Puting Sakit saat Menyusui: Penyebab dan Cara Mengatasi

Puting sakit saat menyusui memang kerap terjadi. Beberapa cara sederhana ini bisa Bunda lakukan untuk membantu meringankannya.

Puting sakit saat menyusui merupakan salah satu keluhan yang kerap dilontarkan para ibu menyusui, khususnya di awal memulai proses mengASIhi . Meskipun wajar dialami, jika tak segera diatasi kondisi ini tentu saja bisa sangat mengganggu.

Jika tengah mengalaminya, Bunda tidak sendirian. Faktanya, sebanyak 90% ibu baru akan mengalami sore nipple atau puting sakit saat menyusui. Umumnya, ibu menyusui akan merasakan puncak rasa sakit pada hari kelima menyusui dan kemudian sembuh dengan sendirinya.

Artikel terkait: Perlu tahu! 7 Penyebab payudara gatal pada wanita, no. 5 harus diwaspadai

Cara Mengatasi Puting Sakit saat Menyusui

Payudara yang sakit seringkali merupakan ritual menjadi ibu baru, terutama jika Anda sedang menyusui. Ini bisa berupa sakit karena nyeri payudara umum, hingga sesuatu yang lebih serius seperti infeksi payudara. Kabar baiknya adalah sebagian besar nyeri payudara bisa hilang dan sembuh. Ada beberapa hal juga yang dapat Anda lakukan untuk membuatnya tidak terlalu mengganggu.

1. Cara Alami 

Penelitian menunjukkan suhu hangat dan lembap dapat menyejukkan puting yang sakit dan dapat membantu kulit sembuh lebih cepat. Gunakan kain lap bersih atau popok kain di bawah air hangat (bukan panas), peras airnya dan letakkan langsung di atas puting.

Saat dingin hingga suhu kamar, ulangi prosesnya. Banyak ibu menemukan metode ini juga membantu dalam menghilangkan pembengkakan, yang dapat terjadi beriringan dengan puting yang sakit.

Cara alami lain untuk membantu mengurangi nyeri dan proses penyembuhan luka pada puting, jangan lupa untuk mengoleskan ASI di sekitar area puting dan areola.  Jika sudah mengering, Bunda bisa kembali mengenakan bra menyusui.

2. Posisi Menyusui

Salah satu faktor yang membuat rasa tidak nyaman hingga menimbulkan rasa nyeri saat menyusui juga dikarenakan posisi menyusui yang kurang tepat. Kunci nya posisi dada bayi menempel dada bunda, dan posisi badan bayi (mulai dari telinga, bahu, sampai bokong) dalam 1 garis lurus.

Jika Bunda mengalami rasa sakit, pertimbangkan untuk mencoba posisi lain untuk melihat apakah ini memungkinkan Anda & bayi Anda bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik.

  • Santai / Berbaring: (tempat tidur, sofa, kursi) Berbaringlah. Posisikan depan bayi Anda di depan Anda sehingga panjang tubuh Anda sejajar, dengan pipinya bertumpu pada satu payudara. Mendukung bagian bawah dan / atau kaki bayi saat menyusu.
  • Cradle: (kursi) Bersandar sedikit ke belakang, jangan membungkuk. Dari payudara mana pun Anda memilih untuk menyusui, lengan ini akan menopang bayi Anda.
  • Posisikan bagian depan bayi ke arah depan Anda, dan minta ia bersandar pada lengan Anda, tegak lurus dengan panjang tubuh Anda.
  • Cross Cradle: (kursi) Ini sangat mirip dengan posisi cradle, tetapi menggunakan bantal di pangkuan Anda untuk menopang bayi alih-alih lengan / lengan Anda, dengan tangan Anda menopang kepala bayi.
  • Football / Kopling: (kursi) Juga sangat mirip dengan posisi dudukan, tetapi untuk yang ini, bayi harus berada di bawah lengan Anda (sisi yang sama dengan payudara tempat Anda menyusui). Bantal harus menopang berat bayi.

