Bayi menangis histeris di malam hari memang benar-benar bisa bikin frustasi, ya.
Perasaan Bunda pun jadi campur-aduk, antara lelah, bingung, dan khawatir.
Khawatir apakah ada sesuatu dalam tubuh anak yang menyebabkannya menangis, apakah ia diganggu oleh roh halus, atau lainnya?
Tengah malam begitu, Anda juga bingung mau cari ‘bantuan’ ke mana.
Ternyata, bukan buah hati Bunda saja yang mengalaminya, beberapa bayi juga.
Kira-kira, apa yang menyebabkan bayi-bayi ini menangis tengah malam, Bunda?
Cari tahu jawabannya di sini, yuk!
Artikel terkait: 10 Arti Tangisan Bayi, Jenis, dan Cara Menenangkannya Saat Rewel
Bayi Menangis Histeris di Malam Hari, Normal atau Tidak?
Sudah menjadi fakta umum bahwa bayi sering terbangun di malam hari. Entah itu karena lapar atau alasan lainnya.
Bila perutnya lapar, mungkin tidak sulit bagi Bunda membuatnya tertidur kembali. Cukup Anda susui dan, selesai!
Namun jika penyebabnya tidak diketahui, ini yang terkadang membuat banyak ibu bingung dan khawatir.
Di tahun pertama kehidupannya, bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat signifikan.
Salah satu hal yang mendukung pertumbuhannya adalah tidur.
Menurut National Sleep Foundation, bayi baru lahir butuh sekitar 14 hingga 17 jam tidur dalam periode 24 jam.
Jam tidurnya diatur secara alami dalam beberapa fase, yakni pagi, siang, sore dan malam.
Berbeda dengan orang dewasa yang tidur panjang di malam hari –tidur siang hanya kadang-kadang saja.
Jadi, bila bayi Anda banyak tidur di pagi atuapun siang hari dan terbangun di malam hari, itu wajar.
Yang agak tidur wajar adalah apabila bayi terbangun dan menangis di sepanjang malam. Kondisi seperti inilah yang harus Bunda cari tahu penyebabnya.
Artikel terkait: Bayi Digendong Tidur Ditaruh Bangun, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?
Penyebab Bayi Menangis Histeris di Malam Hari
Sumber: Pexels
1. Rasa Lapar pada Fase Growth Spurt
Saat bayi melewati fase pertumbuhan yang intens (percepatan pertumbuhan umum terjadi pada bayi di sekitar usia 2-3 minggu, 6 minggu, dan 3 bulan), kemungkinan besar mereka merasa sangat lapar dan ingin terus menyusu lebih banyak dari biasanya.
2. Produksi ASI Lambat
Biasanya saat merasa lapar atau haus, bayi cenderung lebih rewel dan sering menangis.
Saat bayi Anda menangis di malam hari, pernahkan Bunda berpikir bahwa kemungkinan bayi Anda juga mengalami hal sama?
“Tapi saya baru saja menyusuinya, kok?”
Hmm, bisa saja aliran atau produksi ASI Anda lambat, sehingga bayi tidak cukup kenyang –padahal Anda mengira ia cukup lama menyusui.
3. Perut Kembung
Bagi orang dewasa, perut kembung atau bergas kerap membuat tidak nyaman.
Apalagi jika si Kecil yang mengalaminya, ia pasti merasa kesulitan mengeluarkannya dari sistem pencernaannya.
4. Kelelahan
Apa iya bayi bisa merasa kelelahan? Bisa, Bunda.
Banyak ibu yang menganggap, bila bayi terjaga sepanjang siang/sore, ia akan lebih mudah tidur dan tidur nyenyak di malam hari.
Justru sebaliknya, Bunda. Jika bayi tidak cukup tidur sepanjang siang, tubuhnya akan merasa lelah dan sulit untuk merasa nyaman di malam hari.
Bepergian atau berada di dalam kendaraan dalam waktu lama juga bisa membuatnya kelelahan, meski sepanjang hari digendong dan tidur di dalam pangkuan.
Tidur dalam pelukan dan di kendaraan tidaklah senyaman tidur di atas tempat tidurnya.
5. Terlalu Terstimulasi
Sistem saraf bayi yang belum berkembang sangat sensitif terhadap cahaya terang, suara, dan perubahan di lingkungan mereka.
Misalnya, di kamarnya yang tidak terlalu terang Anda menyalakan televisi.
Cahaya TV bisa menyebabkan mata anak overstimulated.
6. Sakit Perut
Ada beberapa ibu yang mengalami bayinya menangis tiga jam atau lebih selama tiga hari dalam seminggu atau bahkan lebih.
