X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Hamil dan Menjadi Penyintas Kanker Payudara, Ibu Ini Bagikan Perjuangannya

Bacaan 7 menit

Sawiningtyas atau yang akrab disapa Win merupakan seorang ibu hebat dari Samarinda, Kalimantan Timur, yang ingin berbagi pengalamannya sebagai penyitas kanker payudara. Dalam proses pengobatan kanker, Win, diberikan anugerah kehamilan oleh Tuhan.

Coba bayangkan, bagaimana perasaan Parents saat tahu bahwa dokter mendiagnosis kanker? Tentu akan campur aduk rasanya. Itu juga yang dialami oleh Win. Beberapa tahun lalu, saat masih dalam proses menyusui anak keenamnya, ia didiagnosis terkena kanker payudara. 

Di balik rasa khawatir atas kondisi kesehatannya, ia diberikan nikmat dan rezeki hamil anak ke-8. Padahal, pengobatan baru selesai dijalani dan dokter menyatakan kehamilannya sangat berisiko dengan kesehatannya. Bahkan dokter pun bilang, kehamilannya bisa membuat sel kankernya muncul kembali.

Lantas bagaimana Win menjalani kehamilan kedelapannya hingga proses persalinan dengan sehat bahagia? Inilah cerita yang dibagikan Win kepada kami.

Cerita Ibu Penyitas Kanker Payudara dan Hamil Setelah Menjalani Pengobatan

Cerita Awal Perjalanan Win Ketika Didiagnosis Kanker Payudara

penyitas kanker  payudara

Mengalami kondisi kesehatan dan diagnosis sebuah penyakit yang menjadi pemicu kematian tertinggi tentu menjadi sebuah penerimaan yang tidak mudah. Begitu pun dengan Win. Ia bercerita, bahwa saat itu, setelah berhenti menyusui si kecil, tiba-tiba di bra yang ia kenakan ada bercak darah yang keluar dari puting susu.

“Dengan tangan gemetar, deg-degan, saya buka Google, dan membuka hallo dokter, lalu berusaha menuliskan kata bercak darah dari payudara. Ternyata, banyak sekali keterangan di situ. Dengan tanda itu bisa disimpulkan bahwa saya menderita kanker. Tapi saya berhusnudzon Billah, berharap itu tidak benar,” cerita Win.

“Kemudian keesokan harinya, saya memulai periksa ke medis, awalnya ke puskesmas, kemudian di rujuk ke RS tipe C. Lanjut di rujuk ke RS tipe A,” sambungnya.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, mulai dari test darah laboratorium, USG, foto thorax, dan FNAB, akhirnya dokter menyimpulkan bahwa dirinya positif kanker.

Perasaan Win Saat Didiagnosis Kanker Payudara dan Bagaimana Respons Keluarga?

penyitas kanker  payudara

“Sangat terkejut tentunya, berusaha menyangkalnya, rasanya bumi seperti berhenti bergerak, kaki tak lagi menapak di atasnya. Saya kaget, begitu pun suami dan anak-anak. Kami menangis bersama.

Bahkan 2 hari saya tidak bisa tidur sama sekali. Seolah-olah umur tak lagi panjang. Khawatir tentang anak-anak yang saat itu masih kecil-kecil. Juga belum siap rasanya jika harus di panggil Tuhan secepat itu,” ungkap Win.

Artikel terkait: Perjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal Dunia

Adakah Stigma Negatif dari Masyarakat Soal Kanker Payudara Diderita?

Untuk stigma negatif ini, Win mengaku ada yang merasa ketakutan akan tertular. Bahkan ada yang menduga penyakit tersebut merupakan sebuah kutukan.

Akan tetapi, dirinya tetap bersyukur. Sebab, banyak sahabat dan sanak saudara yang memberikan dukungan kepadanya.

Hal Apa yang Membuat Drop?

Win bercerita bahwa ia pernah berada di keadaan terburuk saat mengetahui kondisinya saat itu. Ia berpikir bahwa terkena kanker itu adalah kematian terdekat.

Lalu, yang membuatnya drop adalah harapan sembuh tidak ada. Proses pengobatan yang panjang dan merelakan anggota tubuh terpenting pada perempuan, sudah tidak sempurna.

