“Bun, di sini atau kenalannya ada nggak ya yang perokok aktif? Bahkan saya rasanya susuah banget berhenti merokok saat hamil, sampai sekarang usia kehamilan sudah menginjak 37 weeks,” curhat seorang Bunda di komunitas theAsianparent.
Siapa di antara Bunda di sini yang mengalami hal serupa juga? Memang ya, agaknya berhenti merokok saat hamil bukanlah sesuatu yang mudah.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan ini perlu dihentikan demi kesehatan janin maupun sang ibu.
Mengingat banyaknya risiko yang bisa muncul, seperti kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, hingga stillbirth atau bayi lahir mati juga bisa terjadi jika kebiasaan merokok masih berlanjut selama kehamilan.
Meski sulit, tetapi menghentikan kebiasaan merokok sebenarnya bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan. Sebagai bukti, salah satu Bunda dari komunitas theAsianparent juga berbagi pengalaman dan beberapa tips berhenti merokok inspiratif yang bisa diterapkan.
Seperti apa cerita dan tips yang telah dibeberkan ibu yang satu ini?
Pengalaman dan Tips Berhenti Merokok Saat Hamil dari Sesama Bunda
Adalah Putri Fitria, seorang Bunda yang berhasil mengentikan kebiasaan merokoknya selama kehamilan demi kesehatannya dan sang janin.
Sebelum mengandung, perempuan yang juga seorang penulis ini memiliki kebiasaan merokok yang cukup intens. Terlebih, saat itu ia harus berhenti dari kebiasaan merokok secara mendadak karena kehamilannya cenderung telat diketahui.
“Dulu aku merokoknya cukup sering. Terutama habis makan atau kalau lagi di kantor karena ada teman yang merokok juga. Bisa dibilang, aku memaksakan diri sendiri untuk berhenti merokok. Karena waktu itu lumayan telat ketahuan hamilnya,” cerita Putri saat dihubungi oleh theAsianparent Indonesia.
Kehamilan baru Putri ketahui ketika memasuki usia sekitar delapan minggu. Ia melakukan beberapa tes mandiri selama tiga kali tetapi hasilnya negatif. Hingga akhirnya Putri dan suami pergi ke dokter dan ia melakukan USG, kehamilannya pun diketahui.
Putri pun bercerita, “Waktu itu lumayan kaget. Begitu tahu hamil, aku langsung berniat berhenti merokok total. Jangan melakukan hal-hal yang berisiko bagi kandungan. Sempet sering pusing juga karena proses berhentinya mendadak. Berat, sih. Tapi akhirnya bisa.”
Keputusan Putri untuk segera berhenti merokok saat dinyatakan hamil merupakan langka tepat. Meski sedikit telat, tetapi langkah yang ia ambil berhasil mencegah timbulnya komplikasi pada kehamilan dan keselamatan buah hatinya.
“Dari awal tahu hamil, langsung berhenti. Jadi soal komplikasi kehamilan sepertinya nggak ada, ya. Sekarang pun ketika anak aku sudah berusia lima tahun, sejauh ini nggak ada masalah kesehatan terkait kebiasaanku merokok sebelum hamil,” lanjutnya.
Beberapa Tips yang Bisa Diterapkan
Ibu dari seorang anak lelaki bernama Agam ini membagikan tips agar bisa berhenti merokok selama hamil. Selengkapnya, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan merokok tersebut yakni:
1. Mindfullness
Langkah utama untuk berhenti merokok adalah mindfullness. Menurut Putri, seseorang perlu mengubah pola pikirnya terlebih dulu jika ingin melakukan perubahan. Tanamkan dalam pikiran bahwa berhenti merokok merupakan hal yang sangat penting dilakukan demi janin dalam rahim.
Putri memaparkan, “Harus memotiviasi diri bahwa ini adalah hal terbaik dan bener-bener harus dilakukan. Tanamkan pada diri, ‘aku harus berhenti merokok agar janinku sehat dan aku bisa memberikan start hidup yang terbaik baginya’. Aku mikirnya seperti itu.