Jika mengalami kondisi ini baiknya Anda mengonsultasikannya ke dokter anak agar ia mendapatkan pemeriksaan menyeluruh mengenai kondisi kesehatannya.
Bisa jadi ada masalah pada perutnya.
7. Tumbuh Gigi
Rasa sakit pada gigi anak yang baru tumbuh bisa mengganggu tidurnya.
Gigi pertama bisa tumbuh mulai dari usia bayi 3 bulan hingga 1 tahun atau lebih.
8. Perubahan Jadwal
Perubahan jadwal atau kurangnya konsisten jadwal maupun rutinitas tidur malam juga bisa membuatnya rewel.
Apa pun yang terjadi di luar sana (misalnya nenek datang ke rumah atau dalam perjalanan), jangan sampai jadwal tidur malam bayi terganggu.
9. Mempraktikkan Keterampilan Baru atau Mendekati Pencapaian Besar
Menjadi bayi adalah tentang mempelajari trik-trik baru.
Selama tahun pertama, dia akan belajar berguling, duduk, bertepuk tangan, melambai, menendang, berlayar seperti kura-kura kecil, dan akhirnya menarik ke posisi berdiri dan berjalan melintasi ruangan.
Apa hubungan pencapaian ini dengan tidur? Semuanya.
Bayi Anda tidak hanya mempelajari keterampilan baru, dia juga ingin mempraktikkannya, bahkan di tengah malam.
Dia juga dirangsang dan menyimpan banyak informasi baru.
Semua kelebihan otak itu adalah hal yang baik, tetapi itu membuatnya sulit untuk tenang dan dapat menyebabkan terbangun di malam hari.
10. Cemas Berpisah
Sumber: Pexels
Separation anxiety atau kecemasan akan perpisahan bisa menyebabkan gangguan tidur dan membuat bayi terbangun di malam hari –apalagi saat ia bangun Anda tidak ada.
Biasanya ini dirasakan bayi pada orang yang sangat dekat dengannya, seperti ibu atau pengasuhnya.
11. Regresi Tidur
Banyak bayi mengalami regresi tidur saat usianya 4, 6, 8, atau 12 bulan.
12. Infeksi Telinga
Rasa sakit yang disebabkan infeksi telinga atau sakit telinga bisa membuat bayi terbangun di malam hari dan menangis.
Saat ia tidur, tekanan pada telinga berubah dan menyebabkan rasa sakit yang sangat buruk di malam hari atau saat tidur siang.
13. Masalah Lainnya
Ada beberapa masalah lain yang juga kerap membuat bayi menangis di malam hari. Mayo Clinic memaparkannya sebagai berikut:
- Rindu orang tuanya
- Suhu ruang yang membuat bayi merasa tidak nyaman (kepanasan/kedinginan)
- Popok yang kotor
- Kehilangan dot atau terlepas
14. Kolik
Kondisi ini umum dialami oleh bayi yang baru lahir, berlanjut ketika usianya 3 minggu hingga menginjak 4 dan 6 minggu.
Kolik ditandai dengan tangisan keras berdurasi panjang, bisa bertahan tiga jam dalam satu hari.
Para ahli menjelaskan, kolik biasanya dipicu karena adanya masalah gangguan pencernaan (perut kembung atau bergas) yang membuat bayi merasa tidak nyaman.
Salah satu penyebab kolik adalah karena bayi terlalu banyak menelan udara saat menyusui.
Dan menangis dilakukannya sebagai tanda ia sensitif terhadap rangsangan tertentu.
15. Sakit
Faktor penyebab lain yang membuat bayi menangis di malam hari adalah karena memang ia sedang sakit.
Suhu tubuhnya tiba-tiba meninggi, napas yang tidak teratur, dan saluran pernapasan tidak lancar (mengeluarkan suara grok-grok dari tenggorokannya).
Cara Menenangkan Bayi yang Menangis Histeris di Malam Hari
Sumber: Pexels
Menenangkan bayi yang rewel bisa jadi tantangan tersendiri bagi Anda.
Bunda mungkin akan dihadapkan pada situasi yang sangat bingung, karena berbagai alternatif cara yang sudah Anda praktikkan tidak berhasil.
Namun jangan khawatir, berikut ini saran mengenai cara menenangkan bayi menangis di malam hari:
1. Dekap si Kecil dengan Erat
Biarkan ia menikmati suara detak jantung Anda untuk membuatnya nyaman.
2. Jalan-Jalan
Memang hari sudah malam, tetapi tidak masalah jika Bunda membawanya berjalan-jalan sebentar di ruang tamu atau ruang makan.
Perubahan suasana dari kamarnya serta ritme berjalan bisa mengubah suasana hatinya.