Ketakutan pun dirasakan tidak terkendali. Apalagi saat menjelang operasi. Saat tersadar, ia harus menerima kehilangan “barang” berharga. Di mana kebanyakan perempuan menganggapnya sebagai simbol kecantikan dan daya tarik, tetapi yang ia punya harus hilang.

Kondisi tersebut yang membuat Win merasa sangat takut. Ketakukan akan pasangan yang tidak mau menerima kekurangannya. Bayangan anak-anak yang masih terlalu kecil. Semua itu seakan hadir silih berganti dalam pikirannya. Membuat dirinya begitu terpuruk dan merasa sesak menerima kenyataan.

Kisah Win Saat Didiagnosis Kanker Payudara dan Dinyatakan Hamil Anak Kedelapan

Kepada theAsianparent, Win menceritakan bahwa sebetulnya kehamilan kedelapan tersebut terjadi setelah selesai menjalani pengobatan

“Saya sudah operasi Mastektomi (angkat payudara), sudah menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali, sudah selesai minum obat selama 18 bulan. Namun memang berisiko jika memaksakan kehamilan.

Sebab risiko kekambuhan sangat tinggi. Apalagi kanker saya ini karena Her2 positif3. Di mana secara medis susah di kendalikan, berbeda dengan yang karena hormonal,” ujar Win.

Win mengaku, dirinya ketahuan hamil setelah sebulan selesai minum obat antikanker. Bahkan efek dari obat tersebut pun masih dirasakan. Kuku-kukunya yang rusak belum sembuh, kulit masih menghitam. Ia pun merasa khawatir dengan kondisi kehamilannya saat itu.

“Tentu saya khawatir dengan kondisi calon bayi saya. Namun, dokter lebih mengkhawatirkan kondisi saya. Jadi setelah saya yakin kalau hamil, saya cerita dengan dokter onkologi saya. Beliau bukan yang mengobati saya, tapi kami saat itu sudah seperti teman.

Jadi saya nyaman konsultasi atau ceritaan dengan beliau. Dokter pun agak marah saat itu, karena risiko tinggi kekambuhan jika saya paksakan tetap hamil,” cerita Win lebih lanjut.

Seperti Apa Dukungan Keluarga dan Orang Terdekat Win?

Hamil dan Menjadi Penyintas Kanker Payudara, Ibu Ini Bagikan Perjuangannya

Saat itu, Win mengungkapkan reaksi suami baik-baik saja, dan kalau keenam anaknya malah antusias. Namun dokter kandungan dan onkologi yang menangani kesehatannya terlihat panik dan khawatir.

Jika mengikuti aturan atau prosedur medis, kehamilan itu tidak boleh terjadi, bahkan disarankan untuk digagalkan atau tidak dilanjutkan. Apalagi saat itu usia kehamilannya baru 6 minggu.

Cerita mitra kami
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat

Akan tetapi, Win tetap ingin mempertahankan kehamilannya. Win juga mengaku, saat menjalani kehamilan kedelapannya, ia tidak pernah mengekspos. Sebab, akan terjadi pro dan kontra dengan kehamilan dan kondisi kesehatannya.

Ia baru berani mengekspos ketika si kecil lahir dengan sehat dan selamat. Tidak ada hal yang mengkhawatirkan selama kehamilan sampai dengan proses persalinan.

Artikel terkait: Meski Asa Tak Sampai, Perjuanganku Jadi Ibu Kini Berbuah Manis

Motivasi Sawiningtyas Mempertahankan Kehamilan dengan Kondisi Kesehatannya 

Ketika dinyatakan hamil, Win memang sudah tidak menjalani pengobatan untuk kankernya. Hanya saja, ia masih harus berobat untuk mengurangi rasa sakit karena efek samping dari obat antikanker yang pernah dikonsumsinya. Misalnya, pengobatan terhadap ujung-ujung kuku yang terluka dan nyeri tulang juga persedian yang dikeluhkannya.

Win mengakui, alasan mempertahankan kehamilan adalah rasa sayang dan cintanya terhadap calon buah hati di dalam kandungan. Support dari keluarga dan keenam anak yang begitu excited menerima kehadiran calon adik mereka.

Itulah menjadi penyemangat dirinya untuk terus mempertahankan kehamilannya.

Tantangan yang Dirasakan Win Menjalani Kehamilan sebagai Penyitas Kanker Payudara?