“Meski memang dulu aku juga belum merancanakan kehamilan, tapi langkah ini harus dilakukan. Selalu ingat, ini juga berkaitan dengan kehidupan manusia lain, bukan hanya aku. Ada manusia lain yang berkembang di dalam perutku, jadi aku harus set my mind bahwa ini adalah jalan terbaik,” ungkapnya.
2. Konsultasi ke Dokter
Jika kebiasan merokok Bunda terbilang intens sebelum hamil, maka janganlah ragu untuk berkonsultasi ke dokter saat memutuskan berhenti. Faktanya, menghentikan kebiasaan merokok total juga cenderung berisiko pada kesehatan apabila dilakukan secara mendadak. Terlebih jika intensitas merokok sudah tinggi dan termasuk ke dalam kategori perokok berat.
Pada kasus perokok berat, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengurangi jumlah merokok menjadi batas minimal terlebih dulu. Upaya berhenti merokok dilakukan secara bertahap hingga akhirnya bisa berhenti total.
“Pada kasusku, saat berupaya berhenti total pun sempet stres pas di trimester pertama. Sampai akhirnya sering muntah-muntah, terus juga jadi sering marah. Sebenarnya nggak sehat juga, ya, ketika kita berhenti total secara mendadak gitu. Tapi aku tetep berusaha untuk tidak merokok. Karena itu tadi, ini merupakan hal terbaik yang harus dilakukan,” tutur perempuan yang hobi travelling tersebut.
3. Temukan Faktor Penyebab dan Solusinya
Agar bisa menghentikan kebiasaan ini, kita juga perlu tahu sekiranya apa yang menyebabkan keinginan merokok datang. Setelah tahu faktor penyebabnya, maka segera carilah solusinya.
“Lihat juga kapan sekiranya keinginan merokok datang. Kalau munculnya ketika habis makan, coba cari aktivitas lain setelah makan. Misalnya, ngemil sesuatu yang sehat seperti kacang-kacangan. Bisa juga jalan-jalan, dengerin musik, atau pun melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian dari keinginan merokok.
Kalau dulu, aku biasanya habis makan itu makan permen mint yang sugar free biar kadar gulanya nggak naik juga kalau kebanyakan makan permen,” tuturnya.
4. Dukungan dari Orang Terdekat Sangat Penting
Mintalah dukungan dari pasangan dan orang terdekat. Dukungan dari mereka merupakan sesuatu yang penting agar kebiasaan merokok bisa dihentikan.
Putri melanjutkan, “Support dari suami juga penting, apalagi kalau suaminya juga perokok. Waktu itu suamiku juga ikutan berhenti merokok saat aku hamil, meski memang nggak berhenti total. Tapi dia sebisa mungkin nggak merokok di rumah apalagi di depan aku.”
5. Jika Bisa, Lanjutkan untuk Tidak Merokok
Tidak hanya selama hamil, upaya berhenti merokok juga sebaiknya dilanjutkan setelah melahirkan. Terutama ketika masa menyusui. Karena bagaimana pun, kebiasaan merokok tidak memberikan manfaat kesehatan apa pun secara keseluruhan.
Putri bercerita, “Penting bagi kita untuk melanjutkan tidak merokok setelah melahirkan. Karena kita harus menyusui, jadi sebisa mungkin diteruskan minimal sampai berhenti menyusui. Kebetulan aku juga waktu itu menyusui anakku sampai 2 tahun lebih. Mulai merokok lagi setelah anakku sudah 3 tahun ke atas dan itu pun nggak pernah merokok di rumah. Bahkan, sekarang aku juga sedang berusaha berhenti merokok total. Tapi, memang masih banyak tantangan dan hal yang membuat keinginan merokok datang.
Berhenti merokok memang sulit, tapi harus dilakukan demi kesehatan janin dan diri sendiri. Bagi ibu-ibu yang sekarang lagi hamil dan berjuang untuk berhenti merokok, keep it up! Yakinlah bahwa ini merupakan yang terbaik buat bayimu nanti,” pungkasnya.
Itulah cerita dan tips berhenti merokok saat hamil yang dibagikan oleh sesama Bunda. Semoga bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk melakukan hal yang sama, ya.
***
Baca juga:
"Bayiku Meninggal Setelah Lahir dengan Berat 600 Gram," Kisah Ibu Alami Plasenta Previa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.