Motorik kasar anak adalah salah satu keterampilan yang dipelajari si kecil pada fase awal perkembangannya. Keterampilan motorik merupakan tindakan atau aktivitas yang melibatkan koordinasi antara otot dan saraf.
Jika keterampilan motorik anak baik, maka anak pun dapat bergerak aktif di fase-fase awal perkembangannya. Lantas, seperti apa kemampuan motorik kasar anak?
Artikel Terkait: Pentingkah Stimulasi Sensorik, Motorik dan Kreativitas Sejak Dini? Simak Penjelasan Psikolog Anak Ini!
Daftar isi
Jenis-Jenis Motorik Kasar Anak
Pada dasarnya, keterampilan motorik kasar anak adalah gerakan-gerakan yang dilakukan oleh anak dengan menggunakan otot besar seperti lengan, kaki, atau badan. Gerakan dari motorik kasar ini umumnya lebih luas dan energik, seperti merangkak, berjalan, berlari, atau melompat.
Biasanya, keterampilan motorik kasar akan berkembang lebih dahulu sebelum keterampilan motorik halus. Setelah keterampilan otot-otot besar tersebut berkembang, barulah otot-otot kecil juga mulai berkembang. Perlu Parents ketahui bahwa keterampilan motorik kasar terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Motorik Kasar Stasioner
Kemampuan stasioner merupakan keterampilan yang berkaitan dengan keseimbangan. Mengutip situs NAPA Center , Keterampilan motorik kasar yang stasioner antara lain pengendalian kepala, keseimbangan duduk, berdiri dengan satu atau kedua kaki, naik, turun, membungkuk, mendorong, menarik, mengayun, bergoyang, memutar, dan berputar.
2. Bagian Penting dari Motorik Kasar adalah Kemampuan Manipulatif
Kemampuan manipulatif adalah keterampilan untuk menggerakan suatu objek. Keterampilan ini berupa menggerakkan atau menggunakan objek dengan tangan atau kaki untuk menyelesaikan tugas tertentu, seperti melempar, menangkap, maupun menghentikan dan memukul bola.
Untuk keterampilan motorik kasar, objeknya mungkin peralatan olahraga atau mainan seperti bola, raket, atau lompat tali. Keterampilan ini juga terkadang disebut keterampilan kontrol objek.
3. Lokomotor
Lokomotor merupakan kemampuan tubuh untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Contoh keterampilan motorik kasar lokomotor, antara laun berguling, merangkak dengan perut, merangkak dengan tangan dan lutut, bergeser, berjalan, berlari, memanjat, dan melompat.
Melansir Very Well Health, sebagian besar anak belajar berjalan sekitar usia satu tahun. Kemudian pada usia 2 tahun, mereka kan belajar berlari dan melompat. Selanjutnya pada usia 3 tahun, anak-anak akan menguasai keterampilan yang lebih kompleks seperti berpacu, melompat, meluncur, dan melompat.
Balita dan anak usia prasekolah perlu dilatih kemampuan lokomotornya. Tidak selalu di sekolah, orang tua juga bisa melatihnya di rumah melalui permainan-permainan yang membutuhkan gerak tubuh.
Akan tetapi, Parents juga harus mencatat bahwa setiap anak bisa saja memiliki perbedaan dalam mengembangkan keterampilan motoriknya. Bahkan, ada sebagian anak yang dapat mengalami gangguan motorik, sehingga ia mengalami kesulitan untuk melakukan gerakan-gerakan yang terkendali atau terkoordinasi.
Tahap Perkembangan Keterampilan Motorik Kasar Anak
Seiring bertambahnya usia, keterampilan motorik kasar anak juga dapat berkembang. Perkembangan ini terjadi secara bertahap sesuai dengan pertambahan usia. Parents bisa perhatikan beberapa contoh keterampilan motorik kasar yang terjadi pada fase perkembangan anak berikut ini melansir dari Richmond Children Hospital.
