8 Hal Ini Jadi Penyebab Perut Gatal Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya!

undefined

"Jangan digaruk, janin sedang tumbuh rambut," begitu anggapan yang sering didengar terkait perut gatal saat hamil. Lantas, benarkah?

Apakah Bunda merasakan perut gatal saat hamil? Apakah Bunda percaya dengan mitos bahwa bila perut gatal saat hamil, artinya si jabang bayi sedang tumbuh rambut? Benarkah anggapan tersebut? Yuk, kita bahas di penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Artikel Terkait: Kaki Bengkak Saat Hamil, Normal atau Berbahaya? Perhatikan Tanda-Tanda Ini, Parents

Normalkah Perut Gatal Saat Hamil?

Perut gatal saat hamil adalah gejala yang sangat normal kok, Bunda. Umumnya, rasa gatal terasa saat perut dan payudara mulai membesar.

Kulit yang mengalami peregangan dengan cepat akan terasa gatal. Pada beberapa perempuan, telapak tangan dan kaki pun terasa gatal juga.

Apa Penyebab Perut Gatal Saat Hamil?

8 Hal Ini Jadi Penyebab Perut Gatal Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya!

Perut gatal saat hamil bukanlah pertanda janin sedang tumbuh rambut ya, Bunda. Ada banyak faktor penyebab yang membuat Bunda merasa gatal saat hamil. Berikut adalah beberapa alasan perut gatal saat hamil, yaitu:

1. Peregangan Kulit

Selama kehamilan, kulit akan terus-menerus meregang hingga tiba waktunya melahirkan. Kulit meregang untuk mengakomodasi rahim yang sedang tumbuh.

Peregangan berat juga dapat meregangkan kulit tipis di sekitar pusar di perut. Hal ini dapat menyebabkannya menjadi gatal, atau bahkan teriritasi atau menyakitkan.

Saat kulit meregang, akan muncul garis merah atau merah muda yang biasanya terlihat di bagian perut. Stretch mark juga umum terjadi pada payudara, paha, dan bokong selama kehamilan.

2. Kulit Kering

Penyebab umum gatal selama kehamilan adalah kulit kering, termasuk perut yang sedang membesar.

Banyak ibu hamil mengalami kulit kering akibat perubahan hormon yang menyebabkan kulit kehilangan kelembapan dan elastisitasnya. Selain itu, pengelupasan kulit juga mungkin terjadi.

3. Alergi atau Sensitivitas terhadap Bahan Kimia

Wewangian, pengawet, pewarna, dan bahan kimia lainnya dalam deterjen atau parfum dapat menyebabkan ruam pada kulit jika kulit sensitif atau alergi.

Paparan bahan kimia pada kulit ini akan memicu kondisi yang disebut dermatitis kontak, yang muncul sebagai ruam merah dan gatal yang mungkin meluas atau terbatas pada area tertentu termasuk perut.

Memiliki kulit sensitif selama kehamilan adalah hal yang umum. Ini terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon dan kulit yang meregang.

Bunda juga bisa terkena alergi saat hamil, bahkan jika sebelumnya Bunda tidak memiliki riwayat alergi apa pun.

Alergi sangat umum terjadi pada kehamilan, dan tidak semua ibu hamil yang mengalaminya adalah penderita alergi jangka panjang sebelumnya.

Artikel Terkait: 9 Penyebab Kram Perut Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya, Bun!

4. Hormon

Salah satu penyebab perut gatal saat hamil adalah hormon estrogen. Gejolak hormon estrogen yang tidak seimbang menyebabkan kulit terasa kering sehingga terasa gatal. Namun jangan khawatir, hal ini tidak membahayakan Bunda maupun janin di dalam sana.

Selain itu, peningkatan suplai darah yang terjadi selama kehamilan juga dapat menyebabkan gatal-gatal ringan pada kulit.

Artikel terkait: 6 Posisi Tidur Saat Hamil Muda yang Baik dan Aman bagi Bumil

5. Papula dan Plak Urtikaria Pruritus Kehamilan (PUPPP)

Papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan (PUPPP) sering disebut ruam kehamilan atau eritema kehamilan.

Kondisi ini menyebabkan benjolan merah kecil dan gatal-gatal muncul pada kulit di bulan-bulan akhir kehamilan. 

