American Academy of Ophthalmology menjelaskan, operasi LASIK atau laser-assisted in-situ keratomileusis adalah sebuah tindakan medis untuk menangani gangguan mata atau penglihatan. Di antaranya yaitu rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatisme.
Adalah suatu kondisi ketika Bunda bisa melihat secara jelas objek yang ada di dekat, tetapi objek yang jauh terlihat buram. Ketika bola mata sedikit lebih panjang dari biasanya atau ketika kornea melengkung terlalu tajam, sinar cahaya fokus di depan retina dan mengaburkan penglihatan jauh. Bunda dapat melihat objek yang dekat dengan lebih jelas, tetapi tidak dengan yang jauh.
Suatu kondisi di mana Bunda bisa melihat objek yang jauh dengan jelas, tetapi objek di dekatnya buram. Ketika memiliki bola mata yang lebih pendek dari rata-rata atau kornea yang terlalu datar, cahaya fokus di belakang retina, bukan di atasnya. Ini mengaburkan penglihatan dekat dan terkadang penglihatan jauh.
Menyebabkan penglihatan kabur secara keseluruhan. Ketika kornea melengkung atau mendatar tidak merata, hasilnya adalah astigmatisme, yang mengganggu fokus penglihatan dekat dan jauh.
Selama prosedur LASIK, ahli bedah spesialis menggunakan laser presisi untuk mengubah kornea mata. Tidak semua orang bisa melakukan operasi LASIK mata.
Melansir dari WebMD, ada syarat yang harus terpenuhi jika ingin LASIK, seperti kornea mata harus stabil dan tidak terpengaruh oleh obat-obatan serta kondisi kesehatan. Lantas, bagaimana jika ingin LASIK mata saat hamil? Apakah dibolehkan?
Artikel terkait: Tidak Nyaman karena Mata Bengkak? Kenali Penyebab, Cara Mengatasi, dan Obatnya
Bisakah Melakukan Operasi LASIK Mata Saat Hamil?
Berdasarkan penjelasan dari American Academy of Ophthalmology, melakukan operasi LASIK saat hamil tidak dianjurkan. Tindakan ini pun dapat menyebabkan perubahan yang salah pada kornea Bunda.
Alasannya karena ketebalan dan kelengkungan kornea mata Bunda dapat meningkat karena perubahan hormonal selama hamil, koreksi penglihatan bisa jadi tidak akurat. Hal itu dapat menyebabkan masalah penglihatan setelah hormon kembali normal sehingga memerlukan operasi mata tambahan.
“Kebanyakan dokter mata merekomendasikan koreksi penglihatan laser sebelum kehamilan atau menunggu sampai setelah melahirkan bayi,” kata dokter mata Gregory Parkhurst, MD, mengutip dari WebMD.
Artikel terkait: Mata Bintitan, Kenali Penyebab, Pencegahan dan Cara Mengatasinya
Operasi LASIK Mata Saat Hamil Bisa Saja Sulit Dilakukan
Menurut Preeclampsia Foundation dan American Academy of Ophthalmology, komplikasi kehamilan yang umum seperti diabetes gestasional dan preeklamsia dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah di mata dan penglihatan kabur. Hal itu dapat mempersulit operasi mata.
FDA pun merekomendasikan menunggu sampai setelah kehamilan selesai untuk mendapatkan operasi LASIK agar penglihatan Bunda menjadi lebih stabil. Sebab, obat-obatan yang perlu digunakan sehari-hari setelah LASIK, seperti antibiotik dan tetes steroid, bisa jadi tidak aman untuk janin yang sedang berkembang. Meski hanya sejumlah kecil obat yang diserap melalui mata.
“Lebih aman untuk tidak memaparkan bayi pada obat apa pun selama kehamilan,” kata direktur medis Spesialis Mata San Antonio Nader Iskander, MD, FACS.
Artikel terkait: Melahirkan normal dengan mata minus dan silinder, boleh atau tidak?
Tingkat Keberhasilannya Kecil
Di sisi lain, melansir dari situs theBump, Suzanne Merrill-Nach, MD, Obgyn yang berbasis di San Diego, tidak menyarankan ibu hamil melakuka operasi LASIK mata. “Saya menyarankan untuk tidak melakukan operasi mata korektif dalam enam bulan kehamilan, selama kehamilan, dan sampai dua bulan setelah selesai menyusui.”
Mengapa? Karena kehamilan bisa sangat memengaruhi mata. Perubahan hormon bisa membuat mata gatal, merah, dan sensitif terhadap cahaya. Selain itu, kornea mata Bunda mungkin membengkak dan terjadi penurunan produksi air mata, yang membuat mata kering dan tidak nyaman.
Mata kering dapat memengaruhi jangka waktu ibu hamil pulih setelah prosedur. “Perubahan hormon yang memengaruhi kornea dapat membahayakan penyembuhan dan tingkat keberhasilan operasi mata laser. Saya sarankan menghindari operasi elektif selama kehamilan,” kata Merrill-Nach.
Komplikasi seperti persalinan prematur pun dapat timbul dari operasi. Oleh karena itu, lebih baik tidak melakukan operasi LASIK mata saat hamil untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Baca juga:
Amankah Penggunaan Tablet CDR untuk Ibu Hamil? Ternyata Ini Manfaatnya!
Berapa Biaya Tes TORCH yang Wajib Dilakukan Parents? Ini Rinciannya!
Bahayakah Flek Saat Hamil Muda? Ketahui Penyebab dan Penanganannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.