Baru lahir sampai 2 bulan
- Memutar kepala ke kedua sisi sambil telentang
- Mengangkat kepala dan bisa berputar ke kedua sisi sambil tengkurap
- Head lag (tidak terangkatnya kepala karena leher belum kuat) dengan tarikan untuk duduk
- Menendang kedua kaki dan menggerakkan kedua lengan sama rata sambil telentang
3-4 bulan
- Mengangkat kepala sejajar dengan badan saat ditarik untuk duduk
- Dorong lengan bawah dan putar kepala dari sisi ke sisi saat tengkurap
- Bisa menggerakan tangan dan kaki saat tummy time
- Berguling dari perut ke belakang
5 bulan
- Berguling dari belakang ke posisi tengkurap
- Membawa kaki ke mulut saat berbaring telentang
- Mendorong tangan dengan lengan terentang saat tummy time
- Bergerak memutar dalam lingkaran sambil tengkurap ke setiap sisi
6-8 bulan
- Duduk sendirian
- Meraih mainan untuk dimainkan sambil duduk
- Menangkap diri dengan kehilangan keseimbangan saat duduk
- Merangkak dengan perutnya
9-11 bulan
- Bergerak antara berbaring dan duduk tegak tanpa bantuan
- Merangkak dengan tangan dan lutut
- Menarik ke posisi berdiri dengan satu kaki di depan
- Berjalan merambat sambil berpegangan benda seperti kursi atau meja
- Berjalan dengan dua tangan dipegang
11-12 bulan
- Berjalan dengan satu tangan dipegang
- Berdiri sendiri selama beberapa detik
13-14 bulan
- Merangkak menaiki tangga
- Berdiri dari lantai tanpa penyangga
- Berjalan sendirian dengan baik
- Berjongkok dan berdiri kembali tanpa berpegangan pada penyangga
15-18 bulan
- Berjalan menaiki tangga dengan tangan untuk membantu
- Merangkak menuruni tangga dengan kaki terlebih dahulu
- Bisa lari, meski mudah jatuh
- Menendang bola ke depan
2 tahun
- Berjalan dan berlari dengan cukup baik
- Melompat di tempat dengan kedua kaki terangkat dari tanah
- Berjalan naik turun tangga sendirian
- Menendang bola dengan kedua kaki
3 tahun
- Bisa berdiri seimbang dengan satu kaki selama beberapa detik
- Lompat ke depan 20 hingga 60 cm. i
- Menangkap bola besar
- Mengendarai sepeda roda tiga
4 tahun
- Dapat berlari, melompat dan memanjat dengan baik
- Melompat dengan mahir dengan satu kaki
- Bisa melakukan jingkat
- Menangkap bola dengan baik
- Mulai jungkir balik
5 tahun
- Lompat dengan kaki bergantian dan lompat tali
- Mulai meluncur dan berenang
- Mengendarai sepeda dengan/tanpa roda tambahan
- Memanjat dengan baik
- melompat dengan satu kaki
- melakukan jumping jacks (melompat dengan posisi lengan menepuk ke atas dan kaki membentang)
- menaiki atau menuruni tangga sambil membawa suatu benda
Artikel Terkait: Stimulasi kemampuan motorik anak dengan 5 aktivitas sederhana, bisa coba di rumah!
Perbedaan Motorik Kasar dan Halus
1. Bagian Tubuh yang Digunakan
Untuk melatih motorik kasar dan motorik halus, kita akan menggunakan bagian tubuh dan otot yang berbeda.
Otot-otot kecil seperti pada bibir dan jari tangan adalah otot yang diperlukan untuk kemampuan motorik halus. Sementara untuk motorik kasar, digunakan bagian tubuh dan otot yang lebih besar seperti kaki, lengan, dan perut atau inti tubuh.
2. Melibatkan atau Tidak Melibatkan Objek
Motorik halus terlibat dengan gerakan yang berpusat di sekitar objek, tetapi tidak demikian dengan motorik kasar.
Keterampilan motorik kasar dibagi menjadi dua kategori, yakni keterampilan lokomotor dan kontrol objek. Gerakan lokomotor tidak memerlukan objek dan keterampilan mengontrol objek, misalnya berlari, melompat, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, sebagian besar keterampilan motorik halus terkait dengan objek dan bukan lokomotor.
3. Ruang Lingkup yang Berbeda
Aktivitas motorik halus dan motorik kasar akan membutuhkan lingkungan fisik yang berbeda untuk berlangsung dengan sukses.
Untuk melatih motorik kasar yang melibatkan banyak gerakan cepat dan bergerak menjelajah kita memerlukan tempat di area yang luas. Sedangkan motorik halus yang lebih tentang gerakan skala kecil dan bergerak di area terbatas kita tidak memerlukan area luas yang khusus.
Motorik halus dapat dilakukan hampir di mana saja, tetapi mungkin bagus jika dilakukan di area yang lebih kecil dan terisolasi. Hal ini karena minimnya gangguan dan kesempatan untuk fokus dapat menstimulasi motorik halus dengan lebih baik lagi.
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Keterampilan Motorik Kasar Anak
Selain dengan kemampuan alami yang dimiliki si kecil, Parents juga bisa membantunya mengembangkan keterampilan motorik kasar yang ia miliki dengan mengajaknya bermain.
Bermain dapat menjadi cara yang efektif untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar anak, karena bermain adalah hal yang disukainya. Agar tidak bingung, berikut ini lima aktivitas bermain yang bisa anak lakukan.
