Parents, menyiapkan makanan untuk keluarga tercinta harus benar-benar hati-hati agar tidak terkontaminasi bakteri penyebab penyakit. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam makanan adalah penyakit Listeriosis.
Listeriosis termasuk dalam kategori food-borne disease atau penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tercemar. Meskipun gejalanya tergolong ringan dan tidak serius, tetapi penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya untuk mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Apa Penyebab Penyakit Listeriosis?
Sumber: Tribunnews
Penyebab utama dari penyakit listeriosis adalah bakteri Listeria monocytogenes. Pada dasarnya infeksi bakteri Listeria ini tidak serius bagi kebanyakan orang, tetapi untuk mereka yang memiliki sistem imun yang lemah seperti ibu hamil infeksi Listeria bisa berbahaya.
Ibu hamil cenderung tidak memiliki gejala atau masalah infeksi, tetapi janin sangat rentan pada bakteri Listeria. Infeksinya dapat menyebar ke dalam plasenta dan sering kali berakibat fatal bagi bayi, seperti dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati (stillbirth).
Bayi yang terkena listeriosis juga dapat mengalami infeksi serius pada otak atau darah. Infeksi ini terjadi hingga 20 kali lebih sering pada ibu hamil dibandingkan orang dewasa yang tidak hamil.
Bakteri Listeria monocytogenes hidup di tanah, air, dan kotoran hewan. Bakteri tersebut juga bisa hidup di makanan, peralatan produksi makanan atau alat masak, dan tempat penyimpanan makanan. Listeria monocytogenes paling sering ditemukan pada makanan seperti:
- Produk susu yang tidak dipasteurisasi
- Daging olahan seperti hot dog dan makanan laut asap yang didinginkan
- Melon
- Sayuran dan buah-buahan mentah
Pada umumnya, seseorang terkena penyakit Listeriosis setelah mengonsumsi makanan yang sudah tercemar. Bayi yang baru lahir juga bisa terjangkit dari makanan yang dikonsumsi ibunya.
Gejala Penyakit Listeriosis
Gejala penyakit ini dapat dimulai dalam satu hingga tiga hari setelah seseorang mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri. Namun, dalam beberapa kasus, gejala bisa saja muncul berhari-hari atau berminggu-minggu setelah terpapar.
Gejala yang paling umum meliputi sebagai berikut:
- Mual
- Diare
- Nyeri otot
- Demam
- Flu
Gejala tersebut akan berlangsung umumnya hingga infeksi hilang. Terdapat pula beberapa risiko komplikasi khususnya pada sistem saraf, jantung, dan aliran darah. Dalam beberapa kasus penyakit listeriosis juga dapat menyebar ke luar usus dan menyebabkan gejala yang lebih parah seperti berikut ini:
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Leher terasa kaku
- Kehilangan keseimbangan
- Kejang-kejang
- Meningitis bakterial, infeksi katup jantung, sepsis
Cara Mencegah dan Mengobatinya
Jika Parents memiliki kekebalan tubuh yang lemah, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter setelah mengonsumsi makanan yang tercemar atau mengalami gejala-gejala seperti yang sudah disebutkan di atas. Pada umumnya dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengurangi gejala infeksi dan mencegah komplikasi.
Akan tetapi, jika gejala yang dirasakan termasuk ringan, biasanya Anda akan disarankan untuk mendapat cukup istirahat, asupan cairan yang mencukupi jika ada gejala seperti muntah atau diare, dan makan makanan yang bergizi.
Penderita penyakit listeriosis juga mungkin akan disarankan untuk menghindari makanan pedas, produk susu, alkohol, dan makanan berlemak.
Untuk mencegah kontaminasi bakteri pada makanan yang menyebabkan penyakit listeriosis, pastikan makanan yang akan dikonsumsi Parents dan keluarga telah dibersihkan dengan baik. Dalam penyimpanannya, pisahkan tempat menyimpan daging mentah, sayuran, buah, makanan matang, dan juga makanan siap saji di dalam kulkas.
Sebelum memasak, pastikan cuci tangan dan peralatan masak hingga bersih menggunakan sabun dan air mengalir terlebih dahulu. Parents juga bisa memisahkan alas pemotong atau talenan yang hendak digunakan untuk memotong daging mentah, makanan matang, serta sayur dan buah.
Masaklah makanan hingga benar-benar matang untuk membunuh bakteri dan cucilah kulkas serta tempat penyimpanan secara rutin. Bakteri Listeria tidak akan mati dalam suhu dingin seperti lemari es atau freezer, melainkan akan hancur oleh suhu panas. Oleh karena itu memanaskan makanan olahan hingga suhu mencapai sekitar 73 derajat celcius sangat penting untuk membunuh bakteri yang mengkontaminasinya.
Dengan memastikan kebersihan makanan yang disajikan, risiko penyakit seperti listeriosis dapat dihindari. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Bolehkah Ibu yang Keracunan Makanan Tetap Menyusui Bayinya?
7 Tips Penting Untuk Mencegah Anak Keracunan Makanan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.