3. Pelekatan Bunda dan Bayi

Hal lain yang wajib diperhatikan saat menyusui, tentu saja bagaimana pelekatannya, sudah benar atau belum? Dalam hal ini, IDAI menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Di mana dagu bayi seharusnya menyentuh payudara ibu, pelekatan yang benar juga diperlihatkan jika bibir bawah bayi terpuntir keluar dan mulut bayi terbuka lebar. Selain itu, aerola bagian bawah lebih banyak yang masuk ke dalam mulut bayi dibanding areola bagian atas.

Apabila pelekatan sudah baik, biasanya bayi akan menyusu dengan baik akan mengisap dengan pelan, dan tidak tergesa-gesa, bahkan tidak terdengar bunyi berdecak. Pipi bayi akan terlihat menggembung, dan pastinya jika rasa nyeri saat menyusui tidak perlu dirasakan lagi.

4. Susui Bayi Paling Tidak Setiap 2-3 Jam

Salah satu hal mendasar yang perlu diingat oleh semua busui adalah prinsip semakin sering ibu menyusui, maka produksi ASI pun akan ikut berlimpah. Maka tidak mengherankan jika frekwensi menyusui wajib diperhatikan.

Umumnya, bayi akan menyusui setiap 2-3 jam. Memang frekuensi menyusui ini akan lebih sering dibanding bayi susu formula karena ASI lebih mudah dicerna. Sedangkan lama bayi menyusui sangat tergantung dengan kebutuhan bayi.

Semakin lama Anda tidak menyusuinya, semakin lapar bayi dan saat bayi lapar, ia menyusui dengan agresif. Selain itu, menunggu waktu lama untuk menyusui bayi juga menyebabkan payudara semakin besar, dan menyulitkan bayi untuk menyusui dengan baik.

5. Krim dan Produk

Meskipun sebagian besar krim dan salep tidak membuat puting cepat sembuh, tapi dengan menggunakannya bisa menjadi pelindung yang nyaman untuk puting Anda. Tapi ingat, pemilihan salep ini pun harus tepat.

Hindari salep yang mengandung lanolin karena dapat menyebabkan reaksi alergi dan memiliki aroma dan rasa yang kuat, yang menyebabkan bayi Anda menolak untuk menyusui.

6. Kompres Hangat dan Kompres Dingin

Coba gunakan kompres hangat sebelum menyusui, yang membantu melembutkan areola dan meredakan sakit karena bengkak payudara. Gunakan kompres dingin sesudahnya. Bunda juga bisa meletakkan daun kol dingin di setiap payudara atau coba beberapa sisipan bra pendingin.

7. Pompa ASI, Namun Jangan Terlalu Banyak

Gunakan tangan atau pompa untuk memeras sedikit susu dan meredakan tekanan karena payudara yang membengkak. Namun, jangan terlalu banyak mengeluarkannya, karena semakin banyak Anda memerah, semakin banyak ASI yang akan Anda hasilkan, yang akan memperburuk pembengkakan.

8. Lakukan Pijat Sederhana di Area Payudara saat Sedang Menyusui

Pijat payudara Anda dengan lembut saat menyusui untuk membantu melancarkan ASI.

Ubah posisi bayi Anda untuk memastikan semua saluran susu dikosongkan. Jangan lupa, selalu pastikan bra Anda pas. Bra harus pas dan mendukung, tetapi tidak terlalu ketat.

Penyebab Puting Sakit saat Menyusui

Sebenarnya rasa tidak nyaman hingga menimbulkan nyeri saat proses menyusui berlangsung bisa disebabkan karena beberapa faktor. 

Bisa karena posisi bayi tidak cukup dalam mengambil puting susu ke mulutnya, Bunda tidak menggunakan pompa payudara dengan benar, karena infeksi atau juga selip saat menyusui. 

