Bolehkah ibu hamil dipijat sering menjadi pertanyaan banyak Bunda.
Beragam perubahan tubuh selama masa kehamilan akan berimbas pada rasa tak nyaman yang timbul pada ibu hamil, seperti pegal di area perut dan punggung.
Jika sudah begini, pijatan ringan terasa menggoda untuk dilakukan. Lantas, apakah pijat ibu hamil boleh dan aman dilakukan?
Untuk menjawab pertanyaan bolehkah ibu hamil dipijat atau tidak, pijat saat hamil tentu tak sama seperti kondisi normal, Bun.
Amankah Pijat pada Ibu Hamil?
Secara umum, pijat dianggap aman dilakukan setelah trimester pertama. Pijat selama kehamilan telah terbukti memberikan banyak manfaat, termasuk kesehatan, peningkatan relaksasi, dan tidur yang lebih baik.
Akan tetapi, teknik dan titik pemicu tertentu dalam tubuh dapat menyebabkan kontraksi dan persalinan prematur.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pijat dengan terapis yang sudah bersertifikasi khususnya dalam bidang pijat prenatal.
Sebelum Bunda menjadwalkan agenda pijat, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter karena kondisi kehamilan setiap ibu bisa berbeda.
Bunda juga perlu memperhatikan beberapa hal selama dipijat untuk melindungi diri dan kandungan.
Artikel terkait: 8 Jenis Perawatan Tubuh Ibu Hamil di Trimester Pertama yang Aman Dilakukan
Kapan Ibu Hamil Boleh Dipijat?
Sumber: Freepik
Sebelum pijat, penting untuk memperhatikan usia kehamilan. Bolehkah ibu hamil dipijat di trimester pertama?
Beberapa praktisi pijat mungkin tidak akan memberikan pijatan pada ibu hamil pada trimester pertama karena mereka khawatir hal itu dapat menyebabkan keguguran. Meski masih belum ada banyak penelitian yang mendukung pemikiran ini.
Lantaran banyak kasus keguguran terjadi pada trimester pertama, beberapa terapis pijat dan dokter menyarankan untuk tidak melakukan pijat pada trimester pertama untuk mengurangi risiko keguguran yang meningkat.
Bunda juga sebaiknya menghindari pijat selama tiga bulan pertama kehamilan karena dapat memicu pusing atau mual. Jika ini terjadi, morning sickness yang Bunda alami bisa menjadi lebih parah.
Ibu hamil disarankan melakukan pijat setelah usia kehamilan 12 minggu atau memasuki trimester kedua.
Terapis biasanya akan meminta surat keterangan dokter kandungan yang menyatakan bahwa ibu hamil aman untuk dipijat. Ibu hamil biasanya direkomendasikan untuk pijat jika morning sickness telah berkurang, tidak memiliki risiko tinggi keguguran atau kondisi tertentu seperti gangguan plasenta, tekanan darah tinggi, preeklampsia dan risiko komplikasi.
Lantas, masih bolehkah ibu hamil dipijat di trimester ketiga? Sebaiknya hindari pijat saat usia kehamilan Bunda sudah mendekati waktu persalinan atau 32 minggu ke atas karena berpotensi memicu kontraksi.
Apa Saja Syarat Pijat pada Ibu Hamil agar Aman?
1. Tidak Mengalami Kehamilan yang Berisiko
Terapi pijat melibatkan sistem peredaran darah, yang dapat mengubah aliran darah dalam tubuh dan berpotensi memengaruhi kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Ada beberapa kondisi kehamilan yang tidak boleh melakukan pijat, seperti:
- Risiko persalinan prematur
- Preeklampsia
- Tekanan darah tinggi
- Pembekuan darah atau kelainan pembekuan darah
- Masalah dengan plasenta seperti plasenta previa
- Diabetes gestasional
2. Posisi Terbaik untuk melakukan Pijat Kehamilan
Tubuh ibu hamil harus diposisikan dan ditopang secara berbeda dari orang yang tidak hamil untuk kenyamanan diri sendiri dan agar bayi aman di dalam rahim.
Selama pijatan, Bunda harus berbaring miring, bukan telungkup atau terlentang. Bunda juga bisa duduk tegak atau dalam posisi setengah berbaring.