1. Tummy Time
Melatih kemampuan motorik kasar anak bisa dimulai dari sejak bayi. Ajaklah bayi melakukan tummy time atau membaringkannya telungkup di atas perut dengan pengawasan.
Tummy time dapat memperkuat otot leher dan punggung bayi. Menurut penelitian, tummy time pada bayi akan meningkatkan perkembangan motorik lain di usia yang lebih besar, misalnya berguling, merangkak, dan lainnya.
2. Bergerak Bebas
Ciptakanlah ruang yang aman untuk bayi bergerak bebas. Dorong mereka untuk bergerak sendiri, misalnya dengan meletakkannya di play mat dan berikan beberapa mainan untuk menarik perhatiannya.
Bayi akan belajar dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kontrol otot tubuh bagian atas kita berkembang sebelum kontrol otot tubuh bagian bawah. Saat bayi tumbuh, mereka pertama kali akan mengembangkan kontrol leher dan kepala, kemudian badan, bahu, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari.
Ketika anak mendapatkan kendali atas tubuh mereka, pengembangan kemampuan motorik mereka pun akan lebih baik.
3. Berjalan di Sekitar Lingkungan Rumah
Aktivitas sederhana pertama yang bisa Parents lakukan untuk merangsang perkembangan motorik kasar si kecil adalah dengan mengajaknya berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah. Kegiatan ini bisa divariasikan dengan melakukan jogging atau gerakan melompat.
Tidak hanya motorik kasar anak saja yang akan terangsang, kedekatan antara Parents dan buah hati pun akan semakin terasa.
4. Bermain di Taman
Banyak aktivitas seru di taman bermain yang bisa dilakukan anak untuk mengasah keterampilan motorik kasarnya. Anak bisa bermain ayunan, memanjat tangga bermain, meluncur dari perosotan, dan sebagainya. Tidak hanya itu, anak juga pasti merasa bahagia dengan berbagai permainan yang ada.
5. Menari
Menari sudah tentu dapat merangsang perkembangan motorik kasar si kecil. Dengan menari, anak dapat menggerakan tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya secara bersamaan. Meskipun pada awalnya anak tidak menunjukkan gerakan tari yang indah, tetapi ini dapat membantunya melakukan banyak gerakan tubuh.
Jika dibiasakan, maka lama kelamaan bisa membuat gerakan anak menjadi lebih luwes dan tidak kaku. Parents bisa mengajak anak dan teman-temannya untuk menari bersama atau mendaftarkannya ke sanggar tari pilihan.
Artikel Terkait: 3 Cara Mudah Melatih Motorik Kasar Bayi 2-3 Bulan di Rumah, Sudah Coba?
6. Bermain Peran
Keterampilan motorik kasar anak juga dapat dilatih dengan bermain peran. Saat bermain peran, anak akan menggunakan dan menggerakkan anggota tubuhnya untuk menirukan peran yang ia dapatkan.
Sebagai contoh, Parents dapat meminta anak berperan menjadi kangguru yang melompat-lompat, elang yang terbang (berlari sambil mengepakkan kedua tangannya), atau kuda yang berlari (bergerak cepat sambil merangkak).
7. Melompat di Atas Trampolin
Melompat-lompat di atas trampolin juga bisa menjadi aktivitas menyenangkan yang sekaligus bermanfaat untuk merangsang perkembangan keterampilan motorik kasar anak. Namun, pastikan terlebih dahulu bahwa trampolin yang akan digunakan terjamin keamanannya untuk anak.
Bermain trampolin membutuhkan konsentrasi tertentu karena membutuhkan banyak proses mental dan gerakan yang berbeda. Ini dapat membantu anak-anak (dan orang dewasa) untuk mengurangi tingkat stres mereka dengan memfokuskan pikiran mereka pada sesuatu yang berbeda.
Ini juga cara yang bagus untuk bersenang-senang, dan merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin secara alami, yang dapat membantu anak-anak merasa lebih bahagia dan lebih nyaman
Saat meloncat di trampolin, anak harus mengontrol anggota tubuh dan otot mereka yang berbeda pada saat yang bersamaan, yang dapat membantu meningkatkan koordinasi mereka secara keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian tentang ‘Pengaruh intervensi latihan trampolin pada kinerja motorik dan kemampuan keseimbangan anak-anak dengan cacat intelektual’, ditemukan bahwa anak-anak yang mengikuti dua belas minggu program intervensi menggunakan trampolin menunjukkan peningkatan keseimbangan dan keterampilan motorik, serta manfaat positif lainnya seperti motivasi untuk berolahraga.
8. Bermain Bola
Bermain dengan bola dapat memberikan banyak manfaat perkembangan bagi anak-anak.
