Kehamilan anggur merupakan sebuah komplikasi yang bisa dialami oleh setiap ibu hamil.
Oleh karenanya, setiap para calon orang tua perlu mengetahui lebih jelas mengenai kehamilan anggur ini dan dapat mencegahnya lebih lanjut.
Berikut penjelasannya, Parents.
Artikel terkait: Waspadai Ciri Hamil Anggur dan Cari Tahu Penyebabnya
Penjelasan tentang Hamil Anggur
Hamil anggur merupakan tumor jinak yang lebih dikenal dengan istilah kehamilan mola atau molahidatidosa.
Dr. Mufti Yunus SPOG, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, menjelaskan lebih lanjut merupakan kehamilan patologik, menerangkan pada majalah Ibu dan Anak.
Di mana hasil konsepsinya tidak bertumbuh dengan sempurna dan terjadi degenerasi hidropik yang menyerupai gerombolan buah anggur karena proliferasi dari jaringan trofobas, atau bagian dari tepi sel telur, yang jika tumbuh normal akan berkembang menjadi ari-ari janin.
Itulah mengapa disebut hamil anggur.
Artikel terkait: Apa Itu Hamil Anggur? Ini Tanda, Penyebab, dan Cara Menanganinya
Penyebab Hamil Anggur
Sampai saat ini penyebab belum diketahui secara pasti, namun banyak teori mengenai penyebab hamil anggur ini. Di antaranya terjadinya pembuahan yang gagal dan terjadinya kerusakan dari dua desi yang mengakibatkan matinya konsepsi.
Hamil anggur ini bisa menimpa siapa saja, baik dari yang berekonomi rendah, maupun yang berekonomi menengah ke atas. Dan banyak menimpa perempuan dibawah usia 20 tahun dan di atas 35 tahun.
Mengutip laman Academic, di Asia, hamil anggur terjadi pada kehamilan wanita dengan perbandingan 1:120, sedangkan di barat dengan perbandingan 1 : 2.000.
Sehingga diduga hamil anggur terjadi karena asupan gizi.
Maka dr. Mufti menyarankan jika wanita sudah merencanakan untuk kehamilan, maka dianjurkan untuk melaksanakan diet yang baik, minimal 3 bulan sebelum kehamilannya.
Diet di sini bukan berarti untuk mengurangi berat badan, tapi lebih kepada mengontrol makanan yang dimakan berdasarkan kebutuhan tubuh yang hendak hamil dengan sehat, dengan mengkonsumsi vitamin A dan asam folat.
Gejala Hamil Anggur
Gejalanya hampir sama dengan gejala kehamilan pada umumnya seperti terlambat menstruasi, mual dan perut cepat membesar.
Dan jika diadakan tes laboratorium menunjukkan tanda positif hamil, sedangkan jika di USG tidak menemukan denyut jantung bayi.
Gambar ‘janin’ akan seperti sarang lebah jika di-USG.
Gejala kehamilan anggur juga kadang muncul pendarahan pada pervaginam.
Keluarnya darah sedikit demi sedikit tetapi berlangsung lama sehingga dapat menimbulkan anemia, bahkan kadang pada kasus pendarahan banyak hingga menyebabkan syok dan kematian.
Artikel terkait: Penyebab Detak Jantung Janin Lemah dan Pencegahannya, Bumil Perlu Tahu!
Penanganan Hamil Anggur
Dokter akan segera melakukan kuretase untuk membersihkan rahim.
Namun jika pada kasus pendarahan hingga menyebabkan anemia, maka akan dilakukan transfusi darah dahulu, kemudian tetap dilakukan tindakan kuretase.
Setelah tindakan kuretase, pasien diwajibkan untuk kontrol secara teratur kepada dokter kandungan dan menunda kehamilan kurang lebih satu hingga dua tahun lamanya.
Pasien akan tetap dipantau pada masa itu untuk mencegah kemungkinan kehamilan anggur menjadi ganas.
Pemantauan dilakukan dengan cara uji laboratorium serta radiologi, sampai kada beta HCG darah kembali normal.
Selama proses pemantauan tersebut, pasien diharuskan untuk menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Yang kemudian dapat dilepaskan jika dokter mempersilahkan untuk rencana kehamilan kembali.
***
Demikianlah informasi tentang penanganan dan pencegahan hamil anggur.
Semoga bacaan ini bermanfaat.
Baca Juga:
6 Cara Mengetahui Tanda Janin Sehat Tanpa USG
15 Tanda Janin Tidak Berkembang dan Beragam Penyebab yang Perlu Diwaspadai!
Mengenal Hamil Kosong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.