Seiring tumbuh kembangnya, diare menjadi penyakit yang bisa saja dialami bayi. Tidak terkecuali bayi yang mendapatkan ASI eksklusif juga bisa mengalaminya. Karenanya, ketahuilah penyebab bayi mencret minum ASI agar bisa ditindaklanjuti.
Mengutip berbagai sumber, diare yang terjadi pada bayi merupakan sesuatu normal.
Sebagai informasi, ASI mengandung laktosa yang cukup tinggi. Laktosa inilah yang berperan penting bagi perkembangan otak anak, tetapi kerap mengakibatkan bayi mengalami diare.
Artikel terkait: Diare pada Bayi: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi
Penyebab Bayi Mencret Minum ASI
Idealnya, feses bayi yang normal berwarna kuning, kecokelatan, juga hijau.
Teksturnya biasanya lembut, kental seperti pasta, atau lebih berbentuk lagi.
Merujuk laman Verywell Family, terdapat berbagai alasan mengapa bisa bayi terkena diare setelah minum ASI.
Penyebab Umum
- Penyakit. Virus, bakteri, organisme jamur, dan parasit dapat menyebabkan infeksi penyebab diare pada anak. Anak-anak di tempat penitipan anak dan mereka yang menghabiskan waktu di sekitar anak-anak lain dapat tertular kuman yang menyebar dengan mudah melalui kontak satu sama lain atau mainan.
- Makanan padat. Perubahan pola makan bayi berpotensi mengubah gerakan usus bayi. Produk susu, telur, gluten, kacang tanah, dan kerang bisa menimbulkan alergi dan sensitivitas makanan pemicu diare.
- Obat-obatan. Konsumsi obat seperti antibiotik dapat mengganggu perut dan menyebabkan diare.
- Perjalanan. Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami diare saat tengah bepergian.
- Kondisi medis. Adanya kondisi medis juga bisa menjadi penyebab diare, misalnya radang usus
- Tumbuh gigi. Sedikit banyak, bayi yang sedang tumbuh gigi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut mereka. Kuman pada mainan, teether, dan tangan kecil dapat dengan mudah masuk ke tubuh anak sehingga membuatnya diare.
Artikel terkait: 6 Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI, Waspadai Jika Disertai Gejala Ini
Bayi ASI Eksklusif
- Diet. Beberapa makanan yang dikonsumsi ibu dapat menyebabkan alergi dan sensitivitas pada bayi yang disusui meningkat. Susu sapi, cokelat, makanan yang mengandung gas, makanan pedas, dan kafein adalah makanan yang paling mungkin memicu masalah.
- Pencahar. Pelunak feses dan beberapa suplemen serat ringan kerap digunakan ibu menyusui, tetapi tidak menutup kemungkinan membuat bayi yang disusui diare. Konsultasikan dengan dokter jika memang ingin menggunakannya.
- Masa sapih. Pengenalan makanan baru ke dalam makanan bayi dapat menyebabkan masalah perut karena kepekaan dan alergi terhadap makanan. Susu sapi adalah iritan umum yang dapat menyebabkan diare pada bayi.
Bayi yang Diberi Susu Formula
- Alergi. Bayi baru lahir dapat mengalami diare karena alergi atau kepekaan terhadap jenis susu formula yang mulai mereka konsumsi. Banyak merek susu formula yang terbuat dari susu sapi, dan proteinnya memicu alergi. Bayi juga dapat memiliki kepekaan terhadap susu formula berbahan dasar kedelai.
- Kontaminasi. Susu bubuk yang terkontaminasi, air yang dimasuki kuman, atau penyimpanan susu formula yang keliru juga bisa menimbulkan diare pada bayi.
Artikel terkait: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Ideal Menyimpan ASI di Kulkas Satu Pintu
Dampak Bayi Mencret
Ketika bayi mengalami diare yang amat cair, saat itulah cairan banyak keluar dari tubuh.