3. Kurangi Stimulasi
Matikan lampu, kurangi kebisingan, dan bedong bayi agar sistem sarafnya menjadi lebih tenang.
4. Berikan Bayi Pijatan
Sentuhan adalah cara yang paling bagus untuk membuatnya bersantai dan menjalin ikatan dengannya.
Artikel terkait: 9 Artis Korea yang Punya Sertifikasi Unik, Pijat Bayi Hingga Ahli Cukur Rambut
5. Pergunakan Waktu Mandi
Saat memandikan bayi di sore hari, cobalah memandikannya dengan air hangat. Air hangat bisa membantunya lebih rileks.
6. White Noise
Ssstttt… tenangkan suasana hati si kecil dengan suara musik yang lembut.
Jangan takut untuk bereksperimen memainkan berbagai jenis musik dan jenis vokalis yang berbeda.
Anda mungkin akan terkejut dengan apa yang akan disukai bayi.
7. Variasikan Posisi Menyusui
Jika bayi lapar dan ingin terus menyusu, coba ganti posisi menyusu Anda.
Perubahan sederhana seperti itu dapat memengaruhi aliran ASI dan kenyamanannya.
Artikel terkait: 10 Posisi Menyusui yang Baik dan Benar, Mana yang Paling Pas Bun?
Cara agar Bayi Tidak Rewel di Malam Hari
Sumber: Pexels
Bayi tidak dilahirkan dengan mengetahui bagaimana membuat dirinya tidur dengan nyaman dan nyenyak.
Tugas Andalah yang mencari tahu dan membantunya melakukannya.
1. Pastikan Popoknya Baru
Bayi dengan popok kotor pasti akan merasa sangat tidak nyaman, terutama di area bokong.
Jadi pastikan popoknya baru diganti sebelum tidur.
2. Kenyangkan Perutnya
Jangan terburu-buru berpikir bahwa bayi Anda sudah cukup kenyang sebelum pergi tidur.
Tidak ada salahnya Anda menyusuinya sekali lagi sekadar untuk memastikan bahwa ia masih lapar atau tidak.
3. Usap-Usap Punggung
Bunda bisa usap-usap punggung atau kakinya menjelang tidur. Jangan berpikir itu akan membuatnya ‘kebiasaan’, Bunda.
Tindakan ini bisa membuatnya lebih nyaman karena ia merasa Anda ada di dekatnya.
4. Lakukan Rutinitas Tidur yang Baik
Lakukan persiapan atau rutinitas tidur yang sama sekitar 30 hingga 45 menit sebelum tidur setiap malam.
Misalnya dengan memijat tubuhnya, membacakan dongeng, meredupkan lampu, atau juga memakaikannya piyama.
Rutinitas ini akan membuat bayi sadar dan bersiap untuk tidur.
5. Hindari Aktivitas Berat
Menjelang tidur jangan lakukan aktivitas berat bersama bayi seperti bermain atau menonton.
Lakukan saja aktivitas ringan seperti mengganti popok atau menyanyikan lagu-lagu berirama lembut bersamanya.
6. Tidak Melewatkan Tidur Siang
Jangan Anda berpikir, tidak tidur siang akan membuatnya mudah tidur di malam hari. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, melewatkan tidur siang hanya akan membuat bayi lelah dan rewel.
7. Letakkan Bayi di Kasur Saat Mengantuk
National Sleep Foundation juga merekomendasikan agar Bunda membantu bayi belajar tertidur sendiri dengan meletakkannya di kasurnya saat ia sudah sangat mengantuk.
Artikel terkait: Benarkah Bayi Perempuan Tidur Lebih Nyenyak Daripada Bayi Laki-laki?
Kapan Harus Khawatir Saat Bayi Menangis Histeris di Malam Hari?
Sumber: Pexels
Ketika bayi Anda menangis di malam hari tanpa alasan yang jelas, setidaknya selama 3 jam tiga jam sehari, tiga hari dalam seminggu, atau tiga minggu berturut-turut, ada baiknya Anda membawanya ke dokter anak.
Buat catatan periode tangisan bayi dan jelaskan pada dokter apa yang bayi alami –periode puncak tangisan biasanya saat usia bayi antara 6 hingga 8 minggu.
Nanti dokter akan membuat penilaian atas kondisi bayi (seperti refluks asam) dan apa penyebab dari tangisannya setiap malam.
Dengan mengetahui alasan dan penyebab bayi menangis histeris di malam hari, semoga ini bisa membantu bayi dan Parents tidur nyenyak di malam-malam berikutnya.
Semangat!
Baca juga:
Bayi Tidur Tanpa atau Pakai Bantal, Lebih Baik Mana?
Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Inilah Alasan Posisi Tidur Tengkurap Berbahaya untuk Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.