Penyebab lain yang mungkin adalah Tongue-tied pada bayi (frenulum terbatas atau pendek), memiliki puting terbalik atau datar, jeda menyusui terlalu lama (waktu terlalu cepat vs terlalu lama), faktor posisi tubuh selama menyusui, atau juga karena menghentikan menyusui tanpa terlebih dahulu menghentikan isapannya, dan karena mengenakan bra yang terlalu kencang pada puting.

Sementara itu, sebagaimana dikutip laman What to Expect, berikut adalah beberapa penyebab kenapa puting sakit saat menyusui yang mungkin terjadi:

Pembengkakan Payudara

Salah satu penyebab puting sakit saat menyusui yang kerap terjadi adalah karena pembengkakan payudara.

Dalam beberapa hari pertama setelah Anda melahirkan bayi, payudara Bunda mungkin tidak akan jauh lebih besar daripada saat hamil. Namun jangan kaget, ketika payudara Bunda menjadi sangat berbeda di hari ketiga atau keempat.

Setelah ASI transisi Anda masuk sekitar hari ketiga atau keempat setelah kelahiran, payudara Anda akan berubah menjadi sangat besar saat terisi dengan cairan dan menjadi bengkak. 

Meskipun itu adalah tanda bahwa payudara Anda penuh dengan susu, rasa sakit dan bengkak juga merupakan akibat dari darah yang mengalir ke area ASI, yang memastikan bahwa pabrik susu berjalan lancar.

Lantas bagaimana cara meredakan pembengkakan payudara?

Untungnya, pembengkakan payudara hanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Tapi, itu bisa membuat payudara Anda begitu keras dan bengkak, sehingga putingnya mungkin rata dan sulit untuk dicapai oleh bayi Anda. Di seminggu pertama kelahiran ini menyusui menjadi lebih menantang. 

Bunda dapat membantu meredakan pembengkakan dengan mengoleskan waslap hangat ke areola pada awal setiap sesi menyusui, yang akan merangsang kekecewaan. Setelah menyusui, Bunda bisa memasukkan kompres es atau daun kol dingin ke dalam bra Anda. Kuncinya adalah, semakin sering Bunda menyusui bayi, semakin sedikit pembengkakan yang akan Anda hadapi dan semakin cepat Anda bisa menyusui tanpa rasa sakit.

Milk Letdown 

Apa itu milk letdown? Setiap kali Bunda mulai menyusui bayi, Anda mungkin akan merasakan sensasi tertusuk jarum yang aneh di payudara Anda. Ini sangat normal. Hal ini juga merupakan bagian penting dari proses menyusui, yang merupakan sinyal bahwa susu berhasil dikeluarkan dari saluran yang memproduksinya. Milk letdown biasanya lebih intens pada bulan-bulan awal menyusui.

Lantas bagaimana cara meredakan rasa sakit akibat susu yang keluar?

Bunda bisa mencoba mengatasinya dengan teknik relaksasi. Pastikan Bunda menggunakan teknik pemosisian yang baik: punggung, lengan, kaki, dan siku Anda harus ditopang dengan baik, dan otot bahu dan leher Anda harus rileks (sehingga Anda tidak tegang atau bersandar pada bayi Anda).

Kabar baiknya, milk letdown ini biasanya sembuh seiring bertambahnya usia bayi.

Saluran Susu Tersumbat

Sakit saat menyusi juga bisa disebabkan karena saluran susu yang tersumbat.

ASI diproduksi di payudara Anda dan mengalir melalui saluran susu keluar puting. Ketika salah satu saluran tersebut tersumbat, susu dapat kembali ke atas dan menyebabkan benjolan kecil yang lembut.

Bagaimana cara memperbaiki saluran susu yang tersumbat?

Jika tidak diobati, saluran yang tersumbat dapat menyebabkan infeksi payudara.

Sebelum setiap menyusui, letakkan kompres hangat pada payudara yang sakit untuk membantu melancarkan ASI. Pastikan Bunda mengosongkan payudara secara menyeluruh pada setiap menyusui, dan juga mengubah posisi menyusui sehingga semua saluran ASI terstimulasi secara merata. 