Dehidrasi menjadi efek samping yang patut diwaspadai dari diare, terlebih jika cairan yang hilang lebih banyak ketimbang yang diserap melalui makanan.
Masih menurut Verywell Family, perhatikan jika muncul gejala berikut:
- Tidak buang air kecil lebih dari 8 jam. Kalaupun iya, urin berwarna kuning gelap
- Berganti popok lebih dari lima kali sehari
- Mulut dan bibir kering
- Minim air mata saat bayi menangis
- Nafsu menyusui berkurang
- Menjadi mudah tersinggung
- Rewel
- Enggan atau terlalu lelah untuk sekadar berdiri
Artikel terkait: Waspada, Trauma Jalan Lahir Sebabkan Cephalohematoma pada Bayi
Bagaimana Cara Mengatasinya Bayi Mencret karena Minum ASI?
Menjaga bayi tetap terhidrasi sejatinya menjadi kunci pengobatan diare pada bayi. Simak cara mengatasinya berikut ini:
1. Tetaplah Menyusui
Khawatir pasti ada, tetapi teruslah menyusui bayi Anda. Menyusui langsung maupun melalui botol susu lebih sering akan memberikan cairan ekstra kala bayi sedang intens buang air besar.
2. Konsultasikan dengan Dokter
Ketika bayi menyusui sebagaimana biasanya, itu bagus. Parents tidak perlu memberikan cairan tambahan, kecuali bila dokter memang menganjurkan.
ASI sendiri sudah mengandung cairan dan nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk menggantikan apa yang hilang melalui diare.
Ada juga antibodi dalam ASI yang membantu bayi melawan infeksi dan penyakit. Intinya, hindari memberikan obat antidiare kecuali ada anjuran dosisnya dari dokter.
3. Rawat Kesehatan Kulit
Saat bayi diare, adalah penting untuk mengganti popok bayi secara rutin. Popok yang kotor dapat mengiritasi kulit bahkan menimbulkan ruam popok.
Untuk itulah, usahakan tetap menjaga area kulit bayi sekitar popok agar tetap bersih dan kering.
Menggunakan salep popok setelah sesi mengganti popok dapat menenangkan dan melindungi kulit. Pastikan untuk mencuci tangan dalam prosesnya untuk mencegah penyebaran kuman.
Artikel terkait: Waspadai Gejala Alergi Dingin pada Bayi dan Cara Tepat Mengatasinya
4. Perhatikan Tanda Dehidrasi
Seperti telah diinfokan sebelumnya, dehidrasi menjadi efek samping diare yang perlu diwaspadai.
Perhatikan apa saja tanda bayi dehidrasi yang sudah kami rangkum sebelumnya.
Diare yang parah bisa jadi membutuhkan perawatan dengan cairan intravena (IV) di rumah sakit.
5. Utamakan Kebersihan
Apapun penyebab diare, diare bisa jadi menular, lho, kepada orang lain. Jadi, cuci tangan setelah mengganti popok atau menggunakan kamar mandi.
Jangan lupa juga ingatkan anggota keluarga lainnya untuk melakukan hal serupa.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Diare dapat berbahaya bagi bayi baru lahir dan anak kecil karena dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan.
Hubungi dokter segera bila terdapat sinyal berikut:
- Demam atau timbul gejala lain bersamaan dengan diare
- Ada darah di kotoran bayi
- Anak tampak kesakitan
- Bayi tidak makan dengan baik
- Bayi sangat mengantuk
- Diare tidak hilang dalam waktu 24 jam
- Muncul gejala dehidrasi.
Demikian penjelasan mengenai penyebab bayi mencret minum ASI yang semoga bisa menjadi panduan Anda.
Semoga bermanfaat, Parents.
***
Baca juga:
6 Obat Diare Bayi Aman dan Alami, Hentikan Mencret pada Si Kecil
Durasi Ideal Bayi Menyusu Setelah Lahir dan Tanda Mendapat Cukup ASI
7 Tanda Bayi Kurang ASI yang Wajib Diketahui Ibu Menyusui, Cek di Sini!