Selamat Bunda, kini Anda sudah memasuki trimester ketiga kehamilan. Pada perkembangan janin 28 minggu ini, si Kecil dalam kandungan sudah sebesar kubis, lho. Dalam usia ini, bayi Anda bertumbuh semakin pesat dari hari ke hari, bahkan kini bisa berkedip dan bermimpi.
Bukan cuma si kecil yang berkembang, di usia 7 bulan ini juga, Bunda akan merasakan beberapa gejala kehamilan.
Yuk, simak penjelasan lengkap seputar perkembangan janin 28 minggu di bawah ini!
Artikel Terkait: Perkembangan Janin 27 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu
Daftar isi
Perkembangan Janin 28 Minggu
Bunda, berikut beberapa hal yang terjadi pada perkembangan janin 28 minggu:
1. Di usia kehamilan 28 minggu ini, ukuran bayi sudah sebesar kubis. Normalnya, taksiran berat janin usia 28 minggu adalah 1 kg dengan panjang 37,6 cm.
2. Bayi mulai bisa menengokkan kepalanya jika ia menyadari ada cahaya yang menyoroti secara terus-menerus atau bersinar terang dari arah luar.
3. Perkembangan indera penciuman, pendengaran, dan penglihatan si Kecil juga semakin meningkat, lho, Bun. Buah hati Anda akan semakin sering mengedipkan mata. Bulu matanya juga sudah mulai tumbuh.
4. Pada usia ini juga, ada perubahan posisi janin, di mana bayi mengubah posisinya menuju posisi siap dilahirkan dengan kepala berada di bawah dan menghadap jalan lahir. Namun, jika kepala janin belum menghadap jalan lahir atau sungsang, Anda masih memiliki waktu 3 bulan berkonsultasi ke dokter untuk mengubah posisinya. Jadi, jangan khawatir, ya, Bun.
5. Tulangnya hampir terbentuk dengan sempurna, sekalipun masih sangat lunak. (Jangan khawatir, tulangnya akan mengeras setelah ia lahir).
6. Anda mulai menyadari bahwa bayi tampak semakin berisi dalam citra USG. Hal ini disebabkan oleh pembentukan lemak yang mulai berkembang.
7. Paru-parunya cukup matang untuk bertahan, jika memang ia terlahir prematur pada minggu ini.
8. Pada usia kehamilan 28 minggu, pertumbuhan otak janin juga berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan ini, maka ukuran kepala bayi pun akan terus bertambah.
Gejala dan Perubahan Tubuh Kehamilan 28 Minggu
Di usia kehamilan ini, Bunda akan mulai mengalami beberapa gejala dan perubahan di tubuh. Berikut di antaranya:
1. Linu Panggul atau Kesemutan
Di usia kehamilan ini, tendangan bayi dalam perut akan membuat Anda terjaga di malam hari dan jika ia kurang bergerak juga akan menimbulkan kekhawatiran di siang hari.
Saat ini, bayi Bunda sedang mencari posisi yang tepat untuk lahir. Kepala si kecil dan rahim Anda yang sedang tumbuh mungkin bertumpu pada saraf sciatic di bagian bawah tulang belakang.
Jika itu terjadi, Bunda mungkin merasakan sakit yang tajam, menusuk, kesemutan atau mati rasa yang dimulai di bokong dan menyebar ke bagian belakang kaki atau dikenal sebagai linu panggul.
Rasa sakit linu panggul kadang-kadang bisa sangat intens. Meskipun janin telah berubah posisi, rasa sakit ini biasanya bertahan sampai Anda melahirkan.
Gunakan bantalan pemanas, bak mandi air hangat, peregangan atau hanya istirahat di tempat tidur untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan.
2. Kulit Sensitif
Kulit sensitif dapat muncul selama kehamilan, bahkan ketika Anda tidak pernah memiliki kulit sensitif sebelumnya.
Beberapa bagian tubuh mungkin terasa kering dan bersisik, atau mungkin terdapat ruam dan iritasi pada kulit. Losion yang biasa Bunda pakai juga bisa jadi tidak cocok untuk digunakan.
3. Kram Kaki
Kram kaki lebih sering terjadi pada malam hari, tetapi juga dapat terjadi pada siang hari.
Saat ini, kaki Bunda membawa beban ekstra akibat rahim yang semakin membesar. Inilah yang menyebabkan kaki Bunda kerap merasakan kram selama hamil.
4. Perubahan Pada Kuku
Jika perhatikan kuku dengan seksama, mungkin akan ada beberapa perubahan. Beberapa ibu hamil memiliki kuku yang mengeras selama kehamilan. Sedangkan beberapa lainnya justru merasakan kukunya semakin lembut dan rapuh.
5. Berat Badan Bertambah
Pada usia kehamilan ke-28 minggu ini, berat badan Anda mungkin telah bertambah sekitar 8-9 kilogram.
