuhkan perawatan dengan konsumsi antibiotik, perbanyak istirahat dan mencukupi asupan cairan.

Dengan tenggorokan yang meradang, amandel akan terasa sakit/radang.

Peradangan ini biasanya dapat berpengaruh juga ke area lain di sekitar tenggorokan yang menyebabkan sakit.

Radang tenggorokan merupakan penyakit mudah menular melalui kontak langsung atau percikan cairan pernapasan.

Siapa saja bisa tertular, terutama remaja dan anak-anak saat berada di sekolah di mana terdapat kontak erat satu sama lain.

Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

Selain melalui kontak langsung, bakteri tersebut juga bisa menular lewat makanan yang tidak tersajikan dengan baik.

Setidaknya butuh waktu dua sampai lima hari seseorang dapat tertular virusnya sebelum muncul gejala radang tenggorokan.

Penyakit ini apabila tidak segera tertangani dapat menyebabkan serangkaian komplikasi, seperti kerusakan ginjal atau demam rematik.

Demam rematik juga bisa terasa lebih menyakitkan, sendi meradang, muncul ruam, atau kerusakan katup jantung.

Namun, dengan perawatan yang tepat radang akan sembuh dalam tujuh hingga 10 hari.

Penyebarannya

Jalur penyebaran radang tenggorokan terbagi menjadi dua antara lain:

Percikan dari Pernapasan/Liur

Bakteri grup A Strep sering hidup dan berkembang di hidung dan tenggorokan.

Mereka yang terinfeksi dapat menularkan bakteri saat berbicara, bersin, atau batuk yang mana akan menimbulkan cipratan mengandung bakteri.

Selain itu, seseorang dapat tertular apabila:

  • Minum dari gelas atau makan dari piring yang sama dari orang yang terinfeksi bakteri.
  • Menghirup percikan cairan yang terkontaminasi bakteri.
  • Telah menyentuh sesuatu yang terkena percikan, kemudian menyentuh area mulut dan hidung.

Kontak Langsung

Seorang penderita radang tenggorokan juga dapat menyebarkan bakteri tersebut melalui luka yang terinfeksi. Selanjutnya, orang lain bisa tertular apabila:

  • Menyentuh bagian luka di kulit yang disebabkan oleh bakteri (impetigo) atau bersentuhan dengan cairan dari luka.

Siapa Saja yang Berisiko Tertular?

Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

Siapa pun bisa tertular, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penularannya sebagai berikut:

Usia

Radang tenggorokan lebih sering menginfeksi anak-anak dibanding orang dewasa.

Seringkali anak berusia 5 sampai 15 tahun, penyakit ini jarang diderita oleh anak di bawah 3 tahun.

Kelompok

Faktor kedua yang meningkatkan risiko penularan adalah kontak erat dengan seorang penderita.

Misalnya seseorang sedang mengalami radang tenggorokan, bakterinya dapat lebih mudah menyebar ke orang lain di sekitarnya (di rumah).

Penyakit yang menginfeksi cenderung menyebar dalam sebuah kelompok di mana orang-orang akan berkumpul.

Tempat ramai dapat meningkatkan risiko penularan bakteri jenis A Strep, misalnya:

  • Sekolah
  • Pusat penitipan anak
  • Fasilitas pelatihan militer

Penyebab Radang Tenggorokan pada Anak

radang tenggorokan pada anak

Penyebab radang tenggorokan pada anak bisa berbeda, tergantung pada kelompok usia anak, musim, dan lokasi geografi.

Pada banyak kondisi, penyebab tersering adalah infeksi virus.

Mulai dari virus penyebab common cold atau pilek seperti rhinovirus, influenza, enterovirus, adenovirus, hingga virus Epstein-Barr. 

Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan radang tenggorokan pada anak.

Jenis bakteri tersering berasal dari Streptococcus grup A. Faktanya, sepertiga kasus radang tenggorokan disebabkan oleh kelompok bakteri ini.

Penyebab lain adalah radang tenggorokan yang tidak berhubungan dengan infeksi, seperti iritasi saluran pernapasan akibat udara kering atau akibat alergi, seperti pada rinitis alergi.

Sakit tenggorokan atau radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh penyakit lainnya, misalnya flu atau pilek. 

Gejala

Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

Radang Tenggorokan Akibat Infeksi Virus

Gejala dari radang tenggorokan dapat berbeda berdasarkan penyebabnya.

