Penyesalan Perempuan Hamil Tak Pernah USG, Netizen: Jadi Ibu Jangan Egois

Bukan cuma tak USG, ibu ini juga tidak makan makanan bergizi dan minum vitamin yang dianjurkan dokter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa waktu lalu, beredar sebuah video seorang ibu akan melahirkan di rumah sakit. Fakta mengejutkan muncul karena ternyata sang perempuan hamil tak pernah USG selama kehamilannya.

Pascamelahirkan pun, keluarga besar terkejut dengan kondisi bayi yang lahir.

Apa yang terjadi? Sepenting apa ibu hamil melakukan USG dalam perjalanan kehamilan? Temukan jawabannya di artikel berikut.

Perempuan Hamil Tak Pernah USG, Ini Akibatnya

Warganet dihebohkan oleh video yang diunggah oleh akun Tiktok @channamix.id. Dalam video tersebut, terlihat seorang ibu muda terbaring di atas ranjang sebuah rumah sakit. Ia diketahui sedang berjuang melahirkan anak pertamanya dengan bantuan tenaga medis.

Dengan terengah-engah, sang ibu terlihat bersusah payah mengejan. Beberapa kali ia tampak mengatur ritme napasnya.

Selang beberapa saat, buah hati yang telah sembilan bulan dinantikan kehadirannya itu akhirnya terlahir ke dunia dengan selamat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, sebuah kenyataan menyedihkan harus dihadapi keluarganya. Si ibu dan keluarga besarnya dikejutkan dengan bentuk tangan bayi yang tidak normal.

Tangan bayi tersebut terlihat sedikit lebih pendek dan bagian telapaknya melengkung ke dalam. Jari-jari tangannya pun tumbuh tidak sempurna.

Pengakuan keluar dari mulut si ibu, selama hamil ia ternyata tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke dokter. Pun ia tidak pernah mengecek kondisi janin melalui USG.

Lebih mengejutkan lagi, ibu muda tersebut juga tidak pernah minum vitamin dan mengonsumsi makanan bergizi sebagaimana yang biasa dianjurkan para dokter kandungan. Sikap lalai itu kini berujung penyesalan.

Artikel terkait: Jadi Momentum Ketahui Jenis Kelamin Bayi, Kapan Waktu Terbaik Lakukan USG?

Cara Mencegah Bayi Cacat Lahir

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menelaah kisah di atas, besar kemungkinan bayi sebenarnya mengalami cacat lahir. Kondisi bayi terlahir cacat ada beragam bentuknya, mulai dari cacat fisik (kelainan bentuk tubuh) hingga cacat fungsional atau gangguan fungsi organ tertentu.

Sebenarnya, penyebab cacat lahir pada bayi agak sulit ditentukan secara pasti. Namun berbagai kondisi saat hamil diketahui dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Antara lain ibu kurang gizi, konsumsi rokok dan alkohol, atau karena infeksi yang mungkin diderita ibu saat sedang mengandung.

Dari faktor-faktor risiko yang sudah diketahui itulah, para ahli kemudian mengajurkan beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah bayi lahir cacat.

  • Konsumsi makanan bergizi. Janin dalam kandungan membutuhkan berbagai jenis zat gizi penting agar tumbuh secara optimal. Maka bumil perlu memperhatikan kualitas makanannya, bukan hanya asal banyak makan.
  • Jangan sembarangan mengonsumsi obat dan suplemen tanpa resep dokter. Sebab diketahui obat-obatan tertentu dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi.
  • Konsumsi alkohol dan rokok. Sulit memang, namun kebiasaan seperti ini bisa menyebabkan gangguan pada bayi sehingga hindari saat tengah mengandung.
  • Penuhi kebutuhan asam folat. Asam folat krusial untuk ibu hamil, tindakan ini sebagai bentuk pencegahan agar bayi tidak lahir cacat. Janin yang tidak tercukupi kebutuhan asam folatnya berisiko mengalami cacat tabung saraf, bibir sumbing, serta penyakit jantung bawaan.

Artikel terkait: Tunjukkan foto hasil USG, Marissa Nasution hamil anak kedua?

Mengapa Harus Melakukan USG Saat Hamil?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masih banyak ibu yang mengabaikan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan. Padahal, sangat penting mengecek kondisi ibu dan janin secara berkala. Nah, apa, sih, urgensinya pemeriksaan kehamilan?

Pertama, dengan melalukan pemeriksaan kehamilan dapat membantu mencegah komplikasi yang mungkin saja dialami ibu hamil. Kondisi yang paling sering terjadi adalah hipertensi dan diabetes gestasional.

Kedua, untuk mengetahui tumbuh kembang janin. Melalui USG, kondisi kelainan dan kemungkinan penyakit pada bayi bisa dideteksi lebih dini.

Ibu juga bisa mengetahui bagian tubuh mana saja yang sudah berkembang, ukuran dan posisi janin juga bisa diketahui dengan bantuan USG.

Artikel terkait: Manfaat melakukan USG tiap trimester selama kehamilan, Bumil wajib tahu!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketiga, membantu ibu mempersiapkan persalinan nantinya.

Biasanya dokter akan memberikan informasi tambahan yang diperlukan ibu untuk menghadapi persalinan, makanan apa yang baiknya dikonsumsi, dan berbagai pengetahuan lain yang sekiranya penting bagi kesehatan ibu dan bayi.

Manfaat di atas kerap terpatahkan dengan anggapan bahwa USG bisa menimbulkan efek samping bagi janin, seperti menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah, masalah tumbuh kembang, hingga menderita disleksia.

Penting dicatat, hingga kini belum ada penelitian yang menunjukkan USG bisa membahayakan janin. Biasanya, bumil dianjurkan cek rutin sebanyak delapan kali selama masa kehamilan.

  • 4 Minggu sekali dari saat pemeriksaan pertama hingga usia kehamilan 28 minggu
  • 2 Minggu sekali dari saat pemeriksaan pertama hingga usia kehamilan 28-36 minggu
  • Tiap minggu saat usia kehamilan 36 minggu hingga waktu persalinan.

Jika diperlukan, dokter akan merekomendasikan ibu hamil untuk lebih sering menjalani USG. Pemeriksaan intens dianjurkan pada ibu hamil yang memiliki kondisi berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Hamil anak kembar,
  • Usia lebih dari 35 tahun,
  • Ada komplikasi pada kehamilan, misalnya preeklamsia atau diabetes gestasional,
  • Ada masalah pada janin, misalnya ukuran janin besar, tumbuh kembang janin terhambat, atau kelainan bawaan,
  • Riwayat masalah kesehatan di kehamilan sebelumnya, misalnya keguguran atau janin meninggal dalam kandungan,
  • Posisi janin sungsang atau melintang,
  • Plasenta bermasalah, misalnya plasenta previa,
  • Jumlah air ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Nah, dengan sejumlah alasan tersebut, semua ibu hamil wajib memeriksakan secara rutin kondisi kehamilan, demi kebaikan diri sendiri dan buah hati yang sedang dalam kandungan. Jangan sampai Bunda menyesal seperti kasus perempuan hamil tak pernah USG ini.

Baca juga:

id.theasianparent.com/usg-fetomaternal

id.theasianparent.com/pemeriksaan-usg-4d

id.theasianparent.com/pemeriksaan-usg

Penulis

Titin Hatma