Si kecil dapat membangun keterampilan motorik, keterampilan spasial, dan koordinasi tangan-mata dengan bermain dengan bola ringan, seperti sepak bola atau bola pantai. Bermain dengan bola yang lebih kecil, seperti bola tenis, dapat memberi mereka kesempatan untuk berlatih memegang dan melempar bola dengan satu tangan.
9. Bermain Pasir
Menggali, menyendok, menuangkan, dan menyaring pasir dapat melatih keterampilan motorik kasar.
Menurut sebuah studi yang dilakukan di tahun 2021, ada banyak keterampilan fisik, kognitif, dan sosial-emosional yang dapat dipelajari dengan bermain pasir. Ini termasuk motorik halus, kasar, konsep yang berkaitan dengan ilmiah dan matematika, serta kerjasama.
10. Berenang
Berenang dan bermain air memiliki dampak positif untuk kemampuan motorik kasar, halus, sensorik, dan kognitif.
Air dapat mengimbangi tarikan gravitasi yang mengurangi beban yang dibebankan pada sendi, serta bertindak sebagai ‘hambatan’ ketika kita bergerak melewatinya.
Untuk dapat bergerak di air, kita membutuhkan kekuatan, koordinasi, daya tahan, dan rentang gerak yang memadai. Semakin sering kita berenang, maka kemampuan-kemampuan tersebut akan semakin terasah.
Pertanyaan Populer Terkait Kemampuan Motorik Kasar
Motorik kasar itu apa saja?
Motorik kasar dibagi menjadi tiga, yakni lokomotor, manipulatif, dan stasioner. Kemampuan lokomotor adalah keterampilan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, seperti berguling, merangkak bergeser, berjalan, berlari. Motorik manipulatif meliputi berbagai gerakan untuk mengendalikan objek seperti melempar dan menangkap bola. Sementara itu, motorik kasar stasioner kaitannya dengan keseimbangan, contohnya berdiri dengan satu kaki.
Bagaimana cara melatih motorik kasar?
Motorik kasar bisa dilatih dengan berbagai aktivitas sederhana. Untuk bayi bisa dimulai dengan tummy time yang bisa memperkuat otot leher dan perut. Saat usianya lebih besar bisa dengan aktivitas lain seperti berjalan-jalan, bermain di luar rumah, melompat di trampolin, hingga berenang.
Bagaimana cara mengatasi masalah motorik kasar pada anak?
Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Namun, bila anak memiliki keterlambatan dalam motorik kasarnya, mungkin ada sejumlah gangguan medis yang dialaminya. Evaluasi oleh dokter anak, serta terapis fisik dapat menentukan seberapa parah masalahnya motorik anak. Kemudian dokter bisa mulai menetapkan rangkaian terapi yang tepat untuk membantu mengoptimalkan kemampuan motorik anak kembali.
Apa tujuan motorik kasar?
Tujuan motorik kasar adalah agar anak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, contohnya, berjalan, berlari, bersepeda, memegang benda, dan lain sebagainya. Perkembangan motorik kasar anak penting untuk dilatih karena bisa menjadi tonggak kehidupannya. Seorang anak dapat merangkak dan berjalan, ia akan lebih mudah mengeksplorasi lingkungan sekitar yang lebih lanjut bisa memengaruhi perkembangan kognitifnya.
Itulah berbagai informasi seputar keterampilan motorik kasar anak yang penting untuk Parents ketahui. Jika anak memiliki gangguan keterampilan motorik, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Terapi fisik atau berbagai perawatan lain mungkin akan direkomendasikan oleh dokter untuk merangsang fungsi keterampilan motorik anak.
***
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi & Faizah Pratama
What Are Gross Motor Skills?
www.healthline.com/health/childrens-health/gross-motor-skills
Tummy time shown to aid infant development
www.uow.edu.au/media/2020/tummy-time-shown-to-aid-infant-development.php#
Effect of trampoline-based intervention program in static balance of children with developmental coordination disorder
www.researchgate.net/publication/241845997_Effect_of_trampoline-based_intervention_program_in_static_balance_of_children_with_developmental_coordination_disorder
12 Differences Between Fine And Gross Motor Skills
earlyimpactlearning.com/12-differences-between-fine-and-gross-motor-skills/
Gross motor skills: birth to 5 years
Gross Motor Development for Infants and Toddlers
https://napacenter.org/gross-motor-development/#
How to Help Kids Develop Locomotor Skills
Baca Juga:
Perkembangan Motorik Halus Anak Berdasarkan Usia dan Tips Melatihnya agar Optimal
Kumpulan Permainan Melatih Motorik Si Kecil yang Sudah Siap Cetak
3 Aktivitas ini bantu perkembangan motorik anak, latih di rumah, yuk!