Bunda juga dapat mencoba pijat payudara sederhana, di mana Anda memberikan tekanan lembut pada saluran yang tersumbat baik sebelum dan selama menyusui. 

Jangan berhenti menyusui dalam waktu yang lama, karena dapat memperburuk keadaan, karena lebih banyak ASI akan kembali dan memperparah penyumbatan.

Mastitis

Apa itu mastitis? Mastitis, atau infeksi payudara, berkembang ketika bakteri (baik dari permukaan kulit atau dari mulut bayi Anda) memasuki payudara melalui celah di puting susu atau melalui salah satu saluran susu. Ini dapat terjadi kapan saja selama menyusui tetapi kemungkinan besar terjadi dalam 6 minggu pertama. Kondisi ini biasanya hanya memengaruhi satu payudara. Gejalanya meliputi pembengkakan, nyeri dan kemerahan, payudara yang terasa hangat saat disentuh dan demam.

Cara mengobati mastitis: Temui dokter Anda segera untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, antibiotik oral biasanya berhasil membersihkan infeksi dan membuat Anda merasa lebih baik dengan cepat (jika Anda tidak membaik dalam satu atau dua hari setelah minum antibiotik, periksa ke dokter lagi ya Bun). 

Ketika mastitis, Bunda dapat (dan harus) melanjutkan untuk menyusui, karena dapat membantu meringankan infeksi.

Artikel terkait: Mastitis; Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Tongue-tied pada Bayi

Tongue-tied pada bayi terjadi ketika jaringan di bawah lidah bayi Anda (menempelkan lidah ke dasar mulut) lebih pendek dari biasanya. Hal ini dapat membuat perlekatan lidah belum menempel dengan benar. Sehingga ketika menyusui, Bunda merasakan ketidaknyamanan atau nyeri di area yang dilekati lidah si kecil, demikian sebagaimana dikutip laman NHS.

Infeksi

Infeksi dapat terjadi ketika puting Anda pecah-pecah sehingga bakteri mungkin dapat masuk melaluinya. Gejalanya biasanya berupa nyeri hebat pada puting setelah menyusui yang berlangsung hingga satu jam. Segera periksakan ke dokter ya Bun. Dokter Anda dapat meresepkan perawatan untuk Anda dan bayi Anda.

Artikel Terkait: 7 Fakta Tentang Puting Payudara, Nomor 6 Tak Boleh Dilewatkan

Apabila Bunda telah merasakan puting sakit saat menyusui lebih dari 7 hari, dan nyeri tersebut kerap datang dan pergi, ditambah lagi kondisi puting berdarah aktif, jangan ragu untuk segera temui konsultan laktasi atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan evaluasi yang tepat.

Atau jika Bunda menemukan 1 atau kedua puting terasa sakit setiap kali menyusui, atau puting Anda mulai pecah-pecah atau berdarah, penting untuk mendapatkan bantuan dari bidan, petugas kesehatan, atau pendukung menyusui sesegera mungkin.

Lagi pula, puting sakit saat menyusui tentu saja bisa berisiko sebabkan berkurangnya pasokan ASI, atau menyapih lebih awal. Agar hal ini tidak terjadi, Bunda pun bisa lebih nyaman, berikut ada beberapa tips sederhana yang dapat meringankan gejala puting sakit saat menyusui.

Puting yang sakit saat Anda mencoba menyusui bayi memang bisa membuat stres. Cobalah untuk terus menyusui atau memerah ASI dengan tangan jika Bunda bisa.

Demikian hal-hal yang sebaiknya kita pahami soal puting sakit saat menyusui dan bagaimana cara mengatasinya. Apakah Bunda juga mengalami puting sakit saat menyusui bayi? 

***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi

 

Baca juga:

Tidak Berhasil Menyusui? Ini 4 Saran Dari Dokter untuk Bunda

Bingung Puting Pada Bayi

Ketahui 8 Penyebab Puting Payudara Sakit dan Cara Mengatasinya!