PUPPP memengaruhi sekitar 1 dari 160 kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa PUPPP paling umum terjadi pada trimester ketiga kehamilan pertama atau tepat setelah melahirkan.

6. Pemfigoid Gestasi

Gangguan autoimun terkait kehamilan ini cukup langka dan hanya memengaruhi sekitar 1 dari setiap 40.000 hingga 50.000 kehamilan. 

Pemfigoid Gestasi akan menyebabkan ruam yang sangat gatal di perut dan dada. Pemfigoid gestasi dapat dimulai kapan saja selama kehamilan, tetapi kemungkinan besar terjadi pada trimester kedua atau ketiga.

Kondisi ini cenderung dimulai dengan serangkaian benjolan merah di tubuh yang dapat menyebar ke area lain, dan banyak orang juga mengembangkan lepuh berisi cairan di area yang terkena.

Gangguan ini terjadi karena autoantibodi, yang dikenal sebagai autoantibodi imunoglobulin tipe G (IgG), menyerang jaringan tubuh sendiri sehingga menciptakan peradangan dan penumpukan cairan di antara lapisan kulit.

7. Kolestasis Kehamilan Intrahepatik

Kolestasis adalah kondisi yang mencegah hati melepaskan empedu yang biasanya membantu memecah makanan yang dimakan selama proses pencernaan.

Akibatnya, empedu menumpuk di hati dan kemudian tumpah ke aliran darah sehingga menyebabkan gatal.

Kolestasis kehamilan biasanya dimulai dengan rasa gatal yang luar biasa pada tangan dan kaki, tetapi rasa gatal tersebut dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk perut.

8. Prurigo

Prurigo kehamilan atau juga disebut dermatitis papular kehamilan adalah ruam yang menyebabkan benjolan gatal dan berubah warna pada kulit. Terlihat seperti gigitan serangga kecil, bentol atau jerawat di kulit.

Benjolan kecil ini bisa berkerak atau bersisik. Bintik-bintik ruam prurigo berwarna merah muda, merah atau ungu. Beberapa mungkin mengandung folikel rambut dan menjadi sangat gatal dan tidak nyaman.

Biasanya Prurigo tidak menyebabkan komplikasi untuk ibu atau bayi yang berada di dalam kandungan. Kondisi ini dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi biasanya berkembang pada trimester kedua atau ketiga.

Penting untuk mempertimbangkan di bagian mana tubuh Bunda mengalami gatal-gatal. Sebagian besar kehamilan akan membuat gatal di perut dan payudara karena mengalami begitu banyak perubahan.

Gatal di sekitar tanda peregangan mungkin disebabkan oleh PUPPP, sementara daerah lengan dan kaki yang gatal lebih mungkin disebabkan oleh kain.

Kadang-kadang merasakan sedikit rasa gatal adalah normal, tetapi rasa gatal di perut, lengan, dan kaki bisa menjadi tanda bahwa tubuh Bunda perlu perhatian.

Beberapa orang juga mengalami gatal-gatal vagina selama kehamilan, yang mungkin memerlukan perawatan. Selain itu, kadang-kadang mungkin ada ruam yang terkait dengan gatal pada kehamilan.

Artikel Terkait: Ketahui Penyebab Kaki Kram Saat Hamil dan Cara Mengatasi

Cara Mengatasi Perut Gatal Saat Hamil

selama kehamilan

Untuk mengatasi kulit gatal saat hamil, Bunda harus mengetahui apa penyebabnya terlebih dahulu sebelum mengambil langkah untuk mengobatinya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba.

1. Jangan Menggaruk

Meskipun Bunda tentu akan refleks untuk menggaruk ketika mengalami kulit gatal, hindari menggaruk kulit perut terlalu keras atau kasar. Menggosok atau menggaruk kulit akan menyebabkan lebih banyak iritasi.

2. Menggunakan Krim Pelembap

Perawatan terbaik untuk kulit gatal adalah krim pelembap. Pelembap yang ringan dapat mengurangi rasa gatal untuk sementara.

Pilihlah losion yang lembut dan tidak beraroma atau krim khusus yang diformulasikan untuk digunakan selama kehamilan.

