Baru-baru ini dilaporkan 4 orang meninggal dan setidaknya 12 orang lainnya jatuh sakit di Australia setelah memakan melon yang telah terkontaminasi bakteri listeria. Kekhawatiran baru pun muncul apakah melon tersebut juga dijual di Indonesia.
Buah melon yang terkontaminasi bakteri listeria
Menurut Kompas.com, Badan Karantina Pertanian menerbitkan sebuah surat edaran yang mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap buah melon oranye (jenis rock melon atau Cucumis melo) dari Australia. Surat ini diterbitkan mengingat munculnya wabah listeria di Australia.
Dalam surat tersebut, Badan Karantina Pertanian menyebut melon yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes adalah yang berasal dari wilayah Nericon, New South Wales, Australia. Selain itu, pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap masuknya buah utuh maupun buah potong rock melon dari Australia.
Apa itu listeria?
Listeria adalah tipe bakteri yang secara alami dapat ditemukan di tanah maupun air. Bakteri ini menyebar melalui binatang yang bersentuhan dengan tanah dan air yang terkontaminasi.
Wabah listeria paling umum terjadi pada produk hewani, meski tidak menutup kemungkinan dapat mencemari buah-buahan dan sayur-sayuran. Bakteri listeria juga dapat ditularkan ke manusia jika ia mengonsumsi daging, susu, produk susu, buah, dan sayur yang telah terkontaminasi.
Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi listeria dapat menyebabkan listeriosis, yaitu penyakit mematikan yang ditandai dengan demam dan nyeri otot, yang kadang kala gejalanya timbul setelah diare dan masalah perut lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa gejala bisa timbul 6 minggu setelah mengonsumsi makanan yang telah tercemar bakteri. Ingatlah untuk selalu mencuci buah hingga bersih sebelum dimakan untuk mencegah infeksi.
Listeriosis sangat berpengaruh terhadap wanita hamil, bayi baru lahir, lansia, dan orang dewasa yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Pada wanita hamil, infeksi listeriosis ini dapat mengakibatkan keguguran, persalinan prematur, infeksi serius pada janin dalam kandungnan, atau bahkan bayi lahir mati. Jika Anda sedang hamil dan terinfeksi listeriosis, antibiotik seringkali dapat mencegah infeksi pada janin atau bayi baru lahir.
Bayi bisa mengalami listeriosis jika ibunya makan makanan yang terkontaminasi bakteri listeria selama masa kehamilan.
Artikel terkait: Makanan Ibu Hamil Yang Mungkin Berbahaya
Makanan yang dapat menimbulkan risiko listeriosis adalah:
- melon potong
- salad dingin
- makanan laut mentah
- salmon asap
- produk susu yang tidak dipasteurisasi
- biji-bijian yang baru tumbuh/berkecambah
- jamur mentah
Bagaimana mencegah listeriosis?
Untungnya, mencegah listeriosis tergolong mudah. Berikut ini beberapa langkah untuk menghindari infeksi bakteri listeria:
Sebelum menghidangkan makanan
- Pastikan untuk mencuci bersih semua bahan makanan mentah sebelum dikonsumsi. Meski kulit buah akan dikupas, sebaiknya tetap cuci bersih bagian luarnya.
- Gunakan sikat untuk menggosok buah dan sayur seperti melon maupun timun.
- Gunakan kain bersih untuk mengeringkan sayuran setelah dicuci.
- Pastikan agar daging yang sudah dimasak dipisahkan dari yang mentah. Jauhkan juga dari sayuran dan makanan siap saji.
- Selalu cek tanggal kadaluwarsa makanan Anda. Buang makanan yang sudah kadaluwarsa untuk menghindari kemungkinan terkontaminasi bakteri.
Di dapur
- Selalu cuci tangan, peralatan masak, dan talenan sebelum mulai memasak. Bersihkan juga meja dapur yang akan digunakan sebagai alas tempat memasak.
- Pastikan suhu lemari es Anda 40 derajat Celcius atau lebih rendah, dan suhu freezer 0 derajat atau lebih rendah. Bakteri listeria dapat hidup pada tempat yang dingin apabila suhunya tidak cukup rendah.
- Jaga kebersihan kulkas. Pastikan untuk selalu membersihkan bagian yang terkena tumpahan makanan. Bersihkan area dalam kulkas dengan sabun dan air hangat sesering mungkin.
- Pastikan untuk memasak makanan hingga benar-benar matang. Masak daging hingga tidak berwarna merah muda lagi.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Percobaan Laboratorium ini Buktikan Kehebatan ASI Melawan Berbagai Bakteri
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.