Berbaring tengkurap saat hamil tentu tidak nyaman untuk perut. Setelah 20 minggu kehamilan, berbaring telentang terlalu lama dapat memberi tekanan pada pembuluh darah, termasuk aorta dan vena cava inferior, yang dapat membatasi aliran darah. Ini dapat menyebabkan tekanan darah turun dan mengurangi aliran darah ke rahim.
3. Pijat dengan Terapis Profesional
Tidak ada salahnya mendapatkan pijatan lembut dari pasangan atau teman jika Bunda hanya butuh pijatan ringan. Namun, jika Bunda mencari pijat prenatal yang spesifik, pastikan untuk mendapatkannya dari profesional.
Penting untuk menemukan seorang profesional yang memahami semua yang terjadi dengan tubuh selama kehamilan sehingga mereka dapat menyesuaikan pijatan dengan kebutuhan Bunda. Terapis profesional juga memiliki peralatan dan teknik yang sesuai untuk ibu hamil.
4. Selalu Utamakan Kebersihan
Bunda bisa mendapatkan pijat prenatal di rumah, tetapi jika Bunda memutuskan untuk mengunjungi salon spa atau panti pijat, pastikan tempatnya bersih. Penyakit dapat terjadi dengan mudah selama kehamilan jika Bunda terpapar dengan kuman atau virus.
Artikel terkait: Bolehkah Bumil Melakukan Perawatan di Klinik Kecantikan? Ini Jawaban Dermatologis!
Bagian Tubuh Apa Saja yang Boleh Dipijat Saat Hamil?
Ternyata tak semua bagian tubuh aman untuk dipijat. Ketahui dulu area tubuh mana saja yang boleh dan dilarang untuk mendapat tekanan dan relaksasi. Ini dia anggota tubuh yang aman untuk dipijat:
1. Kaki
Kaki menjadi area yang boleh dipijat, mengingat ibu hamil pasti sering mengalami pegal saat melakukan aktivitas sehari-hari. Pijatan bisa dimulai dari paha hingga telapak kaki, dan pastikan hal ini dilakukan oleh terapis yang berpengalaman.
Untuk lebih rileks, Bunda bisa menggunakan aromaterapi dengan minyak esensial yang menenangkan, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa sebelum mulai dipijat.
2. Punggung
Punggung juga tergolong aman untuk mendapatkan tekanan pijat. Pastikan area ini dipijat dengan lembut sehingga tetap nyaman bagi kehamilan serta kesehatan janin dalam kandungan.
Bagian Tubuh Apa Saja yang Tidak Boleh Dipijat Saat Hamil?
1. Perut
Untuk menjawab pertanyaan, bolehkah ibu hamil dipijat di bagian perut, area perut manapun sebaiknya jangan dipijat sedikit pun, Bun! Perut dapat memicu interaksi langsung dengan janin serta memicu kontraksi yang memungkinkan ibu mengalami persalinan prematur, karena itulah sebaiknya dihindari.
2. Pinggul
Seperti halnya perut, pinggul juga menjadi area terlarang saat Bumil melakukan pijat. Bagian tubuh ini letaknya berdekatan dengan janin sehingga bisa berbahaya bagi janin, bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran.
3. Pinggang
Hindari memijat punggung saat melakukan pijat hamil. Mengapa ibu hamil tidak boleh pijat pinggang? Bukannya merasa rileks dan mood meningkat, memijat area ini dapat membahayakan janin, Bun. Pasalnya, pijat di area pinggang dapat memicu kontraksi dan risiko kelahiran prematur.
4. Dada
Area dada memiliki efek yang juga berbahaya jika mendapat tekanan pijat, apalagi jika dilakukan saat usia kehamilan masih muda. Tak hanya memicu kontraksi atau persalinan prematur, memijat dada kala hamil dapat menyebabkan bayi meninggal setelah dilahirkan.
Apa Manfaat Pijat untuk Ibu Hamil?
Nah, setelah tahu aturan dan bagian tubuh mana saja yang boleh dipijat saat hamil, berikut ini beragam manfaat yang diperoleh jika melakukan pijat saat hamil:
1. Melancarkan Sirkulasi Darah
Kehamilan menjadi momen menakjubkan untuk perempuan, tetapi aneka macam keluhan akan bermunculan. Leher yang nyeri, postur tubuh berubah, tulang panggul yang kian terdesak dan kram menjadi segelintir keluhan yang akan dirasakan ibu hamil.
