Temuan kasus penyakit ginjal misterius yang menyerang anak-anak Indonesia membuat masyarakat resah. Jumlah kasusnya melonjak selama dua bulan terakhir dan tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan ada 131 kasus anak Indonesia yang terserang penyakit tersebut. Jumlah tersebut merupakan gabungan laporan kasus dari sejumlah provinsi di Indonesia.
IDAI Laporkan 131 Anak Indonesia Terserang Penyakit Ginjal Misterius
Sumber: Unsplash
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang melaporkan sebanyak 131 anak di Indonesia mengidap gagal ginjal akut misterius atau acute kidney injury of unknown origin. Hal tersebut menimbulkan kewaspadaan masyarakat lantaran mirip dengan hepatitis misterius yang beberapa waktu lalu melanda.
“Data per 10 Oktober yang masuk, ini tentu tidak representatif seluruh Indonesia, data yang melaporkan ke IDAI 131 kasus. Tentu saja Ini menimbulkan kewaspadaan untuk kita semua karena kasus ini sebabnya mirip dengan hepatitis misterius,” kata Ketua IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K)., dalam konferensi pers virtual pada Selasa (11/10/2022) dikutip dari Suara.
Sementara itu, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K), menyebutkan sudah ada 14 provinsi yang sudah melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius tersebut, di antaranya:
- Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Banten
- Bali
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Selatan
- Aceh
- Sumatera Barat
- Jambi
- Kepri
- Papua Barat
- NTT
Artikel Terkait: 4 Fakta Kasus 66 Anak Gambia Meninggal Akibat Sirup Paracetamol
Kebanyakan Pasien adalah Balita
Sumber: Unsplash
Lebih lanjut, dr Eka mengungkapkan dari ratusan pasien gangguan ginjal tersebut, kebanyakan merupakan anak berusia di bawah lima tahun (balita). Ada juga anak yang usianya delapan tahun di Jakarta tetapi di luar Jakarta ada yang berusia belasan tahun.
“Yang terkena pada umumnya adalah anak-anak berusia balita yang terbanyak, tapi ada juga yang sampai usia delapan tahun. Data di Jakarta ya, ini karena saya banyak melihat datanya di Jakarta,” ungkapnya.
“Tapi kalau untuk sebaran di Indonesia, kurang lebih sama di bawah lima tahun. Ada juga mereka di luar Jakarta yang sampai belasan tahun. Di Jakarta kami belum mendapatkan yang di atas delapan tahun,” tambahnya.
Artikel Terkait: Antisipasi Hepatitis Misterius Meluas, DKI Setop Sekolah Tatap Muka
Penyebabnya Masih Diselidiki
Sumber: Unsplash
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini sedang melakukan gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal. Kemenkes menduga penyakit ini dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol, yakni senyawa organik yang sering digunakan untuk tambahan serat pada polyester, kosmetik, dan pelumas. Namun, dugaan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Melansir Kompas, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan pihaknya telah membentuk tim yang terdiri dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Berdasarkan penyelidikan sampai saat ini belum ditemukan bakteri atau virus spesifik yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut.
Dokter dari IDAI Eka Laksmi Hidayati menambahkan, semula IDAI menduga kasus ini berkaitan dengan COVID-19 dan MIS-C (multisystem inflammatory syndrome in children). Berbagai pemeriksaan untuk mencari penyebab infeksi juga telah dilakukan, mulai dari swab tenggorokan hingga swab rektal dari anus. Namun, tetap saja hasilnya belum diketahui.
“Kami masih mencari. Tapi yang jelas anak-anak ini tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal. Saat kami melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengamati gejala klinisnya, mereka mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ,” ungkap Eka lagi.
Artikel Terkait: Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspadai Gejala Penyakit Ginjal Misterius pada Anak
Sumber: Unsplash
Penyakit gagal ginjal akut menyerang anak-anak dan balita. Orang tua diminta waspada melihat kemungkinan penyakit ini menyerang buah hati. Berikut sejumlah gejalanya:
- Gejala awal demam, batuk, pilek, dan diikuti dengan diare serta bisa muncul gejala muntah.
- Dalam beberapa hari berikutnya mengalami gangguan fungsi ginjal yang ditandai dengan intensitas buang air kecil yang menurun bahkan tidak sama-sekali.
- Kemungkinan bisa mengalami kejang-kejang dan badan membengkak.
- Mengalami kerusakan fungsi organ tidak hanya pada ginjal tetapi juga peradangan di organ lain, seperti hati.
Bagi orang tua yang memiliki anak usia prasekolah diminta untuk memperhatikan produksi urin anak, dengan mengecek popok dan mengawasi asupan cairan mereka. Selain itu, tetap terapkan protokol kesehatan untuk mencegah infeksi virus.
***
Baca Juga:
Kabar Terbaru: Penyakit Hepatitis Akut Menyebabkan 7 Anak Meninggal
Waspada Kasus Cacar Monyet, Inilah Negara yang Sudah Terjangkiti
Gejala Hepatitis Akut pada Anak Sulit Dideteksi, Lakukan Ini sebagai Pencegahan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.