Bunda juga bisa menggunakan minyak vitamin E untuk melembapkan kulit. Waktu yang tepat untuk mengoleskan losion atau minyak ke kulit adalah setelah mandi.

3. Mandi Air Hangat

Hindari mandi dengan air panas karena dapat mengeringkan kulit. Namun, untuk menenangkan kulit yang gatal, mandi air hangat dapat membantu.

Gunakan sabun ringan yang tidak akan mengiritasi kulit dan keringkan kulit setelahnya dengan baik.

4. Mandi Oatmeal

Para ahli sering menyarankan untuk memasukkan segenggam oatmeal ke dalam bak mandi dengan air hangat atau suam-suam kuku sebagai cara untuk mengobati eksim.

Cara ini juga dapat dicoba untuk membantu meringankan gatal yang disebabkan oleh kehamilan. Tambahkan oatmeal ke dalam air mengalir, lalu rendam selama 10 hingga 15 menit.

5. Kompres Dingin

Kompres dingin adalah cara lain untuk meredakan ketidaknyamanan akibat eksim atau kulit gatal di perut.

Artikel terkait: Ibu Hamil Pakai Bantal Pemanas untuk Redakan Pegal, Bolehkah?

6. Obat-Obatan

Bunda bisa menggunakan krim antigatal, seperti yang digunakan untuk cacar air. Jika gatalnya parah, produk yang dijual bebas seperti hidrokortison dapat menguranginya.

Akan tetapi, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengoleskan krim steroid topikal ke perut atau mengonsumsi obat antigatal/obat alergi.

PUPP dan kolestasis dapat diobati dengan obat resep yang diberikan di bawah perawatan dokter. Kedua kondisi ini biasanya membaik segera setelah melahirkan.

7. Hindari Keluar Saat Panas Terik

Berkeringat justru merangsang rasa gatal pada kulit, bahkan dapat menyebabkan biang keringat.

8. Pakailah Pakaian yang Longgar

Mengenakan pakaian longgar dapat membantu mencegah gatal, karena pakaian cenderung tidak bergesekan dengan kulit dan menyebabkan iritasi.

Bunda juga mungkin juga ingin menghindari bahan sintetis dan memilih kain alami seperti katun yang memungkinkan udara bersirkulasi dengan baik di dekat kulit.

Artikel terkait: Bolehkah Ibu Hamil Dipijat untuk Meredakan Pegal? Simak Aturannya, Bun!

Perlukah ke Dokter?

Gatal ringan adalah hal yang normal terjadi saat kehamilan karena beberapa penyebab tertentu seperti perubahan hormon atau kulit yang sedang meregang.

Hanya saja, tetap merupakan ide yang baik untuk memeriksakan diri ke dokter untuk berjaga-jaga. Pemeriksaan oleh dokter dapat menunjukkan apakah Bunda mengalami gejala lain yang mungkin mengindikasikan kondisi yang lebih serius.

Beberapa perempuan mengeluh bahwa selama kehamilan psoriosis dan eczema (penyakit kulit) yang mereka derita semakin bertambah parah.

Pada kasus tertentu, walau cukup jarang terjadi, rasa gatal yang luar biasa terjadi di perut dan juga di daerah lainnya. Selain itu, Bumil juga merasa mual dan kehilangan nafsu makan.

Bila terjadi demikian, kemungkinan Bumil mengalami cholestasis yang dapat menyerang organ hati pada janin Anda. Segeralah ke dokter secepatnya bila Bunda mengalaminya.

Hubungi dokter segera jika:

  • Bunda mengalami gatal di bagian tubuh lain yang tidak berhubungan dengan kulit kering atau sensitif
  • Gatal menyebar ke seluruh tubuh
  • Mengalami ruam gatal di perut Anda (terutama pada trimester ketiga), ini bisa jadi gejala PUPPP

Artikel Terkait: Sering Merasa Nyeri di Perut saat Hamil, Kapan Harus Merasa Khawatir?

Itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui seputar perut gatal saat hamil. Bumil, semoga ulasan di atas bermanfaat.

Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi

Baca juga:

Mengenal Linea Nigra, Garis Hitam yang Muncul di Perut Saat Hamil

TFU Ibu Hamil: Cara Mudah Mengecek Ukuran Janin di Dalam Kandungan

9 Penyebab Kram Perut Saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya, Bun!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.