Melakukan pijatan ringan dapat meminimalkan keluhan tersebut, selain itu juga efektif membuat sirkulasi darah nyaman sehingga Bunda nyaman beraktivitas.
2. Melenturkan Otot yang Kaku
Pijat saat hamil juga membawa manfaat lain, yakni mengurangi pembengkakan anggota tubuh dan membuat otot yang kaku kembali lentur dan nyaman untuk digerakkan.
3. Menurunkan Kadar Hormon Penyebab Stres
Hamil menjadi hal yang didambakan setiap perempuan setelah menikah. Namun, hal krusial pada tubuh tak pelak membuat hormon penyebab stres turut melonjak. Pijat bisa menjadi solusi efektif untuk membuat Anda rileks sehingga terhindar dari stres dan depresi yang kerap mendera.
4. Membuat Bumil Tidur Lebih Nyenyak
Studi menunjukkan, stres dan perubahan kadar hormon turut menimbulkan masalah lain pada ibu hamil. Salah satunya insomnia di malam hari. Hal ini bisa diminimalkan dengan cara melakukan pijat.
Pijat yang nyaman akan menurunkan kadar kortisol penyebab stres dan mudah gelisah sehingga Bunda bisa mendapatkan waktu tidur yang berkualitas di malam hari.
Hanya saja, lakukan pijat hamil dengan memperhatikan usia kehamilan terlebih dahulu. Hindari melakukan pijat untuk Bunda yang masih mengalami mual dan muntah yang parah.
Artikel terkait: 9 Skincare Aman untuk Ibu Hamil Terbaik di 2022 agar Kulit Sehat dan Glowing
Bagaimana Teknik Pijat pada Ibu Hamil?
Sumber: Freepik
Ada beberapa teknik pijat yang aman digunakan untuk ibu hamil, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Deep-tissue Massage
Melakukan pijat jaringan dalam atau deep-tissue massage selama kehamilan dapat meredakan pembengkakan, ketegangan, dan juga stres.
Saat hamil, punggung, bahu, dan kaki mendapatkan banyak tekanan. Jenis pijat ini yang melibatkan tekanan kuat ke dalam otot akan bermanfaat untuk meredakan tekanan dan ketegangan otot-otot.
Akan tetapi, ada beberapa titik tekanan harus dihindari saat melakukan deep-tissue massage. Para ahli menyarankan untuk menghindari titik-titik tekanan yang terkait dengan panggul, pergelangan tangan, lengan, dan pergelangan kaki.
Pijatan ini juga tidak boleh dilakukan di area kaki selama hamil karena adanya risiko pembekuan darah.
2. Pijat Swedia
Swedish Massage atau pijat swedia bertujuan untuk mengendurkan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi limfatik dan darah melalui tekanan ringan yang diterapkan pada kelompok otot tubuh.
Pijat Swedia adalah metode pijat yang direkomendasikan selama kehamilan karena mengatasi banyak ketidaknyamanan umum yang terkait dengan perubahan pada otot dan tulang serta peredaran darah yang disebabkan oleh perubahan hormon.
3. Shiatsu
Jenis pijatan ini menggunakan tekanan pada titik-titik akupresur untuk merangsang energi alami tubuh.
Pijat shiatsu dapat dengan aman menghilangkan atau mengurangi banyak ketidaknyamanan selama kehamilan termasuk sakit punggung, kelelahan dan ketegangan, sinus yang mengakibatkan hidung tersumbat, sakit kepala, masalah leher dan bahu, kram otot, dan pembengkakan pada tangan, kaki dan tungkai.
***
Itulah beberapa hal penting seputar pijat untuk ibu hamil yang perlu Bunda ketahui. Pijat aman dilakukan selama kehamilan, tetapi dengan memperhatikan area tubuh yang aman dan yang tidak aman untuk dipijat. Semoga dapat bermanfaat ya, Bun!
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Pijat Hamil yang Bisa Dilakukan oleh Suami dan Rasakan Sensasinya
8 Jenis Perawatan Tubuh Ini Bisa Bunda Lakukan di Kehamilan Trimester Kedua
Sering begadang saat hamil? Waspadai efek buruknya menjelang persalinan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.