Pedoman yang direkomendasikan untuk penambahan berat badan dalam kehamilan menyarankan bahwa mereka yang memiliki berat badan pra-kehamilan dalam kisaran “normal” harus mendapatkan sekitar setengah sampai 2 kilogram saat trimester pertama dan sekitar setengah kilogram per minggu setelahnya.
Selain itu, beberapa gejala kehamilan lainnya juga akan Bunda rasakan, seperti:
- Mual-mual di pagi hari sudah berlalu.
- Mulai merasakan kram kaki dan bahkan ambeien pada minggu ini.
- Sangat sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman, terutama karena bayi sudah cukup besar untuk menendang tulang rusuk Anda dengan keras.
- Seiring meningkatnya tekanan kandungan, konstipasi akan semakin sering Bunda rasakan.
- Munculnya rasa cemas terhadap persalinan dan kelahiran yang sedang menguasai pikiran Bunda.
Artikel Terkait: Perut Kecil Semasa Hamil 6 Bulan
Cara Meringankan Gejala Kehamilan
Terdapat beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk meringankan gejala kehamilan di usia 28 minggu ini. Berikut beberapa di antaranya:
1. Makan dengan Porsi Kecil Tapi Sering
Rahim yang tumbuh mungkin memberi tekanan ekstra pada rektum. Ini dapat menyebabkan Bunda kehilangan kendali atas otot-otot di bagian belakang.
Selain itu, sistem pencernaan yang lamban akibat hormon kehamilan dapat membuat Bunda merasa sangat kembung.
Untuk mengurangi gejala kehamilan ini, cobalah makan dengan porsi kecil tapi sering. Anda dapat mencoba dengan makan enam kali sehari dalam porsi kecil dibandingkan tiga kali dalam porsi besar.
Cara ini dilakukan agar Anda tidak membebani sistem pencernaan.
2. Minum Air yang Cukup
Beberapa wanita mungkin sudah tidak mengalami rasa pusing setelah trimester pertama berlalu. Namun, beberapa ibu hamil lainnya justru masih merasakannya.
Perut yang membuncit memberikan tekanan pada pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke otak sehingga menyebabkan pusing.
Nah, untuk mengurangi rasa pusing ini, jagalah sirkulasi dan pemompaan darah ke otak dengan minum banyak air putih setiap hari.
3. Gunakan Sabuk Penyangga Panggul
Salah satu gejala kehamilan yang mungkin baru Bunda rasakan saat ini adalah simfisis pubis disfungsi (SPD).
Ini merupakan gejala kehamilan yang berkembang ketika hormon relaksin membuat ligamen di sendi panggul Anda terlalu rileks dan melar, sehingga menyebabkan sendi panggul menjadi tidak stabil.
Apabila Bunda merasakan gejala ini dan membuat area panggul terasa sakit, diskusikan dengan dokter atau bidan tentang kondisi ini.
Jika diperbolehkan, cobalah gunakan sabuk penyangga panggul untuk menstabilkan ligamen dan membantu menjaga sendi panggul berada di tempatnya. Produk ini mudah Bunda temukan secara online.
4. Gunakan Nasal Strip Jika Diperlukan
Tingginya kadar estrogen dan progesteron meningkatkan aliran darah ke selaput lendir di hidung Anda dan menyebabkannya membengkak.
Ini membuat hidung sering tersumbat. Apabila kondisi ini membuat Bunda sulit bernapas di malam hari atau membuat mendengkur, coba kenakan nasal strip sebelum tidur.
5. Sikat Gigi dan Bersihkan Lidah
Gusi yang meradang dan teriritasi cukup umum selama kehamilan karena hormon yang meningkat dapat menyebabkan gusi membengkak dan membuat mulut Anda lebih rentan terhadap bakteri dan plak.
Oleh karena itu, saat Anda menyikat gigi, ingatlah untuk menyikat dengan bersih dan benar juga bersihkan lidah Anda untuk meminimalkan jumlah bakteri yang ada di mulut.
6. Berlindung dari Sinar Matahari Langsung
Hormon kehamilan dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit, terutama jika Anda memiliki kulit yang gelap.
Hal ini dapat menyebabkan bintik-bintik pada kulit, garis gelap di tengah perut Anda (linea nigra) atau bercak gelap atau coklat di wajah yang disebut melasma.
Jangan khawatir, Bun, karena biasanya ini akan memudar setelah melahirkan.
Meski demikian, Bunda bisa menjaga kulit agar tidak semakin muncul bercak-bercak dengan menghindari sinar matahari langsung.
Ini karena sinar matahari dapat meningkatkan hiperpigmentasi. Cobalah untuk tetap berada di tempat teduh dan kenakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih saat beraktivitas di luar rumah.