“Hambatan saat kehamilan hampir tidak ada, saya mengalami morning sickness seperti kehamilan yang lainnya. Hanya saya diharuskan kontrol kandungan per 2 minggu. Pengobatan kanker sudah tidak lagi saya jalani, hanya kontrol untuk mengecek kondisi sel kanker saya per 3 bulan.

Padahal saya masih ada nodul tiroid di leher. Harusnya saat itu saya konsentrasi untuk si nodul, tetapi karena hamil jadi fokus teralihkan untuk proteksi kehamilan,” ujar Win.

Hal Apa yang Paling Ditakuti Saat Hamil sebagai Penyitas Kanker Payudara?

Hamil dan Menjadi Penyintas Kanker Payudara, Ibu Ini Bagikan Perjuangannya

Hal yang paling ditakutkan oleh Win adalah kankernya kambuh atau terjadi sesuatu kepada bayi dalam kandungannya akibat efek samping obta kanker yang benar-benar belum hilang.

Walau demikian, Win bersyukur dipertemukan dengan team onkologi yang sangat support dan memberi semangat. Hingga ketakutan pada dirinya bisa diatasi dan tidak mendominasi.

Artikel terkait: Depresi Saat Suami Meninggal, Seorang Ibu: “Harus Menutupi

Alasan Kekuatan Sawiningtyas Menerima Kenyataan Didiagnosis Kanker Payudara?

Win menceritakan bahwa kekuatan terbesarnya saat kondisi tersebut adalah anak-anak yang masih membutuhkannya. Selain itu, ia selalu bersyukur atas pertolongan Tuhan. Bahwa dengan jenis kanker yang diidapnya, Allah masih memberikan kemudahan dan jalan kesembuhan.

Ia pun selalu bersyukur respons terhadap pengobatannya sangat baik. Sebab, banyak dokter yang menyatakan hal ini sebuah keistimewaan, melihat jarangnya para pasien kanker payudara jenis Her2 positif3 bisa mengalami kesembuhan seperti dirinya.

Pesan untuk Parents yang Sedang Mengalami Kondisi Kesehatan Seperti Win?

“Tetaplah semangat, berpikir positif, berhusnudzon Billah yakin jika Allah akan memberikan pertolongan. Hamil merupakan rezeki dari Allah, sewajarnya kita menyambut dengan bahagia, apa pun keadaannya. Yakin setiap kesedihan dan kesakitan yang kita alami, Allah memberikan kesenangan dan kebahagiaan yang lebih besar,” pesan Win.

***

Parents, itulah kisah seorang ibu penyitas kanker payudara, di mana saat baru selesai pengobatan, Tuhan memberikan rezeki kehamilan. Namun, dengan segala risikonya ia tetap mempertahankan buah hati yang sudah dicintai dan disayangi semenjak dalam kandungan. Semoga kisah ini menambah rasa syukur atas nikmat sehat yang Tuhan berikan, ya, Parents.

Baca juga:

Kisahku Menjadi Relawan COVID-19, Tiap Malam Selalu Terbayang Senyum Anak di Rumah

Berdasarkan Pengalaman, Ini 5 Hal yang Menjadikan Setiap Perempuan Hebat

17 Ciri Anak Alami Stres Selama Pandemi, Parents Perlu Mengenalinya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tias Septy Julian

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Hamil dan Menjadi Penyintas Kanker Payudara, Ibu Ini Bagikan Perjuangannya
Bagikan:
  • Catat! Inilah gejala kanker payudara stadium 1 yang patut diwaspadai

    Catat! Inilah gejala kanker payudara stadium 1 yang patut diwaspadai

  • Penyintas kanker payudara, "Butuh 10 tahun untuk menjelaskan penyakit ini pada anak saya"

    Penyintas kanker payudara, "Butuh 10 tahun untuk menjelaskan penyakit ini pada anak saya"

  • 20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

  • Catat! Inilah gejala kanker payudara stadium 1 yang patut diwaspadai

    Catat! Inilah gejala kanker payudara stadium 1 yang patut diwaspadai

  • Penyintas kanker payudara, "Butuh 10 tahun untuk menjelaskan penyakit ini pada anak saya"

    Penyintas kanker payudara, "Butuh 10 tahun untuk menjelaskan penyakit ini pada anak saya"

  • 20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti