theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • Ramadan 2021
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Perjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal Dunia

Bacaan 5 menit
•••
Perjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal DuniaPerjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal Dunia

Inilah perjalanan kehamilan pertama yang aku lalui tanpa seorang ibu.

Hallo theAsianparent! Saya Eka dari Bogor. Saya mau berbagi pengalaman tentang perjalanan kehamilan anak pertama yang aku lewati tanpa kehadiran seorang ibu.

Selain itu, di kehamilan pertama juga cukup berat untuk ibu muda seperti aku. Saat mengandung si Kecil, umurku masih 22 tahun. Aku dan suami sama-sama seorang perantau, jauh dari keluarga. Jadi kehamilan ini cukup berat buat kami.

Kami benar-benar belajar bersama menjadi calon orangtua untuk anak kami. Di kehamilan pertama saat usia pernikahan kami baru genap lima bulan, dan aku tahu kalau aku hamil saat si janinku sudah berusia delapan weeks.

perjalanan kehamilan pertama

Awal kehamilan aku tidak merasakan gejala apa pun dan untuk menturasiku juga tidak teratur. Tapi enggak tahu kenapa, tiba-tiba aku kepikiran buat beli testpack dan ternyata, Alhamdulilaa…  benar saja garis dua.

Senangnya masyallah dikasih kepercayaan secepat itu. Enggak tahu karena sugesti atau apa, setelah aku tahu aku sedang hamil, mendandak aku jadi manja sama suami. Terus sering muntah pagi-sore sampai enggak nafsu makan. Semua kerjaan terbengkalai karena enggak mood ngapain-ngapain. Padahal, waktu itu aku masih aktif bekerja dan masih kuliah juga semester akhir.

Mabok parahnya berlangsung sampai 16 weeks sampai pernah pas lagi kerja, karena badan lemes dan enggak ada makan masuk, baru makan di muntahin, jadi bikin lemes dan enggak ada tenanga. Akhirnya, masuk rumah sakit dan diinfus. Masya Allah… perjuangan hamil muda.

Artikel terkait: Belajar Manajemen Waktu di Kehamilan Pertama, Ternyata Tak Semudah yang Kupikirkan

Perjalanan Hamil Anak Pertama, Aku Mendapat Kabar Duka

perjalanan kehamilan pertama

Enggak selang beberapa hari keluar dari rumah sakit, denger kabar kalau ibuku masuk rumah sakit juga dan kritis. Baru juga mau pemulialan, tiba-tiba dengar kabar begitu langsung down lagi. Kerja pun enggak konsen, kuliah enggak keurus padahal lagi bikin proposal. Semuanya terbengkalai.

Dan pas di usia kehamilan 4 bulan, dapat telepon dari keluarga di kampung kalau ibuku meninggal. Ya tuhan… rasanya saat itu benar benar down dan shock parah, kaki lemes dan kepala rasanya berat. Air mata tidak berhenti mengalir, sampai karena sangking shock-nya, aku nangisnya tidak kekontrol. Histeris. Sedih banget kakau diinget, untung ada suami yang selalu kasih suport. Dia berusaha nenangin aku dan ngingetin kalo aku sedang hamil dan harus kuat.

Akhirnya, kami memutuskan buat pulang kampung ke Sumsel. Awalnya, rencana mau naik pesawat tapi ternyata tiket pesawat waktu itu lagi mahal. Mana harus transit dulu ke Padang, jadi tetep memakan waktu lama buat sampai. Dan yah akhirnya kami memutuskan buat naik bus yang di mana perjalanan kami tempuh lumayan lama. Kurang lebih 24 jam dengan kondisi jalan yang tidak semua muluus.

Perjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal Dunia

Wah, kalau diinget-inget sedih banget. Sesampainya di kampung pun, aku enggak bisa melihat jasad ibuku tercinta. Beliau harus cepat dimakamkan dan enggak bisa menunggu aku. Betapa sedih dan hancurnya perasaanku waktu itu. Enggak bisa melihat dan mencium ibuku untuk terakhir kalinya.

Rasanya waktu itu aku pingin teriak sekencang-kencangnya, tapi aku berusaha tegar untuk anak yang sedang aku kandung aku juga enggak mau kehilangan dia. Setelah itu, waktu berlalu minggu demi minggu, setiap bulan aku tetep rajin kontrol untuk memastikan bayiku tetep sehat, minum vitamin dan asam folat.

Artikel terkait: Perjuangan Menyelesaikan Tesis Sambil Mengurus Bayi, Banyak Tantangan yang Harus Kulalui

Tetap Perjuang Meski Jauh dari Keluarga

Perjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal Dunia

Walau jauh dari keluarga dan enggak ada yang kasih tau bagaimana proses dan menjalani kehamilan yang benar, aku belajar sendiri. Mulai dari share dengan sesama teman yang sudah melalui proses ini sampe searching google dan ikut-ikut komunitas/forum ibu dan bayi. Semua aku pelajari.

Jauh dari keluarga melatih buat aku dan suami menjadi orangtua yang mandiri. Semua proses kami lalui. Alhamdulilah… punya suami salalu ada buat istrinya. Setiap check-up, dia tidak pernah absen. Selalu ada buat nemenin istrinya. Bulan demi bulan berlalu. Walau hamil makin membesar, rutinitas tetep jalan. Kerja tetep jalan. Kuliah tetep jalan.

perjalanan kehamilan pertama

Sampai ngerjain skripsi harus ngejar dosen ke sana-ke mari pun aku jalani di tengah hamil besar. Tapi alhamdulilaah… Allah menjaga dan melindungi aku dan anakku. Sampai pernah waktu sidang, padahal jadwal aku untuk sidang masih beberapa hari, tapi dari pihak kampus dan beberapa dosen baik banget biar aku didahulukan untuk sidang karena ya kandunganku waktu itu sudah mendekati HPL.

Alhamdulilah semua dimudahkan dan diberi kelancaran. Sidang skripsi berjalan mulus dan senang banget betapa banyak orang yang peduli sama aku dan anakku. Waktu sidang pun ketika yang lain harus presentasi berdiri aku diizinkan oleh para penguji duduk. Masya Allah hehe… berasa special banget waktu itu.

Artikel terkait: Bekerja Sebagai Terapis, Saya Bertemu Banyak Ibu Istimewa yang Dikaruniai Anak Spesial

Kehadiran Anak Adalah Anugerah Terindah Bagiku

perjalanan kehamilan pertama

Setelah sidang berakhir, yudisium pun selesai, barulah tepat di tanggal 13 september 2019 sore aku ngerasain kontraksi tapi masih jarang. Hampir 12 jam kontraksi, barulah pecah ketubaanku dan alhamdulilah tanpa induksi tanpa vakum dan lain lain, si Kecil juga cukup berjuang melalui proses persalinan itu.

Anak yang ganteng, pinter, dan lucu hadir ke dunia ini mengubah kesedihanku menjadi kebahagiaaan. Senang sekali. Terima kasih, ya Allah… sudah menitipkan malaikat kecil yang buatku bangkit dari kesedihan karena kehilangan ibu.

Dan untuk ibu tersayang… selamat jalan. Ternyata seberat itu, ya, proses menjadi ibu. Tidak mudah, penuh dengan perjuangan. Terimah kasih, Mah, sudah mengandungku. Sudah membesarkan aku dengan penuh kasih sayang, mendidikku dengan kesabaranmu.

Aku minta maaf, di saat-saat terakhirmu, aku tidak bisa menemani Mamah. Semoga Mamah tenang di sana. Mamah pasti sudah bahagia di sana dan bisa lihat cucu mamah sekarang sudah besar. Sudah bisa jalan. Sudah bisa ngomong. Semoga tahun ini pandemi berakhir dan kami bisa mudik ke kampung halaman dan bisa berziarah ke makam Mamah. I miss youu…

Sekian sekelumit kisah perjalanan kehamilan anak pertama yang aku lalui dengan penuh tantangan ini. Terima kasih.

***

Ditulis oleh Bunda Eka Palupie.

Baca juga:

Alami Baby Blues hingga Drama MPASI, Inilah Perjuanganku Menjadi Seorang Ibu

Cinta Tanpa Syarat, Itulah yang Aku dan Suami Berikan kepada Putra Kami

Perjalanan Sebagai Seorang Ibu Tidaklah Mudah, Ini Pesanku untuk Para Bunda

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Semua opini & pendapat dalam artikel ini merupakan pandangan pribadi milik penulis, dan sama sekali tidak mewakilkan theAsianparent atau klien tertentu.
img

Penulis

eka palupie

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Perjalanan Kehamilan Pertama yang Diterpa Duka, Ibuku Meninggal Dunia
Bagikan:
•••
  • Penuh Kejutan, Inilah Kisah Tiga Perjalanan Kehamilanku

    Penuh Kejutan, Inilah Kisah Tiga Perjalanan Kehamilanku

  • 5 Mainan DIY Agar Anak Tenang Saat Perjalanan Mudik

    5 Mainan DIY Agar Anak Tenang Saat Perjalanan Mudik

  • Larangan Mudik Lebaran 2021, Denda 100 Juta Bagi yang Melanggar

    Larangan Mudik Lebaran 2021, Denda 100 Juta Bagi yang Melanggar

  • 11 Momen Akad Nikah Aurel Hermansyah, Tangis Atta Halilintar Pecah saat Ijab Kabul

    11 Momen Akad Nikah Aurel Hermansyah, Tangis Atta Halilintar Pecah saat Ijab Kabul

app info
get app banner
  • Penuh Kejutan, Inilah Kisah Tiga Perjalanan Kehamilanku

    Penuh Kejutan, Inilah Kisah Tiga Perjalanan Kehamilanku

  • 5 Mainan DIY Agar Anak Tenang Saat Perjalanan Mudik

    5 Mainan DIY Agar Anak Tenang Saat Perjalanan Mudik

  • Larangan Mudik Lebaran 2021, Denda 100 Juta Bagi yang Melanggar

    Larangan Mudik Lebaran 2021, Denda 100 Juta Bagi yang Melanggar

  • 11 Momen Akad Nikah Aurel Hermansyah, Tangis Atta Halilintar Pecah saat Ijab Kabul

    11 Momen Akad Nikah Aurel Hermansyah, Tangis Atta Halilintar Pecah saat Ijab Kabul

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
Artikel
  • img
    Komuniti
  • img
    Ramadan 2021
  • img
    Gizi & Stimulasi
  • img
    Hidrasi Keluarga
  • img
    Cek Alergi
  • img
    Sukses ASI Eksklusif
  • img
    Cari nama bayi
  • img
    Kehamilan
  • img
    Tumbuh Kembang
  • img
    Parenting
  • img
    Kesehatan
  • img
    Gaya Hidup
  • img
    Nutrisi
  • img
    Videos
  • img
    Belanja
Fitur
  • ?Komunitas Para Bunda
  • Pemantau Kehamilan
  • Pemantau Perkembangan Bayi
  • Resep
  • Makanan
  • Jajak
  • img
    VIP Parents
  • Kontes
  • Photobooth

Unduh aplikasi kami

  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Pedoman Komunitas
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Fitur
  • Artikel
  • ?Beranda
  • Jajak
Buka di aplikasi