Artikel Terkait: USG 4 Dimensi, Apa Kelebihan dan Kekurangannya Dibanding 2D dan 3D?
Hal Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil 7 Bulan?
Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari Bunda semasa kehamilan, yakni:
- Merokok, minum alkohol
- Menjalani aktivitas fisik yang berat
- Berdiri terlalu lama
- Melakukan olahraga ekstrem
- Sering tidur telentang
- Membersihkan kandang hewan peliharaan yang berisiko menularkan penyakit atau infeksi
- Terlalu capek atau menjalani aktivitas sampai lupa istirahat
Cara Menjaga Perkembangan Janin 28 Minggu Kehamilan Agar Tetap Sehat
Untuk menjaga perkembangan janin di usia 28 minggu tetap sehat tentu perlu memerhatikan kesehatan baik janin dan juga ibu yang mengandungnya. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kehamilan tetap sehat:
1. Olahraga Ringan
Tetaplah bergerak untuk menjaga tubuh tetap aktif dan meningkatkan suasana hati yang baik.
Namun, sebaiknya Bunda tetap memilih olahraga ringan yang tidak berbahaya bagi janin. Olahraga dengan intensitas berat tidak disarankan untuk ibu hamil.
2. Jaga Pola Makan Sehat
Saat ini, nafsu makan Bunda akan semakin meningkat. Meski demikian, tetap pastikan Bunda mengonsumsi makanan atau camilan yang sehat. Ini penting agar ibu dan janin tetap sehat sampai dengan persalinan.
3. Minum Cukup Air
Tetap terhidrasi juga merupakan salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan oleh ibu hamil.
Bunda bisa minum setidaknya delapan hingga sepuluh gelas air per hari. Konsumsi cukup cairan juga baik untuk menjaga kesehatan kulit.
4. Tambah Asupan Zat Besi
Bayi menyerap sebagian besar simpanan zat besi selama trimester ketiga.
Untuk itu, Bunda perlu makan berbagai makanan yang kaya zat besi. Beberapa makanan tersebut seperti ayam, kacang-kacangan, bayam, tahu, daging sapi, dan sereal yang diperkaya.
Selain itu, asupan vitamin C juga tidak kalah pentingnya. Vitamin ini merupakan tunas terbaik zat besi karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
5. Tetap Konsumsi Vitamin Prenatal
Di usia kehamilan ini, tetaplah konsumsi vitamin prenatal yang diberikan oleh dokter. Ini berfungsi untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh Anda dan juga janin. Jadi, upayakan untuk tidak melewatkan vitamin-vitamin tersebut.
Daftar Makanan yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
Apa pun yang ibu konsumsi akan berpengaruh pada bayi, karena dari situlah dia juga menyerap sari makanan yang dibutuhkan.
Karenanya, penting untuk Bunda mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi. Berikut di antaranya:
1. Makanan Kaya Zat Besi dan Protein
Tubuh Anda akan membutuhkan dosis ekstra zat besi pada trimester ketiga kehamilan untuk mencegah anemia atau perdarahan selama persalinan atau bahkan persalinan prematur.
Anda akan membutuhkan sekitar 27 mg zat besi setiap hari. Nutrisi tersebut dapat didapatkan dari sayuran hijau seperti bayam, daun lobak, buah-buahan kering seperti kismis dan aprikot, labu dan biji wijen, kacang kedelai, daging merah, dan unggas.
Protein juga penting untuk pertumbuhan bayi yang sehat. Asam amino yang ada dalam makanan kaya protein seperti telur, daging, lentil, buncis, kacang-kacangan dan produk susu akan memberi Anda 75-100 gram protein yang direkomendasikan per harinya.
2. Makanan Kaya Kalsium
Asupan kalsium pada trimester ketiga kehamilan dianggap sangat penting karena akan membantu perkembangan sistem kerangka bayi yang sehat dan struktur tulang yang kuat.
Bunda harus mendapatkan 1000 gram kalsium setiap harinya. Ini bisa didapatkan dari produk susu seperti susu, keju, paneer, dan yoghurt.
3. Makanan Kaya Magnesium
Seiring dengan kalsium, Anda juga akan membutuhkan magnesium dalam jumlah yang proporsional untuk mengasimilasi kalsium.
Magnesium akan membantu meringankan kram kaki, mengendurkan otot dan juga mencegah kelahiran prematur. Ini bisa didapatkan dari makanan seperti kacang hitam, barley, artichoke, almond dan biji labu.
4. Makanan Kaya DHA
DHA sangat penting untuk pertumbuhan otak dan otot anak. Asupan harian 200 mg dianjurkan untuk perkembangan otak bayi.
Minyak ikan, ikan berlemak seperti tuna, kenari, dan biji rami adalah beberapa makanan yang mengandung DHA.
5. Makanan Kaya Asam Folat
Asam folat menurunkan risiko cacat tabung saraf dan membantu pengembangan sistem saraf yang sehat.
Pastikan Anda mendapatkan setidaknya 400 mg asam folat setiap hari. Ini bisa didapatkan dari sayuran berdaun gelap, jeruk, oatmeal, roti gandum dan sereal yang diperkaya.
Daftar Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Ibu Hamil
Ibu hamil tidak bisa sembarangan mengonsumsi makanan.
Hal ini dikarenakan risiko keracunan hingga mikroba yang membahayakan pertumbuhan janin dalam kandungan.
Berikut beberapa makanan yang harus diperhatikan ibu hamil, sebagaimana dikutip American Pregnancy:
1. Daging Setengah Matang
Steak atau daging sapi setengah matang menjadi pantangan untuk ibu hamil. Sebab, daging yang belum matang kemungkinan besar masih mengandung parasit toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin.
Makanan setengah matang ini termasuk daging unggas seperti ayam, kalkun, bebek, juga daging babi. Untuk itu usahakan masak daging sampai matang sempurna sampai kering dan tidak ada cairan merahnya.
2. Telur Setengah Matang
Telur yang belum matang masih mengandung bakteri salmonella yang menyebabkan infeksi cairan ketuban.
Meskipun infeksi ini jarang terjadi, namun sangat serius dan menyebabkan keguguran.
Pastikan telur dimasak dengan sempurna, juga hindari makanan yang terbuat dari telur mentah seperti mayonaise.
3. Susu Tidak Dipasteurisasi
Susu yang tidak dipasteurisasi mungkin masih mengandung bakteri listeria yang berbahaya untuk tumbuh kembang janin.
Bila dikonsumsi ibu hamil, mungkin dapat menyebabkan keracunan. Sebaiknya hindari susu yang belum dipasteurisasi, baik susu sapi maupun susu kambing mentah.
4. Jus Buah yang Tidak Dicuci Dahulu
Jus buah atau sayur yang tidak dicuci dahulu, dapat mengandung bakteri E.coli dan salmonella yang berbahaya.
Sebaiknya, buat sendiri di rumah bila Anda sangat menginginkan jus. Agar kebersihan buah dan sayur, juga alat pembuat jus dapat dipastikan dengan baik.
5. Ikan Tinggi Merkuri
FDA selaku Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat menggolongkan beberapa jenis seafood sebagai makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Karena ada beberapa ikan yang mengandung merkuri.
Jenis ikan yang tinggi merkuri adalah ikan hiu, ikan makarel raja, ikan tuna bigeye, ikan tondak atau pedang dan ikan tuna sirip kuning.
Checklist Kehamilan 28 Minggu
Berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan pada usia kehamilan 28 minggu:
- Untuk meredakan pergelangan kaki dan telapak yang membengkak, berolahragalah di pagi hari sebelum bengkaknya menjadi-jadi.
- Inilah saat terbaik untuk melakukan USG 3D atau 4D. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penawaran terbaik.
- Jika Anda berencana untuk menyusui bayi Anda, pelajari sebanyak mungkin tentang hal itu sekarang. Bicaralah dengan ibu menyusui, baca buku, dan pertimbangkan untuk mengikuti kelas menyusui.
- Di tengah semua persiapan bayi Anda, luangkan waktu untuk menjalin ikatan dengan pasangan Anda dan rayakan apa yang menghubungkan dan membuat kalian saling mencintai.
- Mulai perkirakan bagaimana Bunda akan membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Coba susun jadwal terbaik, temukan pengasuhan anak yang tepat, dan prioritaskan waktu berkualitas.
- Tetaplah percaya diri dengan bentuk tubuh, karena hamil adalah anugerah untuk seorang ibu. Pakailah pakaian yang bisa meningkatkan kepercayaan diri.
Itulah beberapa hal penting yang perlu Bunda lakukan memasuki usia kehamilan 28 minggu. Semoga bermanfaat!
***
Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah
Week 28 of Your Pregnancy
https://www.verywellfamily.com/28-weeks-pregnant-4159110#toc-self-care-tips
28 Weeks Pregnant
whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-28.aspx#section-tips
28 Weeks Pregnant
https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/28-weeks-pregnant#pregnancy-checklist-at-28-weeks
Seventh Month Pregnancy Diet (25-28 Weeks)
parenting.firstcry.com/articles/seventh-month-pregnancy-diet-25-28-weeks/?amp
Foods to Avoid When Pregnant
americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/foods-to-avoid-during-pregnancy/
Baca Juga:
Perkembangan Janin 29 Minggu, Panduan Kehamilan dari Minggu ke Minggu
Perkembangan Janin Trimester Tiga dari 7 hingga 9 Bulan, Bumil Perlu Tahu!
Takut Berhubungan Intim saat Janin Sudah Masuk Panggul? Cari Tahu Posisi Bercinta yang Aman