Radang tenggorokan akibat infeksi virus umumnya menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Hidung berair dan tersumbat 
  • Mata merah dan iritasi 
  • Batuk 
  • Suara serak 
  • Nyeri di langit-langit mulut 
  • Ruam kemerahan di kulit 
  • Demam 

Pada radang tenggorokan akibat enterovirus, demam dan nyeri tenggorokan dapat muncul di awal.

Kemudian diikuti dengan nyeri di langit-langit, ruam kemerahan, disertai lenting di rongga mulut dan tenggorokan yang membuat anak merasa nyeri saat menelan.

Kondisi ini dikenal dengan nama hand, foot, and mouth disease (HFMD).

Radang Tenggorokan Akibat Bakteri

Sementara itu, radang tenggorokan akibat bakteri Streptococcus grup A biasanya terjadi pada anak usia lebih dari tiga tahun dan menimbulkan gejala seperti:

  • Demam, dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius
  • Sakit kepala 
  • Nyeri perut 
  • Mual dan muntah 
  • Kemerahan di sekitar tenggorokan 

Radang tenggorokan yang seperti ini jarang terjadi pada anak usia kurang dari 3 tahun.

Bila sampai terjadi, gejala utamanya yakni hidung berair dan tersumbat yang berlangsung lama, serta demam dan benjolan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening. 

Radang Tenggorokan Akibat Flu atau Pilek

Sakit tenggorokan paling sering disebabkan oleh infeksi virus seperti flu atau pilek. Infeksi ini biasanya sembuh tanpa obat dalam 7 sampai 10 hari.

Jika sakit tenggorokan anak disebabkan oleh flu biasa, ia kemungkinan akan mengalami:

  • Pilek
  • Batuk
  • Sakit telinga
  • Demam
  • Kelelahan
  • Nafsu makan yang menurun

Jika penyebabnya adalah flu, selain gejala di atas, anak mungkin juga akan mengalami sakit atau nyeri di beberapa bagian tubuh atau di sekujur tubuhnya.

Cara terbaik untuk mengatasi sakit tenggorokan yang disebabkan oleh flu atau pilek adalah dengan membantu menjaga anak tetap nyaman dan memastikan ia mendapat banyak cairan dan istirahat.

Diagnosis

Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

Untuk mendiagnosis radang tenggorokan pada anak, dokter akan melakukan wawancara mendalam dan pemeriksaan fisik seperti pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan tenggorokan, dan bagian tubuh lain.

Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti usap tenggorok untuk melihat apakah radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri. 

Artikel terkait: 5 Makanan Ini Bisa Jadi Obat Sakit Tenggorokan Alami

Pertolongan Pertama Radang Tenggorokan pada Anak di Rumah 

radang tenggorokan pada anak

Radang tenggorokan akibat virus biasanya berlangsung selama empat hingga lima hari.

Selama periode ini, Parents dapat memberikan obat antinyeri agar anak merasa lebih nyaman dan mengurangi peradangan.

Pada kondisi ini, antibiotik tidak disarankan karena penyebabnya bukan bakteri melainkan virus. 

Kala memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami radang tenggorokan, perhatikan hal-hal berikut.

Pemberian Obat Antinyeri dan Penurun Panas

Jenis obat yang aman diberikan adalah paracetamol.

Obat ini dapat diberikan 4-6 jam sekali, tetapi tidak boleh diberikan lebih dari 5 kali dalam sehari.

Untuk bayi berusia kurang dari 3 bulan, pemberiannya harus atas anjuran dokter.

Selain paracetamol, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen juga dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan mengatasi demam.

Obat ini dapat diberikan 6 jam sekali, tetapi tidak boleh digunakan pada bayi berusia di bawah 6 bulan.

Pastikan Anak Cukup Minum 

Anak dengan radang tenggorokan rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan karena dua hal, demam dan nyeri saat menelan.

Untuk itu, berikan air putih sesering mungkin untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Cara lain, berikan minuman hangat seperti kuah sup atau air madu hangat.

Namun, perlu diingat bahwa madu hanya boleh diberikan pada anak di atas usia 1 tahun untuk menghindari risiko terjadinya botulisme.

Pastikan Anak Cukup Istirahat

Anak dengan radang tenggorokan, khususnya ketika mengalami demam, sebaiknya beristirahat di rumah dan tidak bersekolah terlebih dahulu.

Anak boleh kembali bersekolah setelah bebas demam selama 24 jam. 

Bila radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri, khususnya Streptococcus grup A, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut.

Jenis, dosis, serta durasi pemberian antibiotik akan ditentukan oleh dokter dan disesuaikan dengan kondisi anak.

Apakah Setiap Radang Tenggorokan Harus Diberikan Antibiotik?

