Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sebanyak 31% kasus kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih peduli terhadap kesehatannya agar terhindar dari sakit jantung.
Laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk terkena komplikasi jantung, begitu juga pada ibu hamil. Apalagi kehamilan membuat jantung bekerja lebih keras, karena jantung memompa lebih banyak darah setiap menit dan detak jantung yang meningkat.
Volume darah akan meningkat sekitar 30 hingga 50 persen selama masa kehamilan lantaran harus memberi makan janin yang sedang tumbuh. Lalu, dibutuhkan waktu beberapa minggu setelah persalinan untuk mengembalikan tekanan pada jantung ke tingkat normal seperti sebelum hamil.
Kondisi apa yang membuat ibu hamil mengalami sakit jantung?
Ada beragam faktor yang memungkin ibu hamil mengalami komplikasi jantung. Seberapa besar risikonya pun tergantug pada sifat dan tingkat keparahan kondisi jantung, sebagai contoh:
1. Masalah irama jantung
Abnormalitas minor pada irama jantung sering terjadi selama hamil, tapi sayangnya ibu hamil kurang memerhatikan hal ini. Jika Bunda memang memerlukan perawatan untuk aritmia, kemungkinan akan diberi obat, sama seperti yang dilakukan jika tidak hamil.
2. Masalah katup jantung
Memiliki katup jantung buatan atau jaringan parut atau cacat jantung dapat meningkatkan risiko komplikasi selama hamil. Jika katup tidak berfungsi dengan baik, Bunda mungkin mengalami kesulitan mentoleransi peningkatan aliran darah yang terjadi selama kehamilan.
Selain itu, katup buatan atau abnormal membawa peningkatan risiko infeksi yang berpotensi mengancam jiwa dari lapisan jantung (endokarditis) dan katup jantung. Katup jantung buatan juga menimbulkan risiko serius selama kehamilan, karena kebutuhan untuk menyesuaikan penggunaan pengencer darah.
Penggunaan pengencer darah selama hamil berpotensi mengalami pembekuan katup jantung yang mengancam jiwa. Lalu, berisiko juga menghambat perkembangan janin yang sedang Bunda kandung.
3. Gagal jantung kongestif
Dengan meningkatkan volume darah, maka berpengaruh pada memburuknya kondisi gagal jantung kongestif.
4. Cacat jantung bawaan
Apabila Bunda terlahir dengan masalah jantung, maka si kecil juga memiliki risiko lebih besar terkena beberapa jenis kelainan jantung. Tidak hanya itu, kondisi ini juga berisiko membuat Bunda mengalami masalah jantung yang terjadi selama kehamilan, lalu akan berdampak pada persalinan prematur.
Mencegah komplikasi atau sakit jantung pada ibu hamil
Agar terhindari dari sakit jantung selama hamil, maka inilah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:
- Selalu rutin memeriksakan kandungan. Kunjungi penyedia layanan kesehatan secara teratur sepanjang masa hamil.
- Minum obat sesuai resep. Penyedia layanan kesehatan akan meresepkan obat yang aman dengan dosis paling tepat.
- Istirahat yang cukup. Tidur siang setiap hari dan hindari aktivitas fisik yang berat.
- Pantau pertambahan berat badan. Menambah jumlah berat badan yang tepat dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, penambahan berat badan yang berlebih justru akan menambah tekanan pada jantung.
- Kelola kecemasan. Konsultasi pada dokter jika Bunda memiliki beberapa kecemasan terkait kondisi kehamilan. Mengetahui apa yang terjadi pada tubuh dapat membantu Bunda merasa lebih nyaman.
- Hindari yang dilarang. Jangan merokok, minum alkohol, minum kafein, dan obat-obatan terlarang.
Gejala yang harus ibu hamil waspadai terkait sakit jantung
Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika Bunda memiliki tanda atau gejala yang mengkhawatirkan. Di antaranya yaitu:
- Mengalami sulit bernapas
- Napas yang pendek saat melakukan aktivitas maupun saat istirahat
- Jantung yang berdebar atau berdenyut dengan cepat, serta denyut nadi tidak teratur
- Sakit di bagian dada
- Batuk berdarah
Demikian informasi terkait komplikasi atau sakit jantung yang mungkin terjadi selama masa kehamilan. Agar hal ini tidak terjadi pada Bunda, maka jaga dan pantau terus kesehatan tubuh dan janin yang berada di dalam kandungan.
Jangan ragu untuk segera pergi ke dokter jika tubuh memberikan tanda yang tidak wajar. Semoga Bunda selalu diberikan kesehatan, ya.
Baca juga :
Normalkah Jantung Lebih Sering Berdebar saat Hamil, ? Ini Penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.