Cara mengobati sakit tenggorokan tergantung pada penyebabnya. 

Penyebab radang tenggorokan yang paling umum adalah infeksi virus, yang tidak akan mendapatkan manfaat dari antibiotik dan bisa hilang dengan sendirinya.

Cara yang dapat Parents lakukan untuk mengatasi sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus adalah mengobati gejalanya.

Anak-anak yang mengalami radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri juga dapat sembuh tanpa antibiotik.

Tanda Bahaya Radang Tenggorokan pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Meski jarang, orang  tua perlu waspada bila anak mengalami nyeri tenggorokan yang disertai dengan beberapa gejala berikut:

  • Kesulitan untuk menelan atau bernapas 
  • Anak tampak sangat lemas 
  • Ada tanda dehidrasi, seperti mulut kering, frekuensi buang air kecil berkurang, tidak mau minum sama sekali 
  • Suhu tubuh lebih dari 38,3 derajat celcius, meski sudah diberi obat penurun panas 
  • Bengkak dan kaku di bagian leher 
  • Sulit membuka mulut
  • Suara terdengar ’mendem’ (hot potato voice)

Anak dengan salah satu atau lebih gejala di atas, harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang lebih optimal. 

Artikel terkait: Sariawan tidak kunjung sembuh? Waspada gejala kanker tenggorokan!

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Sakit tenggorokan sering terjadi pada anak-anak.

Namun, mungkin sulit untuk mendeteksi apakah sakit tenggorokan yang dialami anak adalah sakit ringan yang bisa sembuh dengan sendirinya atau malah disebabkan oleh infeksi yang lebih serius.

Sakit tenggorokan atau radang tenggorokan yang serius biasanya terjadi hingga lebih dari satu minggu.

Parents harus segera membawa anak ke dokter jika anak mengalami sakit tenggorokan dan:

  • Mengalami kesulitan bernapas atau menelan
  • Ngiler yang berlebihan dari biasanya
  • Mengeluh leher kaku atau bengkak
  • Tidak bisa sepenuhnya membuka mulutnya
  • Mengalami demam tanpa alasan yang jelas
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi

Cara Mencegah Radang Tenggorokan pada Anak

radang tenggorokan pada anak

Pada prinsipnya, radang tenggorokan pada anak dapat dicegah melalui kebiasaan-kebiasaan yang sederhana seperti:

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 15-30 detik atau dengan menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Ajari anak untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah makan, saat tangan terlihat kotor, setelah bermain, setelah menyentuh hewan peliharaan, dan setelah buang air kecil atau buang air besar. 
  • Hindari menyentuh area wajah, mata, hidung, dan mulut ketika tangan kotor.
  • Membiasakan anak untuk menutup bagian hidung dan mulut saat batuk dan bersin menggunakan tisu. Setelah itu, segera buang tisu tersebut. Bila tisu tidak tersedia, ajari anak untuk menggunakan bagian dalam siku atau lengan atas untuk menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin.

Pertanyaan Populer Terkait Radang Tenggorokan pada Anak

  1. Berapa lama radang tenggorokan pada anak bisa sembuh?

Radang tenggorokan yang dialami oleh anak dapat sembuh sendirinya dalam waktu sekitar 1 minggu.

  1. Anak radang tidak boleh makan apa saja?

Selama anak menderita radang, hindarilah konsumsi makanan manis, pedas, makanan dengan tekstur renyah dan keras, buah-buahan asam (jeruk dan lemon), minuman bersoda, dan kopi.

  1. Buah apa yang menyembuhkan radang?

Pisang adalah buah yang dapat menyembuhkan radang.

Buah ini bertekstur lembut, mudah ditelan, dan mengandung vitamin B6, kalium, serta vitamin C.

Buah pepaya, alpukat, naga, air kelapa, tomat, melon, blewah, semangka atau delima juga disarankan untuk dikonsumsi.

***

Itulah penyebab, gejala, dan upaya pencegahan radang tenggorokan pada anak yang perlu Parents ketahui.

Apabila si Kecil mengalami kondisi ini, segera berikan ia pertolongan pertama di rumah.

Parents juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat, terlebih bila radang tenggorokan yang dialami anak disertai gejala lainnya. 

Baca juga: 

Atasi Infeksi Saluran Kemih, Kenali Dulu Dosis dan Efek Samping Antibiotik Ciprofloxacin

id.theasianparent.com/tanda-kolesterol-tinggi

Berakibat Fatal dan Mengancam Jiwa, Apa Itu Kondisi Hipertensi Emergensi?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.